Kita Sedang Berubah dari Pemakai WC Jongkok Menjadi Pemakai WC Duduk
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Esai

Kita Sedang Berubah dari Pemakai WC Jongkok Menjadi Pemakai WC Duduk

Hasanudin Abdurakhman oleh Hasanudin Abdurakhman
3 Desember 2019
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – WC asli Indonesia adalah WC jongkok. Namun, penggunaan WC duduk yang makin massal membuat WC jongkok jadi ketinggalan zaman dan mulai disingkirkan.

Minggu lalu mampir ke sebuah mal. Saat sedang belanja ada rasa ingin buang hajat. Lalu saya mencari WC. Tiba di WC yang saya temukan ada 5 kamar kecil dengan fasilitas sama: jamban jongkok. Dengan enggan saya buang hajat di situ karena tak sanggup lagi menahan dorongan dari dalam.

Dengan bersusah payah saya membuka celana, menggantungnya di kaitan di belakang pintu, lalu jongkok buang hajat. Bersusah payah pula saya cebok, mencuci dubur saya usai buang hajat. Bagian terberatnya adalah ketika saya mencoba berdiri kembali. Kaki saya yang terlipat di bawah lutut rasanya sangat sulit untuk diluruskan kembali.

Usai buang hajat saya tersadar akan satu hal. Rasanya sudah lama benar saya tidak lagi pakai WC jongkok ini. Mungkin sudah lebih dari 10 tahun saya tidak memakainya. Lalu saya ingat saat pertama kali memakai WC duduk.

Itu terjadi sekitar masa saya baru lulus kuliah tahun 1994. Saya ke Jakarta, dan kantor-kantor di Jakarta sudah banyak yang pakai WC duduk. Pertama kali buang hajat di WC duduk rasanya sangat aneh. Duduk begitu, kedua paha saya rapat, tidak meregang seperti kalau saya jongkok. Lubang dubur saya rasanya tidak terbuka. Lama rasanya baru saya bisa mengeluarkan tinja.

Rasa aneh tidak selesai sampai di situ. Bagaimana saya akan cebok? Zaman itu WC duduk tidak disertai pembasuh seperti sekarang. Hanya tersedia kertas. Jadi dengan terpaksa saya membersihkan dubur saya dengan kertas. Rasanya tak kunjung bersih. Saya paksa dengan tekanan lebih keras untuk membersihkan, saya rasakan dubur saya perih. Pendeknya pengalaman buang hajat pertama kali di WC duduk bukanlah pengalaman yang menyenangkan.

Baca Juga:

No Content Available

Kalau saya ingat pengalaman buang hajat di WC duduk sekitar 25 tahun yang lalu, rasanya aneh ketika sekarang keadaannya sudah terbalik. Saya sekarang merasa sulit untuk buang hajat di WC jongkok. Ada apa ini? Apakah saya sudah demikian terbaratkan sampai ke urusan WC?

WC duduk memang budaya Barat. Waktu saya mulai belajar bahasa Jepang, saya baru tahu bahwa orang Jepang juga sama dengan kita, pakai WC jongkok. Orang Jepang bahkan membuat “pagar budaya” soal WC ini. Mereka menyebutnya “washiki toire“. “Wa” adalah ungkapan yang dipakai orang Jepang untuk menandai benda-benda yang berasal dari budaya mereka. Lawannya, yang berasal dari luar, khususnya Barat, diberi tanda “yo“.

“Washitsu” adalah bentuk kamar (khususnya di hotel) yang bergaya Jepang, yang memakai tatami, tanpa kursi-meja dan tampat tidur. Di washitu orang Jepang duduk di lantai, dan tidur di lantai juga, beralaskan kasur, yang disebut futon. Lawan atau bentuk lain dari kamar ini adalah yoshitsu, ruangan dengan kursi-meja serta tempat tidur.

Untuk makanan, orang Jepang menyebut makanan mereka seperti sashimi dan sushi sebagai washoku. Adapun makanan yang berasal dari seperti pasta, piza, steak, dan sebagainya mereka sebut yoshoku. Nah, dalam urusan WC ini pun mereka sadar betul bahwa WC duduk bukanlah budaya Jepang. Karena itu mereka menyebutnya yoshiki toire. WC asli Jepang adalah WC jongkok, yang mereka sebut washiki toire tadi.

Tiba di Jepang tahun 1997, saya menemukan hal yang serupa dengan Indonesia, yaitu adanya serbuan WC duduk. Pada bangunan yang dibangun sebelum tahun 1980-an, WC-nya masih berupa WC jongkok. Pada bangunan yang dibangun setelah itu, WC-nya berupa WC jongkok. Jepang pun saat itu sedang dalam masa transisi berubah dari budaya berak jongkok ke berak duduk.

Saya kira tidak salah kalau saya sebut WC jongkok adalah WC asli kita. WC itu sangat alami, tidak dibuat-buat. Sejak saya kecil yang saya tahu kalau mau berak itu harus jongkok. Itu saya lakukan di tengah kebun, di tepi parit kampung kami, atau sesekali di atas pohon kopi. Tak ada tempat berak di sekitar saya yang bisa saya pakai dalam keadaan duduk.

