Kenyataan adalah Sesuatu yang Mencegah Kita Bermain Sepak Bola di Neptunus - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Politik
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Politik
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Beranda Cerbung Berbalas Fiksi

Kenyataan adalah Sesuatu yang Mencegah Kita Bermain Sepak Bola di Neptunus

Sabda Armandio oleh Sabda Armandio
8 November 2018
0
A A
tesla model x space X tesla price elon musk tesla di indonesia harga tesla model xmobil mewah mojok.co

tesla model x space X tesla price elon musk tesla di indonesia harga tesla model xmobil mewah mojok.co

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Baca cerita sebelumnya di sini.

Pada zamannya, saya adalah pemain sepak bola yang andal. Lalu kenyataan meminjam sebuah mobil untuk menabrak saya dan, seperti biasa, gravitasi selalu menarik apa-apa yang seharusnya tak mengapung terlalu lama di udara. Lima bulan setelah itu, saya yakin tak ada olahraga yang didesain untuk saya; untuk umat manusia. Semua cabang olahraga membahayakan diri manusia yang, pada dasarnya, gampang remuk. Keyakinan ngawur itu tertanam di dalam pikiran saya begitu saja, dan saya tak pernah protes.

Keyakinan ngawur memang tak perlu terlalu dipikirkan, misalnya seperti keyakinan penulis-penulis yang ingin mendapatkan pembaca baru sebanyak-banyaknya. Jumlah pembaca dan kualitas tulisan merupakan dua variabel yang mustahil menghasilkan kesimpulan masuk akal; keduanya mustahil bersatu, bahkan hingga satu hari setelah kiamat terjadi, tetapi kenyataan adalah sesuatu yang memaksa beberapa penulis menghubung-hubungkan keduanya.

Ketimbang penulis-penulis itu, saya lebih khawatir dengan kabar kelahiran nabi baru. Kabar ini sudah sepatutnya membuat siapa pun yang berakal gentar sebab nabi baru ini punya potensi melahirkan generasi keparat baru yang senang merusak separuh dunia dan menguasai sisanya. Belum terang siapa yang harus bertanggung jawab atas rasa sakit dan penderitaan umat manusia pasca kelahiran nabi-nabi dari timur jauh, sudah harus ditambah ajaran nabi baru. Kenyataan adalah sesuatu yang mencegah apapun perkataaan Epicurus soal kebahagiaan terjadi.

Cerita tentang nabi baru selalu punya tempat istimewa dalam benak manusia, bisa jadi didorong oleh dua hal: pertama karena keterpesonaan kita, homo sapiens, terhadap jauhnya batas kebejatan spesies kita. Kedua berkat cerita yang mereka tuturkan sendiri, dan klaim mereka, dan merasa itu tak cacat, dan karena itu mereka suka sekali menghabiskan waktu luang yang mereka miliki untuk menceritakan kisah mereka; mengagumi diri sendiri dan mengajak pendengarnya untuk ikut kagum. Kenyataan adalah sesuatu yang mencegah kita melupakan orang-orang ganjil yang pernah kita temui.

Malam itu di bar kopi—sesungguhnya seseorang perlu memberikan medali atas kepercayaan diri sang Pemilik menyebut tempat usaha kopinya ‘bar kopi’ ketimbang ‘kedai kopi’ atau ‘rumah kopi’ dan sebagai penghargaan aku akan tetap menyebutnya ‘bar kopi’—di Jalan Margonda, Depok, saya dan Dea Anugrah sedang asyik membicarakan gim Persona 3 ketika seorang tukang serobot datang dan membajak obrolan kami.

Baca Juga:

surat cinta untuk PSSI: Buatlah Sejarah!

Surat Cinta untuk PSSI, Buatlah Sejarah!

18 Januari 2023
kafe di sekitar tugu jogja

Rekomendasi 8 Kafe Kekinian di Sekitar Tugu Jogja Buat Nongkrong di Malam Tahun Baru

23 Desember 2022

“Hei, dua udik perengus, dengarkan cerita saya,” katanya.

Saya dan Dea melihat-lihat sekitar. Kami memang suka merengus, dan kadang tak tahu sopan santun, tapi memanggil kami dengan sebutan ‘udik perengus’ jelas berlebihan. Barangkali ia memanggil seseorang yang bukan kami. Namun, dilihat dari situasinya, ia sepertinya memang bermaksud memanggil kami demikian.

