Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Mempertimbangkan Kondisi Politik Saat ini, Bukan Tak Mungkin Habib Rizieq Ditunjuk Menjadi Menteri

Ang Rijal Amin oleh Ang Rijal Amin
5 November 2020
A A
habib rizieq
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Habib Rizieq punya kans yang sangat besar untuk dipilih menjadi menteri. 

Dari dulu, politik itu cair. Hukumnya memang sudah begitu dari sononya. Mangkanya, kalau ada pertanyaan “Selain es, benda padat apa lagi yang bisa dicairkan?” niscaya politik bakal masuk sebagai salah satu jawaban mendampingi coklat batangan, sertifikat, dan BPKB.

Politik, pada satu titik, bahkan lebih cair ketimbang air. Air, meski punya sifat berubah bentuk mengikuti tempat di mana ia berada, namun tetap saja ia terdiri dari hidrogen dan oksigen. Hal tersebut berbeda dengan politik yang, meskipun cair dan mengikuti tempat ia berada, namun unsur-unsur di dalamnya bisa berubah bahkan dengan hal-hal yang tak pernah disangka sebelumnya.

Dengan sifat cair yang secair-cairnya itu, maka bukanlah hal yang mengherankan jika dalam politik, apa saja bisa tumpah. Tak terkecuali kekuatan pendukung dan penopang. Ia bisa datang dan pergi begitu saja seiring dengan kepentingan politik kekuasaan.

Dengan aturan yang sama, bukan hal yang mengherankan juga jika nanti, atau bahkan setelah ini, seorang Habib Rizieq Shihab bakal dipilih menjadi menteri Jokowi.

Ini serius. Kita semua tahu, saat ini, NU dan Muhammadiyah mulai kerap tak sejalan dengan pemerintah, dengan segala kemungkinan yang ada, bukan mustahil jika kelak, seiring berjalannya waktu, baik NU dan Muhammadiyah tidak lagi diperhitungkan sebagai kekuatan penopang pemerintah dari sisi kelompok agama.

Sebagai gantinya, pemerintah bakal mulai mengalihkannya kepada kelompok Islam kanan yang memang saat ini kerap beririsan dengan sosok Habib Rizieq Shihab. Apalagi, belakangan ini, kita semua tahu bahwa kabar kepulangan Habib Rizieq telah menjadi salah satu peristiwa besar yang dikabarkan di mana-mana.

Bersamaan dengan kepulangan habib kita yang jatuh pada hari pahlawan, reputasi citra politik kemiskinan dan kesederhanaan Jokowi yang dahulu didukung masyarakat luas telah terjun begitu rendahnya, hal tersebut ditambah dengan kekecewaan dua ormas keagamaan yang diabaikan oleh Jokowi seperti kacang lupa kulit. Praktis, hal ini menyebabkan Jokowi mau tak mau harus merangkul golongan yang memiliki basis massa yang kuat untuk menopang roda kekuasaan yang tampak semakin berkarat.

Hal tersebut bukan omong kosong belaka, jauh-jauh hari, Soeharto telah lebih dahulu melakukannya. Ketika kekuatannya sudah mulai tumbang, ia menggunakan cara paling ampuh untuk menopang kembali kekuatannya, yakni dengan mengambil hati golongan yang selama ini ia tindas. Dan selama ini kita tahu betul, golongan yang tampak paling dijauhi oleh Jokowi dan antek-antek buzzernya itu tiada lain adalah golongan-golongan yang berada pada spektrum “Islam kanan,” termasuk di dalamnya adalah FPI.

Tidak susah membuktikan hal ini, sebab hanya dengan mengamati komentar para buzzer atas isu kepulangan Habib Rizieq saja sudah cukup untuk membuktikan bahwa selama ini pemerintah tidak bersahabat dengan FPI.

Sayangnya, akhir-akhir ini, Jokowi tidak bisa menutup matanya begitu saja dan membiarkan perang dingin antara dia dan Habib Rizieq berlangsung terus menerus di tengah rontoknya popularitas yang ia punya. Maka, salah satu langkah paling masuk akal bagi Jokowi saat ini tiada lain adalah dengan berbalik haluan kepada umat Islam seperti yang dilakukan Soeharto.

