Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

5 Tahun Kuliah di UNY yang Menyandang Status Kampus Medioker, Ijazah Nggak Berguna di Dunia Kerja, dan “Cuma” Komoditas Tenaga Kerja Murah

Deby Hermawan oleh Deby Hermawan
2 Juni 2025
A A
UNY Kampus Medioker, Ijazah Malah Nggak Guna di Dunia Kerja MOJOK.CO

Ilustrasi UNY Kampus Medioker, Ijazah Malah Nggak Guna di Dunia Kerja. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Jadi, apakah UNY itu kampus medioker? Ketika ijazah nggak terlalu berguna dan cuma menjadi komoditas tenaga kerja murah.  

Seharusnya semua kampus meniru Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dalam mempersiapkan lulusannya. Lulusan kampus medioker ini gampang diserap perusahaan. Kami bisa ditempatkan di mana saja. Dan, yang paling penting, nrimo ing pandum.

Tidak perlu membusungkan dada, kita hanya lulusan UNY

UNY bukan kampus yang bisa dibanggakan dengan dada membusung. Kadang mahasiswanya saja bingung menjelaskan saat ditanya, “Kuliah di mana?”. Mau langsung di jawab UNY, pasti bakal ada pertanyaan susulan, “UNY itu kampus mana?”

Jawaban yang paling aman dan mudah dipahami orang awam ada 2 jenis. Pertama, bilang saja IKIP. Kedua, adalah tetangganya UGM. Dan, sepertinya, opsi kedua lebih mudah mengakhiri pertanyaan-pertanyaan lanjutan. Setidaknya itu yang saya gunakan selama 5 tahun kuliah di UNY.

UNY dan UGM memang tetangga. Hanya selemparan batu. Namun perkara beban selepas lulus, beda soal. Lulusan UGM tentu akan dibebani ekspektasi dan nama besar kampus yang mentereng. Bahkan berpuluh-puluh tahun setelah kamu lulus dari UGM masih banyak yang tanya ijazahmu asli atau palsu. Betapa kerasnya hidup seorang alumni UGM.

Tentu berbeda dengan lulusan bekas IKIP. Mungkin satu-satunya beban para lulusan UNY adalah pertanyaan kenapa tidak menjadi guru setelah lulus. Bukan pertanyaan yang sulit untuk dijawab, kok. Siapa yang peduli ijazah UNY-mu asli atau palsu? Siapa juga yang bakal tanya seperti itu ke lulusan kampus tetangga UGM? Ada-ada saja.

Berbahagialah lulusan UNY yang tersepelekan

Beberapa hari lalu, berseliweran di media sosial perayaan wisuda UNY. Dihiasi wajah yang cerah semringah. Terpancar rupa-rupa fresh graduate yang akan meng-install berderet aplikasi lowongan kerja. Raut bahagia seorang sarjana dari kampus yang biasa-biasa saja.

Saya teringat saat wisuda 5 tahun lalu. Lulus dari program studi medioker bertajuk Ilmu Sejarah. Tidak ada perayaan gegap gempita, apalagi ekspektasi yang menggunung. Dan sudah barang tentu tidak ada rasa bangga yang berlebihan. Tentu tidak semua mahasiswa bisa merasakan kelegaan semacam ini.

Tentu ini sebuah kemewahan yang layak disyukuri. Di tengah sistem maha-kompetisi, mendorong semua orang terlihat mencolok, UNY memilih sakmadyone. Harga yang cukup mahal di tengah semua orang menginginkan pengakuan dari mana saja. Serupa penggalan kata Sirin Farid Stevy, “Berbahagialah wahai para tersepelekan, dengan begitu kau & ku punya kesempatan besar untuk: mengejutkan.”

UNY secara sadar atau tidak, membentuk para lulusannya untuk nrimo ing pandum. Kelas pekerja khas Jogja, lah. Pelajaran paling utama, bahwa hidup yang tidak spektakuler masih pantas untuk dijalani. Jalan yang begitu magis nan ironi. Menjadi bebas tanpa beban tapi dengan lapang dada menerima bahwa kita biasa-biasa saja. Tapi ingat kata Farid sebelumnya: Mengejutkan. Ingat baik-baik.

Baca halaman selanjutnya: Apakah benar ini kampus medioker?

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 2 Juni 2025 oleh

Tags: alumni unyfarid stevyfresh graduate UNYUGMUniversitas Negeri YogyakartaunyUNY world class universitywisuda uny
Deby Hermawan

Deby Hermawan

Bekerja kantoran setiap Senin hingga Jumat sebagai marketing di sebuah penerbitan buku. Menerbitkan 3 edisi zine digital pribadi sebagai piranti menolak gila bertajuk "Painless Killer". Saat ini sedang berusaha menerbitkan zine fisik.

Artikel Terkait

Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
UGM MBG Mojok.co
Kilas

Gadjah Mada Intellectual Club Kritisi Program MBG yang Menyedot Anggaran Pendidikan

28 November 2025
Dari Pakistan, Menemukan Cinta di Universitas Sanata Dharma MOJOK.CO
Esai

Kisah Seorang Pengelana dari Pakistan yang Menemukan Indahnya Toleransi di Universitas Sanata Dharma

19 November 2025
Kiper tim futsal putri UNY, Agma. MOJOK.CO
Liputan

Perjuangan Ibu Belikan Sepatu Futsal, Beri Saya Kegigihan di Bawah Mistar

13 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.