Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai Khotbah

Tuhan Mewajibkanmu Ikhtiar, tapi Tidak Mengharuskanmu Berhasil

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
30 Juli 2021
A A
Tuhan Mewajibkanmu Ikhtiar, tapi Tidak Mengharuskanmu Berhasil

Tuhan Mewajibkanmu Ikhtiar, tapi Tidak Mengharuskanmu Berhasil

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Kalau tiap hamba diwajibkan Tuhan harus berhasil dalam tiap ikhtiar, neraka bisa penuh sebab orang gagal lebih banyak dari yang berhasil.

Mas Is merasa kecewa dengan usahanya yang sedang mulai mengalami masa surut di masa pandemi ini. Padahal ikhtiar dengan segala macam cara sudah dia usahakan, tapi hasil yang didapat tak seperti yang diharapkan. Merasa frustasi Mas Is pun sowan ke Gus Mut.

“Ini bukan mau ngutang kan?” tanya Gus Mut nyentil bertanya setelah Mas Is menceritakan usahanya yang mau menuju kebangkrutan.

“Lho, bukan Gus. Ini saya bukan mau ngutang. Saya cuma mau sowan. Ini saya udah ikhtiar dan doa berkali-kali lipat, kok saya tetep gagal. Bingung rasanya, Gus. Udah hampir putus asa saya,” kata Mas Is.

“Waduh, ya jangan putus asa, Mas Is. Gagal itu biasa. Manusiawi,” kata Gus Mut sambil menyodorkan teh panas ke Mas Is.

“Iya, tapi gagal karena sudah ikhtiar sekuat tenaga itu rasanya kayak dikhianati proses,” kata Mas Is.

“Paling tidak, Allah sudah melihat ikhtiar kamu. Itu poin yang bagus, Mas Is, kamu tidak menyerah di masa sulit ini. Pertahankan saja itu,” kata Gus Mut.

“Apa mungkin karena Allah tidak ingin saya sukses ya?” tanya Mas Is.

“Husss! Ngawur kamu, Mas Is. Allah itu sesuai prasangka hamba-Nya lho. Jangan suudzon terhadap Allah. Hati-hati,” kata Gus Mut.

“Ya kalau lihat kondisi saya yang sudah ikhtiar jungkir balik begini, saya rasa wajar sih, Gus, kalau orang sudah sampai tahap frustasi,” kata Mas Is.

Gus Mut menyadari kesulitan Mas Is. Ini bukan sesuatu yang mudah untuk seseorang yang berada di jurang kebangkrutan setelah ikhtiar berkali-kali.

“Tetep tenang, Mas Is. Allah itu selalu menilai ikhtiar hamba-Nya, bukan hasil dari ikhtiar hamba-Nya,” kata Gus Mut.

“Ma, maksudnya, Gus?” tanya Mas Is.

“Iya, Allah itu mewajibkan ikhtiar, tapi tidak mewajibkan kita harus berhasil,” kata Gus Mut lagi.

Iklan

“Loh? Kok gitu?” Mas Is terheran-heran.

“Ya iya dong, Mas Is. Kalau semua hamba diwajibkan harus berhasil dalam setiap ikhtiarnya, bakal ada berapa banyak muslim yang masuk neraka?” kata Gus Mut.

Mas Is bingung.

“Maksud saya begini. Coba deh Mas Is lacak lagi. Bahkan ikhtiar-ikhtiarnya dari cerita-cerita Nabi saja, banyak juga kegagalannya. Dari Nabi Nuh yang gagal meyakinkan anaknya agar beriman atau Nabi Musa yang gagal membuat ayah angkatnya, Firaun, beriman. Itu semua tidak masalah di mata Allah, karena Allah itu menilai ikhtiar, bukan hasil,” kata Gus Mut.

“Tapi kan tetap saja, Gus. Ikhtiar tanpa hasil yang sesuai itu sesuatu yang meresahkan,” kata Mas Is lagi.

“Memangnya usahamu yang kemarin, sebelum pandemi itu, beneran sukses 100 persen karena ikhtiarmu saja?” tanya Gus Mut.

“Hah? Ya iyalah, Gus. Kalau saya nggak ngambil peluang itu kan ya nggak bakal ada usaha saya,” kata Mas Is.

“Yakin?” tanya Gus Mut lagi.

Mas Is mikir-mikir lagi sejenak.

“Ya kalau bapak sampean, Kiai Kholil, nggak modalin banyak di awal-awal sih ya nggak jalan usaha saya, Gus,” kata Mas Is sambil garuk-garuk kepala.

“Padahal itu sesuatu yang di luar ikhtiarmu kan? Wong kamu nggak pernah minta Bapak modalin usahamu kan?” tanya Gus Mut.

Mas Is terdiam sejenak.

“Emang artinya apa, Gus?”

“Ya itu artinya, hasil ikhtiar kita itu hanya satu elemen saja dari sebuah keberhasilan. Itu bukan satu-satunya penyebab kita sukses. Makanya, Allah tidak pernah mewajibkan untuk berhasil dalam suatu urusan,” kata Gus Mut.

Mas Is merenung.

“Kayak kita diwajibkan untuk menuntut ilmu misalnya, pernahkah kamu terpikir Mas Is, kan bisa aja Allah mewajibkan kita untuk pintar? Tapi kan bukan begitu perintah-Nya. Kita cuma disuruh belajar, tapi tidak diwajibkan untuk jenius atau sampai bisa menemukan sesuatu. Yang diharapkan dari hamba-Nya adalah berusaha sebaik-baiknya, bukan hasil sebaik-baiknya,” kata Gus Mut.

“Iya, Gus. Seperti saya ini. Sudah berusaha sebaik-baiknya, tapi nggak dapat hasil sebaik itu,” kata Gus Mut.

Gus Mut tersenyum.

“Setidaknya, kita bisa geser ‘keberhasilan’ itu pada poin yang berbeda, Mas Is. Dengan hasil yang tidak baik ini, sampean kan selama ini saya lihat jadi lebih rajin ibadah, rajin ngaji, lebih khusyuk juga kalau salat. Itu keberhasilan juga kan?” kata Gus Mut.

Kali ini, gantian Mas Is yang tersenyum.

“Ya tapi kalau berhasilnya di urusan duniawi juga kan lebih manteb, Gus,” kelakar Mas Is.

“Howalah, Mas Is, Mas Is. Oke sih, nggak suudzon ke Gusti Allah, tapi ya jangan kemaruk juga lah,” canda Gus Mut yang diselengi tawa Mas Is.


BACA JUGA Apakah Surga Hanya untuk Orang Islam Saja? atau cerita-cerita Gus Mut lainnya.

Terakhir diperbarui pada 30 Juli 2021 oleh

Tags: ikhtiarnabi musanabi nuhpandemi
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

Subvarian XBB Sudah Terdeteksi di Indonesia Mojok.co
Kesehatan

Subvarian Omicron XBB yang Bikin Singapura Kewalahan Sudah Ditemukan di Indonesia

25 Oktober 2022
bakteri superbug mojok.co
Kesehatan

Superbug, Penyakit Kebal Antibiotik yang Menyerang India

17 Oktober 2022
endemi mojok.co
Kesehatan

Siap-siap, DIY Bakal Terapkan Endemi

20 September 2022
who mojok.co
Kesehatan

WHO: Anggapan Bahwa Pandemi Usai Salah dan Bisa Picu Risiko Baru

20 Juni 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.