Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Kecemasan yang Muncul Setelah Cristian Gonzales Bergabung ke PSIM

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
4 Mei 2019
A A
Cristian Gonzales PSIM MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Kedatangan Cristian Gonzales dan gerbong pemain mahal ke PSIM Yogyakarta malah melahirkan kecemasan. Bagaimana cara memandang perasaan janggal ini?

Mencintai PSIM Yogyakarta adalah soal mengagumi kesederhanaan dalam keseharian. Bagi warga Kota Jogja dua dekade yang lalu, datang ke stadion demi Parang Biru berlaga bukan sebatas menonton pertandingan.

Ada usaha menjaga tali silaturahmi hingga reuni dengan teman lama yang hanya bisa ditemui di stadion. Bapak saya gemar betul melakukannya. Duduk bersama teman-teman lamanya, yang dahulu sering duduk melingkar di tribun Stadion Kridosono untuk main judi. Atau di lain kesempatan, duduk bersama teman-teman kampung sebelah, yang biasa duduk di tribun utara Stadion Mandala Krida.

Guyub, mereka saling bertukar rokok, menanyakan kabar, sesekali mengangsurkan gelas air mineral yang berisi ciu. Menonton sepak bola menjadi budaya yang diwariskan. Bukan soal “bola” itu sendiri, tetapi usaha menghargai keberadaan sesama dengan sapa. Oleh sebab itu, terkadang prestasi klub tidak terlalu diambil pusing.

Sesekali harapan itu tentu muncul. Melihat PSIM Yogyakarta menjadi sosok yang dianggap penting di sepak bola Indonesia. Namun, ketika tak bisa mencapai cita-cita itu, ya sudah, nrimo ing pandum, iklas, legowo. Mencintai PSIM adalah soal mencintai budaya, yang dibalut dengan kesederhanaan.

Dua musim ke belakang, ketika klub ini hanya bisa berlaga dengan modal pas-pasan, suporter tidak mengajukan tuntutan yang muluk. Bisa berlaga dengan pemain-pemain muda, bermain dengan konsep modern asuhan Coach Erwan Hendarwanto. Bahkan, PSIM menjadi satu dari sedikit tim di Indonesia, baik Liga 1 maupun 2 yang bisa bermain semodern itu.

Ketika tampil dengan kondisi minus sembilan poin, hanya bermodalkan pemain-pemain muda dan murah, Coach Erwan mampu menghadirkan kejutan. Minus sembilan bisa dibabat habis, bahkan terbuka peluang lolos ke delapan besar. Namun, ketika gagal, ya sudah, nrimo ing pandum, memahami kekurangan tim tidak lantas melunturkan cinta.

Musim ini, perubahan drastis sedang dan sudah terjadi. Bambang Susanto, CEO anyar PSIM, pengusaha, datag membawa dana besar. Pembenahan dilakukan dengan kecepatan yang mengejutkan. Beberapa pemain lama tak lagi dipakai. Banyak pemain baru, terutama dari Bogor FC yang ditarik masuk.

Mulai dari pelatih, pemain kunci, hingga pemain bintang, semuanya baru. Raphael Maitimo yang kali pertama datang. Lalu disusul pelatih baru, Vladimir Vujovic. Selanjutnya, beberapa pemain baru datang juga. Dan akhirnya, Cristian Gonzales, yang sudah dirumorkan sejak lama, akhirnya berseragam PSIM juga.

keberadaan investor baru dengan modal besar sudah pasti membawa perubahan. Ya dari konsep bermain, pemilihan pemain, hingga brand PSIM sendiri. Sesuatu yang pasti di sepak bola hanya satu, yaitu perubahan itu sendiri. Selebihnya tidak ada yang abadi. Termasuk identitas klub.

Termasuk ke identitas klub. Secinta apapun investor ke klub, ia membawa misi supaya modalnya tidak sia-sia. Dan sering terjadi, benturan antara idealisme dan bisnis. Perlu ada keseimbangan di sini.

Sepak bola adalah industri yang hidup, dan nilainya sangat besar. Investor mungkin akan membawa ideologi dan paradigma mereka sendiri. Mereka akan mengubah sesuatu di dalam tubuh PSIM yang tidak lagi kompatibel dengan zaman. Salah satu yang perlu diperhatikan betul adalah soal ekspektasi. Oh, jangan salah, ini unsur yang berbahaya.

Cristian Gonzales, kita ambil contoh. Boleh dikata, mantan pemain Persik Kediri ini adalah striker paling tajam dalam sejarah sepak bola Indonesia. Namun, di usia yang sudah menginjak 42 tahun, kegemukan, dan stamina yang jauh menurun, ia bukan lagi Cristian Gonzales yang dahulu.

