Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Liverpool vs Arsenal: Dibedakan Mental, Ditentukan Pengalaman Menanggung Derita

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
29 September 2020
A A
Liverpool vs Arsenal: Dibedakan Mental, Ditentukan Pengalaman Menanggung Derita MOJOK.CO

Liverpool vs Arsenal: Dibedakan Mental, Ditentukan Pengalaman Menanggung Derita MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Liverpool dan Arsenal berbeda dunia. Dibedakan oleh kuatnya mental dan pengalaman menanggung derita. Jurgen Klopp, memang guru terbaik.

Pukul 05.00 pagi, selepas laga Liverpool vs Arsenal, suara Ariel NOAH menyapa. Sayup-sayup, lagu “Menunggumu” dari NOAH itu menerobos dari jendela yang terbuka. Tetangga sebelah yang punya katering sedang menumis berbagai bumbu sambil mendengarkan lagu. Harum bumbu yang tengah bergumul dengan minyak panas itu menyertai syahdu suara Ariel.

Bila rindu ini masih milikmu

Ku hadirkan sebuah tanya untukmu

“Harus berapa lama aku menunggumu?”

Aku menunggumu

Aku menunggumu

Dalam hati, ku menunggu

Dalam hati, ku menunggu, aku….

Dalam benak, ku menunggu

Dalam hati, ku menunggu, aku….

Masih menunggu

Berapa lama fans Liverpool menunggu dalam penderitaan? Berapa lama benak mereka dikoyak ledekan dan tawa sinis fans lain? Jurgen Klopp resmi melatih Liverpool sejak 2015. Pelatih asal Jerman itu membutuhkan tiga tahun hanya untuk merombak skuat. Tiga tahun penuh mereka menjadi bahan ledekan paling menyenangkan. Apalagi terkait puasa gelar selama 30 tahun.

Seiring waktu, seiring perbaikan yang berhasil dilakukan, Liverpool bersalin muka. Jurgen Klopp adalah guru yang setia dan tabah. Dia ajarkan dunia baru kepada para pemain Liverpool. Perlahan, tetapi sangat pasti. Saya pernah menulis kalau The Reds menjadi “manusia unggul” bersama Klopp. Kemenangan dari Arsenal menjadi bukti.

Iklan

Liverpool bukan “manusia sempurna”. Blunder masih terjadi, koordinasi sering lesap. Namun, mereka berbeda. Beberapa aspek yang membedakan antara tim biasa dengan tim juara dimiliki Liverpool. Dua aspek yang saya maksud adalah mental dan pengalaman melewati masa sulit.

Sebagai sekumpulan “manusia unggul”, meski tidak sempurna, kestabilan mental mereka tidak pernah goyah. Tertinggal satu gol setelah Andrew Robertson blunder tidak mengubah kepercayaan diri yang sudah merasuk ke dalam state of mind.

Jurgen Klopp menampik komentar Roy Keane yang menyebut timnya ceroboh. Kesalahan adalah bagian dari kehidupan. Oleh sebab itu, kesalahan bukan hanya untuk dihakimi, tetapi dicatat untuk diperbaiki. Hanya butuh waktu tiga menit bagi tim juara ini untuk memperbaiki diri.

Beberapa kali Arsenal dan Mikel Arteta menjadi semacam kerikil di dalam sepatu Jurgen Klopp. Dua kali cara bermain Arteta sukses membuat The Reds kehabisan solusi. Namun malam itu, Jurgen Klopp menunjukkan perbedaan tim biasa dan tim juara. Mereka beradaptasi dengan kesalahan, cepat mencari solusi, dan mengeksekusi solusi tersebut.

Jurgen Klopp seakan-akan menjadi guru bagi banyak tim yang kesulitan mencari solusi ketika melawan low block lawan. Benar, saya sedang menyindir Manchester City. Rodri, gelandang City, menganggap Leicester City cuma beruntung ketika menang dengan skor 5-2. Rodri tidak menaruh respect kepada kerja keras lawan.

Sementara itu Klopp tidak pernah menganggap Arsenal “beruntung”. Klopp tahu betul kalau Arsenal akan bertahan dengan low block untuk kemudian menghantam dengan serangan balik. Klopp, dengan baik hati menjelaskan caranya melawan Arsenal.

