Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Hasil Piala Dunia 2018 Swedia vs Korea Selatan Skor 1-0

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
18 Juni 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Laga Swedia vs Korea Selatan, sejauh ini, boleh dibilang menjadi salah satu pertandingan yang cantik di babak putaran grup Piala Dunia 2018.

Di atas kertas, kedua tim menggunakn pola dasar yang sama, yaitu 4-4-2. Meskipun menggunakan pola dasar yang sama, keduanya tentu menyajikan cara bermain yang sangat berbeda, memaksimalkan keunggulan masing-masing.

Kejutan yang paling menyenangkan ditunjukkan oleh Korea Selatan di babak pertama. Bermain dengan pola dasar 4-4-2, seperti yang disebutkan di atas, Korea Selatan menunjukkan bentuk yang modern.

Ketika menguasai bola, build up fase pertama, (dari kiper kepada bek tengah) Ki Sung-yeung, yang berposisi sebagai gelandang bertahan akan turun ke bawah, menempati ruang di antara bek tengah yang melebar. Dengan begitu, Korea Selatan membentuk pola 3 bek tengah. Cara bermain ini disebut salida la volpiana.

Ki Sung-yeung sendiri mengeksekusi peran ini dengan sangat baik. Sang kapten punya postur yang cukup tinggi dibandingkan rekan-rekannya yang membuatnya punya level pressing resistance yang baik. Selain itu, Ki memang punya kontrol bola di atas rata-rata. Pemain yang disebut sebagai “David Beckham dari Korea” karena menikahi seorang model pada tahun 2013 ini juga punya kelebihan dalam umpan pendek. Teknik yang ia matangkan ketika memperkuat Swansea City.

Bentuk ini membantu Korea Selatan berprogres dengan lebih lancar. Punya lebih banyak pemain di build up fase pertama, Korea Selatan bisa menghindari pressing dari dua penyerang Swedia. Lebih nyaman ketika membangun serangan dari bawah, Korea Selatan sempat menguasai pertandingan di babak pertama selama kurang lebih 20 menit.

Kejutan ini sungguh menggembirakan. Mengapa? Karena respons taktik Korea Selatan akan pressing Swedia yang tepat guna. Alasan kedua, bisa menjadi contoh untuk semua tim Asia yang akan dan sedang berjuang di level dunia. Korea Selatan bisa mengimbangi Swedia, di pembunuh raksasa, yang mengubur kesenangan Belanda dan Italia.

Nyaman menguasai bola dari bawah, Korea Selatan masuk ke build up fase kedua dan ketiga via sisi lapangan. Pemain-pemain Korea Selatan memang lebih kecil secara fisik, namun punya akselerasi yang jauh lebih baik ketimbang Swedia. Kelebihan ini sungguh merepotkan ketika pemain Korea Selatan bisa melewati bek sayap Swedia.

Selain Son Heung-Min, Korea Selatan banyak menggunakan kecepatan Hwang Hee-chan. Pemain berusia 22 tahun ini tak hanya cepat, namun punya teknik menggiring yang sangat baik. Masih muda, bermain di Piala Dunia pertamanya, Hwang bisa menjadi bintang masa depan Korea Selatan bersama Son. Apalagi Hwang konon diminati Tottenham Hotspur, klub tempat Son berkarier saat ini.

Bagaimana dengan Swedia di babak pertama? Setelah mendapatkan tekanan deras dari pemain-pemain Korea Selatan, di paruh babak akhir babak kedua, Swedia mulai menemukan ritme bertarung mereka sendiri. Koletivitas menjadi kekuatan utama. Tim asuhan Janne Andersson ini terlihat lebih tenang meladeni kecepatan pemain Korea.

Untuk mengatasi kecepatan ini, Swedia memaksimalkan betul bentuk dasar skema 4-4-2 di mana ada 2 pemain di setiap lini vertikal. Jika pemain Korea berhasil melewati satu pemain Swedia, dia akan langsung mengadapi pemain selanjutnya. Lebih stabil ketika bertahan, Swedia menggunakan sisi lapangan untuk menyerang.

