Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai Kepala Suku

Masih Ada Waktu untuk Presiden Jokowi

Puthut EA oleh Puthut EA
25 September 2019
A A
jokowi pandemi virus corona sri mulyani bpjs kesehatan agus mulyadi gibran rakabuming calon wali kota solo mojok.co dijatuhkan presiden jokowi puthut ea opini tulisan nonfiksi esai mojok.co analisis politik angkatan 2019

jokowi pandemi virus corona sri mulyani bpjs kesehatan agus mulyadi gibran rakabuming calon wali kota solo mojok.co dijatuhkan presiden jokowi puthut ea opini tulisan nonfiksi esai mojok.co analisis politik angkatan 2019

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Ini saat-saat yang menyerempet bahaya. Semoga Presiden Jokowi segera membuat keputusan penting. Mumpung masih ada waktu.

Saya akan memulai tulisan sederhana ini dari sebuah titik pijak yang mudah: Jokowi masih dianggap sosok yang baik oleh mahasiswa. Titik pijak ini bukan asal njeplak. Setidaknya, aksi demonstrasi mahasiswa masih diarahkan di gedung DPR, bukan atau setidaknya belum mengarah ke Istana.

Setidaknya dari sini, kita bisa mendapatkan kesan bahwa Presiden Jokowi belum mendapatkan tekanan politik yang besar dari mahasiswa.

Pertanyaannya adalah kenapa?

Ada dua hal yang setidaknya bisa dibaca dari sini. Pertama, mahasiswa masih percaya bahwa Jokowi akan mendengar suara mereka. Kedua, mereka juga masih percaya Jokowi bisa menjadi “mitra strategis” mahasiswa.

Pertanyaan lebih lanjut, mitra strategis untuk melawan siapa?

Melawan kekuatan oligarki yang mulai destruktif terhadap berbagai bangunan demokrasi dan keadilan.

Kekuatan oligarki yang berada di balik kepentingan mempersempit ruang gerak KPK. Sebab ruang gerak oligarki dengan KPK, saling mengadang satu sama lain.

Kedua, kekuatan oligarki yang bersifat destruktif terhadap lingkungan hidup. Perkebunan yang membawa petaka asap, pertambangan merusak, dan segala ihwal penguasaan monopolitik terhadap lingkungan sebagai hajat hidup orang banyak.

Ketiga, ulah kekuatan oligarki yang merusak struktur pemerintahan. Oligarki yang makin punya kuasa untuk “menyandera” Presiden Jokowi.

Memang Presiden Jokowi pernah bilang bahwa dia tidak akan punya beban lagi dalam kepemimpinan periode keduanya. Tapi setidaknya, pernyataan itu belum terbukti sampai sekarang ini.

Gerakan mahasiswa tampaknya masih percaya bahwa jika Presiden Jokowi bersama mereka, maka Presiden akan mampu keluar dari kepungan para oligark. Meminimalisir ruang gerak mereka, menciptakan sistem yang kemudian membawa harapan bahwa Indonesia kelak tidak akan punya problem korupsi, lingkungan, demokrasi, dan hak asasi manusia.

Waktu yang dimiliki Presiden Jokowi tentu tidak banyak. Mengingat eskalasi isu dan pergerakan yang makin masif. Presiden harus membuat keputusan yang bukan hanya cepat tapi juga tepat. Apalagi pendekatan keamanan yang dilakukan pihak kepolisian, bakal membawa dampak makin membesarnya gelombang massa, dan ketololan para buzzer istana makin membuat marah banyak pihak.

Kalau Presiden cukup cerdik, momentum ini bisa dipakai sebagai arah baru politik yang tepat. Keputusannya yang menerabas kekuatan oligarki dibentengi dan dikawal oleh gerakan mahasiswa dan kelas menengah intelektual.

Iklan

Keputusan itu memang tidak mudah. Tapi pilihannya tinggal dua: Presiden Jokowi memilih bersama mahasiswa atau bersama para oligark. Itu saja.

Setiap pilihan itu pasti ada risikonya. Memilih bersama oligark berarti akan mengalami tekanan politik yang keras dan deras dari mahasiswa, yang menurut pengalaman sejarah, jika makin membesar seperti ini sulit dibendung. Atau memilih bersama mahasiswa dengan risiko akan menghadapi tantangan politik dari para elite politik yang sebagian besar dikuasai oleh para oligark.

Ini memang bukan saat yang tepat untuk berpikir santai. Ini saat banyak masyarakat menunggu, apakah benar Presiden Jokowi sebaik yang mereka kira.

Ini saat-saat yang menyerempet bahaya. Semoga Presiden Jokowi segera membuat keputusan penting. Mumpung masih ada waktu.

Terakhir diperbarui pada 29 September 2025 oleh

Tags: angkatan 2019demonstrasi mahasiswajokowi
Puthut EA

Puthut EA

Kepala Suku Mojok. Anak kesayangan Tuhan.

Artikel Terkait

Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi.MOJOK.CO
Aktual

Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi

7 Maret 2025
3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini MOJOK.CO
Esai

3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini

26 Februari 2025
Afnan Malay: Membedah Hubungan Prabowo-Jokowi Setelah Pemilu dan Janji Program MBG
Video

Afnan Malay: Membedah Hubungan Prabowo-Jokowi Setelah Pemilu dan Janji Program MBG

18 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Lagu Sendu yang Mengiringi Banjir Bandang Sumatera Barat MOJOK.CO

Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat

6 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.