Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Bukan Separator, Sumber Kecelakaan di Ringroad Jogja Adalah Jalanan Gelap, Aspal Rusak, dan Titik Putar Balik. Polda DIY Jangan Salah Sasaran

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
8 Mei 2024
A A
Jalur Lambat Ringroad Utara, Jalan Paling Diskriminasi Bagi Pengguna Roda Dua di Jogja.MOJOK.CO

Ilustrasi - Jalur Lambat Ringroad Utara, Jalan Paling Diskriminasi Bagi Pengguna Roda Dua di Jogja (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Sebelum membongkar separator Ringroad Jogja, ada banyak masalah yang lebih penting untuk diselesaikan. Dua di antaranya adalah jalanan gelap dan aspal bergelombang.

Wacana meniadakan separator di Ringroad Jogja jelas menimbulkan polemik. Alih-alih mendukungnya sebagai solusi, banyak keresahan yang muncul dari wacana ini. Namun, pembongkaran pemisah jalan ini benar-benar diseriusi oleh Polda DIY. Dengan dalih menjadi sumber kecelakaan, separator yang memisahkan jalur lambat dan cepat menjadi tumbalnya.

Tapi, apakah meniadakan separator jalan adalah solusi? Saya pikir wacana ini malah akan menjadi sumber bencana baru. Seperti membuka jalur yang (idealnya) aman menjadi arena pertaruhan hidup dan mati.

Separator Ringroad Jogja sumber kecelakaan?

Wacana ini lahir dari analisis yang dilakukan Polda DIY. Menurut mereka, separator yang memisahkan jalur lambat dan cepat di Ringroad Jogja adalah sumber kecelakaan. Mereka menyoroti bahwa pengendara yang berpindah dari jalur lambat ke jalur cepat dan sebaliknya menjadi penyebab.

Pengendara roda 4 sulit untuk melakukan pengereman ketika ada sepeda motor yang pindah jalur untuk berbelok di u-turn. Akibatnya, kendaraan roda 4 tidak punya cukup waktu untuk mengurangi kecepatan kendaraan.

Dengan menghilangkan separator, maka kendaraan yang ingin masuk ke area u-turn akan lebih leluasa. Mereka juga bisa bergeser ke sisi kanan jalan dari jarak yang lebih jauh. Idenya, perpindahan kendaraan ke sisi kanan ini tidak lagi mengejutkan kendaraan dengan kecepatan tinggi.

Analisis ini sudah dibeberkan pihak Polda DIY sejak 2023. Bahkan sudah mengumpulkan seluruh instansi yang tergabung dalam forum lalu lintas. Akhirnya, keputusan untuk menghilangkan separator di Ringroad Jogja makin diseriusi tahun ini. Dan bisa jadi, dalam waktu dekat, separator tersebut akan dibongkar.

Sayang sekali, Polda DIY tidak merilis jumlah kecelakaan terakhir berdasarkan penyebabnya. Namun dengan merilis data sekalipun, keputusan menghilangkan separator di Ringroad Jogja tetap jadi pertanyaan. Apakah dengan menghilangkan separator, angka kecelakaan di Ringroad akan menurun?

Ruas jalan paling buas

Mari kita membayangkan situasinya. Dengan menghilangkan separator Ringroad Jogja, maka satu jalur akan selebar 12 meter dengan 3 lajur. Di dalam jalan selebar ini, berbagai kendaraan akan campur aduk beradu cepat. Ada sepeda motor, sepeda, mobil, bus, truk, sampai odong-odong yang melintas jalur ini tanpa pemisah.

Hanya membayangkan ini saja, kita sudah bisa membayangkan betapa ruwetnya Ringroad Jogja di masa mendatang. Apalagi jalan lingkar ini memang jadi jalur andalan kendaraan besar dengan kecepatan tinggi. Jadi Anda bisa membayangkan rasanya mengendarai Supra batok getar disalip oleh Bus Mira tanpa ada separator?

Kendaraan besar akan lebih mudah memakan ruas jalan. Terutama saat saling salip dalam kecepatan tinggi. Kendaraan roda 2 bisa leluasa pindah jalur di antara kendaraan roda 4. Jalur selebar 12 meter ini akan seperti mangkuk sup yang berisi berbagai jenis kendaraan yang tidak tertata. Saling salip, memacu mesin, dan berebut jalur dalam satu kekacauan yang sempurna.

Baca halaman selanjutnya: Tidak mengatasi masalah dan menimbulkan kekhawatiran baru.

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 8 Mei 2024 oleh

Tags: Jogjakecelakaan di Ringroad JogjaringroadRingroad Baratringroad jogjaRingroad Jogja gelapRingroad Timur
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Jika artikel saya menyinggung Anda, saya tidak peduli.

Artikel Terkait

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO
Esai

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO
Esai

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO
Liputan

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Benarkah Keturunan Keraton Jogja Sakti dan Bisa Terbang? MOJOK.CO
Esai

Benarkah Keturunan Keraton Jogja Sakti dan Bisa Terbang?

18 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Event seni budaya jadi daya tarik lain wisata ke Kota Semarang selama libur Nataru MOJOK.CO

Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya

26 Desember 2025
Melalui Talent Connect, Dibimbing.id membuat bootcamp yang bukan sekadar acara kumpul-kumpul bertema karier. Tapi sebagai ruang transisi—tempat di mana peserta belajar memahami dunia kerja MOJOK.CO

Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier

24 Desember 2025
38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal. MOJOK.CO

Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal

26 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

22 Desember 2025
Wisata Pantai Bama di Taman Nasional Baluran, Situbondo: Indah tapi waswas gangguan monyet MOJOK.CO

Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

25 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

25 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.