Kalau saya menyebut ‘ia’ mungkin yang muncul di benak kalian, Pembaca yang Arif dan Bijaksana, adalah seorang lelaki dan memang begitulah kenyataannya. Ia adalah seorang lelaki yang sepertinya sudah berusia lima puluh tahunan dengan gaya pakaian dua puluh tahun lebih muda dari usianya. Ilmu tata busana menunjukkan fungsinya pada lelaki ini.

“Kalian tahu Elon Musk?” tanyanya.

“Orang yang melempar kaleng ke luar angkasa?” tanyaku.

Lelaki ini memuji bagaimana Elon Musk menjadi besar dan kaya raya denga perjuangan yang, pada titik tertentu, ia rasakan juga. Ia memulai semua dari nol, katanya, yang bagi saya terdengar seperti pengalaman semua orang tetapi ia menceritakannya seolah hal itu hanya terjadi pada dirinya. “Perusahaan yang kudirikan selalu berbasis pada semangat bersenang-senang, pokoknya nggak seperti perusahaan lain.”

Kesenangan yang saya bayangkan saat mendengar kalimat itu adalah: ia membangun sebuah ketapel raksasa dan melontarkan seluruh pegawainya ke laut. Saya membisikkan hal itu kepada Dea dan Dea menambahkan, “Mungkin akan lebih menyenangkan kalau dilontarkan ke Kutub Utara.”

“Kutub Utara tempat yang bagus!” potong lelaki itu, “Aku pernah ke Kutub Utara, selain Barcelona dan Palo Alto. Ke makam Steve Jobs.”

Tak ada satu pun dari kami yang menanyakan hal itu, tetapi hidup memang terus berjalan meski kau tak bertanya mengapa dan bagaimana.

“Inovasi adalah kunci,” katanya, “Itulah yang saya pelajari dari Steve Jobs. Berpikir kreatif—”

Ia menceritakan Steve Jobs seperti sedang menceritakan kakak kandungnya, dan ia bisa membicarakannya selama satu bulan penuh tetapi sepertinya ia tak punya waktu sebanyak itu sebab tiba-tiba ia membelokkan ceritanya, “Pokoknya, menjadi seperti saya itu susah. Saya harus bangun pagi setiap hari dan langsung melatih logika supaya saya tetap punya alasan-alasan yang setajam silet, lalu saya harus menanyakan orang-orang ‘apakah mereka tahu orang ini?’ dan saya akan menjelaskan panjang lebar kepada mereka segala hal tentang orang itu. Saya harus melakukannya paling tidak kepada sepuluh orang setiap hari. Tapi jangan khawatir, kalian masih muda dan bisa sukses seperti saya dan Jobs. Kuncinya cuma satu: bekerja lebih keras ketimbang orang lain.”

Ya, tentu saja, Tuan Galileo! Semua orang bekerja keras, yang membedakan hanyalah keistimewaan yang didapatkan setiap orang. Ada orang yang bekerja sampai mati dan hanya mendapat seperempat dari yang didapat orang lain dan alangkah baiknya kita hentikan ocehan ini sebelum salah satu di antara kita menjadi Komunis. Namun rupanya lelaki itu tak sepakat, ia tetap menceritakan pengalaman-pengalamannya yang mengharukan—setidaknya bagi dirinya dan kerabat-kerabatnya—dan kami terpaksa mendengarkan sebab kenyataan adalah sesuatu yang mencegah kami membenturkan kepalanya ke meja dan mengguyurnya dengan dua cangkir kopi dingin.

Kejadian ini sudah terjadi lama sekali, saking lamanya saya sendiri sudah lupa bagaimana percakapan itu berakhir. Saya, dan Dea (barangkali), tak akan mengikuti jejak lelaki itu meski dalam kondisi paling ekstrem. Bukan karena masukan dan cerita motivasinya tak ada gunanya, melainkan karena saya sendiri tak ingat apa saja yang ia ucapkan. Malam itu kami setidaknya tahu bahwa spesies homo sapiens tak bisa membanggakan diri di bidang teknologi: faktanya spesies ini masih membuka hutan sawit dan menghasilkan listrik dari batu bara, spesies ini juga tak bisa membanggakan diri di bidang tingkah laku mengingat sebagian dari spesies ini masih membela pemerkosa dan mungkin masih ada yang berpikir cara terbaik untuk lulus ujian adalah dengan berdoa kepada batu gamping, tetapi spesies ini memiliki kemampuan luar biasa dalam memuliakan diri sendiri dan itu bisa menjadi sesuatu yang dibanggakan jika suatu hari sebuah pesawat dari planet lain mendarat di bumi.