Jika Korea Selatan menggunakan kecepatan di sis lapangan, pemain Swedia “maju bersama-sama” dengan umpan-umpan pendek. Salah satu kekuatan Swedia adalah kemampuan mereka memasukkan banyak pemain ke dalam kotak penalti Korea. Oleh sebab itu, umpan silang yang terasa “sporadik” pun bisa menjadi berbahaya, pun Swedia juga banyak memenangi second ball.

Babak pertama Swedia vs Korea Selatan adalah peragaan taktik yang menyenangkan. Terasa sederhana, namun bisa sangat mematikan. Sayang, belum ada gol yang terjadi.

Seperti yang ditegaskan di atas, dua kelebihan Swedia adalah kemampuan memasukkan banyak pemain ke dalam kotak penalti lawan dan kemampuan memenangi duel second ball. Punya banyak pemain di dalam kotak penalti memudahkan Swedia memilih opsi umpan. Sementara itu, kemampuan memenangi second ball artinya menjaga penguasaan bola tetap ada di Swedia.

Iklan

Dua kelebihan tersebut sangat berfungsi ketika Swedia mendapatkan hadiah penalti. Lewat bantuan VAR, wasit mendapatkan pandangan yang lebih jelas bahwa pemain Swedia memang dilanggar. Pelanggaran terjadi karena Swedia bisa memenangi second ball di dalam kotak penalti. Pemain Korea Selatan, yang terlambat bergerak, melakukan tekel terlambat. Dari tayang ulang memang terlihat pemain Korea Selatan tidak menyentuh bola, namun mengganjal pemain Swedia.

Setelah gol yang terasa menyesakkan itu, laga Swedia vs Korea Selatan tidak kehilangan intensitasnya. Korea semakin berani menguasai bola. Umpan-umpan pendek yang cepat dikombinasikan dengan penetrasi dari sisi sayap. Swedia, ingat sekali lagi, punya kolektivitas tim yang sangat baik. Blok pertahanan mereka terjaga baik. Cover shadow juga berfungsi dengan baik.

Laga Swedia vs Korea Selatan akan sangat berbeda apabila kedunya punya penyelesai peluang yang lebih tajam. Keduanya tak bermasalah dengan membuat peluang. laga Swedia vs Korea Selatan, meski berakhir untuk tim yang lebih diunggulkan, bukanlah penampilan yang buruk dari Korea Selatan.

Bagi Swedia, laju pembunuh raksasa belum akan berhenti.

Terakhir diperbarui pada 21 Juni 2018 oleh

Tags: hasil piala dunia 2018hasil swedia vs korea selatankorea selatanpiala dunia 2018swediaswedia vs korea selatan
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Kerja sama Pemprov Jawa Tengah dan Korea Selatan di bidang pendidikan yakni beasiswa kuliah. MOJOK.CO
Kilas

Pemprov Jawa Tengah Bakal Kasih Beasiswa Kuliah ke Korea Selatan untuk 100 Siswa, Hasil Kerja Sama dengan Universitas Seowon

27 Agustus 2025
Tinggalkan Probolinggo untuk kerja di Korea Selatan demi bantu Ibu. Dapat cuan gede malah dituduh tetangga jual diri MOJOK.CO
Ragam

Nekat Kerja di Korea Selatan demi Bantu Ibu, Dapat Cuan Gede Malah Dituduh Tetangga Jual Diri hingga Tak Mau Pulang Lagi

17 Juni 2025
Kim Soo Hyun, Skandal Pedofil Menjadi Sisi Gelap Korea Selatan MOJOK.CO
Esai

Ketika Oppa Kesayanganmu Terseret Kasus Pedofil: yang Perlu Dipetik dari Skandal Kim Soo Hyun

13 Maret 2025
resesi seks mojok.co
Kesehatan

Mengenal Resesi Seks yang Melanda Korea Selatan

29 November 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.