Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Corak Curhat

Mengatasi Rasa Takut Membuka Obrolan dengan Gebetan

Redaksi oleh Redaksi
9 Juni 2018
A A
rebo wekasan

Doa Rebo Wekasan

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Saya ini supel dan ramah. Buktinya teman saya banyak. Tapi… di depan gebetan saya jadi kayak hape mode silent. Bergetar, tapi nggak bunyi.

Tanya: Halo, Karjo. Perkenalkan, nama samaran saya Budi. Saya ingin sedikit curhat permasalahan saya.

Saya termasuk orang supel, mudah bergaul dengan orang. Teman saya cukup banyak. Namun, saya mempunyai kelemahan dalam hal percintaan.

Ketika berbicara percintaan, saya berubah drastis. Menjadi pendiam, menatap orang yang saya suka pun takut-takut. Pernah saya bertemu dengan orang yang saya suka dan hanya keluar kata sepatah dua patah. Padahal di dalam otak ingin mengobrol banyak. Berbeda jika mengobrol dengan orang dekat, nyerocos terus~

Pada malam hari saya sering stalking sosial media pujaan hati. Sekadar mengetahui apa yang dia lakukan. Itu sudah membuat saya bahagia. Namun, sebenarnya saya ingin lebih dari “pemuja rahasia”. Ingin sekali mengobrol lama atau jalan berdua. Apa daya, ketika saya mau memulai perbincangan, kata-kata yang sudah sampai tenggorokan langsung tercekat. Saat mengetik kata “hai” di WhatsApp, langsung saya hapus lagi. Dilema.

Mungkin itu karena saya pernah punya pengalaman patah hati cukup dalam. Dulu saya pernah diputusin dengan alasan kurang logis berbunyi “kamu terlalu baik buat aku”. Anehnya, saya terima dan tidak bisa berbuat apa-apa. Terus juga saya pernah ditolak perempuan karena dia sudah suka sama cowok lain yang merupakan teman saya sendiri.

Bagaimana ya supaya saya bisa mendekati perempuan lagi? Ataukah itu karena pengalaman trauma patah hati, jadi sulit pedekate lagi? Mohon solusinya, Mas Karjo. Terima kasih.

Jawab: Halo, Budi yang supel dan mudah bergaul dengan orang, tapi langsung mengkerut di hadapan gebetan. Langsung aja ya Karjo jawab keresahanmu yang nggak resah-resah amat ini.

Solusi untuk permasalahan ini sebenarnya gampang sekali. Ya tinggal ngobrol aja sebagaimana kamu ngobrol dengan orang yang (ngakunya) teman-temanmu itu. Sama-sama orang, toh? Ya kecuali yang kamu suka itu kambing atau pohon akasia. Mungkin agak susah memang mengobrol dengan kedua entitas itu.

Kamu sudah merasa bahagia dengan hanya stalking media sosial pujaan hati? Padahal nih ya Karjo kasih tahu, stalking di siang hari itu jauh lebih bikin bahagia. Apalagi kalau kamu melakukannya di hadapan pujaan hati yang kamu stalking itu. Coba deh!

Kamu ingin jadi lebih dari “pemuja rahasia”? Saran Karjo, nggak usah. Mending kamu jadi PNS aja. Kamu juga ingin ngobrol lama sama pujaan hatimu. Ingin jalan berdua dengannya. Tapi, kembali lagi, ini kan keinginanmu. Pujaan hatimu belum tentu menginginkan hal yang sama. Tapi, ya sebatas berkeinginan saja tidak apa-apa sih. Bebas.

Lalu kamu mengambil kesimpulan bahwa apa yang kamu alami saat ini karena masa lalu percintaanmu yang suram. Kamu pernah diputusin dengan alasan klise. Kamu juga pernah ditolak cewek lantaran cewek itu lebih memilih cowokmu. Selamat buat mantanmu! Keputusan pacarmu memutuskanmu karena kamu terlalu baik itu Karjo rasa sudah tepat. Begitu juga keputusan gebetanmu yang lebih memilih temenmu ketimbang kamu. Karjo anggap itu adalah keputusan paling bijak dalam dua dekade terakhir.

Kamu bingung gimana caranya mendekati perempuan lagi. Jawabannya mudah saja. Ya tinggal dekati saja. Kamu juga bertanya-tanya apakah karena trauma patah hati lalu kamu jadi sulit PDKT lagi. Tentu saja tidak. Kamu sulit PDKT karena ya kamu cuma bisa supel dan mudah bergaul dengan orang yang bukan pujaan hatimu. Ini karena kamu menganggap pujaan hatimu bukan orang. Mungkin kamu menganggapnya taplak meja atau sapu lidi.

Kalau kamu anggap pujaan hatimu itu orang, harusnya kamu bisa PDKT dengan mudah, semudah kamu bergaul dengan orang. Atau jangan-jangan predikat “supel dan mudah bergaul” ini klaim sepihak dari kamu biar kamu terkesan memiliki sedikit kelebihan dan nggak surem-surem amat?

Iklan

Demikan jawaban dari Karjo. Semoga membantu walau saya berharap tidak. Semangat, Budi! Di luar sana masih banyak cewek yang mau dan rela mengecewakanmu!

Anda dilanda masalah cinta? Punya problem dengan fenomena panjat sosial? Pusing menghadapi tekanan society? Atau butuh teman diskusi tentang rencana bisnis lele? Karjo, psikolog Mojok yang bukan insan tapi seekor sapi, siap menampung, menjawab, dan memberi pencerahan untuk masalah-masalah Anda. Caranya, kirimkan curhat dan cerita Anda ke [email protected] dengan subjek Curhat Mojok. Curhat terpilih akan dijawab dan ditayangkan di Mojok.co.

Terakhir diperbarui pada 9 Juni 2018 oleh

Tags: Asmaracara mengobrol dengan gebetancurhat cintacurhat mojokpacaran
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Mereka yang Disuruh Putus Orang Tua Pacar karena Bukan Mahasiswa: Sakit, tapi Tak Perlu Repot-repot Kasih Pembuktian MOJOK.CO lebaran
Liputan

Cerita Pilu 2 Pria yang Hubungannya Kandas Menjelang Lebaran, Ada yang Bawa-bawa Agama dan Dianggap Tak Punya Masa Depan!

9 April 2024
Casual Date: Sebuah Kenikmatan Tanpa Batas yang Berbahaya MOJOK.CO
Esai

Casual Date: Kenikmatan Tanpa Batas dan Berbahaya yang Tidak untuk Dirasakan Semua Orang

28 Februari 2024
Beratnya Menjalin Hubungan Romansa dengan Cowok Beda Agama MOJOK.CO
Kilas

Beratnya Menjalin Hubungan Romansa dengan Cowok Beda Agama

28 September 2023
Cinlok KKN sering terja
Geliat Warga

Cerita Cinlok KKN, Jadian Sama Anak Pak RT hingga Putus Karena Beda Aliran

22 November 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.