Santi Cazorla: Legenda Arsenal dan Pengingat Beratnya Sebuah Proses Kebangkitan - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Politik
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Politik
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Beranda Balbalan

Santi Cazorla: Legenda Arsenal dan Pengingat Beratnya Sebuah Proses Kebangkitan

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
16 September 2018
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Santi Cazorla, legenda Arsenal, menjadi cermin bahwa keyakinan dan kesabaran adalah bahan bakar sebuh kebangkitan. Berat, sakit, tapi manis pada akhirnya.

Arsenal pernah berada dalam situasi di mana keberadaan seorang pemain bisa memengaruhi performa tim secara keseluruhan. Ketika si pemain ini ada dan bermain dengan baik, Arsenal menikmati masa-masa yang romantis. Cara bermain semakin enak dipandang, hasil positif pun seperti datang dengan mudah.

Ketika pemain ini cedera, secara tiba-tiba, performa tim terjun bebas. Arah permainan hilang lesap, kemenangan menjadi jarang dicecap. The Gunners menjadi dipaksa bekerja sangat keras hanya untuk mengalahkan tim semenjana. Bahkan, ketika performa buruk itu bertahan awet, tim dari London Utara ini menjadi seperti tim semenjana itu sendiri.

Pemain yang saya maksud adalah Santi Cazorla. Gelandang mungil asal Spanyol yang saat ini sudah tidak lagi membela Arsenal. Cedera panjang, pemulihan yang berat, dan di antara tangis keputusasaan itu, ia akhirnya pergi meninggalkan tim yang saat itu masih diasuh Arsene Wenger. Manajemen sempat memberinya perpanjangan kontrak satu tahun menjelang operasi yang menentukan. Namun, berlandaskan jalan takdir, Cazorla tidak berjodoh dengan Meriam London.

Saat ini, Cazorla sudah membela Villareal, klub asal Spanyol. Setelah masa rehabilitasi yang berat itu, Cazorla disodori kontrak berdurasi satu tahun oleh Kapal Selam Kuning. Ia yang dulu sempat akan diamputasi kakinya, justru menjadi pemain terbaik Villareal menurut Sid Lowe, jurnalis dari The Guardian. Bukan semata-mata performa saja. Namun atas nama perjuangan untuk bangkit dari lubang hitam bernama putus asa. Setiap kebangkitan, setiap kerja untuk takdir, patut mendapat tempat tersendiri di antara narasi dan ingar bingar sepak bola Eropa.

Amputasi? Betul, risiko terbesar dari peradangan di kaki Cazorla adalah amputasi. Kamu bisa bayangkan, seorang manusia yang menggantungkan hidupnya dari sepak bola, dipaksa hanya bisa duduk di sofa, menonton pertandingan lewat layar televisi, sambil berganti-gantian memandangi layar televisi dan sebelah kakinya yang dipotong supaya peradangan tidak menjalar. Apalagi kita berbicara sosok Cazorla, pesepakbola yang mendapatkan julukan penyihir lewat trik memukau dari kakinya.

Baca Juga:

Alison Brittain Liga Inggris

Sosok Alison Brittain, Perempuan Pertama yang Memimpin Liga Inggris

27 Juli 2022
Derby London Utara: Arsenal Atau Tottenham Hotspur, Siapa Lolos Ke UCL?

Derby London Utara: Arsenal Atau Tottenham Hotspur, Siapa Lolos Ke UCL?

12 Mei 2022

“Saya pertama mengetahuinya ketika masih berada di ruang operasi bahwa luka di kaki saya terbuka. Saya mencoba bersepeda dan beberapa jahitan menjadi lepas. Karena ini luka terbuka, bakteria bisa masuk. Ketika malam hari, cairan berwarna kuning akan keluar. Setiap kali mereka menjahitnya lagi, jahitan itu akan kembali terbuka, lalu cairan kuning akan kembali keluar. Mereka melakukan cangkok kulit tetapi tidak memeriksa terlebih dahulu bagian dalam cedera saya. Bakteria sudah memakan kaki saya. Saat itu, tim dokter tidak pernah menemukan bakteri yang menyerang kaki saya,” ungkap Cazorla kepada The Guardian.

