Dewa Kipas dalam Pertarungan Klikbet Media dan Saran untuk Para Grand Master Catur Indonesia - Mojok.co
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
Home Esai

Dewa Kipas dalam Pertarungan Klikbet Media dan Saran untuk Para Grand Master Catur Indonesia

Arlian Buana oleh Arlian Buana
23 Maret 2021
0
A A
Analisis Kekalahan Dewa Kipas Ketika Melawan GM Irene Sukandar mojok kilas

Analisis Kekalahan Dewa Kipas Ketika Melawan GM Irene Sukandar mojok kilas

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Sejak era Covid-19, catur online menunjukkan perkembangan signifikan. Peluang yang tak mau dilihat para GM Indonesia.

Berita-berita tentang Dewa Kipas versus Woman Grand Master (WGM) Irene Sukandar, di banyak media massa membuat saya melongo takjub pada detik pertama, mengheningkan cipta pada detik berikutnya, dan menyesali diri pada akhirnya kenapa saya bukan pecatur.

Jika saya pecatur, niscaya saya akan memulai kanal Twitch sebagai tempat saya bertanding melawan siapa saja dan mengoceh tentang apa saja. Lalu kanal itu bakal saya unggah di YouTube.

Maafkan jika saya berlebihan. Itu bukan karena saya tidak suka pertandingannya, tetapi karena saya sedih melihat bagaimana percakapan publik setelahnya. Anda tahu sendiri, media massa menyambut dan memberitakannya seolah-olah mereka menyambut bulan Ramadan.

Kompas rajin menurunkan berita tentang Dewa Kipas. Media ini seperti tidak pernah tidur dan menyampaikan kepada kita sampai ke hal-hal yang paling renik: Kalahkan Dewa Kipas Dapat Rp 200 Juta, Ini Mobil yang Bisa Dibeli GM Irene, Bobol Huesca Dua Kali, Messi Punya Akurasi Tinggi ala Dewa Kipas, dan sebagainya.

Baca Juga:

Netflix Mengumumkan Season 2 dari The Queen’s Gambit

Kekalahan Dewa Kipas hingga Aldi Taher Masuk Roster PBB

Netizen Salah Besar, Gotham Chess Sebenarnya Untung Banyak dari Polemik Catur Dewa Kipas

Media-media lain seperti Tempo, CNN Indonesia, Jawa Pos, Detik, Kumparan, dan banyak lagi yang tidak mau ketinggalan.

Keriuhan mereka mengubah rasa takjub saya menjadi rasa bersalah. Sebuah momentum untuk menghidupkan catur daring Indonesia terancam hilang begitu saja dan semua kehebohan ini akan menjadi angin lalu.

Secara umum, semua tulisan itu bisa kita sederhanakan menjadi tiga kelompok. Pertama, kronologi drama Dewa Kipas. Kedua, balas-balasan komentar. Ketiga, laporan pertandingan dan komentar-komentar (lagi) mengenainya.

Dan saya kecewa ketika membaca lebih banyak. Karena percakapan kita tidak beranjak dari curang atau tidak curang, jumlah hadiah, rekor penonton, dan meme-meme kocak. Dan sebentar lagi besar kemungkinan media-media tersebut akan meminta komentar dari selebriti dan politisi. Tunggu saja.

Kebodohan semacam itu tak boleh dipertahankan, apalagi diulang-ulang. Saya harus berbuat sesuatu untuk mengabadikan momentum ini secara layak dan proporsional. Dan saya beruntung Mojok meminta saya menulis. Dalam waktu tidak singkat, saya mencoba menuliskan apa-apa yang menjadi harapan saya.

Kasus Dewa Kipas: pintu masuk ke eksistensi catur daring Indonesia

Sebuah tulisan di The New York Times, berjudul “Masters of Chess, Not Self-Promotion” menyoroti para aktor catur yang menginginkan olahraga tersebut mendapatkan perhatian luas alias penonton besar secara global. Popularitas catur melempem di hadapan olahraga seperti sepak bola, bola basket, tenis, atau bahkan golf.

“Kami menjual perhelatan elite yang kami harap akan menjadi bagian dari perputaran berita global,” kata Ilya Merenzon, CEO Agon, pemegang izin dan hak pemasaran kejuaraan catur dunia.

Ilya dengan bangga berkata bahwa sebenarnya jauh lebih banyak orang yang bermain catur di dunia yang fana ini daripada orang yang bermain golf, yang ia sebut “jauh-jauh-jauh lebih membosankan daripada catur”. Tapi mengapa jauh lebih banyak uang yang beredar di perhelatan golf daripada catur?

Kesimpulan Penulisnya, Andrew Higgins, salah satunya karena rata-rata pecatur tidak biasa menjadi pusat perhatian yang hingar-bingar. “Banyak pecatur kelas dunia tidak nyaman dengan dengan promosi diri nonstop yang merupakan tuntutan kultur selebritas,” tulisnya.

Magnus Carlsen, sang juara dunia, pernah dinobatkan sebagai salah satu Pria Terseksi 2013 oleh majalah gaya hidup Cosmopolitan, nomor 31 dari 49 yang dipuncaki aktor Ryan Reynolds. Itu terjadi saat Magnus merebut gelar juara dari tangan Viswanathan Anand.

