Mikel Arteta dan Dua Batu Sumbat di Esofagus Arsenal
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Balbalan

Mikel Arteta dan Dua Batu Sumbat di Esofagus Arsenal

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
17 Desember 2019
0
A A
Arteta dan Dua Batu Sumbat di Esofagus Arsenal MOJOK.CO
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Mikel Arteta harus menghadapi dua batu sumbat yang menghalangi tubuh Arsenal menyerap gizi, yaitu fans yang beracun dan kotoran dari dalam diri sendiri.

Awal November 2019, fans Arsenal ramai-ramai menolak kemungkinan bergabungnya Jose Mourinho. Mourinho, yang kini melatih Tottenham Hotspur, dianggap bakal merusak dan menghilangkan identitas Arsenal. Sebuah ketakutan kosong. Identitas macam apa yang ingin dipertahankan? Toh saat ini, identitas itu sudah tidak ada.

Seiring penolakan itu, fans Arsenal menyodorkan satu nama yang mereka anggap cocok. Cocok untuk apa? Sekali lagi untuk mempertahankan so called identitas yang sudah lama hilang. Nama yang akan dimajukan ke gelanggang penjagalan adalah Mikel Arteta. Asisten pelatih Manchester City, murid, sekaligus guru Pep Guardiola.

Nama Mikel Arteta beredar bersama beberapa nama pelatih besar. Lantaran pernah bermain di bawah asuhan Arsene Wenger dan berkawan baik dengan Guardiola, Arteta dianggap akan membawa kembali sepak bola indah ke Arsenal. Fans-fans Arsenal periode 2010 hingga 2018 yang lucu menyebutnya wengerball. Sungguh, generasi yang menyedihkan, karena tak pernah tahu sepak bola ala Wenger yang paling orisinal.

Tapi mereka juga generasi yang beruntung. Mereka tidak pernah punya gambaran soal sepak bola ala Wenger sebenarnya, yang tidak bisa diserap lewat rekaman-rekaman Youtube. Mereka tak perlu berekspektasi tentang sepak bola efisien. Tentang counter-based team paling mematikan di awal 2000an.

Baca Juga:

Derby London Utara: Arsenal Atau Tottenham Hotspur, Siapa Lolos Ke UCL?

Ten Hag, Arteta, dan Xavi Ngaji Bareng Pep Guardiola

Mesut Ozil Dibeli RANS FC Milik Raffi Ahmad? Ozil Bakal Merasa Pulang ke Rumah

Yang fans Arsenal periode 2010-2018 tahu adalah soal sepak bola umpan-umpan pendek. Build up pelan, umpan satu dan dua sentuhan, dan keanggunan yang menyenangkan mata. Mereka tak tahu betapa galak dan kerasnya Arsenal menjelang lahirnya tim invincible.

Arsene Wenger terobsesi betul dengan kesuksesan Guardiola dan Barcelona. Fakta yang tak mau diakui oleh banyak fans Arsenal karena percaya juego de posicion atau positional play hanya milik Wenger. Persetan dengan tiki-taka. Itu istilah yang menyesatkan, bahkan dibenci Guardiola itu sendiri.

“Sepak bola indah” yang tidak bisa dipahami itulah yang didambakan. Freddie Ljungberg, anggota tim legendaris itu, diharapkan mampu mendupliksi capaian Wenger di atas lapangan. Namun, bermain dan melatih langsung itu beda urusan. Ljungberg, yang belum berpengalaman, langsung kena hujatan.


Arsenal bermain jelek betul di bawah asuhan Ljungberg. Kekalahan 0-3 dari City menjadi puncak kekesalan. Gooners, dengan sangat mudah, menuding Ljungberg harus segera diganti. Alasannya? Karena belum berpengalaman. Atas nama alasan yang sama, fans yang sama itu pula langsung merasa risih dengan nama Arteta.

