Ketika Bromance Aubameyang dan Lacazette Lebih Panas Ketimbang Dilan dan Milea - Mojok.co
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
Home Balbalan

Ketika Bromance Aubameyang dan Lacazette Lebih Panas Ketimbang Dilan dan Milea

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
11 Maret 2019
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Alexandre Lacazette menguatkan hati Pierre-Emerick Aubameyang yang mengambil penalti ketika Arsenal menjamu Manchester United. Bromance yang so sweet.

Pertandingan paling menyebalkan untuk Arsenal. Melawan Tottenham Hotshit, wasit tampil sangat buruk. Kedua tim memang tidak layak mendapatkan penalti. Namun yang pasti, kemenangan The Gunners sudah dirampok secara paripurna. Tanpa wasit inkompeten dan jika VAR sudah diterapkan di Liga Inggris, Spurs bakal kembali ke khitahnya: tim papan tengah ke bawah.

Yang berbekas dari pertandingan brengsek itu bukan hanya kejengkelan dan kemarahan. Pertandingan terkutuk itu membuat ujung tombak Arsenal, Pierre-Emerick Aubameyang kehilangan sentuhannya. Mentalnya ambruk setelah gagal mengeksekusi tendangan penalti di menit akhir.

Kegagalan itu berbekas dan belum hilang, terbawa ke pertandingan berikutnya. The Gunners tandang ke rumah Rennes di ajang Piala Europa. Unggul lebih dulu oleh tendangan pisang ambon dibalur cokelat dan keju agrowisata melengkung ajaib Alex Iwobi yang mengecoh lawan dan kawan, Arsenal justru menjadi klub pecundang se-Inggris Raya. Mereka kalah dengan skor 3-1.

Aubameyang, yang bermain sebagai solo striker setelah Alexandre Lacazette absen karena mendapat kartu merah ketika melawan BATE, bermain tanpa nyawa. Senyum lebar yang menjadi ciri khasnya, tidak terlihat. Ia lebih banyak murung. Mental yang masih terluka bikin Aubameyang seperti pesepak bola liga amatir yang disponsori es krim itu. Kontrolnya kacau, pergerakannya tumpul.

Baca Juga:

Derby London Utara: Arsenal Atau Tottenham Hotspur, Siapa Lolos Ke UCL?

Mesut Ozil Dibeli RANS FC Milik Raffi Ahmad? Ozil Bakal Merasa Pulang ke Rumah

Dusan Vlahovic, Permata Serie A, Bisa Dibeli Arsenal di Januari 2022?

Lalu datanglah big match, yang bisa dikata menjadi pertandingan paling penting bagi Arsenal. Menjamu Manchester United, kekhawatiran itu terasa jelas. United lagi bagus-bagusnya. Lapis kedua mereka bisa mengalahkan PSG di Prancis. Klub dari Liga Petani itu memang tidak bisa diharapkan di saat-saat genting.

Unai Emery membuat kejutan dengan menduetkan Aubameyang dan Lacazette di depan. Keduanya ditemani Mesut Ozil yang bermain di posisi favoritnya. Banyak yang memperkirakan Emery akan bermain sedikit aman dengan menurunkan banyak gelandang. Sementara itu, di depan, Lacazette yang akan bermain karena mental Aubameyang tengah ambruk.

Namun, yang namanya pelatih pasti lebih tahu situasi di kamar ganti dan apa yang perlu dilakukan ketika pemain pentingnya lagi jelek. Ini yang namanya kepercayaan. Meski memang, sepanjang babak pertama, trio di depan ini sungguh buruk sekali mainnya. Hanya Lacazette, yang sekali lagi, menunjukkan kelasnya.

Sejak datang ke Arsenal, Lacazette selalu tampil brilian di setiap big match. Statistik menjadi buktinya. Melawan Spurs, Lacazette membuat 1 gol dan 2 asis, vs Liverpool 1 gol dan 1 asis, vs Manchester United 1 gol dan 3 asis, vs Chelsea 1 gol, dan vs Manchester City membuat 1 gol. Melawan United di pertemuan kedua, Laca memberi 1 asis dan kontribusi yang berbeda.

Lacazette memang tidak bikin gol. Namun, bermain berdekatan dengan Ozil dan Aubameyang, pemain asa Prancis itu menjadi penghubung dari lini tengah. Ia tidak berhenti bergerak, membuka ruang untuk kawan-kawannya. Kontrolnya prima, dan tidak mudah kehilangan bola kecuali dilanggar lawan.