Anggapan ini bahkan sudah ada ketika Cristian Gonzales bermain untuk PSS Sleman musim lalu. Namun, lagi dan lagi, ia bisa memberi bukti bahwa rajin bikin gol bukan soal usia, melainkan teknik dan mental. Keberadaan Cristian Gonzales tidak hanya penting di lapangan, melainkan juga di ruang ganti.

Iklan

Keberhasilan Cristian Gonzales membawa PSS promosi menjadi unsur tambahan yang tidak perlu untuk saat ini. Jujur saja, semua unsur suporter PSIM ingin menyaksikan peristiwa yang sama. Promosi, bermain di kasta paling tinggi. Namun, bagaimana bila cita-cita itu tidak terjadi?

Gerbong pemain baru dan mahal bukan jaminan masa depan klub. Apalagi pemain-pemain mahal itu sudah tidak lagi berada dalam level terbaik. Ini seperti jebakan situasi. Ketika level tidak lagi tinggi, tetapi ekspektasi makin besar, yang ada biasanya hanya kekecewaan.

Pertanyaannya adalah, ketika gagal promosi, apakah investor akan pergi begitu saja? Inilah pentingnya mengatur dua ekspektasi besar, yaitu manajemen dan suporter.

Uang banyak sudah dikeluarkan. Harapannya tentu promosi. Namun, sepak bola itu sulit ditebak. Bagaimana bila gagal? Apakah manajemen akan “Yawis, cabut saja. Cari proyek di tempat lain?” Klub yang sehat adalah klub menyiapkan diri untuk jangka panjang. Bukan untuk hore-hore saja satu musim. Itu kayak berjudi, lalu udahan kalau kalah. Jangan sampai bisa promosi, tapi keteteran menyiapkan diri. Lihat manajemen tetangga lor ndeso.

Manajemen juga tidak boleh hanya menjadikan musim depan sebagai patokan gagal/tidaknya investasi. Membangun pondasi itu perlahan, semuanya diukur dan dikerjakan. Tim utama dibenah, tapi jangan lupa akademi, kesehatan pemain, perencanaan keuangan pemain, dan lain-lain.

Nah, buat suporter, yang paling sulit adalah tetap mendukung tanpa mengeluh, ketika proyek berharga mahal tidak berhasil. Saat itulah, dukungan suporter menjadi yang paling dibutuhkan. Menyatukan pemain baru, ide pelatih yg baru, dengan tulang punggung pemain lama itu nggak gampang.

Jangan lantas menarik diri ketika semuanya tidak berjalan dengan baik untuk PSIM. Pada titik ini, pemikiran jangka panjang, selaras dengan manajemen harus dibangun dan dijaga. Manajemen mau membuka diri dan berdialog itu sangat baik. Sangat jarang klub lain melakukannya. Ini menunjukkan kalau guyub itu masih ada. Musim depan, adalah musim terberat bagi PSIM di sepanjang sejarahnya.

Ujian kedewasaan dan kesungguhan hati yang sesungguhnya muncul ketika kamu punya uang atau kekuasaan. Ini ujian soal menjadi “manusia” sebenarnya, yg terwujud dalam klub, pemain, dan suporter.

Kedatangan Cristian Gonzales dan gerbong pemain mahal justru melahirkan kecemasan-kecemasan itu. Proyek berisiko tinggi seperti ini sudah jamak terjadi di sepak bola Indonesia. Dan, biasanya tidak berakhir dengan baik. Harapannya tentu PSIM bakal bisa terus bertahan, bahkan apabila kelak Pak Bambang cabut.

Orang yang sayang akan sesuatu selalu waspada dengan mara bahaya. Ia nggak ingin “yang tersayang” tersakiti oleh bahaya itu. Makanya, ketika semua tampak baik, jangan merasa aneh kalau saya cemas.

AYDK

Terakhir diperbarui pada 4 Mei 2019 oleh

Tags: cristian gonzalesliga 2maitimoPSIM Yogyakarta
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

PSIM Jogja Aku Yakin dengan Kamu MOJOK.CO
Esai

PSIM Jogja: Aku Yakin dengan Kamu

18 Februari 2025
Mie Ayam Pak Sarmintul Bikin Senyum Persiba Bantul MOJOK.CO
Esai

Kerja Sama yang Melahirkan Senyum bagi Sepak Bola Jogja ketika Mie Ayam Pak Sarmintul Resmi Menjadi Sponsor Persiba Bantul

14 April 2024
Liga 3 Faktanya, Liga Malaysia Jauh Meninggalkan Kita MOJOK.CO
Esai

Memaksimalkan Liga 3 Sebagai Cara untuk Mengejar Ketertinggalan dari Sepak Bola Malaysia

11 September 2023
Penginapan wasit
Kilas

Cegah Kecurangan di Liga 1, Polda DIY Jaga Penginapan Wasit

21 Juli 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.