“Kami tahu kekuatan mereka ketika diizinkan membangun serangan dari bawah. Oleh sebab itu, kami harus menang jumlah di beberapa area supaya Arsenal bermain dengan umpan lambung. Ketika umpan lambung dilakukan, kami bisa mengontrol mereka,” terang Klopp selepas pertandingan. Setelah dua kali dipecundangi Arteta, Klopp menaruh respect dan mencari solusi, bukan mencari pembenaran dan menyalahkan pemain.

Cara bermain Liverpool pun tidak bisa disebut sophisticated, tetapi efektif. Melawan low block, celah yang bisa dimanfaatkan adalah sisi lapangan. Bola diagonal dari bek tengah ke sisi jauh, kanan maupun kiri, akan menggoyang blok pertahanan lawan. Sederhana sekali, tetapi sekali lagi, sangat efektif.

Satu hal yang perlu kamu catat adalah mengeksekusi ide menjadi wujud nyata bukan perkara mudah. Semua orang bisa membuat teori. Namun, tidak semua orang bisa dan mau mewujudkan teori itu. Kemampuan mengeksekusi teori, bahkan yang paling rumit, hingga membuatnya terlihat sederhana, membedakan tim biasa dengan tim juara.

Bola diagonal dari Virgil van Dijk ke arah sisi jauh sebelah kanan itu sangat sulit dieksekusi. Selain teknik menendang bola, membaca waktu dan melakukannya dengan presisi itu luar biasa susah. Belum lagi penerima bola harus bisa mengontrol bola dengan mulus ketika diapit garis tepi dan pemain Arsenal.

Pengalaman melewati berbagai kesusahan membuat Liverpool bisa mengeksekusinya dengan tingkat presisi tidak main-main. Sama seperti urusan membuat kalimat ketika menulis. Penulis yang baik bisa membahasakan tema berat menjadi sajian yang enak dibaca dan mudah dipahami. Keberhasilan ini bukan perkara berlatih selama beberapa bulan, tetapi proses melewati penderitaan selama bertahun.

Mental yang tidak goyah membuat pekerjaan semakin mudah. Mereka bisa bermain dengan nyaman karena mental kuat membantu pemain berpikir jernih. Mental yang kuat membuat pemain bisa mempertahankan level komunikasi dan koordinasi. Dua hal yang tidak terlihat dari Arsenal setelah Liverpool menyamakan kedudukan.

Liverpool memang mengalahkan Arsenal di gameweek ketiga Liga Inggris. Namun, sebenarnya, Klopp sedang mengajari semua klub tentang pentingnya membangun mental dan ketahanan diri menanggung derita. Semuanya tidak instan. Mereka yang berharap dan melambarinya dengan kerja keras akan tersenyum bahagia di akhir perjalanan.

BACA JUGA Liverpool Menjadi Entitas Terbaik Bersama Jurgen Klopp dan tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.

Terakhir diperbarui pada 29 September 2020 oleh

Tags: ArsenalJurgen Klopplacazetteliga inggrisLiverpoolmikel artetavan dijk
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Harry Maguire Bek Dungu Manchester United Anti Bullying MOJOK.CO
Esai

Harry Maguire, Bek Dungu Milik Manchester United yang Mengajari Kita Makna Ketahanan Mental dan Cara Melawan Bullying

20 Oktober 2025
Untung Mohamed Salah Nggak Jadi Buruh di Indonesia MOJOK.CO
Esai

Beda Nasib Mohamed Salah dan Pekerja di Indonesia saat Menyuarakan Hak: Menghasilkan Ketimpangan yang Dinormalisasi

6 Januari 2025
Rokok Ilegal identik dengan Liga Inggris, yang Legal Liga Italia MOJOK.CO
Esai

Kenapa, ya, Rokok Legal Identik dengan klub Liga Italia, sementara Rokok Ilegal Lebih Dekat dengan klub Liga Inggris?

9 November 2024
Vidio vs Rp18 Triliun Live Streaming Ilegal Jelang Liga Inggris MOJOK.CO
Esai

Vidio Wajib Cemas. Menjelang Liga Inggris, Keuntungan Live Streaming Ilegal Mencapai Rp18 Triliun!

9 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lagu Sendu yang Mengiringi Banjir Bandang Sumatera Barat MOJOK.CO

Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat

6 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.