Sinyal-sinyal bahwa kedua kubu ini bisa bersatu sudah terbaca lewat dua hal. Pertama, Habib Rizieq heboh dengan gagasan revolusi akhlak yang mirip dengan revolusi mental ala Jokowi. Hal itu menandakan bahwa ada kesamaan rasa di antara keduanya. Apalagi antara revolusi mental dan revolusi akhlak adalah revolusi yang dapat diduga hanya wacana belaka, sebab kita tahu, bagaimana mungkin mental dan akhlak bisa direvolusi kalau tidak menyertakan revolusi ekonomi-politik? Seolah-olah akhlak dan mental tidak dibentuk dan dikondisikan oleh struktur ekonomi dan politik.

Revolusi ekonomi-politik, tidak bisa tidak, hanya bisa terbentuk melalui kekuatan politik yang mantap dan tidak mudah goyah. Dan salah satu jalan untuk menuju fase tersebut adalah dengan kemanunggalan. Termasuk salah satunya kemanunggalan antara Jokowi dan Habib Rizieq, tentu saja.

Kedua, Habib Rizieq direncanakan bakal tiba di Indonesia pada tanggal bagus, yakni bertepatan dengan hari pahlawan. Tanggal kepulangan ini tentu saja bukan sembarang tanggal. Ada pesan tersirat yang dapat dibaca lewat pemilihan tanggal tersebut.

Iklan

Menurut saya, pemilihan hari pahlawan bukan penanda bahwa Habib Rizieq datang untuk melawan oligarki yang menyerang rakyat dengan UU yang sedang ngetren itu, melainkan sebagai penguat dari gagasan revolusi akhlak sebagaimana yang digaungkan sedari awal oleh FPI.

Nah, untuk sebuah gerakan yang senapas dengan gagasan Jokowi, Bukankah sudah selayaknya seorang Habib Rizieq dijadikan sebagai pahlawan? Apalagi Jokowi selama ini punya hobby memberikan penghargaan kepada siapa pun yang sebelumnya tiada disangka-sangka.

Nah, dengan dua hal tersebut, peluang kerja sama antara keduanya menjadi amat terbuka.

Bukan sesuatu yang mustahil bagi Jokowi dan Habib Rizieq untuk menjalin hubungan baik atas nama rekonsiliasi. Jokowi diuntungkan dengan dihilangkan tuduhan-tuduhan anti-Islam, sementara Habib Rizieq bakal dikagumi karena berhasil menjadi pahlawan yang telah memperjuangkan Islam sampai diakomodir oleh negara.

Nah, jika rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo termanifestasi dengan dipilihnya Prabowo sebagai menteri pertahanan, maka bukan mustahil pula jika rekonsiliasi dengan Habib Rizieq juga diwujudkan dengan cara yang serupa.

Bukan hal yang susah bagi Jokowi untuk memilih Habib Rizieq sebagai seorang menteri. Kalaupun ternyata tidak ada kementerian yang pas untuk Habib Rizieq atau tidak ada menteri yang bisa digantikan oleh Habib Rizieq, Jokowi bisa saja membentuk kementerian baru. Ini hal yang sangat mungkin bagi Jokowi. Wong “memandulkan” KPK dan mengupayakan UU yang diprotes banyak orang saja Jokowi bisa, apalagi cuma membikin kementerian baru.

Ada banyak pilihan bidang yang bisa dipilih oleh Jokowi untuk di-kementerian-kan, misal Kementerian Koordinator Bidang Ormas, atau Kementerian Demokrasi dan Unjuk Rasa, atau Kementerian Usaha Pembelaan Agama. Jokowi tinggal pilih. Habib Rizieq tinggal ditanya apa saja kebutuhannya.

Ingat, politik itu selain seperti air, juga harus seperti pramuka: di sini senang di sana senang.

BACA JUGA 3 Revolusi yang Sudah Habib Rizieq Lakukan Sebelum Pulang ke Indonesia dan artikel ANG RIJAL AMIN lainnya. 

Terakhir diperbarui pada 5 November 2020 oleh

Tags: Habib RizieqjokowiMenteripahlawan
Ang Rijal Amin

Ang Rijal Amin

Anggota komunitas literasi Ma Lino. Tinggal di Yogyakarta.

Artikel Terkait

Prof. Masduki & Rimba: Ketika Kekuasaan Menentukan soeharto sebagai Pahlawan
Video

Prof. Masduki & Rimba: Ketika Kekuasaan Menentukan Pahlawan

11 November 2025
Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi.MOJOK.CO
Aktual

Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi

7 Maret 2025
3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini MOJOK.CO
Esai

3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini

26 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.