Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Balbalan

Prediksi Argentina vs Kroasia: Melupakan Lionel Messi

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
21 Juni 2018
0
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Argentina vs Kroasia | Stadion Nizhny Novgorod, Rusia| Live TransTV, K Vision, Usee Tv | Jumat, 22/6 dini hari | 01.00 WIB | Prediksi: Argentina menang.

Laga Argentina vs Kroasia tak bakal bisa dilepaskan dari narasi, “Bisa apa Lionel Messi nanti?” Bahkan, sebuah media nasional menulis bahwa laga Argentina vs Kroasia sebagai laga penghakiman bagi pemain kunci Barcelona tersebut. Messi memang sosok yang “besar”. Argentina bergantung kepadanya. Namun, adilkah kita apabila membebankan semuanya kepada Messi?

Posisi Messi bagi Albiceleste memang sangat krusial. Sang pelatih, Jorge Sampaoli, bahkan sampai mengungkapkan bahwa apabila bermain dengan performa terbaiknya, Messi yang akan memimpin timnas Argentina, bukan sang pelatih. “Jika Leo berada dalam performa terbaik, maka tim akan berada di bawah arahannya daripada saya.”

Eddward S Kennedy, dalam tulisannya yang berjudul “Lionel Messi Sebagai Tantangan dan Problem Bagi Argentina” mengungkapkan bahwa demi memfasilitasi Messi, Sampaoli melakukan banyak eksperimen taktik. Mulai dari 3-4-3, 3-4-2-1, 4-2-3-1, 2-3-3-2, 3-3-3-1, hingga 3-3-1-3.

Hasil uji tanding yang dipetik Argentina ketika Sampaoli bereksperimen cukup beragam. Argentina pernah menang besar dengan skor 6-0 ketika melawan Singapura. Mereka pernah juga kalah dari Nigeria dan Rusia. Satu hal yang bisa dipetik dari rentetan eksperimen, hingga pertandingan pertama Argentina di Piala Dunia 2018 melawan Islandia, bahwa Sampaoli belum mendapatkan kerangka sistem yang paten.

Skema yang dicoba semuanya didasarkan kepada pertanyaan, “Apakah Messi bisa bermain baik di sistem yang tengah diujicobakan?” Sebesar itulah keberadaan Messi. Ketika pemain berusia 30 tahun tidak bermain, Argentina dibantai Spanyol dengan skor 0-6. Betul, Argentina kalah dari Spanyol. Tim yang susah payah menang dari Iran dan perlu dibantu VAR itu.

Masalahnya adalah eksperimen “demi Messi” itu masih berjalan ketika Argentina sudah tampil di Piala Dunia. Semua kerja Argentina, terutama ketika masuk transisi menyerang, harus menyertakan Messi di dalamnya. Jelas, cara berpikir ini memudahkan lawan untuk merespons. Sehebat apapun Messi, jika tidak disokong rekan-rekannya, kualitasnya akan meredup juga.

Oleh sebab itu, meski ini bisa dibilang hampir mustahil, sudah waktunya Sampaoli “melupakan Messi”. “Melupakan” bukan berarti tidak memainkan Messi. Yang menjadi fokus Sampaoli adalah menjadikan Argentina yang bisa bermain secara tim. bergerak bersama, berdaya guna bersama. Messi harus ada, ia dibutuhkan di dalam tim tersebut. Namun, tidak seharusnya Argentina menjadi one-man team.

Argentina di Piala Dunia 1986 juga bisa dibilang one-man team dengan Diego Maradona sebagai pusat orbit. Kala itu, di bawah asuhan Carlos Bilardo, Argentina berhasil menjadi juara. Namun ingat, zaman sudah berubah. Sepak bola modern menuntut kolektivitas. Kualitas individu adalah oli penggerak. Namun tetap bukan faktor utama.

Oleh sebab itu, laga Argentins vs Kroasia akan menjadi pertandingan yang sangat berat bagi Messi, Sampaoli, dan tim itu sendiri. Messi harus menanggung beban seorang diri, Sampaoli menanggung tekanan bisa menggunakan Messi secara efektif, dan tim menanggung tanggung jawab “bermain bersama Messi”. Ini beban yang terlalu besar. Sudah tidak sehat.

