Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Barcelona, Manchester United, dan Arsenal Sudah Harus “Bekerja” Sejak Januari 2020

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
2 Januari 2020
A A
arsenal manchester united barcelona liga inggris transfer pemain MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Bagi Barcelona, Manchester United, dan Arsenal inilah saatnya untuk menginjak pedal gas. Pendekatan harus dilakukan secerdas mungkin.

Jendela transfer Januari bukan periode yang menyenangkan. Terutama bagi klub yang sebetulnya membutuhkan tambahan tenaga, tetapi punya beberapa keterbatasan. Keterbatasan itu bukan dari dalam klub sendiri. Keterbatasan justru hadir dari luar klub itu sendiri. Sebuah pengalaman yang tengah dialami Barcelona, Manchester United, dan Arsenal.

Barcelona, Manchester United, dan Arsenal sudah harus memulai “kerja” sejak awal Januari 2010. Ketiganya tidak boleh membuang waktu. Bukan, bukan karena jendela transfer Januari itu begitu pendek periodenya. Baik Barcelona, Manchester United, maupun Arsenal harus sadar kalau perburuan pemain, terutama di pos striker, bukan urusan gampang.

Betul, ketiganya akan dan sudah membutuhkan striker. Bukan sembarang striker. Ini sulitnya. Ketiganya membutuhkan striker modern. Penyerang yang compatible dengan perkembangan sepak bola. Liverpool punya sosok Roberto Firmino, misalnya. Sosok Firmino itulah yang harus mereka kejar jika melihat cara bermain masing-masing pelatih.

Bukankah Barcelona, Manchester United, dan Arsenal sudah punya striker saat ini? Ya, para striker yang membutuhkan pendamping maupun mereka yang sudah hampir habis masa edarnya.

Barcelona tidak punya pelapis untuk Luis Suarez, pun Lionel Messi. Jangan kamu katakan Ousmane Dembele yang akan meneruskan mereka. Begitu juga Antoine Griezmann. Nama pertama bukan pemain yang punya kesadaran untuk menjadi pemimpin atau penyedia solusi. Dembele menghabiskan banyak waktu untuk mengurusi hal-hal di luar sepak bola untuk kemudian cedera dalam waktu yang lama.

Griezmann? Dia hanya akan menjadi “salah satu” penerus dan tentu saja membutuhkan rekan setanding. Luis Suarez dan Lionel Messi sudah berusia 32 tahun. Pelatih Barcelona sudah tidak bisa menggunakan keduanya dalam sistem pressing sebagai bentuk upaya menjaga stamina. Mau sampai kapan? Toh sistem ini tidak berfungsi ketika keduanya tidak berada dalam performa terbaik.

Untung saja, sejauh ini, meski bermain buruk, Suarez adalah salah satu pembidik gawang terbaik di Eropa. Kematangan dalam mencari posisi membantunya menutupi jangkauan pergerakan yang semakin sempit. Kematangan yang membuat Suarez menjadi rekan ideal bagi Messi. Namun, momen-momen itu bakal segera pupus.

Barcelona, mungkin, belum akan bisa memberi striker di Januari 2020. Untuk membeli high profile player dibutuhkan waktu yang panjang. Blaugrana, sekali lagi, mungkin, akan memanfaatkan Januari sebagai waktu yang tepat untuk melongok jendela transfer. Satu atau dua rumor akan muncul, tetapi tenggelam lagi.

Lagipula, Barcelona belum bisa mengharapkan La Masia untuk memproduksi striker dengan kualitas seperti Suarez. La Masia, sejauh ini, belum memproduksi penyerang yang awet di sepak bola level tertinggi selain Lionel Messi. La Masia adalah salah satu “pabrik pemain” terbaik untuk posisi gelandang sentral.

Bergeser ke Inggris, ada Manchester United dan Arsenal. Tidak ada orang yang paling kecewa selain Ole Gunnar Solskjaer ketika mengetahui Erling Haaland berlabung ke Dortmund. Tidak ada klub yang paling susah menahan bintangnya untuk pergi selain Arsenal.

Manchester United punya dua pemain hebat di pos nomor 9, Martial dan Rashford. Namun, mengakomodasi mereka di pos yang sama bukan urusan mudah. Masuk akal apabila Manchester United membutuhkan “nomor 9 murni” untuk menengahi perdebatan Martial dan Rashford.

