Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Lo Spirito Milan dan Omong Kosong Usia Senja Zlatan Ibrahimovic

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
17 Desember 2020
A A
Lo Spirito Milan dan Omong Kosong Usia Senja Zlatan Ibrahimovic MOJOK.CO

Lo Spirito Milan dan Omong Kosong Usia Senja Zlatan Ibrahimovic MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Ketika Zlatan Ibrahimovic sudah kembali, AC Milan akan menjadi monster dengan kekuatan yang utuh dan semakin sulit dikalahkan.

Banyak yang mengolok-olok AC Milan ketika di dua pertandingan terakhir mereka gagal menang. Setan Merah yang lebih berkelas ketimbang setan dari Manchester itu hanya bermain imbang dengan Parma dan Genoa. Tipikal fans bebal akan menertawakan Milan. Namun, mereka yang memahami makna perjuangan akan angkat topi.

Saya tidak sedang menulis kalimat satire atau sarkas. Saya sedang menegaskan sebuah pencapaian.

Biar saja keunggulan AC Milan dari Inter kini tinggal terpaut satu poin saja. Dua hasil imbang memang tidak menguntungkan. Namun, jika kamu punya pikiran jernih, justru Milan sedang menunjukkan kedewasaan dan profesionalitas ketika pemain terbaik mereka, Zlatan ibrahimovic, sedang absen karena cedera.

Ketika melawan Parma, skuat asuhan Stefano Pioli ini tertinggal dua gol terlebih dahulu. Kondisi yang sama terjadi lagi ketika dijamu Genoa. Satu kesamaan, AC Milan tidak kalah di dua laga tersebut. Mereka bisa bangkit dengan tenaga sendiri. Mereka menunjukkan semangat lo spirito yang sebetulnya menjadi jenama klub rival, Juventus.

Serie A memang kompetisi yang unik. Ketika banyak klub di liga lain tidak lagi menggantungkan nasib ke satu pemain, di Serie A, hal seperti itu masih dianggap kewajaran. Satu pemain saja, di Serie A, bisa mengubah aura sebuah klub. Orang Italia menyebutnya sebagai protagonista, dia yang menjadi aktor utama dan menjadi penentu.

Sang penentu, ketika berhasil menularkan aura tak mau kalah dianggap mencapai level yang lebih tinggi lagi. Level grande, satu level di bawah status legenda. Di mata saya, Milan saat ini sudah tertular oleh “arogansi” dan gairah tak mau kalah dari Zlatan Ibrahimovic. Satu sisi yang mungkin sedang menjadi bahan tertawaan fans rival. Para fans yang merayakan dua hasil imbang Milan.

Dibandingkan dengan capaian bersama Ajax, Juventus, Inter, Barcelona, PSG, atau LA Galaxy, menurut saya, Zlatan menemukan cintanya yang utuh bersama AC Milan. Cinta yang menguasai, sedikit posesif, tak mau kalah. Namun, di balik semua itu, cinta yang ada ternyata sangat tulus.

Zlatan dan Milan seperti sudah menjadi satu entitas ketika berhadapan dengan halangan. Mereka berdua seperti menjadi wujud dari kalimat, “Sombong karena bisa.” Mungkin, akan lebih tepat jika kalimat itu berbunyi, “Arogan karena bisa.” Dan tidak selamanya sikap seperti itu selalu bermakna negatif.

Tahukah kamu, Zlatan Ibrahimovic punya determinasi sangat tinggi untuk menjaga kebugarannya. Persis seperti cara pandang Cristiano Ronaldo dan Ryan Giggs tentang pentingnya menjaga kebugaran di “usia senja”.

Marini Anggitya, lewat The Flankers menjelaskan dengan sangat apik tentang usaha keras Zlatan di balik lapangan yang mungkin tidak kita sadari. Pandangan kita cenderung tertutup oleh ego dan arogansinya. Padahal, di balik itu semua, bisa dikatakan, Zlatan adalah atlet yang paripurna.

“Saat pindah ke Manchester United, ia turut mengangkut fisioterapinya, Dario Fort. Pria asal Italia itu melatih Zlatan sejak berkostum Milan pertama kali pada 2011 dan ikut menjejak ke PSG pada 2012. Fort pula yang membantu Zlatan melewati proses penyembuhan selama sembilan bulan saat cedera ligamen di United,” tulis Marini.

