ADVERTISEMENT
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Persona
    • Seni
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Memori
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
    • Transportasi
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Persona
    • Seni
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Memori
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
    • Transportasi
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Esai

Menghadapi Kelakuan Menyebalkan Netizen di Bioskop

Gustania Padussi oleh Gustania Padussi
26 November 2017
0
A A
Nonton_di_Bioskop_Mojok

Nonton_di_Bioskop_Mojok

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

[MOJOK.CO] “CUMA NGECEK HP NGGAK BOLEH YA? KAMU PANITIA, HAH? KOK NGATUR-NGATUR???”

Beberapa hari yang lalu saya datang ke premiere film di sebuah bioskop yang layarnya guedhe tenan dan kebetulan satu studio terisi penuh. Secara keseluruhan film tersebut adalah sebuah kombinasi yang baik antara tema yang diangkat, sinematografi pancen well, juga latar tempatnya yang memanjakan lahir dan batin. Akan tetapi, sebagus apa pun film yang diputar, bakal nggak bagus kalau tidak dibarengi dengan perilaku para penontonnya.

Gimana sih cara nonton di bioskop yang baik dan benar itu? Harus sedakep? Sikap sempurna? Sambil yoga? Sikap lotus? Hapal pancasila? Atau nggak bawa nasi padang terus makan di dalam studio?

Media sosial seperti Instagram sekarang punya satu fitur yang khusus dibuat untuk pamer-pamer lucu, yaitu Stories. Konon dahulu kala ada satu media sosial dengan fitur sejenis yang terkenal karena filter anjingnya dan sekarang sudah banyak ditinggal penggunanya karena banyak yang akhirnya sadar bahwa wajah mereka tidak lucu-lucu amat (malah nggatheli) ketika memakai filter tersebut.

Semua orang ingin terlihat paling terkini dengan membagikan hal-hal yang menurut mereka menarik di Stories, salah satunya merekam adegan saat film sedang berlangsung di dalam bioskop. Sungguh salah satu contoh golongan orang dermawan yang selalu ingin berbagi ke orang-orang di sekitarnya.

Sebelum film diputar, pasti ditayangkan dulu aturan-aturan di dalam bioskop yang seharusnya dipatuhi demi kenyamanan semua orang yang sudah membayar tiket yang tidak murah tersebut. Toh sama-sama bayar, jadi tidak seharusnya saling mengganggu, shay.

Baca Juga:

film seks. MOJOK.CO

15 Film dengan Adegan Seks Nyata dari Asia hingga Eropa

15 September 2023
Bioskop Baru Purworejo Bikin Warga Tidak Perlu ke Kota Lain MOJOK.CO

5 Fakta Bioskop Baru di Purworejo, Warga Tidak Perlu Lagi ke Luar Kota untuk Nonton Film

3 September 2023

Beberapa aturan tersebut adalah tidak boleh mengobrol sepanjang film berlangsung, tidak boleh naikin kaki ke kursi di depannya, dan tidak boleh merekam menggunakan alat apa pun.

Udah ngerti belum? Pasti belum.

Nggak boleh ngobrol itu karena kita semua datang ke bioskop buat nonton film, bukan buat ngerumpi dan komentar setiap adegan ngalor ngidul. Kalau mau kayak gitu sepanjang film berlangsung, mending copy film dari warnet terus tonton di kosan sambil yang-yangan sekarepe dewe. Tapi, jelas ini pembajakan. Saya nggak mendukung, tapi kalau situ barbar, apa boleh bikin.

Nah, yang agak kurang ajar dan lumayan nyebelin adalah perilaku penonton yang nggak paham etiket. Naikin kaki ke kursi di depannya. Orang macam ini biasanya dulu pas pelajaran PPKn cuma pas sampai niat. Yha gimana, kepala ketemu kaki. Belum lagi suka ada yang iseng tendang kursinya. Kalau Anda sopan, kami sopyan, Bung.

Dan ini yang paling penting, tidak boleh merekam menggunakan alat apa pun. Mungkin di tahun 2008 ke bawah, alat buat rekam paling bagus ya kalau nggak kamera kantong paling banter handycam yang harganya juga lumayan. Belum lagi harus menguasai teknik ninja biar nggak ketahuan pegawai bioskop dan proses editing ala kadarnya karena tangan mz perekam goyang-goyang aduhaiii.

Sekarang, hampir semua orang pakai smartphone yang kualitas kameranya mumpuni dan hampir sama dengan kamera profesional. Ditambah media sosial, terciptalah golongan pengisap lem Aibon yang merekam setiap adegan film lalu mengunggah ke Instagram hingga barisan update-nya menyerupai titik-titik ujian sekolah. Memangnya kamu Dian Sastro?

Kelakuan yang begitu sangat, sangat, sangat mengganggu dan merusak mood. Cahaya dari hape yang sangat terang bakal mengganggu dan akan mengalihkan perhatian dari layar bioskop ke hape yang menyala. Ilustrasinya gini deh, coba Anda tidur, terus tiba-tiba mata Anda disodok pake cahaya petromaks, apa ya nggak rumit? Orang-orang datang untuk cari hiburan malah sambat terus-terusan.

