Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Italia vs Inggris: Gairah Fratelli D’Italia dan Perhitungan Primbon dengan Akurasi “Hampir” Sempurna

Redaksi oleh Redaksi
11 Juli 2021
A A
Italia vs Inggris: Gairah Fratelli D’Italia dan Perhitungan Primbon dengan Akurasi “Hampir” Sempurna MOJOK.CO

Italia vs Inggris: Gairah Fratelli D’Italia dan Perhitungan Primbon dengan Akurasi “Hampir” Sempurna MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Akhirnya final, Euro 2020, Italia vs Inggris. Kedua penulis Mojok Euro ini menutup kisah mereka secara haru. Antara rekonsiliasi alumni dan panduan judi.      

Alief Maulana: “Duel 2 alumni Brawijaya!”

Terlepas dari sejarah bahwa sepa kbola modern diciptakan dan lahir di tanah Britania, ungkapan football’s coming home memang tidak ada yang salah. Sepak bola, jika diibaratkan sebuah anak, sudah terlalu lama merantau.

Di Indonesia, momen 2 hari raya kerap menjadi waktu yang tepat bagi para perantau untuk pulang ke rumah. Merasakan kedekatan dengan orang tua dan anggota keluarga lain. Sesuatu yang belum tentu dirasakan saat berada di tanah rantau.

Saya sebagai perantau memahami hal itu.

Momen pulang ke kampung halaman inilah yang dirindukan Inggris. Namun, bukan sepak bola yang rindu, melainkan mereka-mereka yang berada di Inggris.

Sepak bola rasa-rasanya tak rindu pulang ke rumah. Bayangkan, sepak bola kali terakhir “pulang” dengan membawa trofi, terjadi pada 1966. Setelahnya, sepak bola menjadi milik masyarakat dunia.

Sepak bola terlalu kerasan berada di perantauan. Mungkin karena di Inggris, sepak bola tak mendapatkan kenyamanan seperti saat berada di Brasil, Italia, atau bahkan Jerman.

Namun, sekali lagi, sah-sah saja ketika warga Inggris merindukan sepak bola kembali ke rumahnya.

Banyak yang menganggap ungkapan itu terlalu arogan. Terlalu merasa memiliki. Padahal, jika dilihat dari sejarah, jumlah gelar The Three Lions tak sebanding dengan 3 negara yang saya sebut di atas. Di level Euro, mereka sama seperti Indonesia di level asia, tak pernah menjadi juara.

Kadang, klaim demi klaim dikeluarkan bukan untuk menunjukkan bahwa mereka memang yang terkuat, melainkan demi menutupi kurangnya kualitas.

“Kami ini pemilik sepak bola, pewaris sebenarnya.” Padahal, jangankan pewaris, gelar Piala Dunia saja cuma 1.

Baiklah, kembali lagi, bahwa klaim dan arogansi semacam itu adalah hal yang biasa-biasa saja. Toh, konon katanya, istilah itu muncul berawal dari sindiran dan guyonan. Entah apa yang terjadi di Inggris ketika sindiran semacam itu keluar dari mulut dan tangan para pewaris takhta. Sebegitu pesimistisnya, mungkin.

Itulah Inggris, negara pemilik sepak bola yang terlalu lama tak menikmati kehangatan gelar.

Final Euro 2020 menjadi final pertama mereka (catat, final pertama mereka) setelah kali terakhir pada tahun 1966. Final pertama mereka di dua turnamen besar, Euro dan Piala Dunia, setelah 55 tahun. menyedihkan.

Iklan

Mari geser ke Italia, negara dengan kompetisi yang dianggap butut dan permainan yang membosankan. Meski kompetisinya butut dan permainannya membosankan, namun setidaknya 4 gelar Piala Dunia sudah mampir sambil makan pizza dan spaghetti.

Italia sudah terlalu lama tidak memenangi Euro. Terakhir kali juara terjadi pada 1968. Bedakan antara lama tidak menjadi juara dan tidak pernah juara. Bahkan, Denmark kali terakhir juara pada 1992.

Kesimpulannya adalah, sepak bola boleh lahir di Inggris. Namun, sudah banyak terjadi, kesuksesan justru dirasakan perantau di tanah orang. Mungkin karena kampung halamannya bosan, overrated, atau memang sudah tidak layak menyandang status “rumah” bagi sepakbola.

Saya vs Moddie Alvianto

Duel Italia vs Inggris akan menjadi pertarungan antara saya kontra Moddie Alvianto. Beliau adalah editor sekaligus sosok yang bertanggung jawab atas kelahiran buku pertama saya: Romantisme Serie A, yang akan terbit dalam waktu dekat.

Sekadar informasi, saya tak pernah meminta kepada panitia untuk menjodohkan saya dengan Italia. Mas Moddie juga sama. Semuanya murni karena kebetulan dan tentunya keberuntungan.

Mas Moddie, mau tak mau, mendukung Inggris. Padahal, hati kecilnya menolaknya. Dia pemuja Italia sejati nomor 3 di Indonesia setelah saya dan Mas Puthut EA.

Jadi, semua kalimat pujian yang Mas Moddie lontarkan kepada Inggris sejak pertandingan pertama sampai final itu semuanya bohong. Palsu. Dia lakukan itu semua demi pundi-pundi rupiah yang fana.

Terlepas dari itu semua, saya menaruh hormat betul pada beliau. Selain karena beliau yang mengatur buku pertama saya, tentu juga karena kami sama-sama lahir dari almamater yang sama: Universitas Brawijaya.

Tak hanya itu, kami juga berasal dari jurusan yang sama: Hubungan Internasional. Bedanya, beliau angkatan 2002 dan saya 2015. Hal yang berbeda lainnya adalah beliau alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan saya alumni Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (Himahi UB).

