Itu Masjid Apa Kantor Kelurahan, Dibuka kok Waktu Dinas Salat Lima Fardu Saja? - Mojok.co
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
Home Esai Khotbah

Itu Masjid Apa Kantor Kelurahan, Dibuka kok Waktu Dinas Salat Lima Fardu Saja?

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
31 Agustus 2018
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Menghiasi masjid padahal tidak meramaikannya. Percuma masjid bagus kalau sepi karena cuma dipakai “dinas” salat lima waktu saja.

“Gus, kayaknya aku mulai ngantuk nih, gantian nyupir dong,” kata Fanshuri kepada Gus Mut yang ada di sebelahnya.

Malam itu Fanshuri dan Gus Mut mengantar Kiai Kholil ngisi pengajian di luar kota. Karena jarak begitu jauh, Gus Mut mengajak Fanshuri untuk gantian nyupirin mobil Abahnya. Ketika tadi berangkat dari rumah, Gus Mut yang nyetir, sekarang ketika pulang ganti Fanshuri yang nyupir. Sayang, dalam perjalanan pulang, Fanshuri sudah tidak tahan. Matanya sudah kembang kempis ngantuk luar biasa.

Gus Mut yang di sebelah Fanshuri tidak menjawab. Permintaan Fanshuri malah dibalas dengan ngorok.

“Woy, Gus. Ngantuk ini,” kata Fanshuri lagi sambil menyenggol tubuh Gus Mut.

Baca Juga:

Masjid Jami’ Tegalsari, Tempat Berguru Pakubuwono II dan Ronggowarsito

Berburu Pahala di Akhir Puasa dengan Al Quran Raksasa

Masjid Pathok Negara Plosokuning dan Megaproyek Keraton Jogja di Masa HB I

Gus Mut terkejut. “Oh, kenapa, Fan?”

“Ngantuk ini aku. Gantian aja apa gimana nih?” kata Fanshuri

Gus Mut masih bermalas-malasan di jok yang sudah diturunkan, lalu membalas. “Lho tadi kan berangkatnya udah aku. Gantian dong. Aku juga ngantuk berat ini, Fan,” jawab Gus Mut sambil kembali tidur.

“Istirahat aja dulu, Fan. Mampir dulu ke mana gitu. POM bensin atau masjid gitu,” kata Kiai Kholil dari belakang.

“Oh, baik, Pak Kiai,” kata Fanshuri sambil menyalakan lampu sein kiri pelan-pelan mencari masjid.

“Nah, itu ada tuh,” kata Kiai Kholil menunjuk di depan ada kubah besar masjid di pinggir jalan raya dari kejauhan.

Fanshuri pun memarkir mobilnya. Halaman masjid tidak cukup luas, jadi agak sulit memarkir mobil. Perlu beberapa kali Fanshuri menempatkan mobil agar tidak terlalu makan jalan. “Nah, kayaknya udah pas,” kata Fanshuri.

“Kamu istirahat saja dulu di masjid. Rebah-rebah dulu sana, atau ambil wudu biar nggak ngantuk,” kata Kiai Kholil.

Begitu mobil berhenti, Gus Mut malah terbangun. Sambil mengucek matanya Gus Mut melihat sekitar dan sedikit bingung.

“Lha kok berhenti? Kenapa, Bah?” tanya Gus Mut. Fanshuri sudah nyelonong saja keluar menuju gerbang masjid.

“Fanshuri ngantuk,” jawab Kiai Kholil singkat.

“Abah nggak ikut turun?” tanya Gus Mut.

“Nggak. Aku di mobil saja. Biar Fanshuri rebahan dulu bentar di masjid,” balas Kiai Kholil.

Tak berselang lama Fanshuri sudah balik lagi ke mobil dari masjid. Kiai Kholil dan Gus Mut heran, cepat sekali Fanshuri rebahannya?

“Lho, udah, Fan?” tanya Gus Mut.

“Udah apaan, masjidnya ternyata dikunci,” balas Fanshuri kesal.

“Lho? Masa sih? Masjid bagus gede begini masa dikunci?” tanya Gus Mut masih heran lalu ikut keluar mobil.

“Eh, beneran. Gerbangnya dikunci,” Gus Mut masih heran lalu mendekat ke gerbang masjid. Semakin heran karena bahkan untuk toilet dan tempat wudu pun dikunci. “Ini maksudnya gimana sih, masjid kok dikunci?” Gus Mut ikut-ikutan jadi kesal.

