Pengalaman Kuliah di Kampus "Luar Negeri" yang Menjanjikan Lulus Langsung Kerja - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Esai

Pengalaman Kuliah di Kampus “Luar Negeri” yang Menjanjikan Lulus Langsung Kerja

Haris Firmansyah oleh Haris Firmansyah
8 April 2019
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Metode link and match yang dicetuskan Sandiaga Uno, sebetulnya sudah lama terlaksana di kampus “luar negeri” yang memang menjanjikan lulus langsung kerja.

Dulu, saya ingin kuliah di Fakultas Ekonomi UI, tapi saya malah dapat kesempatan studi di luar negeri, tepatnya kampus “luar negeri”. Saya dapat beasiswa kuliah program D2 dari CSR (Corporat Social Responsibility) BUMN di kota saya.

Kampus “luar negeri” tempat saya kuliah ini keren. Pasalnya, punya cabang yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Saking banyaknya cabang, sampai memecahkan rekor MURI dan ini bukan majas hiperbola.

Sudah begitu, kampus “luar negeri” ini bisa pasang iklan di televisi. Hal yang tidak semua kampus bisa melakukannya. Saingannya di jagat pariwara layar kaca, mungkin baru hanya kampus yang jadi almamaternya Barack Obama versi beta itu.

Kampus “luar negeri” ini punya banyak lulusan yang membanggakan. Rerata sudah jadi pegawai kantoran yang berdasi. Foto-foto para alumni dipajang di spanduk dan brosur. Demi melihatnya, bisa memunculkan bara semangat di dada setiap mahasiswa untuk bercita-cita melanjutkan prestasi para pendahulunya.

“Cita-citaku adalah diterima kerja di perusahaan bonafide dan wajahku dipajang di spanduk dan brosur seperti Hokage. Itulah jalan ninjaku.”

Baca Juga:

No Content Available

Kampus “luar negeri” ini punya metode ‘link and match’, yaitu pendidikan dan penempatan kerja. Ide yang baru-baru ini dicetuskan oleh cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno di forum debat (baca: permainan kartu Yu-Gi-Oh). Nyatanya, program ini sudah dijalankan selama bertahun-tahun oleh kampus tempat saya melanjutkan pendidikan dari SMK jurusan listrik ke jurusan akuntansi.

Sudah banyak lulusan yang diserap di dunia kerja. Jadi, kampus “luar negeri” ini juga membantu pemerintah mengurangi angka pengangguran. Baik melalui penempatan kerja maupun program pendidikan itu sendiri. Lulusan SMA atau sederajat apabila melanjutkan kuliah tidak lantas dihitung sebagai pengangguran, melainkan dianggap masih pelajar/mahasiswa di status KTP. Narasi ini masih masuk akal dong~

Saking berpengalaman mendorong lulusannya diterima di dunia kerja, tim marketing kampus “luar negeri” ini dengan sangat percaya diri membuat woro-woro, “Lulus langsung laku”. Sepengalaman saya, hal ini benar adanya. Lulus langsung laku, laku diterima kerja, atau malah laku diterima mertua sebagai menantu.

Sebelumnya, kampus “luar negeri” ini juga terkenal dengan slogan: “Pasti Dapat Kerja”. Tentunya, ada syarat dan ketentuan berlaku. Namun, kata ‘pasti’ di sini terkesan takabur. Di dunia ini tidak ada yang pasti. Yang pasti adalah ketidakpastian itu sendiri.

Mungkin ke depannya harus dibuka cabang syariah, lalu slogannya berubah menjadi lebih tawadhu: “Insya Allah Dapat Kerja”. Sebab manusia hanya bisa berencana, Allah yang menentukan. Yang bisa manusia lakukan setelah berikhtiar hanyalah bertawakal.

Pada realisasinya, untuk memperoleh fasilitas penempatan kerja, mahasiswa dituntut untuk memperoleh IPK minimal 3,00. Jika tidak mencapai angka yang sudah dipatok, gugur sudah kewajiban kampus mencarikan kerja untuk mahasiswanya. Yang semula hukumnya wajib, jadi sunnah muakkad.

Untuk bisa menuntaskan pendidikan D2 dan mengantongi IPK minimal 3 adalah prestasi tersendiri. Sebab dalam perjalanannya, beberapa mahasiswa tidak sanggup melanjutkan studi karena biaya kuliah yang lumayan mahal. Ada juga teman sesama penerima beasiswa yang sudah dituntut oleh keadaan untuk cepat kerja dan tidak bisa menunggu sampai waktu kelulusan. Apa boleh buat, ia melepaskan pendidikan dan langsung terjun ke dunia kerja dengan usaha sendiri.

Sebagian besar mahasiswa yang tetap berada di jalur sesuai skema pendidikan kampus, mendapatkan apa yang ditargetkan: lulus D2 langsung dapat kerja, lanjut D3 sambil kerja, lalu kuliah ekstensi S1 pakai biaya sendiri, dan diwisuda dengan status sudah bekerja. Rencana kuliah sambil bekerja untuk meringankan beban orang tua sampai akhirnya bisa membantu orang tua pun akhirnya tercapai.