Apa pun hasilnya di final, kami berdua tak akan bertengkar. Kami sama-sama akan mendapatkan pundi-pundi rupiah. Lalu, Universitas Brawijaya, kampus tercinta, akan bangga kami berdua, sosok yang mengharumkan nama kampus, setidaknya sampai ke dunia Mojok tercinta.

Bahkan, kalau covid jancuk ini nggak ada, di final Euro 2020, saya ingin menggandeng tangan Mas Moddie sebelum laga sembari menyanyikan Mars Brawijaya. Kami akan menyanyi dengan sepenuh hati, seperti pemain-pemain Italia ketika menyanyi Fratelli D’Italia. Mungkin kami akan sampai menangis dan saling mengelap air mata. Indahnya Brawijaya.

Mari, pembaca yang baik, menyanyi Mars Brawijaya bersama saya:

Berpadu di derap langkah menyambut terangnya sang surya
Universitas Brawijaya sumber Ilmu dan budaya
Kibarkan tekad patria serempak dalam satu cita
Ayo bangkit semangat baja bahagia menanti kita
Maju terus maju Almamater tercinta Universitas Brawijaya
Dengan rahmat Tuhan dan dasar pancasila abadilah namamu
Dengan jiwa Tri Dharmamu kami setia mengawalmu
Universitas Brawijaya jayalah sepanjang masa

Moddie: “Italia vs Inggris dalam balutan primbon.”

Minggu malam, atau tepatnya Senin dini hari waktu Indonesia, gelaran final Euro 2020 akan tersaji. Italia vs Inggris. Sebagai penggemar Serie A, khususnya Juventus, saya mendukung Italia.

Masalahnya, berdasarkan undian Mojok, saya dapat Inggris. Alhasil, saya berusaha menulis Inggris dengan sebaik mungkin. Jika teman-teman yang lain menulis dengan serius dan jenaka, saya menulis dengan analisis primbon.

Cara yang saya lakukan sangat sederhana. Data saja tanggal lahir seluruh penggawa timnas Inggris. Kemudian, masukkan tanggal tersebut ke situs primbon online. Nah, akan ketemu hari beserta weton lahirnya.

Setelah itu, masukkan tanggal pertandingan. Kalo sudah ketemu, tinggal cocokkan saja. Siapa saja pemain yang hari lahirnya bertepatan dengan hari pertandingan. Mudah, bukan?

Namun, sepertinya hitungan tersebut agak susah diimplementasikan pada laga final. Kebetulan, hari pertandingan tersebut adalah Minggu Pon (mengacu pada jadwal di Inggris, ya).

Nah, lha kok setelah saya cari, tidak ada satu pun pemain Inggris yang lahir pada Minggu Pon. Meskipun ada beberapa nama yang lahir pada Minggu. Misalnya Jack Grealish, Mason Mount, Phil Foden, Dominic Calvert-Lewin, dan Jude Bellingham.

Apakah ini berarti Inggris kalah? Tunggu dulu. Mari kita lihat Italia.

Saat mengecek data pemain Italia, eh, ternyata sama persis dengan data pemain Inggris. Tidak ada satu pun pemain Italia yang lahir pada Minggu Pon. Lebih parahnya lagi, tidak ada satu pun pemainnya yang lahir pada Minggu.

Lalu, apakah Italia yang kalah? Tunggu dulu. Kita cek warna keberuntungan.

Jersey putih dianggap sebagai warna keberuntungan di Euro 2020. Spanyol, Italia, Denmark, dan Inggris adalah 4 tim yang lolos ke semifinal karena “jersey suci” itu. Meskipun begitu, tuah jersey putih runtuh tatkala Spanyol bertemu Italia. Seperti kita ketahui, Italia lolos ke final ketika mengenakan jersey biru.

Jika hari lahir dan jersey ternyata tidak bisa dijadikan acuan, lalu apa lagi yang bisa dijadikan panduan?

Barangkali statistik ini bisa berguna.

Tuan rumah juara di final Euro:

1964: Spanyol di Santiago Bernabeu

1968: Italia di Olimpico

1984: Prancis di Parc des Princes

Tuan rumah kalah di final Euro:

2004: Portugal di Lisbon

2016: Prancis di Stade de Franc

2020: Inggris di Wembley (?)

Yang jelas, 5 dari 6 analisis ala ala primbon sejauh ini tepat sasaran. Silakan bertaruh.

Football is Coming Home or Football is Coming Rome?
Honestly, Football is Coming Primbon
!

BACA JUGA Prediksi Final Euro 2020: Coming Home Atau Coming to Rome Dan ulasan Euro 2020 lainnya.

Terakhir diperbarui pada 11 Juli 2021 oleh

Tags: euro 2020final euro 2020InggrisItalia
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Kegilaan Cinta Sejati di Napoli: Antara Sepak Bola dan Maradona MOJOK.CO
Esai

Menyaksikan Kegilaan Cinta Sejati di Kota Napoli: Antara Copet, Kota Bau Pesing, Sepak Bola, dan Maradona

31 Desember 2024
Silvio Berlusconi Abadi Bersama Angka 3 di Universe AC Milan MOJOK.CO
Esai

Silvio Berlusconi Abadi Bersama Angka 3 di Universe AC Milan

13 Juni 2023
Mahasiswa asal Madura alumnus UNY di Univeristy of Bristol
Kilas

Mahasiswa Asal Madura di Inggris Cerita Beratnya Puasa 16 Jam Sambil Penelitian

16 April 2023
Elena Ricchitelli: Belajar Bahasa dan Sastra Arab untuk melawan Islamofobia
Video

Elena Ricchitelli: Belajar Bahasa dan Sastra Arab untuk melawan Islamofobia

6 Februari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.