Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Marshel Widianto Adalah Satrio Piningit yang Dibutuhkan Tangerang Selatan

Muhamad Iqbal Haqiqi Maramis oleh Muhamad Iqbal Haqiqi Maramis
25 Juni 2024
A A
Marchel Widianto satrio piningit Tangerang Selatan MOJOK.CO

Ilustrasi Marchel Widianto satrio piningit Tangerang Selatan. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Jangan tertawakan Marshel widianto, deh. Bisa jadi dia adalah satrio piningit yang selama ini dirindukan oleh Tangerang Selatan. Cwaaksss….

Partai Gerindra telah resmi mendapuk Marshel Widianto sebagai Calon Wakil Walikota (Cawalkot) untuk Tangerang Selatan (Tangsel). Penetapan ini mengundang beragam komentar. 

Banyak netizen yang kaget dan menganggap penetapan tersebut konyol. Lah, kok Marshel? Si pelawak tunggal yang katanya pernah diboikot karena dianggap nggak punya empati terhadap pengungsi Rohingya itu? Atau yang katanya ngelawaknya sering garing dan nggak lucu itu? Yah balik lagi, semua itu perkara selera humor.

Tapi begini, bagi saya pribadi. Kagetnya warga Tangerang Selatan dan Indonesia atas penetapan Marshel Widianto ini sebenarnya basi. Mungkin warga Indonesia lebih kepada kaget yang hanya pantes-pantes aja. Sangking banyaknya hal-hal aneh yang terjadi belakangan ini di Indonesia, terutama perihal langkah dan tingkah laku para elite negeri.

Bukankah penetapan calon pejabat daerah yang mengundang geleng-geleng begitu sudah sering terjadi? Yang kayak gitu udah wajar. Misalnya kayak Ahmad Dhani yang masuk bursa pemilihan Pilkada Jatim dan Raffi Ahmad di Pilkada Jateng.

Kembali lagi, “Semua orang punya hak untuk maju dalam kontestasi, biarlah nanti masyarakat yang memilih,” begitu kira-kira pernyataan para politisi ulung itu.

Apalagi setelah pilpres lalu, harusnya kita sadar dan sama-sama bersepakat bahwa kaderisasi dan pengkaderan calon pemimpin yang berintegritas, kompeten, dan bijaksana oleh partai politik itu sudah nggak perlu. Yang penting punya uang, relasi, dan popularitas.

Bisa jadi Marshel Widianto adalah satrio piningit 

Dipilihnya Marshel Widianto (dan dia menerimanya dengan sumringah) oleh Gerindra bisa kita anggap sebagai puncak dari hiburan politik yang perlu kita semua nikmati dan dukung. Boleh jadi dia adalah Satrio Piningit versi lebih humoris dan terlahir untuk Tangerang Selatan. 

Apalagi, kota yang akan dipimpin beliau (setidaknya kalau sudah sah jadi wakil walikota. Tangerang Selatan adalah sebuah kota dengan beberapa persoalan yang wajib ditangani oleh pemimpin humoris.

Saya bukanlah individu yang terdaftar sebagai penduduk Tangerang Selatan. Tapi, sebagai orang yang cukup lama tinggal di Jakarta, Tangsel bukanlah kota yang asing. Beberapa kali saya melintas dan mendatangi kota ini. Maka saya bisa menyimpulkan bahwa Tangerang Selatan adalah tempat paling ideal bagi siapa saja yang ingin menguji kesabaran dan ketangkasan emosi.

Tangerang Selatan adalah daerah yang menantang

Mohon maaf, bukan bermaksud merendahkan Tangerang Selatan sebagai sebuah kota, tapi kondisi di sana memang begitu menantang. Beberapa teman saya yang tinggal di sana sampai lupa cara mengeluh karena sangking banyak persoalan.

Misalnya perkara kemiskinan yang butuh solusi dengan pendekatan baru. Pada akhir 2023, Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan menyebut ada sekitar 58 ribu masyarakat masuk kategori miskin ekstrem. Itu baru yang tercatat. Belum dari kalangan masyarakat yang tidak bertanda pengenal yang datang tiap tahunnya di kota ini. 

Tangerang Selatan menanggung beban kota satelit yang menerima tumpahan penduduk yang tidak muat bila berada di Jakarta. Limpahan penduduk ini tidak sedikit yang status pekerjaan dan pendapatannya tidak menentu.

Inilah yang membuat Tangsel membutuhkan pemimpin yang bisa menghibur di tengah kesusahan dan kepahitan yang dialami masyarakatnya karena diterpa kemiskinan. Dan Marshel Widianto, boleh jadi oase di tengah krisis kepemimpinan.

Iklan

Marshel Widianto yang acap membawa komedinya melalui keresahan orang miskin tentu bisa jadi representasi nyata pemimpin yang berasal dari kalangan kelas bawah. Kebijakan dan programnya diharapkan bisa dirasakan oleh kelas paling miskin di Tangerang Selatan. Toh dirinya sendiri berangkat dari kelas yang sama, kemudian dibesarkan oleh beberapa komedian yang baik hati, meskipun di beberapa kasus dianggap tidak tahu berterima kasih.