Lebih dari itu, ini pun terkait dengan soal iman juga. Ayah saya dulu selalu menegur kalau kami kencing berdiri. Kata Ayah, kencing berdiri itu cara kencing orang kafir. Kalau kencing saja tidak boleh berdiri, tentu berak pun tak boleh. Tapi apakah kalau sambil duduk itu dilarang? Nah, itu saya tak tahu, belum sempat bertanya ke Ayah.

Nah, beralih ke WC duduk itu saya kira adalah bagian dari proses pembaratan kita. Kita tadinya pakai sarung, diubah menjadi pakai celana. Kita makan pakai tangan, diubah jadi pakai sendok. Kita biasa duduk di lantai, kini duduk di kursi. Kita tidur di lantai, kini tidur di ranjang. Kini, kita pun mulai berak di WC duduk. Yang sepertinya mustahil diubah pada diri kita adalah makan nasi. Meski kita sudah dikenalkan dengan hamburger, kita tetap makan nasi setelah makan hamburger.

Kita dalam hal ini bukan hanya orang Indonesia. Seperti saya paparkan tadi, orang Jepang juga sedang mengalami hal itu. Washiki toire perlahan menghilang dari Jepang seiring dengan dirubuhkannya bangunan-bangunan tua, berganti jadi yoshiki toire. Orang Jepang juga sudah lama tidak memakai wafuku, pakaian tradisional mereka, dalam kehidupan sehari-hari. Mereka memakai yofuku, pakaian Barat. Wafuku hanya dipakai dalam upacara tradisional.

Tradisi Jepang yang masih kuat bertahan, sama seperti kita, cuma makanan. Orang Jepang tetap menjadikan washoku sebagai makanan utama. Secara perlahan, washiki toire hilang. Yang tersisa tinggal toire, yang semuanya adalah yoshiki atau gaya Barat berupa WC duduk.

Rumitnya, Jepang bahkan menjadi agen gelombang invasi ini. Produsen WC dari Jepang yang kita kenal dengan merek dagang Toto justru menjadi agen yang memperkuat arus invasi WC duduk. Mereka memproduksi WC duduk besar-besaran, menjualnya untuk dipakai secara luas. Mereka tidak lagi terlalu tertarik untuk memproduksi dan memasarkan WC jongkok.

Suka atau tidak, kita memang telah dikepung dan ditaklukkan oleh budaya Barat. Bahkan saat kita buang hajat pun kita tunduk pada pengaruh budaya mereka.

BACA JUGA Kenapa Orang Jogja Dikenal Jago Navigasi? atau esai HASANUDIN ABDURAKHMAN lainnya.

Terakhir diperbarui pada 3 Desember 2019 oleh

Tags: wc di indonesiawc di jepangwc dudukwc jongkok
Hasanudin Abdurakhman

Hasanudin Abdurakhman

Artikel Terkait

No Content Available
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Jokowi Merasa Ditampar oleh Pengusul Wacana Jabatan 3 Periode Presiden: Ingin Cari Muka

Jokowi Merasa Ditampar oleh Pengusul Wacana Jabatan 3 Periode Presiden: Ingin Cari Muka

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

sekolah kedinasan mojok.co

10 Sekolah Kedinasan yang Paling Ramai dan Sepi Peminat

22 Maret 2023
Menjadi Orang Dewasa Itu Nggak Selalu Pahit

Kita Sedang Berubah dari Pemakai WC Jongkok Menjadi Pemakai WC Duduk

3 Desember 2019
Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah. MOJOK.CO

Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah 

23 Maret 2023
Samsung Galaxy A Series Android Terbaik MOJOK.CO

Samsung Galaxy A Series: Seri Terbaik untuk Kelas Midrange Android

21 Maret 2023
Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Ego di Jalan Raya MOJOK.CO

Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Hawa Nafsu di Jalan Raya

18 Maret 2023
universitas brawijaya mojok.co

15 Jurusan yang Sepi Peminat di Universitas Brawijaya, Tingkat Ketetatannya Rendah!

23 Maret 2023
Honda Supra X 125 Tetap Juara di Pelosok Indonesia MOJOK.CO

Honda Supra X 125: Tetap Juara di Pelosok Indonesia

20 Maret 2023

Terbaru

kip mojok.co

Kecewa dengan Mahasiswa Penerima KIP

26 Maret 2023
utang pinjol mojok.co

Teman Terlilit Pinjol: Dia yang Utang, Saya yang Dikejar-kejar

26 Maret 2023
Tak Berhitung Untung Rugi, Mbah Sri 60 Tahun Jualan Cenil dan Sate . MOJOK.CO

Mbah Sri, 60 Tahun Jualan Sate dan Cenil Keliling di Seputaran UB, Nggak Berhitung Soal Untung Rugi

26 Maret 2023
film korea bertemakan politik

Mau Pemilu, Ayo Lemesin Dulu dengan Nonton 7 Film Korea Bertema Politik Berikut Ini

26 Maret 2023
survei pemimpin ideal menurut anak muda

Pemilih Muda: Daripada Pemimpin Sederhana dan Merakyat, Lebih Suka yang Jujur dan Anti-Korupsi

26 Maret 2023
mengantre mojok.co

Uneg-uneg: Apa sih Susahnya Mengantre? 

26 Maret 2023
perempuan kuliah mojok.co

Uneg-uneg: Dinyinyiri karena Aku Perempuan dan Memutuskan untuk Kuliah

26 Maret 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In