3 SMP negeri favorit di Jogja
Tiga SMP negeri favorit Jogja era generasi 80-90-an hanya ada 3. SMP Negeri 5 yang terletak di seberang Stadion Kridosono, yang juga punya sebutan Dekrizo (DKZ) alias Depan Kridosono.
SMP Negeri 8 terletak di sebelah Wisma Hartono, yang punya sebutan Scooter (SCTR) alias Selatan Kuburan Terban. Yang terakhir, ada SMP Negeri 1 terletak di seberang Rumah Sakit Panti Rapih, yang punya sebutan Zhinicy (ZNC)
Kalau kamu termasuk bagian dari siswa yang pernah sekolah di situ, berbahagialah. Minimal, kalau ketemu teman, yang kebetulan pernah bersekolah atau tahu seluk beluk sekolah di Jogja, mereka pasti akan berkata,
“Wah, kamu anak pintar, ya.”
Alhamdulillah, saya termasuk salah satu orang yang berbahagia itu.
Sayangnya kebahagiaan itu hanya tertahan di SMP. Sebab, di SMA, saya tidak bersekolah di salah satu dari 3 SMA favorit di Jogja saat itu.
SMA N 3, SMA N 1, SMA N 8 Yogyakarta
Sampai sekarang, ketiga SMA tersebut masih menjadi yang favorit. Meskipun belakangan, SMA Muhammadiyah 1 juga menarik perhatian banyak orang tua. Bukan karena biayanya, tetapi karena kualitas muridnya. Dan juga keberuntungan hadir karena ada
Akan tetapi, kalau dulu, ya, SMA N 1 atau SMA N 3 selalu bersaing dan memperebutkan posisi pertama untuk bidang akademis. Sedangkan SMA N 8, selalu setia berada di posisi ketiga.
Sebenarnya, masih ada beberapa SMA Negeri yang cukup favorit di Jogja. Seperti SMA N 2, SMA N 6, hingga SMA N 9. Sayangnya, karena yang dilihat dari bidang akademis, ketiga SMA tersebut belum bisa menggeser SMA N 1, SMA N 3, dan SMA N 8.
Calon orang sukses di Jogja minimal pernah belajar di sekolah favorit
Dari cerita di atas, beberapa waktu yang lalu saya bertemu salah satu calon orang sukses di Jogja. Dia adalah alumni SD Muhammadiyah Sapen, SMP N 5 Yogyakarta, dan SMA N 3 Yogyakarta. Tentu yang menarik adalah selanjutnya dia berkuliah di S1 di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan akan S2 di UGM.
Maka menjadi wajar jika sesama orang Jogja saling berjumpa, dan mendapati salah satu orang adalah alumni ketiga sekolah di atas, akan menjadi sangat kagum. Sebab, tidak mudah untuk bersekolah di sana.
Lain dulu, lain sekarang. Sebab, sekarang ada zonasi. Semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk bisa bersekolah baik di level menengah pertama maupun level menengah atas.
Penulis: Moddie Alvianto
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA SMA Muhi Jogja: Sempat Bubar Karena Perang Sebelum Sukses Lahirkan Tokoh-tokoh Besar dan catatan menarik lainnya di rubrik ESAI.












