Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Tengku Zulkarnain yang Ketagihan Jadi Kompor di Twitter

Keenan Nasution oleh Keenan Nasution
7 Juni 2019
A A
Tengku Zulkarnain yang Ketagihan Jadi Kompor di Twitter
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Tengku Zulkarnain komentari berita lawas tentang “razia pakaian perempuan” dari Taiwan News di Twitter. Tentu dengan bumbu kepsyen yang dahsyat dong.

Kita nggak pernah tahu (dan paham) persis apa yang sedang (dan sebenarnya) terjadi di Xinjiang sana.

Ada yang bilang, terjadi persekusi oleh pemerintah Komunis Cina pada minoritas Muslim, pemenjaraan massal di “kamp-kamp konsentrasi”, memaksa mereka makan babi dan pelarangan beribadah, mengenakan burqa dan menumbuhkan janggut.

Ada juga yang bilang sebaliknya. Begini dan begitu. Dsb, dst.

Apa yang disebut sebagai narasi “penderitaan Muslim” selalu laku keras, terutama, di kalangan sebagian faksi kelas menengah perkotaan yang gampang terenyuh oleh penderitaan saudara seiman.

Dari Suriah, Palestina, Rohingya, Eropa Barat hingga Xinjiang, bahkan Indonesia Timur sekalipun, minoritas Muslim “ditindas dan dibinasakan” oleh koalisi haram kafir sekuler, Kristen, Yahudi, Komunis dan Syiah. Jutaan orang di sini mengimaninya.

Setidaknya setahun belakangan, sepengamatan enteng-entengan saya, media sosial ramai perkara Uighur. Dari solidaritas lewat tagar hingga ulama kebanggaan kita, Tengku Zulkarnain, yang beberapa waktu silam membagikan berita lawas (setahun lalu) dari Taiwan News tentang “razia pakaian perempuan” dengan kepsyen khas:

https://t.co/XjhxAFQ4EB
Pemerintah Komunis Anti Agama, Khususnya Islam Melakukan Tindakan Memotong Pakaian Wanita Xinjiang. Semoga Menjadi Pelajaran Mahal Bagi Rakyat Indonesia Betapa Bahayanya KOMUNIS.
Pencinta Komunis Anti Agama Silakan Maki2 di Akun Ini. Kami Mau Lihat…

— tengkuzulkarnain (@ustadtengkuzul) 3 Juni 2019

Siapapun yang aktif di Twitter barang tentu paham benar sepak terjang serta kepakaran Tengku Zulkarnaen dalam bidang Komunisma Gaya Baru—suatu kepakaran khusus yang cuman dikuasai oleh para guru besar abad 21 sebangsa Alfian Tanjung, Taufik Ismail, Ryamizard Ryacudu, Kivlan Zen dan Gatot Nurmantyo.

Kesemua nama itu, konon diberkahi penglihatan dan penciuman yang tajam, sehingga dapat melacak komunisme dalam diri anak-anak muda yang lagi nongkrong sambil nyanyi-nyanyi sambil gitaran di kedai bubur kacang ijo—misalkan.

Dan Tengku Zulkarnain selayaknya memperoleh perhatian tersendiri, dalam kurun sebulan terakhir, dirinyalah dari sextet pakar komunisme di atas yang konsisten berjihad digital melawan ancaman PKI dan segala bentuk KGB hingga mengecam “kezaliman thagut Komunis Cina” terhadap perempuan Uighur, seperti tautan berita (lawas) yang ia bagikan dari portal Taiwan News dengan kepsyen sensasional tersebut.

Dalam artikel yang belio bagikan itu, disebutkan terjadi razia semena-mena di Xinjiang oleh polisi dan “kader Komunis” terhadap perempuan yang “berpakaian terlalu tertutup.”

Beritanya sendiri telah berumur setahun dari Taiwan News. Dalam artikel dari situs lain, terkait dugaan yang sama, ditulis bahwa gambar-gambar razia busana perempuan tersebut, yang bersumber dari Twitter, masih perlu dicek lagi otentisitasnya, sembari mengutip tanggapan jubir Kongres Uighur Sedunia Dilxat Raxit atas kabar tersebut sebagai “upaya TSM pemerintah RRC untuk menghapus identitas tradisional orang-orang Uyghur dan juga sebentuk asimilasi paksa.”

Oke, mari kita ulik.

Iklan

Pertama, gambar-gambar yang beredar dan disebutkan sebagai kejadian A memang perlu dicek lagi, apa benar kejadiannya seperti yang diberitakan.

Soalnya, kan, udah keseringan, contohnya, gambar ada jutaan surat suara udah tercobolos dari Cina, eh jebul itu informasi hoax, sempet disebar Tengku Zulkarnain lagi. Dan, sekali lagi, kita yang ada di sini hanya tahu kabar dunia luar dari media, atau dari “katanya”, yang tak jarang bertentangan satu sama lain.