“Ya sudah, cari masjid lain saja, atau kalau ada POM bensin di depan kita berhenti lagi,” kata Kiai Kholil cuma mengintip dari dalam mobil. Jam sudah menunjuk pukul 1 dini hari.

Gus Mut pun kembali masuk, begitu juga dengan Fanshuri yang masih ngedumel tak berhenti-berhenti. Perjalanan pun dilanjutkan kembali.

“Heran aku, Bah. Ngapain bangun masjid bagus-bagus begitu tapi kok malah dikunci segala,” kata Gus Mut.

“Makanya, Mut. Itulah kenapa dalam kalimat di Al-Quran ada ayat bunyinya innamâ ya’muru masâjidallah bukan inaamâ yu’ammiru masâjidallah,” kata Kiai Kholil kepada Gus Mut, putranya.

“Memang apa bedanya ya’muru dengan yu’ammiru, Pak Kiai?” tiba-tiba Fanshuri tanya.

Gus Mut langsung membenarkan jok tempatnya duduk. “Kalau ya’muru itu bentuk masdar-nya ‘imârah, nah kalau yu’ammiru bentuk masdar-nya ta’mîr,” jawab Gus Mut mendadak tidak jadi ngantuk.

“Kamu ngomong apa sih, Gus? Aku kan nggak pernah mondok, mana ngerti aku ilmu shorof kayak begitu,” protes Fanshuri.

“Lha tapi benar begitu kan, Bah?” tanya Gus Mut ke abahnya.

“Yang aku tanyakan itu bukan shorofnya, Mut. Tapi apa hikmahnya? Jadi kenapa dalam Al-Quran disebutnya innamâ ya’muru masâjidallah dan bukan inaamâ yu’ammiru masâjidallah,” kata Kiai Kholil.

Mendapat pertanyaan begitu dari abahnya, Gus Mut kembali berpikir keras. “Apa ya, Bah, aku lupa. Tapi kayaknya ada itu di kitab kuning Tafsir Baidlowi soal fasal ini, tapi lupa aku isinya,” kata Gus Mut garuk-garuk kepala.

Kiai Kholil menepuk bahu putranya, “Gimana sih, Mut, sudah ngaji bertahun-tahun malah lupa.”

“Lha emang kenapa, Pak Kiai?” tanya Fanshuri penasaran.

“Jadi begini, Fan, Mut. Kalau ya’muru itu artinya meramaikan masjid dengan mengisinya pakai kegiatan-kegiatan ibadah. Seperti tahiyatul masjid, baca Al-Quran, zikir, dan sebagainya. Atau bahkan tidak cuma untuk kegiatan ibadah yang sifatnya habluminallah saja, tapi juga yang habluminannas. Misalnya rapat soal masjid dan sebagainya.”

“Zaman Nabi dulu, masjid kan fungsinya bukan cuma sebagai tempat ibadah saja, tapi juga untuk kegiatan masyarakat. Lucunya, sekarang ini ada beberapa masjid yang difungsikan begitu eksklusif cuma boleh dipakai buat salat saja. Dikiranya hal yang dinilai ibadah itu cuma yang salat-salat saja. Padahal semua hal itu bisa dikategorikan ibadah kalau diniatkan untuk ibadah kepada Allah,” jawab Kiai Kholil.

“Lha kalau yu’ammiru emang gimana Pak Kiai?” tanya Fanshuri.

“Nah, kenapa Al-Quran tidak pakai yu’ammiru karena—walaupun artinya sama-sama meramaikan—tapi meramaikan masjid yang di sini artinya adalah menghiasi bangunannya saja. Bikin masjid gede-gede, hiasannya bagus banget, tinggi menjulang dan mewah, tapi tidak diramaikan oleh jamaahnya,” jelas Kiai Kholil.

“Nah, itulah masalahnya Pak Kiai yang bikin saya kesal. Kok sekarang semakin banyak masjid-masjid yang cuma dibangun mewah saja,” balas Fanshuri.

“Iya, iya. Belakangan ini jadi semakin banyak masjid model begitu. Memangnya itu kantor kelurahan? Kok ada jam buka tutupnya begitu? Kayak waktu salat fardu itu dianggap waktu dinas saja ya?” kata Gus Mut ikut kesal.

