MOJOK.CO Apakah sebaiknya kita nikah dulu? Atau mendingan travelingsampai bosan aja? Benarkah menikah membatasi kesempatan bepergian?
Pernikahan adalah sebuah momen sakral yang diidamkan banyak orang, termasuk penulis, eh, maksudnya kita semua. Semakin meningkatnya usia kita, semakin banyak undangan pernikahan teman yang kita dapatkan. Alhasil, semakin besarlah tingkat baper dan perasaan ingin nikah.
Tapi ternyata, sama menggodanya dengan “pernikahan”, traveling terus menjadi bayangan bagi banyak orang. Tidak sedikit yang berpendapat bahwa pernikahan semestinya dilaksanakan hanya jika si calon pengantin sudah merasa cukup ber-traveling ria. Singkatnya, belum jalan-jalan, belum asyique~
Hmmm, jadi gimana yha? Apakah sebaiknya kita menikah dulu? Atau mendingan traveling sampai bosan aja? Benarkah menikah membatasi kesempatan bepergian?
Sebuah laman di Facebook, Indonesia Jaman Dulu, memancing para netizen beropini perihal yang satu ini dengan membagikan gambar berisi tulisan yang nggapleki tenan.
Ah, masak sih kalau udah nikah bakal susah traveling? Masak sih kalau ke Alfamart disuruh balik? Jadi Tramafla, gitu? #krik.
Munculnya anggapan bahwa traveling sebaiknya dilakukan sebelum nikah umumnya didukung dari fakta bahwa kita tentu butuh waktu lebih banyak untuk mengurus pasangan dan anak-anak kelak. Selain itu, traveling membutuhkan dana yang tidak sedikit. Kalau udah nikah, anggaran biaya ini harus dibagi lagi untuk biaya hidup berdua, looo~
Lagi pula nih, kalau dipikir-pikir, dengan berlibur dan berkeliling, kita bisa mendapat banyak insight baru yang sebelumnya tidak pernah kita dapatkan. Bukan tidak mungkin juga nantinya kita bakal mendapat ide mengenai tema dan konsep pernikahan. Selain foto-foto yang memang Instagram-able dan Insta Story-able, bukankah hal ini sangat menggiurkan?
Di sisi lain, tidak sedikit orang yang merasa bahwa traveling tetap akan bernilai tinggi sekalipun dilakukan setelah menikah. Penganut paham ini menyadari betul bahwa bepergian berdua itu jauh lebih menyenangkan dibanding pergi sendirian. Udah sah, gitu, loh~
Setelah menikah, kita bebas ndusel-ndusel sepuas hati dalam perjalanan pada suami atau istri, bukannya peluk-peluk bantal dan tutupan selimut kalau lagi kedinginan. Selain itu, ongkos traveling yang semakin tinggi juga bisa membuat kita berlatih lebih keras untuk menabung.
Mengingat topik ini cukup seksi dan selalu hot, kita simak jha komen-komennya di gambar tadi~
Pertama-tama, sebuah respons dengan upaya positive thinking terbaik.
Ismaniasita Tita: Mungkin si dia gak bawa kunci rmh
Dilanjutkan dengan curhat netizen…
Agung Bayu P: Tuku obat kesuwen ae tekan omah bojo nesu nganti nangis-nangis.. Byuuuuhhhh
Yanti Tombeng-Saerang: Jgnkan k Alfamart, k kmr mandi aja susah
Mungkin Mbak Yanti punya pengalaman seperti di tulisan ini.
Gatotkaca Tak Bersayap: hahahahaha….sekalinya nyampe rumah masih kena omel, beli barang 1 aja lama banget!!!…( apa mereka gak mikir ya, hrs nyari barangnya dulu dirak, blm lagi antrian dikasir…hahahah…) yo wess lahhh nasib nak wes rabbi…
Kemudian, pembelaan.
Rizky Zanuar Soleh: Karena karyawan Alfamart sekarang cantik2
Terus, intinya, traveling harus sebelum nikah? Hmm, tapi tapi tapi kok… 🙁
Vendy Limelo: Melajang betul travelling sendiri, disana uda ada janjian lovernya menunggu/ seseorg dinegerinya.
Meski begitu, ada juga yang aman terkendali dan bisa dicontoh.
Yoeno: Alhamdullilah wktu lajang aq sdh singgah hmpir sebagian wil indonesia.
Atas semua kekhawatiran dan ketakutan, solusinya hanya satu: pergi berdua.
Freddy Dassler: Travelling bareng.. problem solved
Tutik Sugiyartri: Aah..ga juga tuh…, kami bisa traveling bareng ber 2…kadang sama anak2 juga.., gituu kok ambil repot to min..min..?, yg jomblo jadi tambah takut nikah tuh..baca statusmu..
Hmm, menurut kamu gimana, my lov? Saran saya, sih, traveling dulu juga nga papa, kawin dulu juga boleh. Ngomong-ngomong, kenapa sekarang nikah didebatin mulu yak?
N.B.: Artikel ini bukan promo Alfamart. Jangan suka menuduh yang bukan-bukan.
BACA JUGA Pernikahan Lesti Kejora & Rizky Billar Live 11 Jam di ANTV: Ini Baru Namanya Hiburan dan tulisan lainnya dari Aprilia Kumala.