Panduan Berdamai dengan The New Mahfud MD - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Politik
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Politik
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Beranda Esai

Panduan Berdamai dengan The New Mahfud MD

Ang Rijal Amin oleh Ang Rijal Amin
30 Mei 2020
0
A A
Panduan Berdamai dengan The New Mahfud MD

Panduan Berdamai dengan The New Mahfud MD

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Barangkali Mahfud MD tahu, syarat menjadi Kemenkopolhukam itu salah satunya harus siap menumbalkan reputasi menawan pada masa lalu.

Zaman sekarang, rasanya mustahil kalau ada mahasiswa fakultas hukum yang tak kenal dengan nama Mahfud MD. Selain karena sering nongol di tipi, buku-bukunya kerap jadi rujukan para mahasiswa baik untuk tugas makalah atau skripsi.

Bahkan, bukunya berjudul Politik Hukum di Indonesia (terbit pertama tahun 1998) yang dicetak ulang entah berapa puluh kali itu jadi buku wajib yang harus dibeli bukan sekadar untuk kebutuhan kuliah, tetapi juga kebutuhan eksistensi bahwa kami memang anak kuliah.

Maka, ketika saya berkunjung ke kos-kos teman saya. Nama Mahfud MD adalah nama yang selalu saya temukan di rak buku.

Apa yang menyebabkan buku itu begitu berjaya di pasar buku hukum? Tentu saja, gagasan yang ada dalam buku itu. Dengan manis beliau menjelaskan persetubuhan antara politik dan hukum di negara ini melahirkan wujud ketidakadilan dan kezaliman penguasa atas rakyatnya lewat produk hukum yang Mahfud MD sebut: ortodoks/konservatif.

Gagasan yang dibawa buku itu sangat cocok untuk mahasiswa yang selalu resah dengan pertanyaan “kenapa” sembari berharap jawaban yang, “disebabkan oleh anu”. Begitu pasti dan berarah. Lalu, siapakah arah yang ditunjuk Mahfud MD? Arah yang ditunjuk blio itu bernama struktur.

Baca Juga:

pilkada 2024

Manuver Anak-anak Jokowi di Pilkada 2024

25 Januari 2023
ganjar pranowo pilpres

Survei LSI: Ganjar Pranowo Unggul Ditopang Fans Jokowi 

25 Januari 2023

Ya, Pak Mahfud itu penganut strukturalisme. Barangkali karena itu pula, Pak Mahfud cukup jarang mau nyalah-nyalahin orang, apalagi pemerintah, khususnya ketika beliau sudah menjabat di posisi kementerian yang angker, Menkopolhukam, yang serba-serbi njilmet sebagaimana yang dialami Pak Atta Halilintar Wiranto sebelumnya.

Pak Mahfud semenjak menjadi Menkopolhukam memang rada-rada susah dibedakan dengan Pak Wiranto pendahulunya. Kalau Pak Wiranto suka menelurkan kata-kata kontroversial, Pak Mahfud ternyata tak mau kalah juga.

Barangkali memang begitu peraturan menjadi Kemenkopolhukam, tumbal yang harus direlakan adalah nama baik. Sebab, setiap hari harus menyebutkan kalimat-kalimat dengan kadar gizi rendah demi menopang kebutuhan kalsium kekuasaan yang tengah berjalan.

Anda pasti ingat dengan pernyataan beliau bahwa seandainya malaikat masuk ke sistem Indonesia, maka malaikat itu pun bisa jadi iblis. Ngeri sekali bukan? Lalu, bagaimana cara kita membayangkan wajah-wajah pejabat dengan kalimat itu? Tak tega rasanya. Apalagi Pak Mahfud yang saya hormati jebul ikutan masuk ke sana.

Tapi, lewat pernyataan itu kita juga bisa tahu kalau cara beliau mendiagnosis penyakit itu pada struktur, bukan pada aktor, juga bukan pada koalisi aktor-struktur. Jadi itulah kenapa kalau Anda pembaca buku-bukunya, akan tidak heran dengan tingkah Pak Mahfud dari kritis menjadi seksis, dari progresif menjadi pragmatis, dari ahli silat di bidang hukum menjadi ahli silat di bidang lidah.

