Mental Portugal, Gosok Voucher Penalti Ronaldo, dan Momen Kebangkitan Jerman
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Politik
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Politik
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Beranda Balbalan

Mental Portugal, Gosok Voucher Penalti Ronaldo, dan Momen Kebangkitan Jerman

Redaksi oleh Redaksi
19 Juni 2021
0
A A
Mental Portugal, Gosok Voucher Penalti Ronaldo, dan Momen Kebangkitan Jerman MOJOK.CO

Mental Portugal, Gosok Voucher Penalti Ronaldo, dan Momen Kebangkitan Jerman MOJOK.CO

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Portugal, Gosok Voucher Penalti Ronaldo, dan Momen Kebangkitan Jerman

MOJOK.CO – Euro 2020 Grup F | Portugal vs Jerman | Mental Portugal mulai kokoh setelah diuji Hungaria. Kini, apakah voucher penalti Ronaldo masih akan berlaku?

Theresia Deviana: “Mental Portugal mulai kokoh.”

Setelah juara Piala Dunia 2014, Jerman seolah mencintai gelar tersebut seperti dalam puisi almarhum Eyang Sapardi Djoko Damono, “Aku ingin mencintaimu dengan sederhana; dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu.”

Jerman mencintai gelar juara dunia 2014 itu dengan sederhana, yang secara tidak sadar menimbun beban dalam diri mereka sendiri. Skuat mengerikan yang pernah ditakuti itu tak lagi bermain setangguh dulu. Kakinya terikat kenangan lampau yang memberatkan untuk melaju. Seperti kayu kepada api, Jerman di akhir kepemimpinan Joachim Low ditakutkan lebur menjadi abu.

Kekalahan dari Perancis dengan skor 1-0 menunjukkan bahwa Jerman kesulitan. Padahal skuat mereka bisa dibilang tidak buruk. Gabungan sisa-sisa tentara senior yang pernah berjaya dan semangat taruna muda yang mumpuni.

Sementara Portugal dengan bekal kemenangan melawan Hungaria. Butuh waktu 83 menit untuk menunjukkan diri setelah hanya mondar-mandir beradu serang dengan Hungaria di Puskas Arena yang dipenuhi penonton itu. Sebuah pemandangan langka di masa pandemi ini.

Baca Juga:

Misi Ronaldo ke Arab Adalah Usaha Membangkitkan Islam di Semenanjung Iberia

Misi Ronaldo ke Arab Adalah Usaha Membangkitkan Islam di Semenanjung Iberia

5 Januari 2023
Prancis vs Maroko MOJOK.CO

Prancis vs Maroko: Tentang Narasi Politik yang Harus Tunduk di Hadapan Sepak Bola

14 Desember 2022

Melihat perjalanan Portugal menjadi juara dan bagaimana proses kemenangan melawan Hungaria, rasanya mereka memang berpegang teguh dengan pepatah Lisbon “alon-alon asal kelakon“.

Bukan dengan penampilan spektakuler meyakinkan dari awal, Portugal meraih juara dengan banyak hasil seri dan penalti yang dramatis, meraih kemenangan kemarin dengan ledakan gol yang baru muncul di akhir pertandingan.

Meski Jerman pasti akan bermain lebih ngotot untuk menjaga keberlangsungan hidupnya di Euro 2020 ini, Portugal tidak semudah itu dikalahkan. Hanya dengan Ronaldo saja, yang selalu menjaga asupan makanan dan minuman, bahkan mampu menggoyang saham sebuah perusahaan minuman hanya dengan sedikit gesture tangannya. Ya, bayangkan apa yang bisa dilakukan tim Portugal secara serentak untuk menghadang dan menghalau serdadu Jerman dari kemenangan.

Permainan Portugal melawan Hungaria memang belum sempurna. Namun, pada penggalan puisi Eyang Sapardi selanjutnya, “Aku ingin mencintaimu dengan sederhana; dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.”

Portugal ingin mencintai gelar juaranya dengan sempurna, menyampaikan isyarat awan agar menjadikannya hujan yang berguna. Bekal pengalaman, ketenangan mental dan kekuatan komposisi tim yang seirama. Sampai akhirnya gelar kedua beruntun Portugal yang bukan tiada.

Apet: “Portugal itu tercipta dari voucher penalti dan Penaldo.”

Laga pertama Jerman berakhir dengan kekalahan berkat gol sedekah Mats Hummels kepada pasukan ayam kampung milik Napoleon. Sedangkan, Portugal yang akan menjadi lawan kedua Jerman di Grup F berhasil menang meyakinkan dengan skor telak 3-0 berkat brace Ronaldo dan gol deflektif dari sepakan Guerreiro.

Tapi nih ya, walau berhasil menang dengan telak. Portugal baru bisa cetak gol di menit 84, itu juga karena deflektif. Sudah deflektif, yang cetak gol bek pula. Ini strikernya lagi main karambol apa gimana? Tersesat kok selama 84 menit. Selain itu, gol kedua Portugal dicetak the one and only pemilik voucher penalti abadi, Cristiano Penaldo, eh, Ronaldo.

