Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Esai Arsip

Etika Kaum Komunis Tidak Memaksa Mereka yang Beragama Meninggalkan Kepercayaannya

Redaksi oleh Redaksi
27 April 2022
0
A A
DN Aidit

DN Aidit

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Kesimpulan dari esai panjang ini disampaikan D.N. Aidit pada 22 November 1962 di hadapan lebih kurang 570 mahasiswa Universitas Setya Wacana, Salatiga. Versi lengkapnya dengan judul Pengantar Etika dan Moral Komunis diterbitkan Akademi Sosial Aliarcham, sebuah akademi ideologi yang didirikan PKI untuk menggembleng pengetahuan kader-kader terpilih. Di akademi ini, Aidit adalah ketua Dewan Kurator dan dosen luar biasa.

Etika Kaum Komunis Tidak Memaksa Mereka yang Beragama Meninggalkan Kepercayaannya

Oleh D.N. Aidit

Pengabdian kepada Revolusi Indonesia yang bertujuan mendirikan masyarakat Sosialis Indonesia merupakan sumber pokok dan utama dari nilai-nilai etis dan sekaligus merupakan tujuan hidup dan moral kaum Komunis Indonesia. Apa yang baik bagi Revolusi Indonesia adalah juga baik bagi kaum Komunis Indonesia, dan segala yang tidak baik bagi perkembangan Revolusi Indonesia juga tidak baik bagi kaum Komunis Indonesia.

Orang Komunis menyadari bahwa tempat serta kepentingannya sebagai individu hanya sebagai bagian dari klas buruh dan sekaligus Rakyat pekerja serta kepentingannya. Dari sini dapat dipahami bahwa nilai-nilai etis kaum Komunis bersendi dan berlandaskan pada realitet sosial tentang kepentingan massa Rakyat pekerja yang tertindas, terhisap dan yang menderita, dan bertujuan mendorong maju perkembangan masyarakat sesuai dengan hukum-hukum perkembangan yang objektif.

Nilai-nilai etis kaum Komunis mencerminkan pengabdiannya yang tulus ikhlas dan konsekwen kepada Amanat Penderitaan Rakyat, kepada Revolusi Indonesia.

Jadi benarkah kaum Komunis tidak mempunyai moral seperti biasa dikatakan oleh kaum imperialis dan kaum reaksioner lainnya, apabila sudah terbukti pada praktek dan sejarah bahwa jumlah kaum Komunis terus makin besar sehingga sekarang sudah kurang lebih 40 juta di seluruh dunia dan sudah berhasil membebaskan kira-kira 1000 juta rakyat di 12 negara di Eropa dan Asia dari penghisapan dan penindasan, dengan mendirikan masyarakat-masyarakat Sosialis?

Benarkah kaum Komunis tidak mempunyai moral seperti difitnahkan oleh kaum imperialis dan kaum reaksioner lainnya apabila sudah terbukti dari kenyataan sejarah bahwa partai-partai Komunis, sekalipun selalu dikejar-kejar dan dihantam, tetap tumbuh dan makin menjadi besar?

Partai Komunsi Indonesia sendiri, dalam masa kira-kira 10 tahun telah tumbuh dari keanggotaan kurang dari 10.000 orang menjadi lebih dari dua juta orang dewasa itu, suatu kenaikan lebih dari 200 kali lipat.

Kehidupan telah membuktikan bahwa sejarah telah berkembang menurut konsepsi kaum Komunis, dan tidak menurut konsepsi kaum imperialis dan kaum reaksioner lainnya.

Akhirnya, mungkin ada baiknya untuk secara singkat menjelaskan sikap kami kaum Komunis terhadap masalah agama.

Ideologi dan etika Komunis mengharuskan kaum Komunis untuk tidak mengadakan intervensi atau campurtangan dalam urusan kepercayaan agama dari seseorang, apalagi untuk memaksakan mereka yang beragama untuk meninggalkan kepercayaannya.

Anggaran Dasar PKI tidak mengharuskan seseorang meninggalkan agamanya untuk diterima menjadi anggota PKI.

Tetapi kaum Komunis tidak menyetujui dan menentang orang-orang atau golongan yang menggunakan ajaran dan otoritet agama untuk tujuan-tujuan politik reaksioner, untuk menghambat dan menentang kemajuan perkembangan masyarakat.

Kaum Komunis mempunyai moral menghormati hak setiap orang untuk memeluk suatu kepercayaan dan agama.

Menurut kaum Komunis, masalah kepercayaan dan agama adalah hak masing-masing orang, untuk menganutnya atau untuk tidak menganutnya. Moral ini kami anggap paling tepat dan sesuai dengan penerimaan kami terhadap Pancasila.