Haaland memenuhi semua kriteria. Masih muda, postur sangat mendukung untuk bermain di Liga Inggrs, pintar, penuh determinasi, punya akad dengan dirinya sendiri untuk tidak pernah mneyerah dalam segala situasi, striker modern, dan sudah memahami apa itu pressing football.

Bagaimana saya tahu semua itu? Karena saya bermain Football Manager. Sebuah game yang banyak diremehkan. Hanya dianggap “simulasi” semata, sekadar media onani seorang armchair manager.

Iklan

Sport Interactive, pengembang game Football Manager, bekerja sama dengan analis performa di olahraga bernama Prozone Recruiter. Beberapa klub di dunia sudah menggunakan database Football Manager untuk kerja yang berkaitan dengan scouting pemain.

Setiap entri yang digunakan oleh klub berupa detail analisis dari performa, kontrak, dan statistik biographical. Data-data ini membantu klub profesional untuk menganalisis pemain potensial. Bukan hanya soal talenta, tetapi juga apakah mereka bisa bermain di negara yang berbeda dan sistem yang berbeda.

Lewat Football Manager, kamu belajar posisi dan peran pemain. Belajar manajemen sumber daya manusia. Mengenal sifat pemain, kelebihan dan kekurangan, di mana semuanya bersumber dari sebuah perusahaan statistik. Nggak suka sama game itu biasa. Namun, kalau kamu memandang Football Manager sebelah mata, kamu itu antara sok tahu dan bebal, seperti biasanya.

Kembali ke Manchester United dan Arsenal. Kualitas dan trait yang disediakan oleh Haaland adalah kebutuhan dua klub papan bawah Liga Inggris itu. Bagi Arsenal, Januari 2020 adalah tentang kerja keras menahan kepergian Aubameyang dan Granit Xhaka.

Kabar terbaru mengungkapkan kalau Aubameyang sudah minta dijual karena kangen dengan Liga Champions. Kalau Aubameyang mau bersabar hingga musim panas, Arsenal punya waktu untuk menyortir. Jumlah striker muda berkualitas sebetulnya tidak sedikit. Namun, membeli mereka di Januari, sekali lagi, bukan urusan gampang.

Di Januari, kamu akan berhadapan dengan agen yang menuntut signing on fee tinggi, harga jual melonjak karena klub yang ditinggalkan pasti butuh pengganti, dan proses adaptasi pemain. Di mata saya, Januari 2020 bukan jendela transfer untuk membeli, tetapi untuk menjajaki secara resmi kepada klub dan pemain.

Proses menjajaki pun tidak mudah. Sama kok kayak kamu mendekati orang terkasih. Tidak bisa sembarang tabrak. Ada tarik dan ulur. Bagi Barcelona, Manchester United, dan Arsenal inilah saatnya untuk menginjak pedal gas. Pendekatan harus dilakukan secerdas mungkin. Siapa tahu, di Januari ini, ada wonderkid yang ngambek dan minta dijual.

BACA JUGA Titik Genting Aubameyang dan Cacat Manajemen Arsenal atau tulisan Yamadipati Seno lainnya.

Terakhir diperbarui pada 2 Januari 2020 oleh

Tags: ArsenalBarcelonaliga inggrisLiga SpanyolManchester Unitedtransfer januaritransfer pemain
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Harry Maguire Bek Dungu Manchester United Anti Bullying MOJOK.CO
Esai

Harry Maguire, Bek Dungu Milik Manchester United yang Mengajari Kita Makna Ketahanan Mental dan Cara Melawan Bullying

20 Oktober 2025
Untung Mohamed Salah Nggak Jadi Buruh di Indonesia MOJOK.CO
Esai

Beda Nasib Mohamed Salah dan Pekerja di Indonesia saat Menyuarakan Hak: Menghasilkan Ketimpangan yang Dinormalisasi

6 Januari 2025
Rokok Ilegal identik dengan Liga Inggris, yang Legal Liga Italia MOJOK.CO
Esai

Kenapa, ya, Rokok Legal Identik dengan klub Liga Italia, sementara Rokok Ilegal Lebih Dekat dengan klub Liga Inggris?

9 November 2024
Vidio vs Rp18 Triliun Live Streaming Ilegal Jelang Liga Inggris MOJOK.CO
Esai

Vidio Wajib Cemas. Menjelang Liga Inggris, Keuntungan Live Streaming Ilegal Mencapai Rp18 Triliun!

9 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.