Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Manchester United Kini Lebih Bahagia Bersama Ole Gunnar Solskjaer

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
9 Maret 2020
A A
Manchester United dan Ole Gunnar Solskjaer Liga Inggris MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Saling memberi dan saling menerima antara pemain Manchester United dan Ole Gunnar Solskjaer. Kebahagiaan pemain sudah seperti setengah langkah menuju kemenangan.

Kalau membicarakan paruh pertama Liga Inggris musim 2019/2020 dan Manchester United, satu kata yang akan muncul adalah inkonsisten. Manchester Merah ini bisa bermain sangat rapi, sangat terorganisir ketika melawan tim-tim enam besar Liga Inggris. Namun, skuat asuhan Ole Gunnar Solskjaer bisa bermain sangat buruk ketika menghadapi mereka yang seharusnya bisa dikalahkan dengan mudah.

Mundur satu musim ke belakang, istilah “inkonsistensi” itu terasa sepanjang musim. Tidak konsisten membuat MU gampang kalah. Padahal, di laga tersebut, Manchester United punya segala hak untuk membawa pulang kemenangan. Apa, sih, akibat lanjutan dari penyakit inkonsistensi yang diderita sebuah klub seperti MU?

Jawaban paling jelas adalah Manchester United menjadi mudah kalah. Mengapa? Karena beberapa pemain tidak tampil profesional. Aura tim yang buruk dan kesulitan meraih kemenangan akan membuat pemain kehilangan kepercayaan, baik terhadap dirinya maupun kepada pelatih atau rekan satu tim.

Pemain menjadi tidak bahagia bermain untuk, misalnya Manchester United. Sejak musim lalu, kita tahu kalau Paul Pogba sudah tidak jenak mengenakan seragam merah MU. Perasaan itu terbawa hingga musim ini. Ketika dikabarkan cedera, Pogba malah bepergian untuk mengahadiri sebuah acara di mana dirinya menjadi brand ambassador. Gimana Ole Gunnar Solskjaer nggak pusing ketika menghadapi pemain yang enggan bermain lagi….

Saya tahu, seorang pesepak bola profesional dengan gaji tinggi seharusnya bertindak selayaknya “pesepak bola profesional”. Namun, dalam kondisi seperti ini, sisi menusia mereka yang biasanya mendominiasi. Rasa jengah, bosan, marah menjadi satu. Biasanya, perasaan ini akan ditumpahkan kepada agen masing-masing. kalau sudah begitu, lahir gosip-gosip transfer.

Selain menyusun taktik dan merancang latihan, kerja paling sulit bagi pelatih kepala seperti Ole Gunnar Solskjaer adalah menghadapi sifat pemain. Terutama menghadapi mereka yang sudah enggan bermain untuk Manchester United. Nama besar, kharisma, dan ketegasan seharusnya menjadi pilihan bagi pelatih. Namun, semuanya tidak sesederhana itu.

Mungkin, Ole Gunnar Solskjaer akan dihadapkan kepada situasi di mana pemain yang lagi “ngambek” itu harus dimainkan. Misalnya karena beberapa pemain lainnya cedera. Mau tidak mau, Ole Gunnar Solskjaer harus bisa memacu semangat pemain itu. Ole bukan pelatih baru, tetapi perlu diakui kharismanya belum sebesar Jurgen Klopp.

Rasa tidak bahagia pemain itu akan menular ke performa di atas lapangan. Mereka tidak mau berlari lebih jauh atau bergerak lebih cepat untuk Manchester United. Berbagai campuran perasaan itu membuat pemain semakin tidak betah. Sifat seperti itu pasti berpengaruh di seisi ruang ganti. Gloomy, mungkin istilah yang pas untuk menggambarkan situasi tersebut.

Manchester United sayang Ole Gunnar Solskjaer

Satu hal yang pasti, manajemen MU masih sayang Ole Gunnar Solskjaer. Terlihat dari kepercayaan yang masih diperlihatkan manajemen ketika Manchester United sedang kalahan. Kepercayaan itu juga terlihat dari sikap manajemen yang mau mengabulkan ide Ole untuk melepas Romelu Lukaku dan Alexis Sanchez untuk kemudian membeli Bruno Fernandes.

