ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Kilas

Beratnya Menjalin Hubungan Romansa dengan Cowok Beda Agama

Redaksi oleh Redaksi
28 September 2023
0
A A
Beratnya Menjalin Hubungan Romansa dengan Cowok Beda Agama MOJOK.CO

Ilustrasi Beratnya Menjalin Hubungan Romansa dengan Cowok Beda Agama

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Sejak memasuki usia kepala tiga ini sudah beberapa kali saya mendekati lelaki dewasa untuk saya ajak serius membina rumah tangga. Mulai dari duda anak satu yang kerja di LSM, penulis puluhan buku domisili Solo yang betah menjomblo di usia 40-an, hingga penulis esai bahasa asal Sumatra. Ndilalah ketiga orang ini tak berminat pada kecantikan dan segala keindahan yang ada dalam diri saya. Eramen tho yoo. 

Di saat gundah dilanda kesepian tinggal di rumah seorang diri dan menjalani rutinitas yang gitu-gitu aja, saya kenalan dengan fotografer ganteng asal Flores. Karena sama-sama sedang kosong, alias nggak punya pacar, kami bisa ngobrol leluasa membahas apa saja, dengan cara apa saja. Singkatnya kami berpacaran. 

Sejak awal sudah saling tahu beda agama

Sejak awal kenalan kami saling tahu bahwa kami menganut agama yang berbeda. Saya Muslim, dia Katolik. Saya tidak berani muluk-muluk membayangkan bisa menikah dan hidup bersama dia secara legal. Bahkan, saya sudah ikhlas jika suatu waktu hubungan ini kandas. 

Tapi, keseriusan cinta dia pada saya jauh melampaui ekspektasi saya. Dia melakukan apa yang seharusnya seorang pacar lakukan; menghujani saya dengan perhatian-perhatian, video call dengan saya, mendengarkan cerita saya, bercerita beberapa hal pada saya, sampai mentransfer saya sejumlah uang untuk sekadar beli seblak. 

Yang mengejutkan dia bahkan menghubungi kakak saya untuk memberitahu perihal hubungan kami. Jujur, saya baper. Saya merasa diperlakukan istimewa dan dicintai sedemikian rupa. 

Namun, ketika suatu kali dia bertanya, “Ling Ling, kamu mau menikah dengan saya?”” saya tertegun, bingung mau menjawab apa. Perasaan saya pun campur aduk, antara bahagia dan sedih. 

Agama memang urusan personal, tapi tidak sesederhana itu

Saya meyakini bahwa agama adalah urusan personal. Adalah hak saya jikpapun suatu kali saya memutuskan pindah agama. 

Akan tetapi, persoalannya tidak sesederhana itu ternyata. Saya dibesarkan oleh keluarga Muslim yang taat, cenderung eksklusif. Meskipun dalam perjalanan saya tumbuh dewasa, saya menjadi orang Muslim moderat dengan paham-paham pluralism. Saya meyakini surga bukan hanya untuk orang Islam saja.

Akan tetapi, tetap saja, pindah agama akan menjadi perkara ekstrim yang mau tidak mau melibatkan keluarga saya. Pasti akan terjadi turbulensi dan geger gedhen dalam  keluarga besar saya. 

Apalagi, saya telah didaftarkan haji oleh mereka untuk menggantikan kuota haji almarhum bapak. Ibu sudah kehilangan bapak di tahun 2021 kemudian kehilangan menantu laki-laki kesayangangannya karena pendarahan otak setahun kemudian. Ia tidak akan sanggup kehilangan seorang lagi anggota keluarga,  yaitu  putri bungsunya karena murtad. Dan saya tidak akan sanggup menanggung perasaan bersalah seumur hidup. 

Entah apa muara hubungan ini, pemberkatan, akad, atau perpisahan

Di sisi lain, pacar saya juga tidak mungkin untuk menjadi mualaf. Dia adalah Katolik sejati. Semua orang dalam keluarga besarnya menganut agama Katolik. Lingkar pertemamana dia oun didominasi oleh orang-orang yang seiman dengan dia. Dia akan dikucilkan keluarga dan pergaulan kalau sampai pindah agama. 

Hingga saat ini kami masih saling mencintai, bahkan semakin hari cinta itu semakin besar. Hanya saja, kami ke mana muara hubungan ini. Apakah pemberkatan, ataukah akad. Ataukah…perpisahan. 

Linggar Rimbawati Jambi [email protected]

BACA JUGA Jurusan Sastra Indonesia tapi Ada Mata Kuliah Belajar Bisnis: Wajarkah? dan keluh kesah lain dari pembaca Mojok di UNEG-UNEG

Keluh kesah dan tanggapan Uneg-uneg  bisa dikirim di sini.

Terakhir diperbarui pada 28 September 2023 oleh

Tags: beda agamapacaranpacaran beda agama
Iklan
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Mereka yang Disuruh Putus Orang Tua Pacar karena Bukan Mahasiswa: Sakit, tapi Tak Perlu Repot-repot Kasih Pembuktian MOJOK.CO lebaran
Liputan

Cerita Pilu 2 Pria yang Hubungannya Kandas Menjelang Lebaran, Ada yang Bawa-bawa Agama dan Dianggap Tak Punya Masa Depan!

9 April 2024
Casual Date: Sebuah Kenikmatan Tanpa Batas yang Berbahaya MOJOK.CO
Esai

Casual Date: Kenikmatan Tanpa Batas dan Berbahaya yang Tidak untuk Dirasakan Semua Orang

28 Februari 2024
Cinlok KKN sering terja
Geliat Warga

Cerita Cinlok KKN, Jadian Sama Anak Pak RT hingga Putus Karena Beda Aliran

22 November 2022
Anak muda lintas agama
Kilas

Perbedaan Keyakinan Jadi Masalah Sensitif, Srawung Pertemukan Orang Muda Lintas Agama

7 Agustus 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tak Berniat Jadi Penulis, Tapi Hidup Berubah Karena Menulis | Semenjana Eps. 16

Tak Berniat Jadi Penulis, Tapi Hidup Berubah Karena Menulis | Semenjana Eps. 16

10 Juni 2025
cikarang.MOJOK.CO

Ironi Cikarang, Favorit Perantau Cari Kerja tapi Banyak Warganya Susah Dapat Kerja: “Nganggur di Negeri 1.001 Pabrik”

10 Juni 2025
down for life, kalatidha.MOJOK.CO

Kalatidha: “Syair Macapat” dalam Kemasan Musik Cadas, Album Baru sekaligus Penanda Perjalanan Spiritual Down For Life

11 Juni 2025
Orang Kebumen pertama kali ke Jepang, bingung perkara toilet MOJOK.CO

Orang Kebumen Pertama Kali Nginep di Jepang: Bingung Cara Pakai Toilet sampai Cebok Pakai Botol Air

14 Juni 2025
Bukan Janji, Tapi Jalan : 100 Hari Pertama Masa Kepemimpinaan Wali Kota Solo

PutCast Live on Stage Spesial 100 Hari Pertama Masa Kepemimpinan Pasangan Wali Kota Solo Respati Ardi dan Astrid Widayani

13 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.