Arteta dianggap bakal sama saja seperti Ljungberg. Melihat buruknya tim ini di atas lapangan, fans ingin pelatih berpengalaman yang datang. Carlo Ancelotti, Max Allegri, dan Mauro Pochenttino diinginkan. Nama Arteta, yang pada awalnya dipuja betul ketika menolak Mourinho, ditepikan begitu saja.

Saya curiga, banyak fans memuja Arteta hanya supaya klub tidak menunjuk Mourinho. Mourinho cuma dipandang sebagai pelatih yang cuma bisa bertahan. Sekali lagi, berbeda dengan identitas Arsenal. Identitas yang mana? Sepak bola efektif ala Wenger yang terbentuk di awal 2000an atau sepak bola menjemukan tanpa plan B di awal kejatuhannya? Kalau yang pertama, saya yakin Mourinho juga bisa, tuh.

Inilah salah satu masalah yang bakal dihadapi Arteta nanti. Jika memang jadi terpilih. Karena kebebalan dan keras hati, masih banyak fans yang tidak mau move on dari mainan identitas-identitas.

Kekerasan hati ini melahirkan ekspektasi. Satu dekade terakhir, fans Arsenal menjadi begitu beracun. Kita adalah bagian dari masalah klub. Ketahuilah, masalah yang akan dihadapi Arteta itu sangat besar.

Yang paling mudah diukur adalah masalah keseimbangan tim. Pemain seperti Pepe, Aubemeyang, Lacazette, dan Ozil tidak akan bisa bermain bersama. Mereka tidak punya karakteristik untuk terlibat dalam pertahanan blok rendah. Kombinasi antara masalah komitmen, kualitas eksekusi, tipe pemain, dan lain sebagainya, membuat keempatnya tidak bisa dimainkan bersama.

Pemain-pemain Arsenal di lini belakang juga tidak seimbang. Mereka bukan jenis bek yang bisa bermain di pertahanan blok tinggi. Jadi, mau ganti pelatih 1000 kali pun, tanpa membenahi akar masalah, Arsenal tidak akan pernah bangkit.

Masalah utama ada di manajemen. Edu, sebagai Direktur Teknis, harus bisa merombak skuat. Mengganti mereka yang tidak cocok dengan “identitas absurd” itu. Proses ini tidak sebentar. Bisa jadi Arsenal butuh tiga hingga lima tahun lagi untuk membentuk tim yang seimbang. Yang seimbang ya, belum yang paling ideal.

Masalahnya, banyak fans Arsenal yang merasa paling menderita dan sudah menunggu paling lama tim ini untuk juara. Kegelisahan tidak berguna itu yang akan menjegal tim dari luar.

Arteta seperti sedang menghadapi batu sumbat. Batu itu menutup esofagus atau tabung berotot yang dilalui makanan dari mulut ke lambung. Di dalam esofagus terjadi gerakan peristaltik, atau gerakan meremas makanan sehingga mudah dicerna oleh lambung.

Ketika jalur ini tersumbat, orang tidak bisa “makan”. Ketika tidak mendapat asupan, tubuh tidak mendapatkan gizi. Ketika tidak ada gizi yang dibutuhkan, tubuh menjadi lemas dan pada waktunya akan mati.

Masalah Arsenal adalah batu sumbat itu. Dua buah batu, sebetulnya. Dari kita, fans, yang semakin beracun dan dari dalam tubuh sendiri. Tubuh Arsenal sudah berusaha keras untuk membuang kotoran. Namun, alih-alih lewat lajur yang benar, kotoran itu terdorong naik melewati lambung dan masuk ke esofagus.


Sungguh berat tanggung jawab Arteta. Oleh sebab itu, perlu menjadi catatan, mantan pemain bukan garansi kesuksesan. Kelak, ketika Mikel Arteta menjadi pelatih Arsenal dan gagal, kamu jangan langsung menjatuhkan hukuman. Terkadang kita terluka oleh harapan sendiri, bukan karena kegagalan orang lain. Letakkan ekspektasi pada batasan yang manusiawi.

BACA JUGA Mikel Arteta Dalam Pusaran Penolakan Fans Arsenal Pada Jose Mourinho atau tulisan Yamadipati Seno lainnya.

