Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Sisi Gelap HRD: Bitter Truth dan Kecurangan kepada Karyawan yang Dianggap Sepele

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
27 Maret 2024
A A
HRD Curang kepada Karyawan karena Karyawan Itu Sepele MOJOK.CO

Ilustrasi HRD Curang kepada Karyawan karena Karyawan Itu Sepele. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Pertanyaan serius yang akan saya jawab: apakah para HRD selalu memihak karyawan?

Sayangnya, tidak. Kebanyakan HRD akan selalu menancapkan 2 kaki di tempat yang berbeda. Kaki yang satu untuk bisnis atau perusahaan. Satunya lagi untuk karyawan. Jadi, berharap bahwa semua HRD akan iba dan bergerak cepat membantu terhadap segala permasalahan yang dihadapi oleh karyawan, adalah sebuah keniscayaan. Lha gimana, HRD juga sudah mumet sama tugas dan tanggung jawabnya, kok.

Terkait hal tersebut, ada satu cerita dari rekan HRD yang sampai saat ini selalu berhasil membikin saya mangkel setengah mampus.

Suatu ketika, ada beberapa karyawan yang harus diberhentikan (lay off) secara mendadak. Mereka ini tidak mendapat kabar satu bulan sebelumnya.

Saat itu datang ke kantor, di waktu itu juga dikabari bahwa ia diberhentikan. Karyawan tersebut tentu saja tidak menerima dan melayangkan protes. Namun, rekan saya yang HRD itu dengan congkaknya bercerita, “Halah, kalau cuman satu, biarkan saja. Tinggal diurus. Selesai.”

“Lagian, sudah biasa, kok,” dia melanjutkan. Saya yang kaget. “Lha, bisa-bisanya hal seperti itu dinormalisasi dengan entengnya,” batin saya.

Lain HRD, lain perusahaan, lain cerita. Rekan saya yang lain, menormalisasi uang lembur diganti dengan jatah/pemberian makan. Saat saya tanya, “Lho, kok, bisa-bisanya begitu? Uang lembur, kan, jelas hak karyawan ketika diminta kerja di hari libur.” Tanggapannya kemudian membikin darah di kepala saya mendidih, “Ya, nggak apa-apalah. Sudah syukur dikasih makan. Daripada sudah diminta lembur, terus harus beli makan pakai uang sendiri.”

Itu hanya sedikit cerita yang mengiris hati saya, mungkin juga bagi para pekerja lainnya, tentang sebagian HRD yang merasa jadi dewa, kebal aturan, sekaligus petantang-petenteng di dunia kerja.

Apakah HRD atau perusahaan yang melakukan praktik hina tersebut tidak takut terhadap Disnaker setempat?

Saya sempat menanyakan hal tersebut kepada rekan HRD yang saya kenal dan melakukan praktik ndableg tersebut. Mereka mengaku bahwa, jika pelapor hanya satu, dua, tiga, atau sekian orang, mereka siap “ngeles” jika ada pemeriksaan dari pihak Disnaker. Hadapi, beri penjelasan, atau berdamai dengan karyawan yang melapor dengan cara memberi kompensasi.

Mereka mengaku akan lain soal jika yang melapor mencapai puluhan atau ratusan karyawan. Sebab, hal tersebut akan mencuri perhatian Disnaker setempat untuk melakukan pengecekan mendalam, audit, dan tindakan semacamnya. Termasuk jika sudah melibatkan serikat buruh/pekerja. Mereka mengaku akan kalang kabut dan nyaris dipastikan kalah.

Tidak bisa tidak, dalam hal ini, peran, apalagi bergabung dengan serikat buruh, wajib dipertimbangkan oleh para pekerja. Termasuk melapor ke Disnaker agar bisa segera minta pertolongan jika menjadi korban praktik kecurangan yang dilakukan oleh HRD/perusahaan.

Sebagian HRD boleh jadi merasa takut, mesti patuh terhadap aturan yang ditetapkan perusahaan. Tapi, bukan berarti tidak punya hak suara sama sekali. Apalagi jika terjadi kecurangan. Dampaknya akan besar. Malah, akan memengaruhi branding perusahaan. Apa malah nggak mumet bin ruwet jika sudah kadung demikian?

Saya ingin menegaskan bahwa, dunia kerja, khususnya di Indonesia, selamanya tidak akan ada dalam status yang baik-baik saja jika HRD perusahaannya menganggap pekerja hanya sebagai angka dan menyepelekan hak yang semestinya diberikan. Padahal, lebih dari itu, pekerja juga manusia biasa yang ingin merdesa.

Penulis: Seto Wicaksono

Editor: Yamadipati Seno

Iklan

BACA JUGA Kenapa, sih, HRD yang Menyebalkan Semakin Banyak? Dan analisis menarik lainnya di rubrik ESAI.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 27 Maret 2024 oleh

Tags: disnakerhrdhrd nakalkejahatan hrdserikat buruh
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang suami, ayah, dan recruiter di suatu perusahaan.

Artikel Terkait

Gen Z Solo, dunia kerja.MOJOK.CO
Ragam

Stigma Gen Z yang Dianggap Nggak Becus di Dunia Kerja, Stigma Paling Serampangan yang Makin Hari Makin Parah Gara-gara Media Sosial

24 Mei 2024
Pertanyaan HRD tentang Skripsi Saat Interview Kerja Itu Bukan Basa-basi, tapi Bisa Menentukan Karier!
Ragam

Pertanyaan HRD tentang Skripsi Saat Interview Kerja Itu Bukan Basa-basi, tapi Bisa Menentukan Karier!

17 Mei 2024
membuat cv curriculum vitae.MOJOK.CO
Pendidikan

Tips Membuat CV yang Memikat HRD

24 Oktober 2023
LinkedIn Swindler Bakal Nangis Darah! Personal Branding Pasti Hancur dan Kamu Dibenci HRD Sedunia MOJOK.CO
Esai

LinkedIn Swindler Bakal Nangis Darah! Personal Branding Pasti Hancur dan Kamu Dibenci HRD Sedunia

10 Agustus 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.