Sebab, seperti tesis di buku blio yang saya comot judulnya tadi, semua itu bukan kehendak beliau. Semua itu ulah struktur oligarki dan modal yang membentuk pola patron-klien demi mengendalikan republik ini dan mencekeram Pak Mahfud sendiri.

Anda kira Pak Mahfud waktu bilang, “Korona seperti istri yang ketika seseorang mau menikahinya, dia berpikir bisa menaklukannya. Tapi sesudah menjadi istrimu, kamu ternyata tak bisa menaklukannya. Kemudian, kamu berdamai dan hidup bersamanya,” itu atas kehendak bebas beliau? Seragam dengan pemikiran pribadi beliau? Hm, tidak, Bung.

Anak SD saja sudah tahu kok kalau hubungan suami-istri itu bukan perjanjian antara penjajah dan daerah jajahannya. Pernyataan itu pastilah terucap karena ulah struktur yang berkuasa di atas Pak Mahfud MD. Pak Mahfud nggak mungkin begitu. Bahkan, nama yang dia sebut-sebut sebelum menyatakan hal itu barangkali adalah teka-teki yang harus dipecahkan pula.

Ketidakberdayaan Pak Mahfud itu sudah kelihatan sejak awal. Dari pernyataan-pernyataannya sebelumnya, seperti pada Pasal 170 draft RUU Cipta Kerja yang menyebutkan bahwa “sebuah peraturan pemerintah kelak dapat membatalkan undang-undang” sebagai draft yang salah ketik.

Ya nggak mungkinlah itu salah ketik. Salah ketik, ndiiiasmu sempal.

Kalau yang dimaksud itu dibalik menjadi Undang-Undang (UU) bisa membatalkan Peraturan Pemerintah (PP) ya mahasiswa baru kalau ditanya begitu, jawab sambil liatin ketiaknya juga tahu kalau dari sononya emang udah begitu. Nggak perlu masuk RUU Cipta Kerja, dan mustahil salah ketik.

Apalagi kalau narasinya berubah jadi “PP ‘tidak’ bisa mengubah UU”. Ya elah sama aja kali. Adik kelas yang ikut lomba empat pilar di SMA itu juga udah tahu kalau PP versus UU itu ibaratnya Pak Mahfud versus Bu Mega plus Pak Jokowi plus Pak Luhut. Nggak bakalan seimbang buat ngelawan.

Yang ada yah justru UU yang berbuat seenaknya sama PP, sehingga PP mau nggak mau harus nurut dan sungkem sama UU yang derajatnya lebih tinggi. Yang lebih superior atas PP.

Malahan ya kalau kejadian PP berani-beraninya ngelawan UU, adanya malah PP yang dicabut karena ini bertentangan dengan kehendak UU lewat judicial review di MA. Atau kalau pakai bahasanya Ahok: “Pemahaman PP, Nenek Lu!”

Makanya jangan heran kalau PP itu selalu di bawah bayang-bayang sabdanya UU, sebab strukturnya udah begitu, nggak bisa apa-apa lagi dia.

Jadi, sudahlah tidak perlu dibesar-besarkan apabila kalimat Pak Mahfud jadi sering tidak enak di hati. Lagian, blio nggak mungkin nggak tahu kalau hubungan suami-istri itu beda sama hubungan tarik menarik kekuasaan antara pedagang yang sedang menarik sapi untuk dijualnya ke pasar, sementara sapinya berusaha menolak, hingga akhirnya pemilik sapi menyerah lalu memutuskan hidup berdampingan dengan peliharaannya hanya karena susah ditaklukkan.

Kalau mau adil menilai Pak Mahfud MD sebagai pribadi, ya lihat blio pas berada di luar kekuasaan. Lihat dulu gimana kritikan blio kelihatan selalu bisa memecahkan segala macam masalah-masalah hukum pemerintah. Sekarang? Justru blio tak jarang malah ikut-ikutan jadi sumber masalah bagi pemerintah.

Mungkin karena beda posisi mempengaruhi output berupa ucapan dan tindakan. Kalau mengibaratkan dengan keadaan dunia saat ini, guru besar rujukan mahasiswa fakultas hukum se-Indonesia itu emang sudah waktunya bertransformasi. Bukan Pak Mahfud MD-nya, tapi harapan terhadap blio yang harus ditransformasi.

Layaknya instruksi Presiden agar kita semua berdamai dengan pandemi corona, mungkin sudah saatnya kita berdamai dengan The New Mahfud MD pula.

