Surat untuk Agus Mulyadi: Soal Teknis Rencanamu Menikah - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Esai Kepala Suku

Surat untuk Agus Mulyadi: Soal Teknis Rencanamu Menikah

Puthut EA oleh Puthut EA
14 April 2019
0
A A
KPAI

KPAI

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Gus, sebetulnya saya sudah lama menahan diri untuk tidak menulis. Kamu tahu, kondisi di negeri kita sedang pada masa mendekati coblosan nasional.

Saya sadar, salah satu yang paling susah saya rem adalah menyatakan sikap kritis. Tapi sikap kritis di saat yang tidak tepat, bisa menjadi tidak baik.

Jadi hasrat menulis saya pendam. Atau saya salurkan lewat tulisan-tulisan pendek dengan tema lain yang sebetulnya ingin saya tulis.

Pagi ini, saya melihatmu menyatakan sesuatu di Twitter dan Facebook.

Intinya, kamu dan pacarmu merisaukan harga sewa gedung manten dan biaya katering pernikahan yang mahal. Pada titik inilah, saya merasa punya saluran yang tepat untuk menulis. Supaya hasrat menulis politik bisa teredam.

Begini Gus, maaf sebelumnya ya, jika di beberapa hal dalam tulisan ini, saya seperti merasa menuturimu. Anggap saja ini hal yang lumrah. Sebab kamu belum pernah menikah sedangkan saya sudah.

Baca Juga:

jokowi ketemu megawati di istana

3 Jam Jokowi Ketemu Megawati di Istana, Timang-Timang Nama Capres atau Reshuffle Menteri?

20 Maret 2023
gerakan anti sampah plastik

Mengenal Aeshnina, ‘Greta Thunberg Asal Gresik’ yang Kampanyekan Gerakan Anti-Sachet Plastik

22 Februari 2023

Gus, Gus, masukan pertama dari saya sederhana. Saya sudah berkenalan dengan banyak teman yang menikah. Puluhan. Bahkan mungkin lebih dari seratus.

Sejak saya kenal problem orang menikah, ya sudah ada keluhan soal mahalnya katering dan ongkos sewa gedung untuk resepsi manten. Ini bukan problem di zamanmu saja. Ini kayak Raja Singa, Gus. Penyakit itu sudah ada sejak dulu. Sampai sekarang masih ada, dan yang mengkhawatirkan juga dari segmen orang yang sama.

Balik ke soal yang kamu galaukan itu ya, Gus.

Masukan saya sederhana. Kenapa harus menyewa gedung manten? Kenapa tidak menyewa terop saja? Kenapa harus kateringan? Kenapa tidak gotong-royong ala orang kampung? Pernikahan adalah agenda Tuhan. Resepsi adalah agenda manusia.

Sejak dulu, kualitas gedung manten dan katering tidak ada hubungannya dengan kualitas cinta dan kebaikan berumah tangga. Jangan sampai, agenda Tuhan diinterupsi oleh agenda manusia. Resepsi mengalahkan pentingnya akad.

Tapi kalau kamu bersikeras menggelar resepsi di gedung manten, tentu itu hakmu. Sewa katering juga itu hakmu. Kalau bisa sih sewa yang ada kambing gulingnya, Gus. Karena kan kamu tahu, kami, teman-temanmu ini, begitu suka dengan daging kambing.

Agus Mulyadi yang baik hati…

Saya juga mau mengingatkan. Secetek pengalaman saya menyaksikan curhatan dan hajatan pernikahan teman-teman dan dari pengalaman sendiri, pegang prinsip ini: berapa pun uang yang kamu punya sepertinya tak akan cukup, tapi ternyata cukup.

Nanti akan tiba fase di mana Tuhan memberikan kemudahan. Kalau sudah dilaksanakan. Kalau cuma muter-muter cari gedung manten, sementara lamaran saja tak kunjung kamu lakukan, itu gojek kere namanya, Gus.

Katering dan gedung manten itu baru 60 persen dari perintilan orang menikah. Percayalah.

Masih banyak yang bakal menguras dana. Tapi jangan khawatir, saya belum menemukan kasus ada teman yang gagal menikah karena tidak kuat membayar gedung manten. Semua akan dimudahkan. Amin.

Hanya saja, Gus…

Ada banyak orang yang kadang berpikir begini: Sayang banget uang 200 juta dihabiskan untuk menikah, kan lebih baik untuk DP rumah? Atau: Sayang banget uang 100 juta untuk menikah, kan sebetulnya bisa untuk DP mobil yang cukup mewah?

Pernyataan-pernyataan seperti itu menurut saya keliru fatal. Pertama, kan menikah sebetulnya memang hanya butuh sejuta rupiah saja. Jadi mahal kan karena tuntutan keluarga dan gengsi orang semata.

Kedua, masa uang diperbandingkan dengan pernikahan? Menurut saya itu tidak tepat.

Ketiga, kenapa cara berpikirnya tidak dibalik saja? Kita punya uang sebesar itu, memang diberi Tuhan untuk menikah. Seandainya tidak untuk menikah, tidak ada uang itu di rekening kita.

Gus, ini agak serius. Banyak teman saya, yang hanya karena merasa belum cukup punya uang lalu tidak menikah.

