Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

MasterChef Indonesia Rekayasa Saja? Ya Bodo Amat yang Penting Bisa Belajar Tentang Kehidupan dari Chef Juna

Yesaya Sihombing oleh Yesaya Sihombing
7 November 2020
A A
MasterChef Indonesia Rekayasa Saja? Ya Bodo Amat yang Penting Bisa Belajar Tentang Kehidupan dari Chef Juna MOJOK.CO

MasterChef Indonesia Rekayasa Saja? Ya Bodo Amat yang Penting Bisa Belajar Tentang Kehidupan dari Chef Juna MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Chef Juna melewati banyak kesulitan untuk sampai di titik ini. Juri MasterChef Indonesia itu mengajari kita pentingnya menjadi diri sendiri.

Menyaksikan obrolan antara Deddy Corbuzier dengan Chef Juna, juri MasterChef Indonesia, membuka mata saya. Utamanya, tentang kehidupan pribadi Chef Juna yang sedikit banyak dikulik lewat obrolan tersebut. Lainnya, tentu saja tentang life wisdom yang secara tidak langsung diajarkan oleh chef jenius ini kepada para netizen.

Tentang kehidupan pribadinya, siapa sangka, ternyata chef yang terkenal dengan sikap dingin, ora tedheng aling-aling, dan galak itu punya sisi lain. Kejutan pertama, Chef Juna adalah pemegang green card Amerika Serikat, sangat prestisius bagi warga negara. Lalu, saya baru tahu kalau Chef Juna pernah menikah dengan orang Amerika. Saya juga baru ngeh kalau dia tak pernah mengikuti sekolah masak formal. 

Saya kembali dibuat terhenyak ketika mendapati kenyataan bahwa salah satu juri Masterchef Indonesia tersebut pernah jatuh di titik nadir ketika bertahan hidup di Amerika. Chef Juna sampai harus mengumpulkan sen demi sen untuk membeli makan. Lalu, siapa yang menyangka, sebenarnya Chef Juna pernah menimba ilmu sebagai pilot pesawat terbang. Ya, harus diakui, Om Deddy memang hebat mengulik kehidupan pribadi para tamunya.

Bagaimana cara Chef Juna mencapai “kenikmatan hidup” seperti sekarang? Jawabannya ada pada nilai-nilai yang dipegangnya dalam menjalani hidup. Nilai-nilai itu dapat kita sebut sebagai life wisdom ala Chef Juna. 

Dari perbincangan di kanal Deddy Corbuzier, izinkan saya membagikan beberapa pandangan hidup ala Chef Juna, juri MasterChef Indonesia.

Renungkan tujuan hidupmu

Di satu momen, ketika Juna muda bangun pagi dan pergi boker, dia melihat dirinya di depan cermin. Dia melakukan self-talking, bertanya pada dirinya, “Mau jadi apa saya nanti? Masak gini-gini terus?”

Setelah merenung dan mendapat berkat serta restu dari ibunya, Juna muda memutuskan berangkat ke Amerika demi menjalani pendidikan sebagai pilot. Keputusan yang cukup berani. Terlebih, dia berangkat sendiri dan tidak punya kenalan di sana.

Sebelum memutuskan hengkang ke Amerika, Chef Juna adalah pemuda bandel dan tidak tahu arah hidupnya. Setelah di Amerika, Chef Juna merasa sudah menemukan jati dirinya, yaitu seorang koki, bukan pilot. Penyadaran ini diraih lewat jalan yang berliku. Penyadaran yang mengantarkannya menjadi salah satu chef ternama lewat MasterChef Indonesia.

Bagi generasi muda, kita semua, penting untuk memahami tujuan hidup.

Jangan melakukan sesuatu hanya karena tekanan lingkungan

Pertanyaan yang sering diterima Chef Juna adalah: “Sudah berumur, kok, belum nikah?” 

Bagi Juna, menikah bukan keharusan. Bukannya tidak mau menikah, dia sudah pernah menikah, lalu kemudian bercerai. Hubungan dengan mantan istri masih terjaga dengan baik.

