Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Otomojok

Apa Sih Maunya Toyota Bikin SUV Kayak Fortuner?

Edi AH Iyubenu oleh Edi AH Iyubenu
30 Juni 2017
A A
fortuner mojok

fortuner mojok

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Jika Anda berjiwa tua, penuh perhitungan, gampang masuk angin, dan penyuka sepeda mini, mobil terbaik untuk Anda adalah Toyota Fortuner. Mobil seharga nyaris 500 juta untuk spek tertingginya ini memenuhi semua kualifikasi tersebut.

Pertama, soal jiwa tua.

Sejak keluar pertama kali di Indonesia hingga generasi terbarunya yang muncul 2016 lalu, sport utility vehicle (SUV) gembrot ini telah mengikarkan diri sebagai mobil dengan “jiwa yang tertukar”. Ia mengusung konsep SUV yang identik dengan karakter macho, sangar, gahar, dan gemar bertualang. Itu di satu sisi. Faktanya, di sisi lain mobil dengan ground clearance (jarak antara bodi dan tanah) tinggi ini memiliki banyak kondisi yang membatalkan karakter-karakter tersebut.

Jika orang tak punya pembanding, tongkrongan seperti Fortuner memang dianggap maskulin dan macho. Tapi, maaf saja, menurut saya sih tidak.

Toyota Astra Motor, pabrikannya, memilih bermain aman, bahkan pada desain terbaru Fortuner. Lekuk-lekuk bodi yang tidak tajam (apalagi frontal) dan desain yang mainstream, sebagaimana mobil-mobil Toyota lainnya, memperlihatkan keraguan Toyota untuk membuat desain Fortuner jantan sejantan-jantannya. Coba bandingkan gaya lampu belakang Fortuner dengan Hyundai Santa Fe, lalu sandingkan dengan Toyota All New Corolla Altis, adakah karakter tegas yang membedakannya?

Jika mau lebih ekstrem, bandingkan desain depan dan belakang Fortuner terbaru dengan Mitsubishi Pajero terbaru. Terang benderang desain mana yang lebih gahar.

Maka, dapat dipastikan, secara desain Fortuner cocok untuk Anda yang jiwa tua yang mau gaya-gayaan ala anak muda. SUV satu ini bisa memberikan Anda perasaan macho, tetapi sesungguhnya Anda cuma kuasi-macho atau pseudo-macho.

Kedua, penuh perhitungan atawa matang berhitung.

Ini eufemisme dari pelit. Mentalitas mayoritas kita ketika membeli mobil (termasuk saya sih, bhaaa …) ialah harga jual kembali. Mentalitas ini memang absurd: Anda beli mobil untuk dinikmati (mendapat driving experience) atau untuk diperjualbelikan? Jika takut rugi banyak, beli Avanza saja. Tetapi, mengertilah bahwa driving experience Anda akan sangat berbeda ketika naik kaleng Khong Ghuan dikasih mesin ala Avanza atau saat naik mobil sungguhan yang menawarkan debum-debum pengalaman akselarasi, handling, aerodinamika, dan torque dalam berkendara.

Yang namanya “sport” tentu bukan untuk mengangkut semua anak cucu. Sport itu kemandirian, self-experience. Setidaknya dalam grup kecillah. Ini ingin merasakan sensasi sport ala-ala SUV, tapi maunya sekeluarga biar sakinah mawaddah warahmah. Makanya, pilihannya lalu SUV dengan tujuh seater.

Sudah pasti ruang luas, bodi gembrot, plus jejalan bobot penumpang yang banyak mengurangi sensasi akselerasi dan capaian sport itu sendiri. SUV sejati harusnya hanya 4 seat, seperti Honda CR-V atau Nissan X-Trail. (Kalau dipaksa-paksa bisa muat lima orang). Apalagi kalau mendudukkan power mesin Fortuner yang hanya 136 HP (tenaga kuda) di hadapan CR-V 2.4 yang bertenaga 190 HP. Di hadapan Pajero saja, meski sama-sama 7 seater, Fortuner masih utang tenaga mesin 32 HP dan torsi 30 Nm.

Dapat dibayangkan driving experience sport macam apa yang bisa Anda cicipi dari Fortuner.

