Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Tiga Hal Baru di Mandiri ArtJog 9

Siti Magfira oleh Siti Magfira
29 Mei 2016
A A
Tiga Hal Baru di Mandiri ArtJog 9

Tiga Hal Baru di Mandiri ArtJog 9

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Pribadi-pribadi artsy sudah tentu menjadikan Yogyakarta sebagai kota tujuan setidaknya hingga bulan depan. Berlangsungnya ArtJog 9 dari 27 Mei hinggga 27 Juni 2016 adalah salah satu alasannya. Denger-denger, di lingkaran kesenian, minggu-minggu ArtJog ini sering disebut “Lebaran Seni Rupa”. Bukan lantaran pada beberapa minggu belakangan ini mereka, para pribadi artsy itu sibuk memaafkan satu sama lain, tapi karena momen ArtJog jadi semacam pemicu bagi berlangsungnya acara seni dan budaya lainnya.

Saat ArtJog berlangsung, ada begitu banyak perhelatan seni dan budaya yang diselenggarakan di Yogyakarta. Saya yang cukup selo menghitung setidaknya ada 83 acara seni dan budaya yang muncul pada waktu yang berdekatan. Itupun baru yang tercatat dalam dalam agenda Jogja Artweeks. Dari tahun ke tahun, pagelaran “Hari Raya Kesenian” yang diciptakan ArtJog berhasil menjadikan Yogyakarta sebagai pusat perhatian dalam ranah seni rupa dan destinasi wisata.

Malam pembukaan selalu menjadi saat di mana publik rela antre berbondong untuk melihat karya seni yang dipamerkan. Kendati demikian, hari-hari biasa juga tidak pernah sepi pengunjung dari berbagai kalangan. Mulai dari sederet kolektor hingga dedek-dedek yang ingin memiliki potret diri bersama dengan karya seni untuk memenuhi akun Instagram-nya atau foto profil di Tinder. Akan tetapi, memang beginilah semangat ArtJog masa kini: perayaannya menembus berbagai lapisan kanal sosial media.

Tahun 2016 ini ArtJog memasuki tahun penyelenggaraannya yang ke sembilan. Mengusung tema universal influence, tercatat ada 72 seniman yang ikut serta dalam gelaran tahun ini, 62 seniman lokal, serta termasuk 10 seniman dari luar negeri. Tema universal influence sendiri dipilih dengan berangkat dari pemahaman bahwa budaya global lahir dari akumulasi peristiwa menyejarah yang berpengaruh pada tatanan politik, ekonomi, sosial, budaya yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Lalu apakah seluruh karya-karya yang ada di ArtJog 9 sesuai dengan tema yang diusung? Terkait hal ini, saya kira pembaca mandiri mampu mengeceknya sendiri. Secara personal, saya lebih suka membahas beberapa hal baru dalam perhelatan ArtJog 9 kali ini. Ada apa saja, ya?

Pindahnya Lokasi ArtJog 9 ke JNM (Jogja National Museum)

Jika ArtJog yang sebelumnya kerap memakai TBY (Taman Budaya Yogyakarta) sebagai lokasi pameran, ArtJog 9 kali ini memilih JNM sebagai pusat lokasi. Bagi saya pribadi yang telah terbiasa dengan ArtJog di TBY, perpindahan lokasi ini menyisakan sedikit sedikit kecanggungan. Rasanya seperti berhadapan dengan seseorang yang kamu kenal dan hapal betul perangainya sekian lama, tapi tiba-tiba ia berubah begitu saja. Lalu kamu cuma bisa bilang: “”Sekian purnama saya mengenalmu…”

Secara visual, perpindahan lokasi tersebut ternyata juga cukup berpengaruh. Di TBY, pengunjung mendapat kemudahan untuk  melihat ArtJog dalam sekali putar ruangan satu lantai. Sementara di JNM, pengunjung dihadapkan dengan ruangan tiga lantai plus pendopo Ajiyasa. Di bagian facade JNM ditutup dengan terowongan kinetik berbentuk blower sepanjang 50 meter yang menghubungkan halaman dengan bagian ruang pameran. Facade memang selalu mendapat perhatian tersendiri oleh ArtJog. Sejak masih di TBY, selalu ada usaha untuk mengubah tampilan depan gedung pameran sehingga menjadi terasa lebih hidup dan menarik.