Keputusan untuk menikah atau tidak seharusnya bukan keputusan yang didasarkan pada tekanan sosial. Yah, di Indonesia, bisa jadi urusan pelik. Urusan nikah, punya anak, punya rumah sendiri, justru menjadi konsumsi saudara dan tetangga. Yang seharusnya urusan privat malah menjadi urusan publik. 

Juri MasterChef Indonesia berusia 45 tahun itu tidak terlalu mempermasalahkan pendapat dan komentar orang lain. Contohnya, ketika ada yang menuduhnya gay, dia santai saja dan tak merasa perlu untuk membela diri.

Iklan

Tak ada salahnya menjadi old school

Chef Juna mengaku dirinya adalah old school, yang bisa diartikan nggak update-update amat. Masih sering menggunakan cara lama. Contohnya, dia masih menggunakan oven model lama, bukan yang terbaru atau tercanggih.

Chef Juna bukannya apriori dengan perkembangan teknologi terbaru. Namun, seharusnya para chef masa kini dapat mengerti tentang nilai-nilai dasar dari memasak dan esensi sebuah masakan, yang kadang terabaikan begitu saja.

Dari orang-orang old school kita dapat belajar banyak tentang penghargaan akan proses. Jangan penginnya instan. Lihat saja, dampak kerja instan anggota DPR dan Pemerintah dalam menyusun UU Cipta Kerja. Sudah disahkan saja masih banyak salah di sana-sini. Begitulah kalau ada bagian proses yang diamputasi seenaknya.

Nggak perlu pamer

Bagi banyak orang, pembuktian diri adalah hal yang sangat penting. Bagi Chef Juna, hal tersebut bukan agenda penting dalam hidupnya. Dia tidak merasa perlu membuktikan apa-apa ke orang lain. Terutama setelah namanya “meledak” di televisi lewat MasterChef Indonesia.

Yang ia lakukan adalah mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan (supposed to be). Ketika seseorang tahu apa yang harus dikerjakan (bukan sekadar apa yang ingin dikerjakan), artinya dia sudah berada pada tahap matang, bukan sekadar coba-coba.

Beda banget yah, dengan orang-orang kaya baru, yang pengin pamer segalanya. Mulai dari pamer akik, sampai sempak suami, dipamerin semua. Tujuannya apa coba?

Nah, itulah life wisdom ala Chef Juna yang bisa bikin kita survive  menjalani hidup. Semoga saja, kisah Chef Juna ini juga menginspirasi generasi milenial, agar memiliki sumbangsih nyata bagi bangsa ini, seperti yang dipesankan oleh seorang Ibu. Yok, bisa yok.

BACA JUGA MasterChef Indonesia Program Rekayasa Saja? Berikut Bagian-bagian yang Terduga Rekayasa dan tulisan-tulisan lainnya di rubrik ESAI.

Terakhir diperbarui pada 8 November 2020 oleh

Tags: Chef Junadeddy corbuzierjunamasterchef indonesia
Yesaya Sihombing

Yesaya Sihombing

Tinggal di Wonosobo, Jawa Tengah.

Artikel Terkait

ganjar pranowo cari suara di masterchef indonesia
Video

Netizen Sindir Ganjar Pranowo Saat Tampil di Masterchef Indonesia

5 Desember 2023
letkol tituler mojok.co
Politik

Sosiolog UGM Minta Penjelasan Prabowo Soal Letkol Tituler Deddy Corbuzier

15 Desember 2022
deddy corbuzier letko tituler mojok.co
Kilas

Diangkat Jadi Letkol Tituler, Bagaimana Nasib Youtube Close The Door Deddy Corbuzier?

13 Desember 2022
Deddy Corbuzier Harus Mendengar Istrinya: Jangan Kepo Urusan Rahim! MOJOK.CO
Esai

Deddy Corbuzier Harus Mendengar Istrinya: Jangan Kepo Urusan Rahim!

21 November 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025
Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
Atlet pencak silat asal Kota Semarang, Tito Hendra Septa Kurnia Wijaya, raih medali emas di SEA Games 2025 Thailand MOJOK.CO

Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional

22 Desember 2025
UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025

Video Terbaru

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.