ADVERTISEMENT
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Persona
    • Seni
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Memori
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
    • Transportasi
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Persona
    • Seni
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Memori
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
    • Transportasi
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Corak Curhat

Menuruti Passion atau Menuruti Keinginan Orangtua?

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
14 April 2018
0
A A
PNS mojok.co
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Curhat

Dear Gus Mul dan Cik Prim yang selalu saya hormati dan saya banggakan.

Perkenalkan, nama saya Antok. Saya adalah lelaki lulusan manajemen dari salah satu kampus negeri di kota Surabaya. Saya sedang mengalami sebuah dilema batin yang, menurut saya, begitu berat.

Jadi begini, Gus, Cik. Saya punya seorang bapak yang sangat bangga pada saya karena saya berhasil kuliah di salah satu perguruan tinggi di negeri di kota saya. Maklum, saya anak terakhir, dan dua kakak saya masing-masing hanya lulusan SMA dan SMK.

Dengan bekal kebanggaannya pada saya itu, bapak saya berharap jika suatu saat saya lulus, saya bisa bekerja sebagai seorang pekerja kantoran, pekerjaan yang oleh bapak saya dianggap sebagai pekerjaan yang sangat terhormat dan sangat priyayi.

Harapan bapak saya agaknya benar-benar terwujud. Sebelum saya lulus, saya sudah diterima di salah satu perusahaan manufaktur sebagai asisten konsultan keuangan (per hari ini, saya sudah bekerja selama tiga bulan di perusahaan ini).

Baca Juga:

ilustrasi 5 Kebohongan Surat Izin Tidak Masuk Kerja dari Karyawan Mental Mbolosan mojok.co

5 Kebohongan Surat Izin Tidak Masuk Kerja dari Karyawan Mental Mbolosan

7 Desember 2021
ilustrasi Profesi Pedagang yang Kamu Pikir Remeh Itu, Nyatanya Gudang Cuan mojok.co

Profesi Pedagang yang Kamu Pikir Remeh Itu, Nyatanya Gudang Cuan

22 September 2021

Nah, yang menjadi polemik bagi diri saya adalah, seiring berjalannya waktu, saya semakin merasa bahwa passion saya bukanlah di bidang manajemen.

Walaupun saya kuliah di bidang manajemen, namun roda waktu menunjukkan pada saya bahwa ternyata saya punya passion di bidang lain, yaitu desain grafis. Perkenalan saya pertama kali dengan dunia desain adalah saat saya masih semester 7. kala itu, saya iseng ikut pelatihan desain infografik yang diselenggarakan oleh kampus. Tak dinyana, ternyata saya merasa cocok dan klop dengan dunia desain grafis.

Sejak saat itu, saya kemudian mulai belajar desain lewat internet, juga sering ikut pelatihan-pelatihan desain baik yang gratis maupun berbayar. Kemampuan desain saya berkembang dengan baik. Beberapa kawan bahkan mulai ada yang memberikan saya job ndesain kecil-kecilan, dari mulai desain banner, majalah, company profile, dan lain sebagainya. Dan jujur, saya sangat menikmati hal itu.

Saya mulai memantapkan diri untuk menjadikan desain grafis sebagai jalan penghidupan saya.

Namun sayang, ketika saya mulai mencoba merintis jalan, bapak saya ternyata tak setuju dengan pilihan yang saya ambil. Ia menganggap kegiatan ndesain hanyalah sekadar main-main belaka, bukan bekerjaan yang menghasilkan uang. Bapak sangat ingin saya bekerja di bidang yang saya geluti semasa kuliah.

Karenanya, ketika bapak saya mendapatkan informasi soal lowongan pekerjaan sebagai asisten konsultan keuangan di salah perusahaan milik kawan lamanya, bapak langsung menyuruh saya mendaftar, dan entah karena faktor koneksi atau tidak, saya akhirnya diterima.

Gaji di perusahaan tempat saya bekerja sebenarnya tidak besar-besar amat, namun bapak tetap bahagia, sebab ia merasa itu adalah pekerjaan kantoran yang bagi banyak orang dianggap amat terpandang.

“Gaji kecil nggak papa, namanya juga karyawan baru, yang penting kerjanya nggak panas-panasan, nggak kaya kakakmu (dua kakak saya masing-masing bekerja sebagai tenaga teknisi PLN dan panyuluh pertanian). Nanti kalau jenjang kariernya sudah tinggi, pasti gajinya juga ikut tinggi,” begitu kata bapak saya.

Nah, Gus, Cik, menurut kalian, kira-kira apa yang harus saya lakukan? Saya sudah bekerja tiga bulan, dan sejauh ini, saya merasa jiwa saya terkekang. Saya sangat ingin berkarya di dunia desain, bukan di dunia manajemen.

Apakah saya harus tetap bekerja di perusahaan manufaktur ini demi menyenangkan bapak saya yang egois dan terlalu memaksakan kehendaknya, atau saya harus resign dan kemudian mencoba meniti karier di dunia desain demi mengejar passion saya?

Mohon nasihatnya ya, Gus, Cik.

 

Jawab

Jadi begini, Antok yang baik hati.

Jangan berpikir bahwa orangtua sampeyan egois. Bapak sampeyan tidak egois, ia hanya realistis. Setidaknya, realistis menurut cara pandang dirinya.

Yang punya passion itu bukan hanya sampeyan, namun semua orang juga punya, termasuk bapak sampeyan. Nah, passion bapak sampeyan adalah melihat sampeyan bisa bekerja pada pekerjaan yang menurutnya adalah pekerjaan yang baik dan nyaman. Jadi kalau sampeyan merasa bapak sampeyan terlalu memaksakan kehendaknya, percayalah, ia hanya sedang ingin mengejar passionnya. Sama persis seperti sampeyan mengejar passion sampeyan di bidang desain.

