Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Membubarkan Pengajian di Tanggal Cantik: Sebuah Rekomendasi untuk Banser

Farisal Madjid oleh Farisal Madjid
14 November 2017
A A
pembubaran-pengajian-mojok

pembubaran-pengajian-mojok

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Tidak selamanya ritual pembubaran pengajian itu harus mengerikan dan bersifat negatif. Jika jatuh pada momen yang tepat, kesan yang akan muncul sungguh luar biasa dan tidak seseram bayangan kita.

Belakangan, beberapa nama memang menjadi objek dari “ritual suci” pembubaran ini. Sebut saja salah satu di antaranya: Bachtiar Nasir. Dan sejak FPI kurang garang karena ditinggal imam besarnya, siapa lagi yang mendominasi dan menjadi ujung tombak sakti ritual suci ini kalau bukan Banser NU?

Tapi, janganlah kita fokus pada Pak Bachtiarnya, kita kembali ke topik awal saja: pem-bu-ba-ran.

Ayolah, Banser, ada hal-hal lain yang bisa diimprovisasi selain sekadar membubarkan dan kemudian masuk berita (yang nada beritanya negatif pula). Cobalah merumuskan formula pembubaran pengajian dengan memilih tanggal yang pas dan punya momentum sehingga selain pengajian bubar, peserta pengajian bisa memperoleh bahan edukasi dan refleksi. Ini trik agar pembubaran pengajian tampak kreatif dan tidak kaku, serta membuat pemberitaan pembubaran pengajian di media mainstream lebih positif.

Berlagak sebagai konsultan humas, berikut saa rekomendasikan sejumlah tanggal cantik yang tersisa di 2017 yang kiranya bisa jadi pertimbangan Banser untuk dipilih sebagai momen untuk membubarkan pengajian. Semoga berfaedah.

#25 November

Berdasarkan Keppres 78/1994, tanggal ini diperingati sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia. Banser bisa mengambil inisiatif dengan memberi ultimatum kepada yang akan dieksekusi, kalau perlu kepada seluruh jamaah pengajian: pilih pengajian berhenti atau menanam pohon?

Secara tidak langsung, aksi ini akan menjadi sarana menumbuhkan rasa cinta terhadap NKRI dan sebagai bentuk tindakan nyata mengaplikasikan amanat konstitusi. Dengan jumlah jamaah yang insyaallah membeludak, jumlah pohon yang akan ditanam pun semakin banyak.

Tentu saja akan terlihat lebih kece jika melibatkan pemerintah melalui Menteri Kehutanan agar menambah khidmat prosesi penanaman pohon. Meski penanaman pohon berlangsung meriah, pengajian tetap disetop juga pada akhirnya karena itulah tujuan utamanya.

#1 Desember

Ritual suci pembubaran di tanggal ini bisa memberikan dampak posotif yang besar. Kesempatan ini juga bisa diisi dengan kampanye tentang bahaya HIV/AIDS karena bertepatan dengan Hari AIDS Sedunia.

Ada beberapa kegiatan yang bisa menjadi sisipan Banser selain pembubaran. Misalnya, begitu tiba di TKP, Banser bisa membagi-bagikan dulu bunga berpita merah dengan tulisan “We Care” kepada jamaah sembari pengajian berlangsung.

Para orator juga bisa menyelipkan beberapa propaganda terkait pentingnya kesadaran akan HIV/AIDS ini. Misalnya, saat prosesi ritual suci pembubaran berlangsung, sang orator akan berkata,

“Assalamualaikum… mohon perhatian kepada jamaah pengajian. Sebelumnya kami memohon maaf jika datang dan turut mengganggu kegiatan pengajian ini. Perlu kami sampaikan bahwa kami menolak keras (masukkan contoh nama ustadz yang pengajiannya mau dibubarkan) Pak Bachtiar mengadakan pengajian di tempat ini, tapi kami tidak membenci Orang dengan HIV/AIDS atau ODHA. Bencilah penyakitnya, jangan orangnya. Kami hanya ingin melindungi keutuhan NKRI. Jangan mau diprovokasi. Dan jangan lupa, terutama bagi para jomblo garis keras, pakai alat kontrasepsi untuk mencegah penularan virus HIV. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Setialah pada NKRI dan setialah pada pasangan sendiri. Be Faithful and we care.”