Ketika berada dalam performa terbaik, Lacazette bisa bermain sebagai pemantul bola sekaligus bermain lebih mobile untuk mencari ruang di lini depan.

Kemampuan Lacazette untuk bermain sebagai pemantul didukung oleh low center of gravity dan postur yang kokoh. Pesepak bola dengan low center of gravity menjadikannya lebih mudah menurunkan kecepatan lari, bergeser untuk mengantisipasi perubahan posisi lawan, dan menaikkan kecepatannya dalam sekejap.

Ketika hendak menerima umpan vertikal, Lacazette cukup sering mengulurkan tangan ke belakang seperti gerakan memeluk untuk memeriksa posisi bek lawan yang menempelnya dengan ketat.

Ketika mengulurkan tangan ke belakang, Lacazette akan merendahkan tubuh, menekuk lutut, membuat bek lawan kesulitan menggeser posisi berdirinya. Ia “menancapkan kaki” ke dalam tanah. Tubuh yang kokoh mendukung aksi ini.

Pada momen ini, ia melakukan aksi yang kompleks, yaitu mengukur jarak dengan bek, menguatkan posisi berdiri, fokus ke bola, sekaligus mengamati situasi sekitar.

Ketika umpan dilepas, Lacazette akan melentingkan badan dengan cepat untuk menerima umpan. Akibatnya, tercipta celah antara dirinya dan bek lawan. Celah yang tercipta tidak lebar, hanya dua atau tiga meter saja. Namun, celah tersebut sudah cukup bagi mantan penyerang Lyon tersebut untuk mengalirkan bola dengan urgensi dan intensitas tinggi.

Inisiatif yang tidak terlihat dari Aubameyang, justru sangat terasa dari Lacazette. Salah satu penetrasinya berbuah penalti ketika Fred, gelandang United, dengan ceroboh memasukkan badannya. Laca terjatuh dan penalti untuk Arsenal. Momen inilah yang menunjukkan chemistry antara Laca dan Auba.

Lacazette tahu betul kalau rekan kerjanya di lini depan sangat butuh gol untuk mengangkat mental. Pun Auba mengakuinya bahwa sepanjang latihan menjelang laga, ia sudah berlatih lebih keras, terutama untuk menghadapi momen krusial seperti penalti. Setelah wasit meniup peluit dan menghadiahi Arsenal sebuah penalti, Laca menghampiri Auba.

Foto milik Stuart MacFarlane

Ia tatap mata Auba dalam-dalam. Ia pegangi kedua pipi Auba. Ia mentransfer energi positif ke dalam mental Auba yang akan mengambil penalti. Auba menghadapi salah satu kiper terbaik di dunia, David De Gea. Melawan klub semenjana, Hugo Lloris, Auba malah gagal. Ini momen penentuan.

Gurat keraguan masih terlihat nyata di wajah Auba ketika mengambil ancang-ancang hendak mengambil penalti. Namun, di dalam kepalanya, ia yakin betul semuanya bakal berjalan lancar. Energi dari Laca tidak boleh disia-siakan.

Gemuruh Emirates masih tersisa di telinga ketika ia mulai melangkah. Ayunan kakinya justru mantab, mungkin Auba sendiri bakal heran. Kalimat dari energi positif Laca terdengar lagi: “Menendang penalti itu berat, Auba. Kamu bakal kuat. Kamu ambil penalti itu dan bikin gol.”

Sepatunya yang basah justru memberi gesekan yang pasti ke kulit bola. Ia menendang ke arah favoritnya, arah yang sebelumnya bisa ditebak Lloris, kiper sebuah tim punya Papa FA itu.

Segalanya luruh dalam hitungan detik. Kepercayaan diri itu mengalir deras. De Gea ditipu secara mutlak. Ia menebak ke arah yang salah. Gol tercipta dan Auba merayakannya secara gempita. Di ujung perayaan, Laca dan Auba melakukan selebrasi khas milik keduanya; bersalaman sambil membungkukkan badan tanda saling menghormati yang kali ini disusul saling berpelukan. Sebuah bromance murni yang bakal bikin kisah cinta Dilan dan Milea seperti kisah stensilan belaka.