Hal lain yang mungkin mengganggu adalah mengajak anak di bawah umur untuk nonton film dewasa. Lha dikira karena filmnya kartun atau superhero, maka otomatis buat anak-anak? Film seperti Logan atau Deadpool ya buat orang dewasa. Kalau ada orang tua yang marah karena film superhero kok bunuh-bunuhan sampai mutilasi, ya mungkin orang tua ini sekolahnya cuma sampai pamit.

Dan belum lama ini ada perusahaan besar penyalur film yang terpaksa menghentikan pemutaran sebuah film anime karena maraknya perekaman yang dibagikan lewat media sosial. Tuh kan? Emang enak kalau film yang pengin ditonton nggak jadi tayang di bioskop gara-gara kebodohan sendiri? Kalo Bu Susi tahu, ditenggelamin situ.

Selain itu kita kerap mendengar ejekan perilaku nonton yang kerap kurang tata krama, dianggap ndeso, udik, katrok. Lha, padahal persoalan etiket ini nggak ada hubungan dengan tempat asal kita tinggal, tapi bagaimana kita dibesarkan. Mbok berhenti ngatain orang ndeso untuk kelakuan yang ugal-ugalan. Jangan sampai disleding Kak Seto.

Agar tidak terjadi hal-hal yang seperti itu, tolonglah, perilakunya diubah. Nggak usah serampangan. Jangan sedikit-sedikit rekam lalu share. Ini nonton bioskop, bukan nanggap Syahrini. Selain bakal kena semprot orang lain secara langsung, bakal disemprot juga sama netizen.

Ingat, mahabenar nerizen atas segala sesuatunya.

Terakhir diperbarui pada 26 November 2017 oleh

Tags: animasianimebioskopFilmfilm indonesiafilm superheronetizenpenjaga bioskopSuperhero
Gustania Padussi

Gustania Padussi

Artikel Terkait

film seks. MOJOK.CO
Hiburan

15 Film dengan Adegan Seks Nyata dari Asia hingga Eropa

15 September 2023
Bioskop Baru Purworejo Bikin Warga Tidak Perlu ke Kota Lain MOJOK.CO
Hiburan

5 Fakta Bioskop Baru di Purworejo, Warga Tidak Perlu Lagi ke Luar Kota untuk Nonton Film

3 September 2023
Uneg-uneg dari Penulis Novel “Bismillah Kunikahi Suamimu” tentang Tensi 143/165  MOJOK.CO
Kilas

Uneg-uneg dari Penulis Novel “Bismillah Kunikahi Suamimu” tentang Tensi 143/165 

2 September 2023
taman pintar di lokasi bekas bioskop senopati mojok.co
Sosial

Menelusuri Jejak Bioskop Senopati Jogja, ‘Surga Film Panas’ yang Kini Jadi Taman Pintar

22 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya

Klaim Menyesatkan Kangen Water

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Ganjar menjadi bacapres yang paling banyak muncul di baliho MOJOK.CO

Ganjar Paling Banyak Muncul di Baliho Dibanding Bacapres Lain, Padahal Metodenya Udah Usang

2 Oktober 2023
Kesan Pertama Maba UGM dan UPY Saat Kuliah di Jogja- Makanan Nggak Terlalu Murah, Macetnya Parah MOJOK.CO

Kesan Pertama Maba UGM hingga UPY Saat Kuliah di Jogja: Makanan Nggak Terlalu Murah, Macetnya Parah

28 September 2023
Pernah Wakili Partai Komunis di Parlemen, Mengapa Affandi Selamat dari Peristiwa 1965? MOJOK.CO

Pernah Wakili Partai Komunis di Parlemen, Mengapa Affandi Selamat dari Peristiwa 1965? 

28 September 2023
mahasiswa ilmu komunikasi. MOJOK.CO

Ilmu Komunikasi Bikin Aku Menyesal, Mending Kuliah Kehutanan

29 September 2023
Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak MOJOK.CO

5 Fakta Kereta Cepat Pertama di Asia Tenggara di Indonesia yang Telan Biaya 100 Triliun Lebih

2 Oktober 2023
Kembali Setelah Satu Dekade, Sepultura Gebrak JogjaROCKarta 2023 MOJOK.CO

Kembali Setelah Satu Dekade, Sepultura Gebrak JogjaROCKarta 2023

1 Oktober 2023
Pos Bloc Jakarta: Dahulu Sentral Surat-Menyurat, Kini Jadi Tempat Nongkrong Anak Jaksel MOJOK.CO

Pos Bloc Jakarta: Dahulu Sentral Surat-Menyurat, Kini Jadi Tempat Nongkrong Anak Jaksel

3 Oktober 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Persona
    • Seni
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Memori
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
    • Transportasi
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In