Pembelian Bruno Fernandes di Januari 2020 seperti menjadi penanda. Sebuah titik di mana Ole Gunnar Solskjaer akan menemukan kembali kebahagiaan dari para pemainnya. Bruno Fernandes tidak hanya sumur kreativitas Manchester United. Pemain asal Portugal itu memberi contoh cara mencintai sebuah klub yang sudah memberinya kepercayaan.

Bruno Fernandes seperti bermain dengan semua napas yang dia punya. Fred, yang lebih banyak menjadi rekan Bruno di lapangan tengah menemukan pasangan yang bisa melengkapi dirinya. Kamu bisa menemukan buktinya di beberapa pertandingan MU melawan Manchester City dalam dua bulan terakhir.

Fred yang ceroboh sudah tidak terlihat lagi. Pemain asal Brasil itu lebih “bisa dipercaya” di lapangan tengah. Dia tidak sembunyi dari duel-duel fisik, umpan-umpannya lebih akurat, determinasinya lebih terasa.

Ole Gunnar Solskjaer juga menemukan kebahagiaan dari bergabungnya Odion Ighalo. Pemain pinjaman yang sempat menjadi bahan ledekan karena datang dari Liga China itu langsung bisa bermain stabil. Dia sudah membuat tiga gol dan bermain sangat rapi di ujung babak kedua ketika MU mengalahkan City dengan skor 2-0. Ighalo punya peran penting di gol kedua MU.

Iklan

Manchester United dengan pemain yang lebih bahagia dan punya pikiran positif memudahkan kerja Ole. Dari 10 laga terakhir, MU belum pernah kalah. Posisi lima masih bisa dipertahankan dan jarak dengan Chelsea di peringkat empat bisa dijaga dengan baik. Peluang lolos ke Liga Champions masih terbuka lebar, bahkan ketika memasukkan kasus FFP City ke dalam hitung-hitungan.

Manajemen sayang Ole dan Ole sayang kepada semua pemainnya. Saat ini, Ole masuk ke dalam “daftar khusus” pelatih yang bisa dua kali mengalahkan Pep Guardiola dalam satu musim. Sebelumnya, hanya dua pelatih yang bisa, yaitu Nuno Espirito Santo dan Antonio Conte. Kamu tahu apa yang Ole katakan kepada media?

“Bukan saya yang tiga kali mengalahkan Pep Guardiola musim ini, tetapi para pemain.” Sebuah kalimat yang pasti membuat para pemain Manchester United tersenyum bahagia. Artinya, kerja keras mereka diakui. Saling memberi dan saling menerima. Kebahagiaan pemain sudah seperti setengah langkah menuju kemenangan.

BACA JUGA Sosok Ole Gunnar Solskjaer dengan Siluet Sir Alex Ferguson di Belakangnya atau tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.

Terakhir diperbarui pada 9 Maret 2020 oleh

Tags: Cityliga inggrisManchester CityManchester UnitedMUoleOle Gunnar SolskjaerPep Guardiolaunited
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Harry Maguire Bek Dungu Manchester United Anti Bullying MOJOK.CO
Esai

Harry Maguire, Bek Dungu Milik Manchester United yang Mengajari Kita Makna Ketahanan Mental dan Cara Melawan Bullying

20 Oktober 2025
Untung Mohamed Salah Nggak Jadi Buruh di Indonesia MOJOK.CO
Esai

Beda Nasib Mohamed Salah dan Pekerja di Indonesia saat Menyuarakan Hak: Menghasilkan Ketimpangan yang Dinormalisasi

6 Januari 2025
Rokok Ilegal identik dengan Liga Inggris, yang Legal Liga Italia MOJOK.CO
Esai

Kenapa, ya, Rokok Legal Identik dengan klub Liga Italia, sementara Rokok Ilegal Lebih Dekat dengan klub Liga Inggris?

9 November 2024
Honda City Sedan “Menipu”: Terlihat Lembut, tapi Galak Bertenaga MOJOK.CO
Otomojok

Honda City: Mobil Sedan Kelas Menengah Terbaik yang Agak “Menipu” karena Ia Lembut, tetapi Tetap Bertenaga

4 Maret 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.