Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Gegar Tarif Parkir “Gila-gilaan” di Malioboro Jogja Bentuk Penjajah Jalan yang Membuat Wisatawan Asal Purwokerto Kecewa Berat

Edelin Gultom oleh Edelin Gultom
14 Maret 2024
A A
Jogja dan Malioboro Bikin Wisatawan Purwokerto Kecewa Berat MOJOK.CO

Ilustrasi Jogja dan Malioboro Bikin Wisatawan Purwokerto Kecewa Berat. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Wujud ketidakadilan sosial

Pertanyaan-pertanyaan ini menggema di tengah ramainya Malioboro Jogja yang penuh wisatawan dan kendaraan. Ini bukan sekadar perdebatan nominal uang, melainkan mencerminkan ketidakadilan sosial yang perlu mendapatkan perhatian serius. Perlunya tindakan tegas untuk mengontrol dan mengatur sistem parkir yang lebih manusiawi menjadi hal yang mendesak.

Kota budaya Jogja harus mampu menciptakan lingkungan yang lebih ramah dan adil bagi semua, bukan cuma buat Bunga dari Purwokerto. Tarif parkir di Malioboro yang sesuai dengan regulasi, pelayanan yang baik, dan pengawasan yang ketat menjadi kunci untuk memastikan pengalaman wisata yang menyenangkan dan menghargai hak setiap pengguna jalan.

Dengan demikian, tarif parkir yang “gila-gilaan” bukan sekadar masalah sepele yang bisa diabaikan. Ini menjadi cerminan dari kebijakan yang perlu dievaluasi ulang demi keadilan sosial dan kenyamanan bersama. 

Semoga refleksi ini menjadi panggilan untuk perubahan yang lebih baik dalam sistem parkir dan layanan publik di Jogja. Kita semua berhak mendapatkan akses yang adil dan layanan yang manusiawi di ruang publik.

Selain itu, persoalan ini juga mencerminkan bagaimana kebijakan publik dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat. Implikasi dari tarif parkir yang tinggi tidak hanya terasa pada dompet pengguna jalan dan wisatawan asal Purwokerto. Ini juga membuka ruang untuk mempertanyakan transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan layanan publik. Hal ini menegaskan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam mengawasi dan mengkritisi kebijakan yang dapat memengaruhi kesejahteraan bersama.

Saatnya menerapkan pembayaran QRIS di setiap tempat parkir wisata

Pada September 2022, sebenarnya, Jogja sudah menerapkan metode pembayaran menggunakan QRIS. Mereka melakukan uji coba di 2 lokasi, yaitu parkir tepi jalan umum di Jalan Prof. Yohanes dan di Tempat Khusus Parkir (TKP) Limaran.

Namun, seperti yang sama-sama bisa kita duga, masih banyak pengguna yang belum mau menggunakan QRIS. Banyak alasan yang mengemuka. Salah satunya adalah tidak semua juru parkir bisa mempelajari teknologi ini dengan cepat. Entah karena masalah “usia” hingga keterbatasan alat.

Sebagai orang yang lebih muda dan terbiasa cashless, metode ini memang bisa menyulitkan mereka yang tidak akrab dengan teknologi. Namun, saya rasa, hal ini jangan sampai menjadi ganjalan. Metode cashless ini bakal menyulitkan oknum tukang parkir di Malioboro Jogja yang hendak mematok harga sesuka hati.

Mau nggak mau, teknologi akan hadir juga di antara kita. Jika bisa memanfaatkannya dengan baik, teknologi juga akan memberi hasil baik. Kita sama-sama tahu bahwa pemasukan dari parkir wisata itu nilainya besar. Jika oknum tukang parkir mematok harga secara ngawur, wisatawan bakal kapok. Jika kelak kunjungan wisatawan turun, kita tidak bisa mencegah orang menyalahkan oknum tukang parkir brengsek di mana saja di Indonesia.

Bagi Jogja, saya berharap kamu segera berbenah. Bagi Bunga dan banyak orang Purwokerto lain, kamu masih tujuan wisata yang diidamkan. Jangan mengecewakan, ya. 

Penulis: Edelin Gultom

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Harga Parkir dan Makanan ‘Nuthuk’ di Jogja Adalah Warisan Feodal Paling Ra Mashok dan pengalaman menyebalkan lainnya di rubrik ESAI.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 14 Maret 2024 oleh

Tags: jalan malioboroJogjamalioboroMalioboro Jogjaparkir mahal di malioboroparkir Malioboroparkir nuthuk malioboroPurwokerto
Edelin Gultom

Edelin Gultom

Biasa dipanggil Edelin, sudah menulis sejak SMP karena sering dihukum menulis permintaan maaf di dalam duku oleh guru.

Artikel Terkait

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO
Ekonomi

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO
Liputan

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.