Bapak sampeyan telah mengorbankan banyak hal demi bisa menguliahkan sampeyan sampai selesai. Wajar jika kemudian ia mencoba menuntut sesuatu dari sampeyan. Justru kalau kemudian sampeyan seenaknya melawan apa kehendak bapak sampeyan, maka sampeyanlah yang sebenarnya layak disebut egois, bukan bapak sampeyan.

Pemecahan masalah ini mungkin cukup sederhana. Bapak sampeyan tidak mengizinkan sampeyan meniti karier sebagai desainer grafis karena ia ragu desain tidak bisa menghasilkan uang.

Keraguan hanya bisa dilawan dengan kepastian. Dan kepastian bisa muncul oleh sebab pembuktian.

Hal yang saat ini paling penting untuk sampeyan lakukan adalah memberikan pembuktian pada bapak sampeyan bahwa desain bisa menghasilkan uang. Caranya? Ya cobalah memulai dengan menjadi seorang desainer grafis paruh waktu. Bangun reputasi sebagai desainer grafis, gunakan internet sebagai saran promosi, tingkatkan portofolio, dan promosikan kemampuan sampeyan seluas-luasnya.

Apakah sampeyan harus keluar dari tempat kerja? Tentu saja tidak. Bekerjalah dengan baik di kantor sebagai bagian dari kewajiban sampeyan membahagiakan bapak sampeyan yang, sudah menunaikan kewajibannya untuk menguliahkan sampeyan sampai selesai.

Sampeyan bisa mulai mengerjakan proyek-proyek desain sampingan sepulang kerja atau di akhir pekan.

Jika uang dari desain sudah cukup banyak, cobalah untuk membeli banyak perkakas rumah tangga untuk rumah sampeyan. Belilah lemari, belilah TV, belilah AC, belilah mesin cuci, dan belilah barang-barang lain yang bisa menjadi pajangan pembuktian bagi bapak sampeyan.

Jika bapak sampeyan sudah mulai paham jika dunia desain grafis yang sampeyan geluti bisa menghasilkan uang, niscaya ia akan semakin melunak dan mengizinkan sampeyan untuk berkarya di dunia desain.

Apakah ini akan berhasil? Tentu saja belum tentu.

Tapi yang jelas, cara ini pernah saya lakukan ketika saya berusaha meyakinkan orangtua saya bahwa saya ingin serius menekuni dunia tulis-menulis. Dan berhasil.

Terakhir diperbarui pada 14 April 2018 oleh

Tags: desainorangtuapassionpekerjaan
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

ilustrasi 5 Kebohongan Surat Izin Tidak Masuk Kerja dari Karyawan Mental Mbolosan mojok.co
Pojokan

5 Kebohongan Surat Izin Tidak Masuk Kerja dari Karyawan Mental Mbolosan

7 Desember 2021
ilustrasi Profesi Pedagang yang Kamu Pikir Remeh Itu, Nyatanya Gudang Cuan mojok.co
Pojokan

Profesi Pedagang yang Kamu Pikir Remeh Itu, Nyatanya Gudang Cuan

22 September 2021
Kalau Ortu Tak Mendukung Passion Kita, Apa yang Harus Kita Lakukan?
Khotbah

Kalau Ortu Tak Mendukung Passion Kita, Apa yang Harus Kita Lakukan?

3 September 2021
angkot
Pojokan

Merasakan Kesedihan yang Merayap Tatkala Melihat Angkot yang Kosong Tanpa Penumpang

28 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Saga-Omar-Telur-Dadar-MOJOK.CO

Bukan Lagu EXO-CBX, Anji Kini Jadi Sorotan Karena Lagu Telur Dadar Ciptaan Saga

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Kaesang Pangarep, Masuk Partai Langsung Jadi Ketua Umum PSI MOJOK.CO

Menelusuri Jejak Kaesang Pangarep, Baru Dua Hari Masuk Partai Langsung Jadi Ketua Umum PSI

26 September 2023
Achmad Husein Bupati Banyumas

Achmad Husein: Kisah Sukses di Balik Inovasi Teknologi Pengolahan Sampah Banyumas

29 September 2023
Hanya di Jogja, Puluhan Orang Ikuti Lomba Tarik Lokomotif MOJOK.CO

Di Jogja Puluhan Orang Ikuti Lomba Tarik Lokomotif Seberat 80 Ton

27 September 2023
Kimia Farma Malioboro Apotek Tertua Jogja Sejak Zaman Belanda

Apotek Kimia Farma Malioboro, Apotek Tertua Jogja Bekas Toko Obat Belanda

26 September 2023
3 Langkah Gojek Ciptakan Rasa Aman dalam Ekosistemnya MOJOK.CO

3 Langkah Gojek Ciptakan Rasa Aman dalam Ekosistemnya

22 September 2023
Sejarah Jalur Pantura, Ada Sejak Mataram Islam yang Tumbalkan Nyawa Ribuan Pribumi di Masa Belanda MOJOK.CO

Sejarah Jalur Pantura, Ada Sejak Mataram Islam yang Tumbalkan Nyawa Ribuan Pribumi di Masa Belanda

24 September 2023
jurusan smk dicari perusahaan.MOJOK.CO

11 Jurusan SMK dengan Prospek Kerja Tinggi di Perusahaan

26 September 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Persona
    • Seni
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Memori
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
    • Transportasi
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In