Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan Mojok
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan Mojok
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan Mojok
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Hasil Pertandingan Mesir vs Uruguay Skor 0-1

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
15 Juni 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Uruguay bermain pragmatis, mengandalkan duet penyerang Edinson Cavani dan Luis Suarez di depan. Namun pada akhirnya, laga Mesir vs Uruguay ditentukan oleh satu bola mati.

Sepeti yang sudah diperkirakan sejak jauh hari, Mohamed Salah tidak menjadi pilihan pertama untuk pertandingan Grup B Mesir vs Uruguay. Cedera bahu yang diderita Salah di final Liga Champions memang diusahakan sembuh secepat mungkin. Sayang, meski memang dibawa ke Rusia 2018, Salah belum bisa bermain penuh.

Sebetulnya, mencadangkan Salah adalah keputusan yang bijak dari Hector Cuper, pelatih Mesir. Pertandingan Mesir vs Uruguay terlalu berat untuk penyerang sayap milik Liverpool tersebut. Dan memang itulah yang terjadi. Laga Mesir vs Uruguay diwarnai banyak kontak fisik. Cukup sering, baik di babak pertama maupun kedua, pemain Mesir tergeletak kesakitan setelah beradu fisik dengan pemain Uruguay.

Jika diturunkan ke dalam pertadingan seperti ini, cedera Salah bisa semakin parah. Posturnya yang lebih pendek dibandingkan kebanyakan pemain belakang Uruguay membuat bahu Salah akan lebih mudah diincar. Di sepak bola dengan intensitas tinggi, menyerang kelemahan lawan adalah sebuah keharusan. Terdengar kejam, namun itulah kompetisi.

Oleh sebab itu, memberi waktu sembuh lebih lama kepada Salah adalah keputusan yang tepat. Meskipun taruhannya kalah melawan Uruguay, Mesir tetap masih punya potensi lolos dari babak penyisihan grup jika memenangi sisa dua pertandingan. Melihat lawan-lawan mereka (Rusia dan Arab Saudi), peluang lolos masih terbuka.

Di bawah asuhan Hector Cuper, Mesir menunjukkan inisiatif untuk lebih banyak menguasai bola. Meski sirkulasi bola terlihat diusahakan sebaik mungkin, alur bola tidak terlalu lancar. Mulai dari akhir babak pertama dan separuh awal babak kedua, Mesir mencoba menurunkan tempo untuk menemukan ruang yang lebih nyaman, untuk masuk ke wilayah pertahanan Uruguay.

Sebagai gambaran sulitnya menembus pertahana Uruguay, lewat menit 70, Mesir baru bisa melepas tembakan akurat ke arah gawang. Diego Godin, pilar Uruguay di lini pertahanan mampu membaca hampir semua cara Mesir untuk masuk ke kotak penalti. Bek senior milik Atletico Madrid tersebut masih sangat tangguh.

Uruguay sendiri tidak bisa dibilang bermain baik. Cara bermain mereka terbilang “gamblang”. Tanpa gelandang serang yang bermain berdekatan dengan duet Edinson Cavani – Luis Suarez, Uruguay banyak memanfaatkan sisi lapangan untuk berprogres masuk ke kotak penalti Mesir. Intensi mereka sangat jelas, secepat mungkin memberikan bola kepada dua penyerang di depan.

Duet Cavani dan Suarez unggul secara teknis individu ketika duel satu lawan satu dengan pemain Mesir. Kombinasi keduanya begitu matang, sampai-sampai Uruguay hanya butuh dua pemain tersebut untuk melakukan penetrasi ke dalam kotak penalti.

Di satu waktu, hanya dengan dua pemain, umpan cungkil Cavani masuk ke kotak penalti. Suarez memahami intensi umpan itu dan berlari mengejarnya. Sayang, sepakan voli Suarez membentur lutut kiper Mesir. Kesederhanaan cara bermain Uruguay, kuat bertahan tajam di depan, itulah yang membuat mereka sulit dikalahkan.