“Mereka tidak pernah benar-benar tahu seberapa parah tendon saya dimakan bakteri. Mikel berkata, ‘Saya akan kembali membedah cederamu dan sampai menemukan tendon yang terkena infeksi.’ Mereka berkata akan terus melakukannya sampai tendon itu ketemu. Dan ketika ketemu, saya sudah kehilangan 10 sentimeter dari tendon. Ketika kami berusaha memperbaiki tendon saya, tim dokter menyadari bahwa kondisi tulang saya sudah sangat parah. Ia bahkan bisa memasukkan jari tangannya ke dalam luka saya. Kaki saya rasanya seperti lilin. Situasi ini sungguh berbahaya,” lanjutnya lagi.

Dari dua pernyataan di atas, kamu bisa membayangkan betapa kondisi kaki Cazorla sudah sangat payah. Sampai akhirnya kata amputasi itu membayang. Dokter di Inggris, pada dasarnya tidak bisa berbuat banyak. Mereka bahkan berkata bahwa Cazorla harus siap jika pada saatnya nanti ia harus berhenti menendang bola.

Namun, ketika ia bertemu tim ahli di Spanyol, harapan itu kembali hadir. Ia tidak mau menyerah begitu saja. Dokter di Spanyol juga berkata hal yang sama, bahwa cedera Cazorla sudah begitu parah. Namun, mereka meyakinkan bahwa semua upaya akan dilakukan dan kata menyerah disepakati tidak akan disebut.

Cazorla meninggalkan istrinya, Ursula, dan dua anaknya di London. Ia pergi seorang diri ke Salamanca untuk proses rehabilitasi. Sebuah tempat yang “terpencil”, sunyi. Keberadaannya seperti tersamar. Proses rehabilitasi berjalan begitu lambat. Semakin banyak prosedur yang harus dilewati sang pemain. Pada titik tertentu, tendon Cazorla harus dilepaskan dari jaringan di sekitarnya dan disambungkan kembali. Sakit, proses bangkit itu sangat sakit.

“Suatu kali, saya sudah merasa siap untuk menyerah. Rasanya sangat berat ketika kamu gagal melihat sebuah perkembangan,” keluh Cazorla ketika proses rehabilitasinya berjalan sangat lambat dan kelihatannya akan gagal.

Namun, tim dokter terus memompa keyakinan mantan pemain Malaga itu. Cara untuk memacu semangat mantan pemain Arsenal itu juga sederhana. “Apakah kamu masih ingin bermain? Jika iya, hari ini kita akan terus bekerja. Hari esok? Biarlah terjadi.” Sangat sederhana, namun mujarab untuk menyuntikkan keyakinan kepada sang pemain.

Tim dokter juga punya cara tersendiri untuk meyakinkan Cazorla bahwa perkembangan positif itu ada meski terlihat samar. Jadi, tim dokter memberi Cazorla sebuah bola untuk dimain-mainkan. Begitu menyentuh bola, madre mia, perasaan sekali lagi menjadi seorang pesepakbola langsung menjalar di nadi-nadi Cazorla. Semangatnya terpompa untuk kesekian kali.

Setelah proses rehabilitasi yang berat itu, Cazorla akhirnya kembali bisa menendang bola. Ia sempat berlatih bersama tim akademi Alaves. Musim panas tahun ini, ia berlatih bersama Villareal ketika pra-musim dan akhirnya disodori kontrak jangka pendek.

Presentasi Cazorla sebagai pemain Villareal berjalan lucu. Ia terkekeh ketika menceritakannya kembali. Ketika seorang pesulap membuatnya muncul secara dramatis di tengah lapangan lewat sebuah tabung penuh gas.

“Saya disembunyikan selama 45 menit di dalam ruang yang sempit, bercucuran keringat, dan saya hanya bisa menyandarkan punggung saya,” ungkap Cazorla sambil tertawa.

Kini ia bisa tertawa. Dan tentu saja bermain secara rutin setiap minggu. Cazorla sudah bermain di tiga pertandingan Villareal dan penampilannya tidak mengecewakan. Setelah cedera yang begitu parah, proses rehab yang panjang dan lambat, bisa kembali bermain adalah sebuah “keajaiban”.