Di atas Magnus, di luar barisan selebritas, hanya ada dua olahragawan di dalam daftar Cosmopolitan, yakni David Beckham di peringkat kedua dan Jose Mourinho di nomor 22. Tapi itu nyaris tidak berarti apa-apa bagi publisitas catur.

Magnus Carslen, dan para pecatur top dunia lainnya, belum pernah bisa menjadi pusat perhatian terus-menerus seperti para selebritas atau pesebakbola yang bisa setiap hari atau minimal setiap akhir pekan menghiasi pemberitaan.

Sekarang mari kita ambil kaca pembesar agar mata kita bisa melihat lebih awas hal-hal yang samar. Mari kita pertanyakan apa saja yang layak dipertanyakan, dengan rasa ingin tahu yang membuat hidup kita sehat.

Sejak pandemi, popularitas catur daring meningkat pesat luar biasa. Dalam periode lockdown, “perhelatan olahraga terbesar dan terkaya, dengan segala hormat kepada Liga Primer Belarusia, berlangsung di internet,” tulis jurnalis The Guardian Sean Ingle.

Perhelatan yang dimaksud adalah Magnus Carlsen Invitational, turnamen catur yang dilaksanakan pada 18 April hingga 3 Mei 2020.

Sejak Covid-19 merajalela di seluruh penjuru dunia dan mengharuskan semua orang mengurung diri dalam rumah, catur menunjukkan perkembangan signifikan di pelbagai platform internet.

Salah satu perkembangan paling dahsyat adalah meningkatnya jumlah pengguna di platform seperti chess.com, chess24.com, dan lain-lain. Selain tentu saja waktu yang dihabiskan orang-orang untuk bermain catur meningkat tajam.

Salah satu motor utama yang membuat catur mendapatkan tempat yang layak di internet adalah Hikaru Nakamura, pecatur Amerika Serikat kelahiran Jepang. Ia rajin menyiarkan permainannya di platform Twitch, platform streaming yang digemari para gamer.

Siaran Hikaru menjadi menarik karena—tidak seperti pertandingan catur pada umumnya di mana pemain tidak boleh bicara dan seringkali hanya menaruh kedua tangan di dahi—Hikaru bermain sambil mengomentari, menganalisis, dan seringkali bercanda tentang langkah lawannya yang kebanyakan adalah pecatur acak dan amatir di internet.

Hikaru juga menayangkan ulang siaran Twitch-nya di YouTube. Video-videonya di Youtube menjadi magnet tersendiri bagi para pecinta catur yang tidak sempat menonton langsung karena, di tengah siarannya, dia kerap mengeluarkan komentar-komentar lucu dan seringkali bicara banyak hal di luar catur.

Hikaru pun sangat akrab dengan kultur internet, terlihat dari gambar-gambar thumbnail yang diunggahnya yang amat sangat tidak-grand-master sekali. Untuk menjangkau audiens baru, Hikaru berkolaborasi dengan para gamer jutaan penonton di Twitch, antara lain dengan xQc dan Pokimane.

Eksistensi daring Hikaru Nakamura seolah menjawab pernyataan Andrew Higgins. Bahwa master catur juga bisa menjadi master promosi diri di internet.

Dan sekarang banyak pecatur papan atas yang mulai mengikuti langkah Hikaru, salah satunya Levy Rozman alias Gotham Chess yang merupakan antagonis dan kemudian berbalik menjadi protagonis drama Dewa Kipas.

WGM Irene Sukandar sudah mengikuti langkah GM Hikaru. Mengikuti saran temannya, Eric Rosen, seorang International Master dan konten kreator seperti Levy, Irene membangun kanal Twitch dari nol.

Jadi, kenapa media massa kita tidak menyinggung sama sekali skena catur daring luar negeri dan kemudian dalam negeri?

Anda tidak perlu menjawab pertanyaan tersebut, sebab saya sendiri yang lama menjadi awak media juga bingung bagaimana menjawabnya.

Beberapa hari yang lalu, saya baru mulai menulis di Substack. Karena saya bukan pecatur andal, masih kalah melawan Bilven Sandalista, saya belum berani membangun kanal Twich, jadi saya menulis saja begini:

“Karena kontoversinya berhasil menghadirkan momentum itu, bagi saya, setidaknya bagi saya, Dewa Kipas/Dadang Subur adalah patriot juga. Atau, kalau tidak boleh disebut patriot, martir boleh juga.”

Maksud saya menulis itu—sama sekali tidak lucu karena di sini saya harus mejelaskan di mana letak lucunya, saya ingin para “patriot catur” Indonesia bermunculan di internet dengan konten-konten berbahasa Indonesia.

Hikaru bisa mendapatkan subcriber hampir satu juta di Youtube, masa GM Susanto Megaranto atau WIM Chelsie Monica nggak bisa? Junaidi Karo Karo saja bisa kok (sampai 1,2 juta subscriber malah).