Namun, kelebihan itu juga menjadi kelemahan Uruguay. Kekurangan orang di lini depan membuat Mesir lebih mudah memotong serangan Uruguay sehingga bola tidak sampai ke kaki Cavani dan Suarez.

Intensitas pertandingan meningkat drastis di 10 menit terakhir. Memburu gol, Uruguay menambah jumlah pemain di lini depan. Christian Rodriguez menambah kanal serangan lewat sisi lapangan. Memberi Uruguay cara baru untuk menyerang.

Kebuntuan akhirnya jebol setelah umpan silang dari sepakan bola mati, Jose Gimenez menanduk bola masuk ke gawang Mesir. Situasi bola mati memang menjadi salah satu cara Uruguay untuk memburu gol. Uruguay yang pragmatis, terbukti manis. Sebuah kemenangan penting untuk terus menempel Rusia di puncak klasemen sememtara Grup A.

Tanpa Salah, Mesir terlihat susah.

Terakhir diperbarui pada 21 Juni 2018 oleh

Tags: Grup Ahasil piala dunia 2018jose gimenezmesirmesir vs uruguayMohamed Salahpiala dunia 2018Uruguay
Iklan
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Untung Mohamed Salah Nggak Jadi Buruh di Indonesia MOJOK.CO
Esai

Beda Nasib Mohamed Salah dan Pekerja di Indonesia saat Menyuarakan Hak: Menghasilkan Ketimpangan yang Dinormalisasi

6 Januari 2025
Curahan Hati Calon Mahasiswa Al-Azhar University Mesir MOJOK.CO
Kilas

Curahan Hati Calon Mahasiswa Al-Azhar University Mesir

28 Desember 2023
Culture Shock Mahasiswa Indonesia Merayakan Idul Adha di Mesir. MOJOK.CO
Kilas

Culture Shock Mahasiswa Indonesia Merayakan Idul Adha di Mesir

29 Juni 2023
Pengalaman Ketemu Hamas di Palestina dan Bekal Kamu untuk Debat dengan Akun Pro-Israel
Esai

Pengalaman Ketemu Hamas di Palestina dan Bekal Kamu untuk Debat dengan Akun Pro-Israel

18 Mei 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Hormat dan patuh sama orang tua jadi kunci nafas panjang STARCROSS sebagai brand clothing legend Jogja MOJOK.CO

Hormat dan Patuh pada “Orang Tua”, Kunci Nafas Panjang STARCROSS sebagai Brand Legend Jogja

13 November 2025
Tembok Kokoh dari Bukit Tidar Itu Bernama Orin, Bawa Timnya (futsal Untidar) Melaju Jauh Meski Main dengan Dua Lutut Cedera MOJOK.CO

Tembok Kokoh dari Bukit Tidar Itu Bernama Orin, Bawa Timnya Melaju Jauh Meski Main dengan Dua Lutut Cedera

10 November 2025
Suara Marsinah dari Dalam Kubur: 'Lucu! Aku Disandingkan dengan Pemimpin Rezim yang Membunuhku'.MOJOK.CO

Suara Marsinah dari Dalam Kubur: ‘Lucu! Aku Disandingkan dengan Pemimpin Rezim yang Membunuhku’

10 November 2025
Pemkot Semarang kuatkan usulan gelar pahlawan nasional ke KH. Sholeh Darat MOJOK.CO

KH. Sholeh Darat Semarang Harusnya Semat Gelar “Pahlawan”: Penyusun Tafisr Al-Qur’an Jawa Pegon-Guru bagi RA. Kartini hingga KH. Hasyim Asy’ari

12 November 2025
Kiper tim futsal putri UNY, Agma. MOJOK.CO

Perjuangan Ibu Belikan Sepatu Futsal, Beri Saya Kegigihan di Bawah Mistar

13 November 2025
Nasib buruh usai Marsinah jadi pahlawan nasional. MOJOK.CO

Suara Hati Buruh: Semoga Gelar Pahlawan kepada Marsinah Bukan Simbol Semata, tapi Kemenangan bagi Kami agar Bebas Bersuara Tanpa Disiksa

12 November 2025
Summer Sale Banner
  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.