Kemudian, jika benar terjadi razia terhadap perempuan Uighur itu, Tengku Zulkarnain tak perlulah kaget dengan sebegitu lebaynya, tak perlulah kejauhan untuk mencontohkan kezaliman manusia.

Toh alur berpikir “polisi dan kader komunis yang laknat” di Xinjiang sana nggak jauh-jauh beda dengan laskar-laskar Islamis yang gemar merazia perempuan yang berbusana “tidak syar’i”, “tidak Islami”.  Sama-sama maksa ini kok. Terus beda dan uniknya ada di mana?

“Beda dong. Kan ormas-ormas Islam menegakkan amar ma’ruf nahi munkar!”

Yaelah Bro, kan beda bungkusan doang. Yang kaffah-kaffah menertibkan busana perempuan dengan dalih syariat, yang kom-kom brengsek menertibkan busana perempuan yang “kearab-araban” dengan dalih keamanan.

Dan, ya, saya kira tak pentinglah hal ini diperpanjang lagi, selain karena berita yang di-share Tengku Zul toh sudah basi dan masih samar-samar, pun sudah banyak tulisan serius tentang apa yang terjadi di Xinjiang.

Lagipula, yang dihebohkan Tengku Zulkarnain dalam cuitannya sebatas “ngerinya hidup di negara komunis” dan “bahayanya komunis bagi akidah umat Islam” karena korbannya “one of us”, alih-alih memulai dialog waras dengan ratusan ribu followersnya, misalkan, kenapa di depan teras rumah kita sendiri, yang sebegitu dekatnya, ada sekelompok kecil jemaat Ahmadiyah yang dauber-uber, dilarang beribadah, masjidnya diobrak-abrik, ada yang dibunuh dengan keji dan sebagian lain disuruh paksa untuk “tobat atau minggat” dan jutaan orang yang merasa lurus dan cinta Tuhan merayakan barbaritas itu?

Mundur sebentar ke abad silam. Kediktatoran Stalin memang membawa kesengsaraan dan kematian bagi banyak umat manusia yang jadi korban paranoia berlebihnya.

Sejarah kelam ini jadi bahan empuk buzzer-buzzer anti-komunis pro-Barat sepanjang era Perang DIngin untuk mengatakan pada dunia “ngerinya hidup di negara Komunis” dan “bahayanya komunisme bagi akidah penghamba kebebasan”—sambil pura-pura bego atas tindak-tanduk majikannya yang sama bejatnya dengan jadi sponsor tirani-tirani di Chili hingga Cendana.

Iya, Cendana, yang sekarang dirindukan dan yang disembah-sembah lantaran sakses membantai setengah juta lebih kelompok (yang dituduh) anti-agama dan anti-Tuhan—tapi menghapus sejarah dengan “Pembantaian Tanjung Priok” itu sekadar ocehan kaum gagal paham sejarah.

Selain itu, sepengamatan saya Tengku Zulkarnain ini kan lulusan kuliah negeri. Orang pinter, orang terkenal. Masa sosok sepintar itu gampang banget memoles isu kompleks yang terjadi bermil-mil jauhnya dan masih buram? Lalu berdiam saja saat jadi guyonan netizen di linimasa.

Duh, kadang heran saya, jadi guyonan kok ya bangga.

Terakhir diperbarui pada 7 Juni 2019 oleh

Tags: cinaKomunistengku zulkarnaintwitterXianjiang
Keenan Nasution

Keenan Nasution

Tinggal di Jakarta, asli Malang, Jawa Timur.

Artikel Terkait

BYD M6, Raja Baru Mobil Listrik yang Membuat Wuling Ketakutan MOJOK.CO
Otomojok

BYD M6 Berhasil Menjadi Raja Baru Mobil Listrik di Indonesia yang Bisa Membuat Wuling Ketakutan

23 April 2025
Seputar Peristiwa 65 yang Tak Mungkin Ada di Buku Sejarah MOJOK.CO
Esai

Seputar Peristiwa 65 yang Tak Mungkin Ada di Buku Sejarah

30 September 2024
Pengalaman Orang Indonesia yang Hidup di Cina: Makanannya Enak, Lingkungannya Begitu Menyenangkan, tapi Hati-hati dengan Toilet Umumnya!
Liputan

Pengalaman Orang Indonesia yang Hidup di Cina: Makanannya Enak, Lingkungannya Begitu Menyenangkan, tapi Hati-hati dengan Toilet Umumnya!

4 Juni 2024
Pesan Hidup Ala Cina untuk Gen Z Indonesia biar Nggak Lembek dan Menye-Menye MOJOK.CO
Ragam

Pesan-Pesan Hidup Orang Cina buat Gen Z Indonesia, Biar Nggak Lembek dan Menye-Menye karena Kehidupan Memang Keras!

22 Mei 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.