Tags: ArsenalArsene WengerartetaemeryguardiolaManchester Citymikel artetaPep GuardiolaWenger
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Derby London Utara: Arsenal Atau Tottenham Hotspur, Siapa Lolos Ke UCL?

Derby London Utara: Arsenal Atau Tottenham Hotspur, Siapa Lolos Ke UCL?

12 Mei 2022

Ten Hag, Arteta, dan Xavi Ngaji Bareng Pep Guardiola

2 April 2022
Mesut Ozil Dibeli RANS FC Milik Raffi Ahmad? Ozil Bakal Merasa Pulang ke Rumah MOJOK.CO

Mesut Ozil Dibeli RANS FC Milik Raffi Ahmad? Ozil Bakal Merasa Pulang ke Rumah

10 Januari 2022
Permata Serie A: Dusan Vlahovic Bisa Dibeli Arsenal di Januari 2022? MOJOK.CO

Dusan Vlahovic, Permata Serie A, Bisa Dibeli Arsenal di Januari 2022?

8 Januari 2022
Arsenal Kalah Melawan Pemain ke-12 Manchester City MOJOK.CO

Arsenal Kalah ketika Melawan Pemain ke-12 Manchester City

2 Januari 2022
Martinelli: Oase di Ladang Tandus Arsenal MOJOK.CO

Martinelli: Oase di Ladang Tandus Arsenal

19 Desember 2021
Pos Selanjutnya
lobster

Memahami Logika Edhy Prabowo yang Dikritik Susi Pudjiastuti Soal Ekspor Benih Lobster

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Arteta dan Dua Batu Sumbat di Esofagus Arsenal MOJOK.CO

Mikel Arteta dan Dua Batu Sumbat di Esofagus Arsenal

17 Desember 2019
Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak

8 Agustus 2022
Asrama mahasiswa Sumatra Selatan, Pondok Mesudji dalam sengketa di pengadilan. Mahasiswa menilai ada campur tangan mafia tanah.

Mahasiswa Sumsel di Asrama Pondok Mesudji Jogja Terancam Pergi karena Mafia Tanah

11 Agustus 2022
Lampu merah terlama di Jogja. (Ilustrasi Ega Fansuri/Mojok.co)

Menghitung Lampu Merah Terlama di Jogja, Apakah Simpang Empat Pingit Tetap Juara?

9 Agustus 2022
Kisah Bagaimana Gus Dur “Membela” Karya Salman Rushdie MOJOK.CO

Kisah Bagaimana Gus Dur “Membela” Karya Salman Rushdie

14 Agustus 2022
Kereta Cepat Jakarta Bandung: Ketika Jokowi dan Indonesia (Hampir) Tak Punya Daya Tawar MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung: Ketika Jokowi dan Indonesia (Hampir) Tak Punya Daya Tawar

15 Agustus 2022
pola pengasuhan anak mojok.co

Psikolog UGM Jelaskan Tipe Pola Asuh yang Bisa Berdampak pada Hasil Akademik Anak

5 Agustus 2022

Terbaru

lpsk tentang istri ferdy sambo mojok.co

Terkesan Lamban, LPSK Temui Kejanggalan pada Permintaan Perlindungan Istri Ferdy Sambo

16 Agustus 2022
REKOMENDASI OLSHOP THRIFTING MURAH DAN TERPERCAYA! | Remok

REKOMENDASI OLSHOP THRIFTING MURAH DAN TERPERCAYA! | Remok

16 Agustus 2022
Karyawan Alfamart mencabut laporan

Sepakat Berdamai, Karyawan Alfamart Cabut Laporan Dugaan Intimidasi

16 Agustus 2022
bakteri e-coli ada di sumur di Jogja

Sumur di Jogja Mengandung Bakteri E-Coli, Masyarakat Diimbau Olah Air dengan Benar

16 Agustus 2022
narapidana di lp wirogunan mojok.co

1.099 Warga Binaan Peroleh Remisi, Wajah LP Wirogunan Kini Lebih Humanis

16 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In