Begitulah cara protagonista Milan menjaga tubuhnya. Melihat kegigihannya menjaga tubuh dan performa di lapangan, bukan tidak mungkin Zlatan bisa bermain sampai usia 41 tahun seperti Giggs. Bahkan, Mino Raiola, agen super itu, bilang Zlatan bisa bermain sampai usia 50 tahun. Raiola menambahkan satu hal: dia bisa main sampai usia 50 karena dirinya! Agen dan pemain sudah sama-sama gila!

Usia senja, bagi monster seperti Zlatan sudah seperti omong kosong saja. catatan usia bukan penentu kariernya. Kelak, ketika memutuskan pensiun, saya rasa bukan usia yang menjadi alasan. Melihat sosok dan perangai, mungkin alasan seperti bosan atau sudah mencapai semuanya yang terlontar.

Iklan

Meski terdengar arogan, buktinya, silap tak mau kalah itu menular juga ke pemain AC Milan lainnya. Perlu kalian catat, sebelum ditahan imbang Parma dan Genoa, Milan mencatatkan dua kemenangan atas Fiorentina dan Sampdoria. Di dua laga ini, Zlatan masih belum bermain karena cedera.

Merangkumnya dalam empat laga Serie A dan dua laga Liga Europa, tanpa sosok protagonista, Milan masih belum terkalahkan. Lo spirito Milan ini sangat berbahaya. Mereka sudah tahu caranya untuk tidak kalah. Terkadang, di Serie A, catatan tidak kalah itu nilainya sangat tinggi. Bahkan ketika sebuah klub cuma bermain imbang.

Sekarang, banyak fans rival tertawa ketika AC Milan gagal menang di dua laga terakhir. Namun, jangan lupa juga mencantumkan fakta bahwa mereka masih tidak terkalahkan. Ketika Zlatan Ibrahimovic, il personaggio principale atau pemeran utama sudah kembali, skuat mereka akan “sempurna” lagi. Saat itu, Setan Merah dari Italia ini akan menjadi kekuatan yang utuh dan semakin sulit dikalahkan.

Lo spirito Milan itu sangat berbahaya. Ketika tahu caranya untuk tidak kalah, sebuah tim menjadi sulit dihentikan. Ketimbang menertawakan dua hasil imbang, ada baiknya para rival mencari cara untuk tetap konsisten. Kalau gagal, monster Serie A yang tengah bangkit itu tidak akan bisa dihentikan.

BACA JUGA AC Milan dan Liverpool: Kematangan Ibrahimovic dan Diogo Jota, il Personaggio Principale Menghancurkan Keterbatasan dan tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.

Terakhir diperbarui pada 17 Desember 2020 oleh

Tags: AC Milanliga italiamilanSerie Azlatanzlatan ibrahimovic
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Kegilaan Cinta Sejati di Napoli: Antara Sepak Bola dan Maradona MOJOK.CO
Esai

Menyaksikan Kegilaan Cinta Sejati di Kota Napoli: Antara Copet, Kota Bau Pesing, Sepak Bola, dan Maradona

31 Desember 2024
Rokok Ilegal identik dengan Liga Inggris, yang Legal Liga Italia MOJOK.CO
Esai

Kenapa, ya, Rokok Legal Identik dengan klub Liga Italia, sementara Rokok Ilegal Lebih Dekat dengan klub Liga Inggris?

9 November 2024
Silvio Berlusconi Abadi Bersama Angka 3 di Universe AC Milan MOJOK.CO
Esai

Silvio Berlusconi Abadi Bersama Angka 3 di Universe AC Milan

13 Juni 2023
Giant Killer Di Serie A: Udinese, Atalanta, Dan Napoli
Video

Giant Killer di Serie A: Udinese, Atalanta, dan Napoli

22 September 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Event seni budaya jadi daya tarik lain wisata ke Kota Semarang selama libur Nataru MOJOK.CO

Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya

26 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

22 Desember 2025
Warteg Singapura vs Indonesia: Perbedaan Kualitas Langit-Bumi MOJOK.CO

Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi

22 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.