Pada proses penjodohan lulusan dengan perusahaan ini tidak melulu berjalan mulus. Contohnya, teman saya yang berkali-kali ikut tes kerja atas rekomendasi kampus, tapi berkali-kali juga ditolak. Sampai pihak kampus bosan memberikan umpan lambung untuknya yang selalu berakhir dimuntahkan oleh HRD perusahaan. Namun, pihak kampus tetap harus bersabar mencarikan kerja sampai dapat, karena teman saya termasuk lulusan dengan IPK yang memenuhi syarat.

Saya sendiri bisa dapat kerja setelah tiga kali tertolak di tiga perusahaan. Setelah lulusannya dapat kerja, pihak kampus genap menunaikan kewajibannya. Setelahnya, jadi urusan saya dengan perusahaan tempat saya kerja.

Ketika saya ingin resign dari tempat kerja, saya harus cari kerjaan baru sendiri. Begitu pun kalau saya dipecat, sudah tidak wajib pihak kampus mencarikan saya kerja untuk kedua kalinya. Sebab pihak kampus sudah mulai lanjut mencarikan kerja untuk adik-adik tingkat.

Dalam kasus saya, saya punya link and match sendiri, yaitu teman kuliah yang sama-sama sudah bekerja. Saya bisa pindah kerja ke kantor teman saya itu yang kebetulan sedang ada lowongan.

Ketika sudah masuk ke dunia kerja, otomatis koneksi akan terbuka. Lulusan kampus yang teladan biasanya memberikan informasi lowongan kerja di tempatnya bekerja kepada almamater untuk para junior. Sehingga tongkat estafet penempatan kerja bisa berlangsung. Metode link and match menjadi sehat karena dibantu banyak tangan.

Seorang teman yang masih satu almamater dengan saya punya karier cemerlang. Belum genap berusia 30 tahun, ia sudah bisa duduk di kursi manajer keuangan (kebetulan manajer keuangan yang asli sedang cuti). Dirinya pun sempat diundang ke kampus untuk mengisi seminar motivasi kepada adik-adik tingkat supaya mengikuti jejak suksesnya.

Profil sang manajer ini tidak disia-siakan oleh pihak kampus untuk dipamerkan sebagai salah satu lulusan terbaik di dunia kerja. Nama, jabatan, dan foto profilnya terpampang cihuy di brosur. Brosur itu sempat tersebar di grup WhatsApp alumni. Kami jadi tahu kabar teman kuliah kami itu bukan dari orangnya langsung, melainkan dari brosur tersebut.

Terakhir diperbarui pada 8 April 2019 oleh

Tags: kampus luar negerikuliah swastalink and matchlulus langsung kerja
Haris Firmansyah

Haris Firmansyah

Pegawai Bank Ibukota. Selain suka ngitung uang juga suka ngitung kata.

Artikel Terkait

No Content Available
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
kecantikan

Pekerjaan, Kecantikan, dan Pemberitaan

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

sekolah kedinasan mojok.co

10 Sekolah Kedinasan yang Paling Ramai dan Sepi Peminat

22 Maret 2023
Pengalaman Kuliah di Kampus “Luar Negeri” yang Menjanjikan Lulus Langsung Kerja

Pengalaman Kuliah di Kampus “Luar Negeri” yang Menjanjikan Lulus Langsung Kerja

8 April 2019
Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah. MOJOK.CO

Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah 

23 Maret 2023
unpad mojok.co

10 Jurusan Tersepi di UNPAD yang Pendaftarnya Hanya Ratusan

27 Maret 2023
5 Jurusan yang Lulusannya Paling Dicari Perusahaan

5 Jurusan yang Lulusannya Paling Dicari Perusahaan

27 Maret 2023
kip mojok.co

Kecewa dengan Mahasiswa Penerima KIP

26 Maret 2023
perguruan tinggi muhammadiyah mojok.co

5 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Terbaik di Indonesia

25 Maret 2023

Terbaru

Kasubbid Penmas Polda DIY, AKBP Verena SW dalam keterangannya di Mapolda DIY, Rabu (29/03/2023). MOJOK.CO

Pemda DIY Komentari Pencopotan Kapolres Kulon Progo

29 Maret 2023
Ingatan mengenai 25 tahun Reformasi

Kamu Punya Cerita Apa di Tahun 1998? Kilas Balik 25 Tahun Reformasi Melalui Seni

29 Maret 2023
gojek ramadan mojok.co

Gojek Siapkan Amunisi Hemat dan Cermat untuk #LengkapiRamadan, Dukung Produktivitas dan Ibadah di Momen Suci

29 Maret 2023
kampus bumn mojok.co

9 Kampus Milik BUMN di Indonesia, Prospek Lulusannya Bisa Kerja di Perusahaan Plat Merah

29 Maret 2023
Google Doodle Lasminingrat

Mengenal Lasminingrat: Ibu Literasi Pertama Indonesia yang Hari Ini Muncul di Google Doodle

29 Maret 2023
kebijakan affirmative action

Yuk, Kenalan Sama ‘Affirmative Action’! Kebijakan yang Mendorong Kesetaraan Partisipasi Perempuan dalam Politik

29 Maret 2023
jurusan teknologi informasi moloc.co

Selektivitas 4 PTN yang Memiliki Jurusan Teknologi Informasi Terbaik

29 Maret 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In