Bisa menjadi mercusuar peradaban

Saya rasa, di tangan Marshel Widianto, Tangerang Selatan bisa menjadi salah satu mercusuar peradaban baru yang membumi dan menghibur. Jangan lupa, Tangsel dijuluki “Los Angeles versi lite” karena terdapat beberapa pusat bisnis dan kawasan elite seperti BSD City, Summarecon, dan Alam Sutera. Selain itu, terdapat pabrik dan industri baru yang sepertinya sedang gencar-gencarnya dikembangkan.

Siapa tahu, di tangan Marshel, kawasan macam BSD City dan Alam Sutera bisa diakses dengan mudah oleh mereka yang tidak punya hunian. Atau yang ingin punya ruko murah untuk bersaing dengan kelas elit di dalamnya.

Kemudian persoalan kemacetan yang begitu parah juga saya rasa bisa dicarikan solusinya oleh Marshel Widianto. Dirinya tentu paham dan fasih seperti apa rasanya desak-desakan di jalan yang panas dan berpolusi di Tangerang Selatan. Setidaknya, menurut Dishub, terdapat 37 titik kemacetan yang menjadi makanan sehari-hari. Di tiap titik kemacetan itu, potensi ketersinggungan, kemarahan, dan kecelakaan acap kali terjadi.

Di tangan seorang Marshel Widianto, keruwetan Kota Tangerang Selatan bisa diminimalisasi melalui gaya nyentrik dan humornya. Konkretnya seperti apa? Ya kita tunggu ketika beliau benar-benar terpilih. Misalnya dengan memasang baliho wajahnya yang jenaka di setiap titik kemacetan biar warga terhibur?

Mari kita menyambut datangnya satrio piningit

Soal sampah juga jadi perkara serius yang harus dipikirkan solusinya oleh Marshel Widianto. Tangerang Selatan jadi salah satu kota yang pengelolaan sampahnya terbilang buruk. Penanganannya sering tidak tepat sasaran. 

Pemkotnya sering menyalahkan Jakarta yang menurut mereka sampah-sampah itu dibawa dari Jakarta. Padahal, yah, risiko jadi kota satelit ya begitu. Pada awal 2024 saja, ada 1000 ton sampah yang harus ditangani setiap harinya. Bayangkan, 1000 ton/hari.

Sekali lagi, persoalan akut begini membutuhkan solusi dengan pendekatan baru. Bukan solusi konvensional seperti menghadirkan teknologi pengelolaan sampah ramah lingkungan atau kebijakan perluasan area bebas sampah di Tangerang Selatan.

Bersama Marshel Widianto, Tangerang Selatan akan menjadi kota ceria dan jenaka, sehingga menjadi penghibur bagi masyarakatnya. Marshel bisa menggunakan pesona humorisnya untuk menyemangati warga untuk tidak buang sampah sembarangan. Dia bisa memulainya dari sekolah-sekolah dan kantor-kantor pemerintahan. Sederhana tapi konkret. Pemimpin lain saya rasa sulit menirunya.

Dipilihnya Marshel oleh Gerindra harus disambut baik. Minimal dijadikan untuk hiburan kita bersama. Selayaknya Bang Komeng yang kita apresiasi dan dukung sehingga menang di kontestasi legislatif lalu. 

Semua orang punya hak untuk memilih dan DIPILIH. Tapi, semua orang juga harus tahu diri dengan kemampuan masing. Dan Marshel sepertinya sedang membuktikan itu semua. 

Penulis: Muhamad Iqbal Haqiqi Maramis

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Tangerang Selatan (Tangsel): Kota dengan Pertumbuhan Terdahsyat di Indonesia dan analisis menarik lainnya di rubrik ESAI.

Terakhir diperbarui pada 25 Juni 2024 oleh

Tags: gerindramarshel widiantopilkada Tangerang Selatantangerang selatantangsel
Muhamad Iqbal Haqiqi Maramis

Muhamad Iqbal Haqiqi Maramis

Penyuka nasi goreng.

Artikel Terkait

Ciputat, Tangerang Selatan.MOJOK.CO
Ragam

3 Tips Bertahan Hidup di Ciputat Tangsel Rp2 Juta Sebulan, Kawasan Jujugan Mahasiswa dan Pekerja yang Biaya Hidupnya Supermahal

6 Juni 2025
Kecamatan Pamulang Tangerang Selatan.MOJOK.CO
Ragam

Pamulang, Kecamatan Terpadat di Tangerang Selatan yang Tak Ramah Pekerja, Gaji Perantau Habis buat Hidupi Preman

22 Mei 2025
Kecamatan Pamulang Tangerang Selatan.MOJOK.CO
Ragam

Pondok Aren, Kecamatan di Tangerang Selatan yang Anak Mudanya “Dipaksa” Kerja Seperti Orang Jaksel tapi Digaji UMR Banten

21 April 2025
Gaji Rp7 Juta di Tangerang Selatan Tetap Nggak Sepadan karena “Keruwetan” Kotanya, Lebih Sering Mengumpat daripada Bersyukur.MOJOK.CO MOJOK.CO
Ragam

Gaji Rp7 Juta di Tangerang Selatan Tetap Nggak Sepadan karena “Keruwetan” Kotanya, Lebih Sering Mengumpat daripada Bersyukur

12 April 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
Pamong cerita di Borobudur ikuti pelatihan hospitality. MOJOK.CO

Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

16 Desember 2025
Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.