Ada perubahan alur melihat pameran yang sangat terasa di sini. Utamanya, bagi saya, proses naik turun tangga JNM untuk melihat karya di tiap lantainya sedikit banyak juga mempengaruhi mood dan intensitas melihat karya. Lokasi pameran di JNM ini menghadirkan rasa yang kurang saya kenali meski itu tidak lantas berarti pertanda buruk. Namun, di luar rasa canggung dan pengaruhnya secara visual tadi, patut dicatat, pindahnya ArtJog 9 ke JNM membuat lokasi JNM tampak lebih anyar. Display karya di tiap ruangan JNM juga jauh dari kesan serampangan. Seperti yang sudah-sudah, tim ArtJog selalu berhasil dalam urusan display dan tampilan.

Tidak Adanya Sistem Pendaftaran Terbuka untuk Seniman

Hilangnya sistem panggilan terbuka untuk tiap seniman membuat saya merasa kehilangan momen melihat karya-karya hasil seleksi dari sistem tersebut. Sepenurut pengalaman saya, karya-karya ArtJog sebelumnya dari seleksi itu selalu menjadi tontonan yang sangat menarik. Sistem panggilan terbuka juga biasanya membuka peluang bagi seniman-seniman muda, khususnya mereka yang masih kuliah atau baru lulus, untuk turut serta dalam ArtJog. Tidak adanya sistem panggilan terbuka membuat saya cukup kehilangan momen menandai nama-nama baru itu (baca: mencoba menandai mana yang cakep dan yang tidak dari mereka).

Adanya Fasilitas Mandiri E-money

Bekerjasama dengan Mandiri, pagelaran ArtJog 9 kali ini melahirkan sebuah terobosan mutakhir dalam hal bertransaksi: Pengunjung dapat menggunakan fasilitas Mandiri e-money sebagai alat pembayaran. Fasilitas ini memudahkan pengunjung untuk melakukan semua transaksi di ArtJog 9, mulai dari pembelian tiket, merchandise, hingga kuliner tanpa perlu membayar dengan uang tunai, cukup dengan saldo e-money nya. Lalu bagaimana dengan mereka yang tak memiliki fasilitas tersebut? Ada booth Mandiri di ArtJog 9 yang dapat didatangi pengunjung demi mencari tahu segala hal tentang e-money tersebut. Ingat: mencari tahu tentang e-money, bukan jodoh, pekerjaan, atau ramalan zodiak hari ini.

Sampai jumpa di Mandiri ArtJog 9, ya!

Disclaimer: Tulisan ini termasuk dalam #MojokSore. Mojok Sore adalah semacam advertorial yang disajikan oleh tim kreatif Mojok yang dikenal asyik, jenaka, dan membahagiakan. Bagi Anda yang mau mempromosikan produk-produk tertentu, silakan menghubungi [email protected].

Terakhir diperbarui pada 5 Februari 2019 oleh

Tags: Advertorialartjogmandiriartjog9MojokSoreseniYogyakarta
Siti Magfira

Siti Magfira

Artikel Terkait

Starcross Membuktikan bahwa Nilai Kreativitas dan Komunitas Lebih Kuat dari Tren yang Datang dan Pergi
Video

Starcross Membuktikan bahwa Nilai Kreativitas dan Komunitas Lebih Kuat dari Tren yang Datang dan Pergi

8 November 2025
Kenangan mahasiswa di Jogja dengan pensiun dokter. MOJOK.CO
Sosok

Kebaikan Seorang Pensiunan Dokter yang Dikenang Mahasiswa Jogja, Berikan Tempat Inap Gratis hingga Dianggap Seperti Keluarga

25 Oktober 2025
Peserta kegiatan Main Bareng Lareplay di Taman Bakung, Baciro, Kota Yogyakarta MOJOK.CO
Kilas

Main Bareng Lareplay: Ajak Anak-anak Kota Yogyakarta Peduli Lingkungan dengan Cara-cara Unik

23 Oktober 2025
Bumiku Lestari: Inovasi Bank Sampah yang Bisa Ditukar dengan Bahan Makanan Sehat
Video

Bumiku Lestari: Inovasi Bank Sampah yang Bisa Ditukar dengan Bahan Makanan Sehat

23 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan MOJOK

Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan

21 Desember 2025
Omong Kosong Pemuja Hujan Musuh Honda Beat dan Vario MOJOK.CO

Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

27 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

22 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Melalui Talent Connect, Dibimbing.id membuat bootcamp yang bukan sekadar acara kumpul-kumpul bertema karier. Tapi sebagai ruang transisi—tempat di mana peserta belajar memahami dunia kerja MOJOK.CO

Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier

24 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik

27 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.