Seperti pesulap, ia menghadirkan diri di tengah lapangan. Seperti pesulap, bim salabim, Cazorla bisa kembali menendang bola. Jangan salah, proses bim salabim itu begitu menyiksa. Sebuah pengingat kepada kita bahwa proses untuk bangkit dari rasa sakit tidak mudah. Ketika daya tahan dan keyakinan itu dipompa sekuat mungkin, manusia bisa menciptakan keajabian.

Cazorla sudah mengajari kita. Madre Mia!

Terakhir diperbarui pada 16 September 2018 oleh

Tags: ArsenalCazorlaliga inggrisSanti CazorlaspanyolThe GunnersVillareal
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Alison Brittain Liga Inggris
Kilas

Sosok Alison Brittain, Perempuan Pertama yang Memimpin Liga Inggris

27 Juli 2022
Derby London Utara: Arsenal Atau Tottenham Hotspur, Siapa Lolos Ke UCL?
Movi

Derby London Utara: Arsenal Atau Tottenham Hotspur, Siapa Lolos Ke UCL?

12 Mei 2022
Mesut Ozil Dibeli RANS FC Milik Raffi Ahmad? Ozil Bakal Merasa Pulang ke Rumah MOJOK.CO
Balbalan

Mesut Ozil Dibeli RANS FC Milik Raffi Ahmad? Ozil Bakal Merasa Pulang ke Rumah

10 Januari 2022
Permata Serie A: Dusan Vlahovic Bisa Dibeli Arsenal di Januari 2022? MOJOK.CO
Balbalan

Dusan Vlahovic, Permata Serie A, Bisa Dibeli Arsenal di Januari 2022?

8 Januari 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya

5 Perjuangan Hidup Merantau Para Perempuan Jomlo

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak yang Dihujat Warganet - MOJOK.CO

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak Surabaya yang Dihujat Warganet

24 Januari 2023
Cak Nun Salah, Jokowi Bukan Firaun karena Firaun Tidak Setuju UU Cipta Kerja MOJOK.CO

Cak Nun Salah, Jokowi Bukan Firaun karena Firaun Tidak Setuju UU Cipta Kerja

21 Januari 2023

Santi Cazorla: Legenda Arsenal dan Pengingat Beratnya Sebuah Proses Kebangkitan

16 September 2018
Xiaomi 13 Series: Monster Baru dari Xiaomi, Hape Terbaik 2023 MOJOK.CO

Xiaomi 13 Series: Monster Baru dari Xiaomi dengan Senjata Kamera Leica Berpotensi Jadi Hape Terbaik 2023

20 Januari 2023
mie ayam takeshi bantul yang ayamnya ora umum!

Mie Ayam Takeshi Bantul, Ekstra Ayamnya Ora Umum!

22 Januari 2023
nasi kapau dan nasi padang punya banyak perbedaan

Gulai Tambusu dan Hal-hal lain yang Membedakan Nasi Kapau dengan Nasi Padang

23 Januari 2023
chatgpt mojok.co

Mengenal ChatGPT, Benarkah Bakal Akhiri Era Google?

24 Januari 2023

Terbaru

PO Haryanto Bikin Perjalanan Cikarang Jogja Jadi Menyenangkan MOJOK.CO

PO Haryanto Sultan Bantul Bikin Perjalanan Cikarang-Jogja Jadi Sangat Menyenangkan

27 Januari 2023
Kepala BPID Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Ivanovich Agusta dan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X di Kepatihan, Kamis (26/01/2023) menyampaikan tidak ada lagi desa tertinggal di DIY MOJOK.CO

Disebut Provinsi Termiskin, DIY Tak Punya Desa Tertinggal

27 Januari 2023
kecamatan di sleman mojok.co

5 Kecamatan Paling Sepi di Sleman yang Cocok untuk Pensiun

27 Januari 2023
teror ular kobra

Tolak Safari Politik Anies di Banten, Oknum Lempar Sekarung Ular Kobra

26 Januari 2023
perangkat desa di diy mojok.co

Ribuan Perangkat Desa Geruduk DPRD DIY, Tolak Disamakan dengan Kades

26 Januari 2023
perempuan penyelenggara pemilu

Kenapa Keterlibatan Perempuan Sebagai Penyelenggara Pemilu Masih Rendah?

26 Januari 2023
Suara Hati Petani di Gunungkidul Karena Monyet yang Marah Kena JJLS

Suara Hati Petani di Gunungkidul karena Monyet yang Marah Kena JJLS

26 Januari 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In