“Sudah, nggak perlu marah-marah. Lagian, ditutupnya masjid tadi ada hikmahnya,” kata Kiai Kholil.

Fanshuri sama Gus Mut saling pandang, hikmah apalagi ini?

Sambil merebahkan ke jok belakang, Kiai Kholil berkata, “Alhamdulillah, dengan ditutupnya masjid tadi, kalian berdua jadi sama-sama nggak ngantuk.”

Fanshuri lalu tersenyum melihat Gus Mut seolah kasih kode agar mau gantian.

“Nggak mau, aku tadi udah nyupir watu berangkat. Jangan curang ya kamu, Fan.”

 

*) Diinspirasi dari kisah KH. Maemun Zubair dengan KH. Subhan Makmun.

Terakhir diperbarui pada 30 Agustus 2018 oleh

Tags: Al-QuranAllahhabluminallahhabluminannashikmahibadahMasjidnabiPom Bensinsuratwudhu
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

Masjid Jam'i tempat pakubowono dan ronggowarsito belajar

Masjid Jami’ Tegalsari, Tempat Berguru Pakubuwono II dan Ronggowarsito

5 Mei 2022
tadarus al quran raksasa mojok.co

Berburu Pahala di Akhir Puasa dengan Al Quran Raksasa

28 April 2022
masjid pathok negara plosokuning mojok.co

Masjid Pathok Negara Plosokuning dan Megaproyek Keraton Jogja di Masa HB I

27 April 2022
masjid pathok negara babadan kauman mojok.co

Masjid Pathok Negara Babadan Kauman, Tempat Pasukan Diponegoro Latihan Perang

22 April 2022
masjid al abror mojok.co

Masjid Al Abror Sidoarjo, Didirikan Ulama yang Selamat dari Pembantaian Plered

16 April 2022
alquran mojok.co

Al-Quran Tulisan Tangan Berusia 200 Tahun, Saksi Penyebaran Islam di Gunungkidul

28 Maret 2022
Pos Selanjutnya

Jadi Sutradara Sultan Agung itu Berat, Sudah Biar Hanung Bramantyo Saja

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Itu Masjid Apa Kantor Kelurahan, Dibuka kok Waktu Dinas Salat Lima Fardu Saja?

31 Agustus 2018
warung kopi mbah kuwot mojok.co

Kisah Mbah Kuwot Selamat dari Romusha dan Buka Warung Kopi Legendaris di Trenggalek

19 Juni 2022
Universitas Sanata Dharma

Bakso Dab Supri Sanata Dharma yang Mencatat Kisah-kisah Mahasiswa 

18 Juni 2022
Teror Pulung Gantung: Air Mata dan Seutas Tali Pati di Pohon Jati MOJOK.CO

Teror Pulung Gantung: Air Mata dan Seutas Tali Pati di Pohon Jati

23 Juni 2022
UTBK bocor di jogja

Viral di Sosmed, UTBK di UPN “Veteran” Yogyakarta Bocor, Pelaku Ditangkap

20 Juni 2022
Bank Plecit Menyaru Bank BUMN: Agen Rahasia Utang Ibu Rumah Tangga di Desa MOJOK.CO

Bank Plecit Menyaru Bank BUMN: Agen Rahasia Utang Ibu Rumah Tangga di Desa

20 Juni 2022
Kos LV di Jogja

Dilema Pemilik Indekos Tertib dan Pemilik Kos LV yang Menolak Tudingan Seks Bebas

14 Juni 2022

Terbaru

Makan Bersama di Tepikota, kuliner jawa timur di Yogyakarta

Minggu Bersama di Tepikota, Menikmati Kuliner Jawa Timur di Jogja

25 Juni 2022
Pentingnya ganti oli mesin mobil

5 Alasan Ganti Oli Mesin Perlu Dilakukan Berkala

25 Juni 2022
hasil pertandingan piala presiden PSS Sleman PSIS Semarang

Takluk dari PSIS Semarang, PSS Sleman Harus Menang di Laga Terakhir Grup A Piala Presiden

24 Juni 2022
baskara aji mojok.co

Soal Jam Malam, Sultan Minta Menyeluruh di Jogja

24 Juni 2022
pinjol ilegal

Cara Terhindar dari Bahaya Pinjol Ilegal

24 Juni 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In