BACA JUGA Mahfud Dikecam Karena Mengutip Meme “Corona is Like Your Wife” atau tulisan Ang Rijal Amin lainnya.

Terakhir diperbarui pada 30 Mei 2020 oleh

Tags: coronajokowimahfud mdnew normal
Ang Rijal Amin

Ang Rijal Amin

Anggota komunitas literasi Ma Lino. Tinggal di Yogyakarta.

Artikel Terkait

pilkada 2024
Kotak Suara

Manuver Anak-anak Jokowi di Pilkada 2024

25 Januari 2023
ganjar pranowo pilpres
Kotak Suara

Survei LSI: Ganjar Pranowo Unggul Ditopang Fans Jokowi 

25 Januari 2023
Cak Nun Salah, Jokowi Bukan Firaun karena Firaun Tidak Setuju UU Cipta Kerja MOJOK.CO
Esai

Cak Nun Salah, Jokowi Bukan Firaun karena Firaun Tidak Setuju UU Cipta Kerja

21 Januari 2023
uu pprt mojok.co
Kotak Suara

Jokowi Desak RUU PPRT Disahkan, Mandek 19 Tahun Lamanya

20 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
masyarakat tidak disiplin rebel melanggar PSBB social distancing mal ciputat pasar bogor new normal berlaku mal dibuka pandemi warga indonesia tidak taat aturan pemerintah tidak tegas mojok.co

Curiga Masyarakat Tidak Disiplin PSBB akibat Aturan yang Nggak Jelas

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak yang Dihujat Warganet - MOJOK.CO

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak Surabaya yang Dihujat Warganet

24 Januari 2023
PO Haryanto Bikin Perjalanan Cikarang Jogja Jadi Menyenangkan MOJOK.CO

PO Haryanto Sultan Bantul Bikin Perjalanan Cikarang-Jogja Jadi Sangat Menyenangkan

27 Januari 2023
Panduan Berdamai dengan The New Mahfud MD

Panduan Berdamai dengan The New Mahfud MD

30 Mei 2020
Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU / satu abad yang Gini-gini Aja MOJOK.CO

Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU yang Gini-gini Aja

28 Januari 2023
Suara Hati Petani di Gunungkidul Karena Monyet yang Marah Kena JJLS

Suara Hati Petani di Gunungkidul karena Monyet yang Marah Kena JJLS

26 Januari 2023
kecamatan di sleman mojok.co

5 Kecamatan Paling Sepi di Sleman yang Cocok untuk Pensiun

27 Januari 2023
warung madura mojok.co

Tiga Barang Paling Laris di Warung Madura Menurut Penjualnya

27 Januari 2023

Terbaru

Mencoba Lawson yang Baru Buka- Oden Enak yang Harganya Nggak Enak Buat UMR Jogja MOJOK.CO

Mencoba Lawson yang Baru Buka: Oden Enak yang Harganya Nggak Enak Buat UMR Jogja

29 Januari 2023
tsamara erick thohir

Manuver Tsamara Setelah Keluar dari PSI: Ogah Gabung Parpol, Dukung ET Jadi Ketum PSSI

29 Januari 2023
aplikasi lari dan jogging mojok.co

10 Aplikasi Lari dan Jogging Terbaik yang Cocok Buat Pemula

29 Januari 2023
Waspada Penipuan Online Bermodus Tautan Paket! Duit Bisa Lenyap dengan Sekali Klik

Waspada Penipuan Online Bermodus Tautan Paket! Duit Bisa Lenyap dengan Sekali Klik

29 Januari 2023
Uneg-uneg untuk Persahatan: Akhirnya Aku Mengerti Dunianya Bukan Aku Lagi

Uneg-uneg Persahabatan: Akhirnya Aku Mengerti Dunianya Bukan Aku Lagi

29 Januari 2023
Untuk Dosen di Surabaya: Kalau Dosen Senior Memangnya Boleh Seenaknya Sendiri? MOJOK.CO

Untuk Dosen di Surabaya: Kalau Dosen Senior Memangnya Boleh Seenaknya Sendiri?

29 Januari 2023
Uneg-uneg untuk Masjid yang Tutup di Luar Jadwal Salat MOJOK.CO

Uneg-uneg untuk Masjid yang Tutup di Luar Jadwal Salat

29 Januari 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In