Kenyataan adalah sesuatu yang memaksa umat manusia mencari jalan lain untuk berbahagia, misalnya dengan menulis buku motivasi berbalut komedi dan mengajak orang lain untuk mengikuti jalan kesuksesan yang sama. Seperti pendahulu mereka yang terlalu banyak bicara soal kesuksesan diri sendiri. Seperti ribuan orang yang menghancurkan halaman, menjarah rumah, dan memasang bom di tubuh anak-anak karena salah mengartikan anjuran kesuksesan pendahulu mereka yang terlalu banyak bicara soal kesuksesan diri sendiri.

Lelaki itu meninggalkan bar kopi saat kami sudah tak punya tenaga lagi untuk menghabisinya dalam pikiran kami sendiri, dan bertahun-tahun kemudian kenyataan adalah sesuatu yang mencegah kami untuk kabur saat lelaki lain, dengan perawakan yang persis, menceritakan kisah suksesnya lagi. Kenyataan adalah sesuatu yang tak mengizinkan gorila di kebun binatang protes, yang barangkali mendorongnya gantung diri.

Terakhir diperbarui pada 8 November 2018 oleh

Tags: bar kopiDea Anugrahkedai kopineptunussabda armandioSepak Bola
Sabda Armandio

Sabda Armandio

Artikel Terkait

surat cinta untuk PSSI: Buatlah Sejarah!
Esai

Surat Cinta untuk PSSI, Buatlah Sejarah!

18 Januari 2023
kafe di sekitar tugu jogja
Hiburan

Rekomendasi 8 Kafe Kekinian di Sekitar Tugu Jogja Buat Nongkrong di Malam Tahun Baru

23 Desember 2022
juventus mojok.co
Kilas

Dugaan Financial Fraud di Balik Mundurnya Para Petinggi Juventus

30 November 2022
sepak bola mojok.co
Uneg-uneg

Derita Bukan Penggemar Sepak Bola di Musim Piala Dunia

27 November 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
jess no limit

Menghitung Penghasilan Jess No Limit, Salah Satu Youtuber Gaming Tersukses di Indonesia

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak yang Dihujat Warganet - MOJOK.CO

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak Surabaya yang Dihujat Warganet

24 Januari 2023
PO Haryanto Bikin Perjalanan Cikarang Jogja Jadi Menyenangkan MOJOK.CO

PO Haryanto Sultan Bantul Bikin Perjalanan Cikarang-Jogja Jadi Sangat Menyenangkan

27 Januari 2023
tesla model x space X tesla price elon musk tesla di indonesia harga tesla model xmobil mewah mojok.co

Kenyataan adalah Sesuatu yang Mencegah Kita Bermain Sepak Bola di Neptunus

8 November 2018
Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU / satu abad yang Gini-gini Aja MOJOK.CO

Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU yang Gini-gini Aja

28 Januari 2023
Suara Hati Petani di Gunungkidul Karena Monyet yang Marah Kena JJLS

Suara Hati Petani di Gunungkidul karena Monyet yang Marah Kena JJLS

26 Januari 2023
warung madura mojok.co

Tiga Barang Paling Laris di Warung Madura Menurut Penjualnya

27 Januari 2023
kecamatan di sleman mojok.co

5 Kecamatan Paling Sepi di Sleman yang Cocok untuk Pensiun

27 Januari 2023

Terbaru

BELAJAR NOISE DARI SEORANG WOTA

Belajar Noise dari Seorang Wota

31 Januari 2023
anak muda ngomongin pemilu

Pro Kontra Sistem Proporsional Tertutup di Mata Anak Muda

31 Januari 2023
koalisi perubahan

PKS Dukung Pencalonan Anies, Koalisi Perubahan Siap Berlayar?

31 Januari 2023
jabatan gubernur dihapus mojok.co

Sultan Tak Peduli Soal Usulan Cak Imin Menghapus Jabatan Gubernur

31 Januari 2023
Mencari Tempat Parkir di Jogja yang Tarifnya Rp1.000 MOJO.CO

Mencari Tempat Parkir di Jogja yang Tarifnya Rp1.000

31 Januari 2023
megawati puan

Teori Kelas Sendok Menjawab Mengapa Popularitas Puan Maharani Tinggi

31 Januari 2023
ekspor lato-lato mojok.co

Indonesia Ekspor Lato-Lato, Pengusaha Sumbar Kirim 7 Kwintal ke Malaysia

31 Januari 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In