Ingat, bangsa yang besar adalah pangsa pasar yang besar. Bukan tanpa alasan federasi catur dunia dan banyak pecatur besar ikut meramaikan percakapan tentang Dewa Kipas ini.

Ya, betul, karena potensi audiens kita begitu besar sekali. Hal yang sudah dibuktikan oleh Pak Deddy.

Sesuai prosedur standar tentang penguatan pemahaman terhadap artikel yang baru saja anda baca, saya mengajukan satu kuis. Silakan anda menjawabnya.

Mana di antara tiga pernyataan ini yang paling benar?

1) Agus Mulyadi menulis: GM Irene dapat duit dan reputasinya terjaga. Dewa Kipas dapat popularitas dan duit banyak. Podcast Deddy dapat impresi besar dan iklan melimpah. Ketiganya sama-sama menang. Yang kalah MU sama Juventus.

2) Dhandy Laksono menulis: “Catur itu ilmu, Mas. Jadi tidak ada tiba-tiba pendekar turun dari gunung lalu jadi jagoan di kota. Ini bukan komik” (Irene Sukandar) Di dunia gitar ada, Mbak. Namanya Alip Ba Ta 🙂.

3) Saya menulis artikel ini mencontek tulisan Limawati Sudono.

Kunci jawaban: Semuanya benar.

BACA JUGA 3 Penjelasan Psikologis Kenapa Dewa Kipas Tetap Didukung Netizen Indonesia dan tulisan Arlian Buana lainnya.

Terakhir diperbarui pada 12 Agustus 2021 oleh

Tags: dewa kipasgrand master
Arlian Buana

Arlian Buana

Artikel Terkait

Netflix Mengumumkan Season 2 dari The Queen’s Gambit satire mojok x firal mojok.co

Netflix Mengumumkan Season 2 dari The Queen’s Gambit

1 Mei 2021
Kekalahan Dewa Kipas hingga Aldi Taher Masuk Roster PBB

Kekalahan Dewa Kipas hingga Aldi Taher Masuk Roster PBB

24 Maret 2021
gotham chess

Netizen Salah Besar, Gotham Chess Sebenarnya Untung Banyak dari Polemik Catur Dewa Kipas

24 Maret 2021

3 Penjelasan Psikologis Kenapa Dewa Kipas Tetap Didukung Netizen Indonesia

23 Maret 2021
Analisis Kekalahan Dewa Kipas Ketika Melawan GM Irene Sukandar mojok kilas

Analisis Kekalahan Dewa Kipas Ketika Melawan GM Irene Sukandar

22 Maret 2021
irene kharisma

Buntut Kasus Catur Online Dewa_Kipas, Grandmaster Irene Kharisma Kirim Surat Terbuka kepada Deddy Corbuzier

15 Maret 2021
Pos Selanjutnya
BWF

Presiden BWF Meminta Maaf kepada Presiden dan Seluruh Rakyat Indonesia atas Insiden All England

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Analisis Kekalahan Dewa Kipas Ketika Melawan GM Irene Sukandar mojok kilas

Dewa Kipas dalam Pertarungan Klikbet Media dan Saran untuk Para Grand Master Catur Indonesia

23 Maret 2021
Garuda Pancasila, Sudharnoto

9 Fakta Pencipta Lagu Garuda Pancasila yang Tersingkir dari Sejarah

26 Juni 2022
Lokasi 18 SPBU di Jogja untuk uji coba MyPertamina

Lokasi 18 SPBU di Jogja yang Jadi Tempat Uji Coba MyPertamina untuk Roda Empat

30 Juni 2022
kecurangan SBMPTN

Polisi Amankan 15 Pelaku Kecurangan SBMPTN di UPN Veteran Yogyakarta

28 Juni 2022
baskara aji mojok.co

Soal Jam Malam, Sultan Minta Menyeluruh di Jogja

24 Juni 2022
Pertamina dan aplikasi MyPertamina yang bikin ribet rakyat kecil! MOJOK.CO

MyPertamina dan Logika Aneh Pertamina: Nggak Peka Kehidupan Rakyat Kecil!

29 Juni 2022
Kasman Singodimedjo tagih janji ke Sukarno sial Piagam jakarta

Kasman Singodimedjo, Menagih Janji 7 Kata Piagam Jakarta pada Sukarno

26 Juni 2022

Terbaru

prambanan jazz 2022

Asyiknya Nonton Konser Sambil Duduk di Prambanan Jazz 2022

2 Juli 2022
money heist korea mojok.co

3 Pemeran Money Heist Korea Ceritakan Tantangan dan Momen Paling Berkesan Saat Produksi

1 Juli 2022
Tjipto Mangoenkoesoemo [Bag.2]: Anti Raja dan Anti Kolonial

Tjipto Mangoenkoesoemo [Bag.2]: Anti Raja dan Anti Kolonial

1 Juli 2022
laman mypertamina eror mojok.co

Laman MyPertamina Eror, Sejumlah Warga Jogja Batal Daftar Pembelian BBM Subsidi

1 Juli 2022
provinsi baru mojok.co

Tiga Provinsi Baru di Papua Disetujui DPR, Persiapan Mulai Dijalankan  

1 Juli 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In