Hungaria harus ketiban pulung sebagai negara pertama penerima bantuan voucher penalti langsung tunai milik Penaldo di gelaran Euro 2020. Padahal Hungaria cuma kesebelasan yang bisa diibaratkan seperti kemangi dalam hidangan pecel lele yang kehadirannya kalau ada syukur, enggak juga nggak papa. Begitu saja Portugal saja sudah empot-empotan untuk menang, ditambah harus gosok voucher lagi. Gimana kalau harus lawan Jerman?

Ya, walaupun Jerman kalah, tapi lawan yang harus dihadapi juga Prancis. Agak sedikit keren, tapi kalau Jerman disuruh lawan Portugal dan Werner bisa main, sudah jadi nilai absolute. Absolute win buat Jerman.

Tuah Werner sebagai penerus Karl Heinz Schneider dalam serial kartun Captain Tsubasa akan jadi kunci. Tendangan api ala Werner yang akan meluluhlantahkan kiper gaek Portugal. Saking panasnya, bahkan untuk nendang yang pas saja Werner malah bisa sambil show off ngelawak di depan gawang.

Dengan semua serba-serbi tadi, harusnya menang melawan Portugal itu sepele sih, lawong strikernya yang bisa cetak gol cuma Ronaldo. Pun, kran golnya harus dibuka pakai penalti pula. Dalam edisi sebelumnya juga Portugal menang karena Ronaldo cuma modal keprok-keprok doang dari pinggir lapangan. Asalkan voucher nggak digosok, Portugal itu cuma sekumpulan mas-mas biasa yang sangat sepele untuk dibegal.

BACA JUGA Prancis Menguji Kepantasan Menduplikasi Langkah Skuat Legendaris 1998 dan 2000 dan ulasan Euro 2020 lainnya.

Terakhir diperbarui pada 19 Juni 2021 oleh

Tags: euro 2020jermanPortugalRonaldowerner
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Misi Ronaldo ke Arab Adalah Usaha Membangkitkan Islam di Semenanjung Iberia
Movi

Misi Ronaldo ke Arab Adalah Usaha Membangkitkan Islam di Semenanjung Iberia

5 Januari 2023
Prancis vs Maroko MOJOK.CO
Esai

Prancis vs Maroko: Tentang Narasi Politik yang Harus Tunduk di Hadapan Sepak Bola

14 Desember 2022
Diluar Nalar! Duit Zakat Disikat! Banyak Konser Gagal Dihelat!
Movi

Diluar Nalar! Duit Zakat Disikat! Banyak Konser Gagal Dihelat!

7 Desember 2022
ronaldo mojok.co
Kilas

Ronaldo dan Sederet Kontroversinya Musim Ini

14 November 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Spanyol vs Polandia: Perlombaan Membuat Lini Depan Paling Pecundang MOJOK.CO

Spanyol vs Polandia: Perlombaan Membuat Lini Depan Paling Pecundang

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak yang Dihujat Warganet - MOJOK.CO

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak Surabaya yang Dihujat Warganet

24 Januari 2023
PO Haryanto Bikin Perjalanan Cikarang Jogja Jadi Menyenangkan MOJOK.CO

PO Haryanto Sultan Bantul Bikin Perjalanan Cikarang-Jogja Jadi Sangat Menyenangkan

27 Januari 2023
Mental Portugal, Gosok Voucher Penalti Ronaldo, dan Momen Kebangkitan Jerman MOJOK.CO

Mental Portugal, Gosok Voucher Penalti Ronaldo, dan Momen Kebangkitan Jerman

19 Juni 2021
Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU / satu abad yang Gini-gini Aja MOJOK.CO

Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU yang Gini-gini Aja

28 Januari 2023
Suara Hati Petani di Gunungkidul Karena Monyet yang Marah Kena JJLS

Suara Hati Petani di Gunungkidul karena Monyet yang Marah Kena JJLS

26 Januari 2023
warung madura mojok.co

Tiga Barang Paling Laris di Warung Madura Menurut Penjualnya

27 Januari 2023
kecamatan di sleman mojok.co

5 Kecamatan Paling Sepi di Sleman yang Cocok untuk Pensiun

27 Januari 2023

Terbaru

jumat curhat mojok.co

Polda dan Polres Gelar ‘Jumat Curhat’ untuk Wadah Uneg-uneg Warga

1 Februari 2023
remaja ktd sumedang

Siswi di Sumedang yang Mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan Boleh Kembali Sekolah

1 Februari 2023
500 Triliun Anggaran Kemiskinan Cuma Dipakai Rapat dan Studi Banding Doang?

500 Triliun Anggaran Kemiskinan Cuma Dipakai Rapat dan Studi Banding Doang?

1 Februari 2023
kemiskinan di diy mojok.co

Pakar UGM Mempertanyakan Garis Kemiskinan di DIY

1 Februari 2023
wali kota semarang

Wali Kota Perempuan Pertama Kota Semarang Langsung Dapat PR dari Megawati

1 Februari 2023
awal bulan puasa mojok.co

Muhammadiyah Tetapkan Awal Bulan Puasa 23 Maret, Bagaimana Cara Penentuannya?

1 Februari 2023
bacaleg pks

PKS Terima Bacaleg Non-Kader, Banyak Juga yang Non-Muslim

1 Februari 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In