Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Kaleidoskop 2019 Indonesia Is All About Pertengkaran dan Berebut Kekuasaan

Haris Firmansyah oleh Haris Firmansyah
30 Desember 2019
A A
kaleidoskop 2019 indonesia jokowi prabowo awkarin young lex dedy corbuzier mojok.co

kaleidoskop 2019 indonesia jokowi prabowo awkarin young lex dedy corbuzier mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Tahun 2019 akan berakhir dua hari lagi, saatnya setor kaleidoskop 2019 Indonesia~

Tahun 2019 adalah tahun berakhirnya saga-saga epik. Bersamaan dengan tamatnya serial HBO Game of Thrones dan Avengers: Endgame menutup Marvel Cinematic Universe fase ketiga, pilpres digelar untuk mengakhiri perseteruan dua kubu pendukung Joko Widodo dan Prabowo Subianto yang tak bosan-bosannya berperang.

Avengers berhasil mengalahkan Thanos dengan mengorbankan Black Widow dan Iron Man. Night King dibunuh oleh Arya Stark terlalu cepat. Yang lebih mengecewakan, Daenerys harus mati di pelukan Jon Snow yang menikamnya. Tanpa diduga (tapi juga tak terlalu memuaskan), secara demokratis Bran Stark terpilih untuk duduk di takhta besi dengan alasan, tiada kandidat raja yang punya cerita seunik riwayat hidup Bran: Jatuh dan lumpah, tidak bisa berjalan lagi, tapi pantang menyerah dan mulai belajar terbang.

Yang tak kalah mengecewakan adalah ending percaturan politik di negeri ini. Kaleidoskop 2019 tak akan lengkap tanpa menyertakan fakta bahwa Jokowi sekali lagi mengalahkan Prabowo. Tagar #2019GantiPresiden gagal total. Plot twist-nya, Prabowo akhirnya mau jadi anak buah Jokowi.

Jika meniru template konkluksi drama capres ini, MCU fase 3 harusnya berakhir dengan Thanos menjadi anggota Avengers dan turut berkontribusi menyelamatkan alam semesta dari ancaman bencana kelaparan dengan mencari sumber daya alam yang baru.

Hikmah dari perdamaian Jokowi dan Prabowo adalah punahnya populasi kampret, seiring bubarnya Koalisi Indonesia Adil Makmur. Setelahnya, muncul spesies baru, yaitu kadal gurun alias kadrun yang hobi menebar hoax SARA. Namun, lawan debat pendukung Jokowi di media sosial kini tak hanya kadrun, tetapi mantan pemilih Jokowi itu sendiri yang ingin Indonesia baik-baik saja. Sejumlah aksi digelar untuk mengingatkan Jokowi akan janji-janjinya sendiri.

Film dokumenter Sexy Killers mengedukasi masyarakat tentang konsep oligarki. Semua terbukti ketika Jokowi bagi-bagi kue kekuasaan. Dari pendukung yang paling berkeringat, kawan lama yang baru keluar dari pesantren, sampai rival abadi yang ingin mengabdi, semua kebagian. Pada akhirnya, mereka-mereka juga yang dapat peran, rakyat tetaplah penonton.

Dalam setiap kekuasaan, Wiranto nyaris selalu ada dan pegang kendali. Dalam setiap kerusuhan, beliau pun sigap untuk mengatasi. Saat terjadi kerusuhan 22 Mei 2019, Wiranto selaku Menko Polhukam mengamankan kondisi dengan membatasi akses media sosial untuk warga sipil.

Mungkin karena terlalu memikirkan keamanan negara, keamanan diri sendiri dinomorduakan, Wiranto sempat diserang oknum tak dikenal di Banten. Beberapa hari kemudian, Wiranto harus melepaskan jabatannya dan menyerahkannya kepada Menko Polhukam yang baru, Mahfud MD.

Sudah kena tusuk, tergusur dari kabinet menteri Jokowi, Wiranto pun terdepak dari Hanura, partai yang didirikannya sendiri. Namun, ternyata pengalamannya masih dibutuhkan di negeri ini, Jokowi kembali menarik Wiranto ke lingkaran kekuasaan. Wiranto ditunjuk jadi Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).

Mulai saat ini, seminar motivasi harus berhenti mengajak pesertanya berbondong-bondong menjadi wirausaha. Sebab lebih menguntungkan jadi Wiranto. Semangat pagi!

Sementara itu, di jagat hiburan digital, Atta Halilintar jadi raja di YouTube sebagai kreator dengan pelanggan terbanyak di Asia. Namun, sepertinya gelar itu hanya diakui oleh dirinya sendiri dan penggemarnya saja. Soalnya di Youtube juga ada channel Presiden Joko Widodo yang aktif bikin vlog main bareng cucu.