Ketika punya 100 juta merasa belum cukup. Ketika tabungannya 200 juta juga merasa tak cukup. Begitu seterusnya.

Lalu ada dua kejadian biasanya: uangnya tiba-tiba ilang begitu saja, entah kena kasus apa gitu, atau ya nggak menikah seterusnya. Jadi problemnya bukan uang. Tapi karena ketakutan kehilangan uang, dan rasa cemas yang berlebihan.

Gus, Gus, saya pernah mengalami seperti yang kamu alami. Hingga suatu pagi, sehabis salat Subuh, iseng saya menonton televisi. Tentu saja acara pengajian. Ustad di televisi saat itu berkata kurang-lebih begini:

“Wahai saudaraku yang mau menikah tapi masih bimbang karena merasa belum cukup punya dana, percayalah, kalau kamu teruskan dan biarkan rasa tidak cukup itu menghantui perasaanmu, percayalah bahwa hal seperti itu akan terus ada, dan kalian tak akan segera kunjung menikah.”

Menurut saya, ini soal keberanian mengambil keputusan. Dan hal utama yang dilakukan seorang pria, bukan mencari gedung manten dulu. Tapi melamar dulu. Itu setahu saya.

Oh ya, omong-omong, kasihan pengurus gedung manten dan mereka yang bisnis katering. Sering sekali dijadikan alasan mundur atau tidak jadinya pernikahan.

Dan jangan sampai, mahalnya sewa gedung dan ongkos katering, membuatmu menyalahkan Presiden Jokowi. Karena setahu saya, beliau belum pernah mengeluarkan “Kartu Resepsi” buat pasangan muda agar resepsi pernikahan mereka bisa jauh lebih murah tapi tetap meriah.

Gitu ya, Gus…

Terakhir diperbarui pada 14 April 2019 oleh

Tags: Agus MulyadilamaranmenikahpernikahanPresiden Jokowi
Puthut EA

Puthut EA

Kepala Suku Mojok. Anak kesayangan Tuhan.

Artikel Terkait

jokowi ketemu megawati di istana
Kotak Suara

3 Jam Jokowi Ketemu Megawati di Istana, Timang-Timang Nama Capres atau Reshuffle Menteri?

20 Maret 2023
gerakan anti sampah plastik
Kotak Suara

Mengenal Aeshnina, ‘Greta Thunberg Asal Gresik’ yang Kampanyekan Gerakan Anti-Sachet Plastik

22 Februari 2023
Overthinking karena Teman-teman yang Menikah Muda
Uneg-uneg

Overthinking karena Teman-teman yang Menikah Muda

22 Januari 2023
rekomendasi kado pernikahan mojok.co
Kilas

Biar Nggak Mubazir! Ini Rekomendasi Kado Pernikahan Buat Pengantin Baru

6 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Samsung Galaxy A80 vs Galaxy A70

Samsung Galaxy A80 vs Galaxy A70: Pamer Tampilan Layar Penuh Sampai Kamera yang Bisa Diputar

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

sekolah kedinasan mojok.co

10 Sekolah Kedinasan yang Paling Ramai dan Sepi Peminat

22 Maret 2023
KPAI

Surat untuk Agus Mulyadi: Soal Teknis Rencanamu Menikah

14 April 2019
Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah. MOJOK.CO

Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah 

23 Maret 2023
unpad mojok.co

10 Jurusan Tersepi di UNPAD yang Pendaftarnya Hanya Ratusan

27 Maret 2023
5 Jurusan yang Lulusannya Paling Dicari Perusahaan

5 Jurusan yang Lulusannya Paling Dicari Perusahaan

27 Maret 2023
kip mojok.co

Kecewa dengan Mahasiswa Penerima KIP

26 Maret 2023
perguruan tinggi muhammadiyah mojok.co

5 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Terbaik di Indonesia

25 Maret 2023

Terbaru

Kasubbid Penmas Polda DIY, AKBP Verena SW dalam keterangannya di Mapolda DIY, Rabu (29/03/2023). MOJOK.CO

Pemda DIY Komentari Pencopotan Kapolres Kulon Progo

29 Maret 2023
Ingatan mengenai 25 tahun Reformasi

Kamu Punya Cerita Apa di Tahun 1998? Kilas Balik 25 Tahun Reformasi Melalui Seni

29 Maret 2023
gojek ramadan mojok.co

Gojek Siapkan Amunisi Hemat dan Cermat untuk #LengkapiRamadan, Dukung Produktivitas dan Ibadah di Momen Suci

29 Maret 2023
kampus bumn mojok.co

9 Kampus Milik BUMN di Indonesia, Prospek Lulusannya Bisa Kerja di Perusahaan Plat Merah

29 Maret 2023
Google Doodle Lasminingrat

Mengenal Lasminingrat: Ibu Literasi Pertama Indonesia yang Hari Ini Muncul di Google Doodle

29 Maret 2023
kebijakan affirmative action

Yuk, Kenalan Sama ‘Affirmative Action’! Kebijakan yang Mendorong Kesetaraan Partisipasi Perempuan dalam Politik

29 Maret 2023
jurusan teknologi informasi moloc.co

Selektivitas 4 PTN yang Memiliki Jurusan Teknologi Informasi Terbaik

29 Maret 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In