Apakah mental Auba sudah pulih selepas gol itu? Gooners sedunia pasti berharap demikian. Bromance Aubameyang dan Lazacette bakal sangat menentukan dalam usaha Arsenal kembali ke Liga Champions. Bromance yang bakal menjadi pondasi kuat untuk musim depan.

Terakhir diperbarui pada 28 Mei 2021 oleh

Tags: Arsenalaubameyanglacazetteliga inggris
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Derby London Utara: Arsenal Atau Tottenham Hotspur, Siapa Lolos Ke UCL?

Derby London Utara: Arsenal Atau Tottenham Hotspur, Siapa Lolos Ke UCL?

12 Mei 2022
Mesut Ozil Dibeli RANS FC Milik Raffi Ahmad? Ozil Bakal Merasa Pulang ke Rumah MOJOK.CO

Mesut Ozil Dibeli RANS FC Milik Raffi Ahmad? Ozil Bakal Merasa Pulang ke Rumah

10 Januari 2022
Permata Serie A: Dusan Vlahovic Bisa Dibeli Arsenal di Januari 2022? MOJOK.CO

Dusan Vlahovic, Permata Serie A, Bisa Dibeli Arsenal di Januari 2022?

8 Januari 2022
Arsenal Kalah Melawan Pemain ke-12 Manchester City MOJOK.CO

Arsenal Kalah ketika Melawan Pemain ke-12 Manchester City

2 Januari 2022
Martinelli: Oase di Ladang Tandus Arsenal MOJOK.CO

Martinelli: Oase di Ladang Tandus Arsenal

19 Desember 2021
Aubameyang Diasingkan dari Arsenal: Wujud Tangan Besi Mikel Arteta? MOJOK.CO

Aubameyang Diasingkan dari Arsenal: Wujud Tangan Besi Mikel Arteta?

18 Desember 2021
Pos Selanjutnya

Asal-Usul Kata Serapan Bahasa Indonesia yang "Diimpor" dari Bahasa Asing

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Bagaimana Saya Bertahan Hidup di Bangku SMA dengan Menyontek saat Ujian

Ketika Bromance Aubameyang dan Lacazette Lebih Panas Ketimbang Dilan dan Milea

11 Maret 2019
Lokasi 18 SPBU di Jogja untuk uji coba MyPertamina

Lokasi 18 SPBU di Jogja yang Jadi Tempat Uji Coba MyPertamina untuk Roda Empat

30 Juni 2022
kecurangan SBMPTN

Polisi Amankan 15 Pelaku Kecurangan SBMPTN di UPN Veteran Yogyakarta

28 Juni 2022
Garuda Pancasila, Sudharnoto

9 Fakta Pencipta Lagu Garuda Pancasila yang Tersingkir dari Sejarah

26 Juni 2022
Pertamina dan aplikasi MyPertamina yang bikin ribet rakyat kecil! MOJOK.CO

MyPertamina dan Logika Aneh Pertamina: Nggak Peka Kehidupan Rakyat Kecil!

29 Juni 2022
PPDB SMA/SMK DIY dan sekolah pinggiran kekurangan murid

PPDB SMA/SMK Ditutup, Sekolah Pinggiran di DIY Kekurangan Murid

30 Juni 2022
Teror Spirit di Puncak Bogor Hingga Makassar MOJOK.CO

Teror Spirit di Puncak Bogor Hingga Makassar: Antara Keriaan dan Kemarahan yang Tak terjawab

30 Juni 2022

Terbaru

ganja medis mojok.co

IDI Angkat Bicara Soal Wacana Penggunaan Ganja untuk Medis

5 Juli 2022
ACT Bikin Geger! Petingginya Tilap Miliaran Dana Kemanusiaan MOJOK.CO

ACT Bikin Geger! Petingginya Tilap Miliaran Dana Kemanusiaan, Kepercayaan Publik Berpotensi Koyak

5 Juli 2022
Deputi II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Imdadun Rahmat. (Dok. Baznas.go.id)

Deputi Baznas Sebut Global Zakat Milik ACT Tak Punya Izin

4 Juli 2022
Sepeda motor dibakar dalam bentrok di Babarsari, Senin (04/07/2022)

Bentrok Antarkelompok di Babarsari, Sri Sultan Minta Polisi Tindak Keras Pelaku 

4 Juli 2022
sri sultan hb x mojok.co

Masa Jabatan Sri Sultan HB X Habis, DPRD DIY Geber Pembentukan Pansus

4 Juli 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In