Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Ketika Saya Akan Menanggalkan Jubah Fans AS Roma

Puthut EA oleh Puthut EA
12 Oktober 2016
A A
Ketika Saya Akan Menanggalkan Jubah Fans AS Roma

Ketika Saya Akan Menanggalkan Jubah Fans AS Roma

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Beberapa minggu lalu, beberapa kali saya mengunggah status di Facebook bahwa kemungkinan saya akan meninggalkan AS Roma, klub yang sudah 16 tahun saya dukung tanpa syarat. Mendadak banyak orang berkomentar, seakan mereka adalah penjelmaan Bapak Mario Teguh yang kangslupan keajaiban Kanjeng Dimas, dan mendapatkan pendar aura mistik Aa Gatot Brajamusti.

Sebagian dari mereka bilang, saya kurang istiqomah menjadi seorang fans klub sepakbola. Kurang fanatik. Kurang kuat iman saya.

Orang-orang yang berkomentar seperti itu paling-paling baru menjadi fans klub sepakbola tak lebih dari panjang usia kekuasaan Presiden SBY. Paling mentok 10 tahun. Bahkan setelah saya cek beberapa dari mereka, ada yang baru menjadi fans kesebelasan tertentu kurang dari 5 tahun.

Tapi yang namanya balita memang belum boleh disalah-salahkan. Sedang lucu-lucunya. Kayak aktivis yang baru jadi aktivis kurang dari 5 tahun kan pasti aktivis yang sedang montok-montoknya, lucu, gimbal-gimbul, sehingga kalau gampang nyalah-nyalahin orang, atau teriakan mereka begitu keras, tidak boleh dianggap sebagai kekeliruan. Harus dianggap sebagai hiburan.

Kata teman saya, “Aktivis kayak gitu jangan dikasih tahu, jangan dilarang, mereka sedang lucu-lucunya, fasenya memang sedang nyalah-nyalahin sebanyak mungkin orang lain. Kalau dilarang-larang nanti malah kita yang kekurangan hiburan.”

Sebagian lagi bilang, saya tidak kuat mental karena Roma tak kunjung punya prestasi. Tapi tahukah Anda siapa saja yang berkomentar seperti itu? Mereka adalah orang-orang yang sejak awal memilih klub karena prestasinya sudah banyak: Juventus, Barca, Madrid, MU, Chelsea, dan sejenisnya.

Ya coba kalau orang-orang itu mau konsisten dalam penderitaan, berani tidak mereka memilih menjadi fans Torino, Swansea, Watford, Malaga, atau Real Sociedad?

Mereka sebetulnya tak cinta-cinta amat sama klub mereka, yang mereka cintai adalah tropi kemenangan. Orang-orang macam itu kalau milih pacar, saya yakin pertimbangannya bukan cinta kepada pasangan mereka, melainkan karena faktor lain, misalnya karena orangtua pasangan mereka kaya raya. Jadi hati-hatilah buat Anda yang punya pacar penggemar klub-klub elit. Saya yakin cinta mereka banyak ndobosnya.

Bener lho ini… Ayo, mumpung Anda belum banyak dimanfaatkan, putusin saja…

Tapi selain hal seperti itu, ada banyak fans dari kesebelasan lain yang menawari saya untuk bergabung bersama mereka. “Mas, gabung saja dengan fans Liverpool. Mas Puthut cocok lho sama Klopp. Kacamatanya saja mirip…” Ya kalau kacamata pasti miriplah, kecuali lensa kacamata Klopp ada tiga.

Terus ada yang bilang, “Kalau untuk orang seperti Mas Puthut cocoknya sih gabung dengan MU. Mas Puthut ini kan secara karakter mirip Ibrahimovic: makin tua, makin matang, makin tajam.” Batin saya, kalau Ibra berumur seperti Totti masih bermain bola dan produktif mencetak gol, saya akan menato wajah Ibra di pipi sebelah kiri. Tapi pipi Agus Mulyadi, bukan pipi saya.