Iklan

Setelah itu Banser bisa melepas seratus balon terbang dengan sebuah spanduk bertuliskan “We Stand with You”. Tapi, awas, pastikan balon dilepaskan tidak di jalur lintasan pesawat terbang.

#2 Desember

Banser bisa mengambil momen besar di tanggal ini karena tepat satu tahun lalu, peristiwa bersejarah terjadi di Indonesia. Jika dulu ada #AksiDamai212 yang syahdu sekalipun massa yang turun tumpah ruah, di tanggal yang sama proses pembubaran pengajian juga bisa terasa sama khidmatnya.

Ritual suci pembubaran dapat dimulai dengan berjalan kaki sejauh 100 kilometer, kemudian begitu tiba di TKP, disambut penuh sukacita oleh pelaksana pengajian.

Masyaallah… begitu sakral dan penuh keharuan. Para pedagang akan datang dan memberi dagangannya secara sukarela kepada jamaah ritual suci yang lapar dan dahaga selepas long march. Ibu-ibu pengajian juga akan mendukung dengan memberi makanan gratis.

Tapi, Banser juga harus tetap berhati-hati jika ada perusahan besar nasional yang memberikan produk roti cuma-cuma. Jangan sampai kena jebakan betmen. Kan lucu saja jika nantinya ada rilis dari perusahan tersebut yang menyebut bahwa “Kami tidak terlibat dalam aksi pihak-pihak yang sok teriak NKRI harga mati, tapi intoleran sejak dalam pikiran.” Ini sungguh berbahaya, apalagi jika sampai diketahui wartawan. Efeknya bisa kontraproduktif. Maka, ada baiknya makan nasi (yang sudah terbungkus) saja.

Itulah beberapa rekomendasi seputar tanggal cantik untuk melaksanakan pembubaran pengajian. Semoga ke depan, pelaksanaan pengajian bisa memperhatikan momen-momen penting di tahun 2018. Banyak kok tanggal cantik yang bisa dipilih sebagai momentum yang lebih pas gitu. Dan juga semoga Banser bisa lebih kreatif dan edukatif dalam melakukan pembubaran demi terwujudnya ritual suci pembubaran yang jauh dari mudharat.

Terakhir diperbarui pada 14 November 2017 oleh

Tags: 212aksi damaiBachtiar NasirbanserFelix Siauwhari aidshari menanam pohonnupembubaranpengajian
Farisal Madjid

Farisal Madjid

Artikel Terkait

Apa yang Terjadi Jika Muhammadiyah Tidak Pernah Ada? MOJOK.CO
Esai

Fakta Menyeramkan Jika Muhammadiyah Tidak Pernah Lahir di Indonesia

5 Oktober 2025
Aliansi Jogja Memanggil menggelar aksi damai di bundaran UGM. MOJOK.CO
Aktual

Alasan Aliansi Jogja Memanggil Pilih Bundaran UGM Jadi Tempat Aksi, Bukan Malioboro

1 September 2025
Aktual

11 Ribu Warga NU Geruduk Mapolda DIY, Tuntut Polisi Usut Tuntas Kasus Penusukan Santri Krapyak Jogja

29 Oktober 2024
Soal Tanah dan Benih Pengetahuan di Tubuh NU MOJOK.CO
Esai

Soal Tanah dan Benih Pengetahuan di Tubuh NU: Masih Relevankah Isu-isu Moderasi Beragama?

7 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
Teknisi dealer Yamaha asal Sumatera Utara, Robet B Simanullang ukir prestasi di ajang dunia WTGP 2025 MOJOK.CO

Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

16 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
Lulusan IPB kerja sepabrik dengan teman-teman lulusan SMA, saat mahasiswa sombong kinin merasa terhina MOJOK.CO

Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah

17 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

18 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.