Jika Argentina ingin melajau sejauh mungkin di Piala Dunia kali ini, yang perlu dilakukan Sampaoli adalah “bermain seperti Cile”. Sampaoli adalah pelatih yang membawa Cile memenangi Copa America pada tahun 2015. Ide dasar timnas Cile adalah kolektivitas yang membalut kualitas individu. Cile menjadi tim yang efektif dan tangguh.

Memang, membangun skuat seperti itu dibutuhkan waktu. Sebuah kemewahan yang tidak dimiliki Sampaoli saat ini. Argentina tengah berada dalam kesulitan. Imbang melawan Islandia memberatkan langkah mereka di fase grup ini. Setelah Kroasia, lawan berikutnya adalah Nigeria. Sebuah tim yang pernah mengalahkan Argentina di laga uji tanding.

Jika ingin menang, dan lolos dari fase grup, Sampaoli harus bisa memaksa dirinya mengembalikan sepak bola Argentina kepada pola pikir paling dasar. Bermain sebagai sebuah tim. Gunakan Messi, bukan sebaliknya. Meski terdengar mustahil, jika tak dicoba, tentu tak ada hasil yang bisa diukur dan dievaluasi.

Pada akhirnya, seperti kata Eddward S Kennedy, Messi adalah tantangan dan problem bagi Argentina.

Terakhir diperbarui pada 21 Juni 2018 oleh

Tags: Argentinajorge sampaolikroasiaLionel Messipiala dunia 2018prediksi argentina vs kroasiaprediksi piala dunia 2018
Iklan
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Kegilaan Cinta Sejati di Napoli: Antara Sepak Bola dan Maradona MOJOK.CO
Esai

Menyaksikan Kegilaan Cinta Sejati di Kota Napoli: Antara Copet, Kota Bau Pesing, Sepak Bola, dan Maradona

31 Desember 2024
14 Tahun Nyamar Nggak Ketahuan, Udah Kayak Film Korea!
Movi

14 Tahun Nyamar Nggak Ketahuan, Udah Kayak Film Korea!

22 Desember 2022
Desa Argentina di Pambusuang gara-gara Maradona
Geliat Warga

Cerita Desa Fans Fanatik Argentina, Saat Maradona dan Messi Turun di Pambusuang

3 Desember 2022
Kronologi Lengkap Kericuhan Brasil vs Argentina: Emi Martinez Salahin Arsenal Lagi Nggak, Ya? MOJOK.CO
Balbalan

Kronologi Lengkap Kericuhan Brasil vs Argentina: Emi Martinez Salahin Arsenal Lagi Nggak, Ya?

6 September 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Festival Literasi Jogja 2025 di Yogyakarta: Contoh kegiatan literasi yang mengajak masyarakat berpikir aras tinggi MOJOK.CO

Festival Literasi Jogja 2025 Ajak Masyarakat Berpikir Aras Tinggi di Tengah Tantangan Literasi Indonesia di Tingkat Dunia

9 Juli 2025
Honda Vario 125 Pilihan Orang Waras, Tua tapi Kuat MOJOK.CO

Honda Vario 125 Pilihan Orang Waras, Warisan Rangka Tua yang Nggak Menyedihkan Seperti Warisan Rangka ESAF Honda

10 Juli 2025
Magelang Bikin Saya Gagal Diet karena Terlalu Banyak Makanan Enak

Magelang Bikin Saya Gagal Diet karena Terlalu Banyak Makanan Enak

7 Juli 2025
kemiskinan orang miskin dilarang punya anak banyak mojok.co

Kemiskinan Membunuhmu, Pemerintah Mengabaikanmu

8 Juli 2025
Smartfren luncurkan Sarah, yakni AI untuk layani pelanggan 24 jam setiap hari MOJOK.CO

Smartfren Luncurkan “Sarah”: Asisten Virtual AI yang Siap Layani Pelanggan 24 Jam Setiap Hari, Bukan Sekadar Chatbot

9 Juli 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.