Menerima Pancasila menurut paham kami berarti menerima ketentuan bahwa tidak boleh mengadakan propaganda anti-agama dan tidak boleh melakukan paksaan beragama. Sebagaimana orang tidak bisa dipaksa untuk tidak menganut suatu agama, orang juga tidak boleh dan tidak bisa dipaksa untuk menganut sesuatu agama.

Bagaimana keadaan moral di masyarakat Indonesia sekarang? Sebagaimana kita semua mengetahui, perjuangan rakyat Indonesia didalam menggalang persatuan nasional yang berporoskan NASAKOM untuk melaksanakan MANIPOL dan menyelesaikan tuntutan-tuntutan Revolusi Indonesia, sekarang sedang berlaku dengan hebatnya dan mulai mencapai kemenangan-kemenangan penting.

Dalam rangka perjuangan melaksanakan MANIPOL ini, sedang pula tumbuh dengan pesatnya nilai-nilai dari MANIPOL yang mengajarkan kesetiaan kepada Revolusi Indonesia, kesetiaan kepada Amanat Penderitaan Rakyat, cinta kepada persahabatan antara bangsa-bangsa dan perdamaian dunia, yang amat membenci kepada imperialisme, kolonialisme, neokolonialisme, feodalisme dan kaum kontra-revolusioner, tetapi yang amat menyayangi dan mengasihi kaum seperjuangan, yang percaya kepada kekuatan bangsa sendiri dan bebas dari penyakit komunisto-phobia yang sangat merusak persatuan nasional.

***

Penulis: D.N. Aidit

Editor: Agung Purwandono

Sumber naskah: Warung Arsip

BACA JUGA Soedjatmoko: Pemuda, Jalan Keluar dari Jalan Buntu Pembangunan dan tulisan lain di Rubrik ESAI.

 

Terakhir diperbarui pada 30 September 2022 oleh

Tags: AgamaarsipDN AiditKomunis
Iklan
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Gus Baha dan Pemikiran Cerdasnya tentang Esensi Beragama | Semenjana Eps. 11
Movi

Gus Baha dan Pemikiran Cerdasnya tentang Esensi Beragama | Semenjana Eps. 12

28 April 2025
Hairus Salim: Mengkritik Karya Pram dan Tiga Kata Kunci Mengenal Karya Pram
Movi

Hairus Salim: Mengkritik Karya Pram dan Tiga Kata Kunci Mengenal Karya Pram

18 Maret 2025
Dakwah Kreatif ala Miko Cakcoy Lewat Wayang, Jembatani Tradisi dan Agama di Era Modern
Movi

Dakwah Kreatif ala Miko Cakcoy Lewat Wayang, Jembatani Tradisi dan Agama di Era Modern

15 Maret 2025
zodiak.Mojok.co
Ragam

Skeptis Sama Agama dan Kondisi Ekonomi Tak Menentu Jadi Alasan Gen Z Tertarik pada Zodiak

10 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

UGM Kampus Terbaik yang Nggak Punya Dosen Problematik MOJOK.CO

Kuliah di Kampus Besar Seperti UGM Bukan Hanya Soal Gengsi, Salah Satunya Cari Aman dari Dosen Problematik

17 Juni 2025
Gaya pernikahan anggota perguruan bela diri pencak silat seperti SH Terate kerap diolok-olok MOJOK.CO

Menikah Ala Anggota Pencak Silat: Pakai Kembangan dan Atraksi Belah Balok, Niat Ekspresikan Kebanggaan Malah Dicap Jamet

20 Juni 2025
Orang Kebumen pertama kali ke Jepang, bingung perkara toilet MOJOK.CO

Orang Kebumen Pertama Kali Nginep di Jepang: Bingung Cara Pakai Toilet sampai Cebok Pakai Botol Air

14 Juni 2025
Temani pacar dari gagal CASN dan nganggur, setelah jadi ASN malah ditinggal bahagia dengan orang lain MOJOK.CO

Setia Temani Pacar dari Gagal CASN hingga Nganggur Lama, Setelah Jadi ASN Malah Ditinggal Bahagia sama Orang Lain

17 Juni 2025
Yamaha Mio 2011, motor matic yang tak cocok dipakai untuk pergi wisata. MOJOK.CO

8 Tahun Mengendarai Yamaha Mio Bekas Motor Kakak, Sudah Nggak Cocok buat Pergi Wisata dan Sering Bawa Sial tapi Tetap Berharga

16 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.