Kalau Atta jadi raja di YouTube, apakah itu artinya di ranah digital posisi presiden Indonesia masih di bawah kekuasaan Atta Halilintar the King of YouTube Asia–Pacific? Kalau iya, sulung dari Gen Halilintar ini telah melakukan makar secara siber.

Sebagai “raja” yang berkuasa di YouTube, Atta tetap harus berbagi “kue” dengan kreator-kreator lainnya. Selain Queen of YouTube Ria Ricis, Father of YouTube Deddy Corbuzier adalah pencuri kue terbanyak. Bermodalkan podcast dengan format tabayyun, mualaf itu berkali-kali menyodok kolom trending sambil menghisap vape. Ditimpali konten keluarga Ruben Onsu dan putra adopsinya Betrand Peto yang bernyanyi bergantian dengan peserta Indonesian Idol, diselingi konten sampah seperti prank ojol dan iklan Binomo yang ora umum.

Iklan

Young Lex yang sempat memproklamirkan diri sebagai raja terakhir justru sibuk mempersiapkan diri jadi seorang ayah untuk bayi yang akan lahir. Sempat keceplosan bikin video klarifikasi tentang status kehamilan istrinya, tapi berusaha diperbaiki dengan video klarifikasi yang baru. Rekan sesama bad influencer, Awkarin telah terlahir kembali sebagai New Karin yang tampil lebih positif.

Awkarin yang dulunya begajulan, perlahan-lahan menjadi sosok inspiratif. Ketika negeri ini dilanda bencana gempa, Awkarin ada sebagai relawan. Ia pun datang memadamkan kebakaran hutan. Ia hadir dalam aksi mahasiswa di depan gedung DPR untuk bagi-bagi makanan. Menurut ketua BEM UGM, Awkarin juga bisa menggantikan presiden untuk keluarkan perppu. Ada-ada saja, Mas Fathur.

Tanggalkan mahkota bad girl, Karin beralih peran jadi aktivis sosial. Jaya di Instagram, Karin merambah ke Twitter untuk giveaway iPhone. Sampai akhirnya ia kembali jadi bad influencer karena mengancam akan menyeret seorang seniman ke meja hijau. Tanda ia punya kuasa tujuh seperti BoBoiBoy.

Di Twitter, Ernest Prakasa sang pendukung Ahok masih sering blunder. Niatnya nyemprot Anies Baswedan, malah nyiprat ke muka junjungan. Kekuasaan Anies Baswedan sebagai Gluebener Gubernur DKI Jakarta masih jadi sasaran tembak perundungan. Sementara itu, pelaku penyerangan Novel Baswedan masih jadi buronan.

Twitter punya kisah horor KKN di Desa Penari, Facebook punya kisah horor Layangan Putus. Sementara Instagram masih jadi sarana para penggunanya menuangkan kebodohan untuk diviralkan, yang endingnya adalah permintaan maaf dari si pelaku dengan wajah penuh penyesalan.

Inti dari kaleidoskop 2019, tahun ini adalah tahun bagi-bagi “kue” kekuasaan. Bahkan rakyat biasa seperti kaum rebahan tanpa privilese pun sebenarnya kebagian “kue” kekuasaan ini. Kekuasaan kolektif sebagai warganet yang bisa mengangkat siapa saja, sekaligus menyerang siapa pun.

Panjang umur kekuasaan!

BACA JUGA Tahun Baru 2019 dan Kaleidoskop Hedon 2018 di Media Sosial Indonesia atau esai HARIS FIRMANSYAH lainnya.

Terakhir diperbarui pada 30 Desember 2019 oleh

Tags: hiburan indonesiakaleidoskop 2019Politik Indonesia
Haris Firmansyah

Haris Firmansyah

Pegawai Bank Ibukota. Selain suka ngitung uang juga suka ngitung kata.

Artikel Terkait

Menyingkap Sejarah Gelap Politik dan Demokrasi Parlementer Indonesia
Video

Menyingkap Sejarah Gelap Politik dan Demokrasi Parlementer Indonesia

11 Oktober 2025
Makar: Retorika Kekuasaan yang Hidup di Setiap Krisis
Video

Asal Muasal Istilah Makar yang Sering Dipakai untuk Menakuti Penguasa

13 September 2025
Demokrasi Dikumandangkan di Atas Mimbar, Tapi Perlawanan Diancam dari Balik Seragam
Video

Membedah Jalan Panjang Demokrasi dan Kronik Otoritarianisme Indonesia Bersama Zainal Arifin Mochtar dan Muhidin M. Dahlan

8 Juli 2025
Feri Amsari: Partai Politik Adalah Masalah Terbesar Bagi Demokrasi Kita
Video

Feri Amsari: Partai Politik Adalah Masalah Terbesar Bagi Demokrasi Kita

1 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.