Jika Anda tak penuh perhitungan, sungguh-sungguh ingin menikmati driving experience ala-ala sport yang benar-benar SUV, jelas lebih meyakinkan untuk memilih SUV 4 seater. Jika anggota keluarga ingin diangkut semua, ingin diajak sport-sport-an semua, agar tak melulu mainan memanah dan berkuda, ya beli dong CR-V satu lagi. Gitu aja kok syusah ….

Ketiga, gampang masuk angin.

Iklan

Hal yang tak masuk akal pada Fortuner ialah AC tengah yang lubangnya kecil-kecil sehingga empasan ademnya di tengah saja sudah kurang terasa, apalagi di baris belakang. Ini memang keluhan umum pemilik Fortuner. Harusnya di baris belakang juga diberi AC, apa sih susahnya buat Toyota? Harganya semahal itu kok. Kecuali Toyota memang mengerti sejak awal bahwa pangsanya adalah para orang tua alay yang gampang masuk angin kalau AC-nya adem. Orang tua yang gayanya bra-bro, bra-bro tapi kena gerimis langsung nyari Tolak Angin.

Keempat, apa hubungan sepeda mini sama Fortuner?

Memang tenaga 136 HP sudah bisa dibawa ngebut. Avanza saja yang power-nya jauh di bawah itu juga banyak sekali kan yang ngebutnya naudzubillah. Tapi, salah satu peranti mutlak mobil adalah perangkat keamanan (lupakan Avanza dalam perkara ini). Dan bagi bodi gembrot dan bobot berat Fortuner, sistem pengendali laju (rem) adalah kebutuhan utama.

Celakanya, rem belakang Fortuner masih menggunakan sistem pengereman sepeda mini! Yak, Anda tak salah: rem tromol, Broooh ….

Kalau sepeda mini dikayuh sekencang apa pun oleh Gus Mul tiba-tiba ada rintangan mendadak, rem tromol masih bisa diandalkan. Kalau kepepet, turunkan kaki, sendal jepit pun main. Tapi ini Fortuner yang harganya bisa buat beli sepeda mini seribu biji. Bayangkan kalau kaki Anda yang harus turun ke aspal untuk membantu Fortuner yang Anda tumpangi berhenti tepat waktu. Ramashok.

Terakhir, apa lagi kalau bukan perkara limbung yang bisa bikin huek-huek.

Jika tidak muntah, minimal turun dari Fortuner, di sekeliling kepala Anda ada burung-burung emprit muter-muter berkeliling sambil berkicau-kicau, “Piye rasane numpak Fortuner, isih penak Innova to?”

Setuju atau tidak, itu hak Anda. Tapi, jika Anda kembali bertanya pada saya, kalau pengin beli mobil SUV, pengin merasakan sensasi sport, sebaiknya mobil apa, jawaban saya cuma satu: Honda CR-V. Yang lain-lain ramashok. Titik.

Terakhir diperbarui pada 8 Agustus 2019 oleh

Tags: hondahonda cr-vtoyotatoyota fortuner
Edi AH Iyubenu

Edi AH Iyubenu

Yang punya Kafe Basabasi.

Artikel Terkait

Innova Reborn Menolak Mati, Toyota Belum Percaya sama Zenix? MOJOK.CO
Otomojok

Innova Reborn Menolak Mati, Toyota Belum Siap Kehilangan Mobil Kesayangan yang Nggak Pernah Bikin Malu

12 Desember 2025
Megapro, Motor Honda Paling Mengenaskan Sepanjang Sejarah
Otomojok

Megapro Adalah Motor Honda yang Nasibnya Paling Mengenaskan: Kisah Sang Legenda Dipaksa Mati demi Adik yang Nggak Lebih Baik

3 November 2025
Toyota Fortuner, Mobil yang Saya Harap Lenyap dari Jalanan Jogja Mojok.co
Pojokan

Toyota Fortuner, Mobil yang Saya Harap Lenyap dari Jalanan Jogja

14 September 2025
Brio, Mobil Honda Paling Dipuja karena Nggak Punya Apa-apa MOJOK.CO
Otomojok

Brio, Mobil Honda yang Paling Aneh: Nggak Punya Apa-apa, tapi bisa Menjadi yang Paling Laris

10 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
borobudur.MOJOK.CO

Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur

15 Desember 2025
Teknisi dealer Yamaha asal Sumatera Utara, Robet B Simanullang ukir prestasi di ajang dunia WTGP 2025 MOJOK.CO

Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

16 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.