Kalau cara merayu fans Arsenal, lain lagi. “Mas Puthut ini sukanya bersama barisan anak muda. Arsenal selalu berisi pemain-pemain muda. Makanya Mas Puthut pasti cocok menjadi fans Arsenal.” Diam-diam saya membalas dalam hati, “Pemainnya memang banyak yang muda, supaya bisa diijon. Setiap kali saya melihat Wenger mendadak teringat wajah seorang tengkulak.”

Banyak tawaran kepada saya. Dan saya memang selalu bilang, “Saya tunggu penawaran terbaik.”

Beberapa teman bertanya, maksudnya penawaran terbaik itu apa?

Iklan

“Begini lho.. Kalau orang-orang macam kalian menjadi fans setiap kesebelasan, apakah hal itu memberi pengaruh bagi kesebelasan tersebut? Jawabannya: tidak. Kalian hanyalah debu dalam pantai pasir para fans.”

“Sementara kalau saya berbeda. Saya adalah suporter yang diperhitungkan. Saya adalah berlian di antara lautan pasir para fans. Jadi sudah saatnya para kesebelasan itu bukan hanya memburu pemain-pemain dengan kapasitas mutiara. Tapi mereka juga memburu para fans berlian macam saya.”

Begitu mendengarkan penjelasan saya, sebagian dari mereka merutuk. Ngomyang. Nggerundel. Tapi ya susah memang menjelaskan apa makna berlian kepada penambang pasir. Sebab kilau berlian hanya bisa memukau para pemburu berlian.

“Mas Puthut terlalu tinggi menempatkan diri sebagai fans sepakbola.” begitu sergah mereka.

“Bukan. Kalian saja yang terlalu lama mendudukkan diri terlalu rendah selama ini.” jawab saya kalem.

“Jadi Mas Puthut nanti akhirnya pindah menjadi fans klub mana?”

“Kan sudah kubilang berkali-kali: tergantung penawaran tertinggi.”

“Itu sih fans yang matre…”

“Kamu pikir para pemain yang kalian puja itu nggak matre?”

Mereka diam.

“Kecuali: Francesco Totti.” ucap saya sambil mengajungkan telunjuk ke depan, menirukan cara Pak Mario Teguh saat bilang, “Itu!”

Terakhir diperbarui pada 1 Juli 2017 oleh

Tags: #fansAS RomafeaturedFransesco TottiSepak Bola
Puthut EA

Puthut EA

Kepala Suku Mojok. Anak kesayangan Tuhan.

Artikel Terkait

Aksi Joyce Beatricia Adana Putri Bintang, pemain tengah tim KU 10 SDN Cemara Dua di ajang MilkLife Soccer Challenge Solo Seri 1 2025 yang berlangsung di Lapangan Kota Barat, Sabtu (1/11) MOJOK.CO
Olah Raga

1.736 Siswi dari 92 Sekolah di Solo Raya Ikuti MilkLife Soccer Challenge Seri 1

1 November 2025
Orang yang Kasar pas Main Mini Soccer Baiknya Memang Dipegangin Kepalanya Bareng-bareng, Lalu Dijedotin ke Gapura 182 Kali
Pojokan

Orang yang Kasar pas Main Mini Soccer Baiknya Memang Dipegangin Kepalanya Bareng-bareng, lalu Dijedotin ke Gapura 182 Kali

27 Juni 2025
SD Kanisius Duwet Juara MilkLife Soccer Challenge 2025: Berawal dari Anak-anak yang Takut Bola MOJOK.CO
Ragam

SD Kanisius Duwet Juara MilkLife Soccer Challenge 2025: Berawal dari Anak-anak yang Takut Bola

23 Juni 2025
Anaknya Ceweknya Punya Bakat, Jadi Rebutan Klub Sepak Bola, tapi Ayahnya Larang Nonton di Stadion MOJOK.CO
Ragam

Seorang Ayah yang Menolak Tawaran Tiga Klub Sepak Bola yang Ingin Meminang Anak Perempuannya

20 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.