Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Jika Tim Jokowi Jadi Kesebelasan: Susi Gelandang, Megawati Playmaker

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
4 Agustus 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Bagaimana apabila tim Jokowi dibuat menjadi sebuah kesebelasan? Siapa yang cocok menjadi playmaker dan kiper? Siapa yang cocok menjadi breaker dan striker?

Perhelatan politik tidak jauh berbeda dengan dunia sepak bola. Menjelang dimulainya musim baru, ketika jendela transfer dimulai, masing-masing tim memperkuat skuat. Mereka merekrut pemain baru untuk mengangkat kualitas, sembari menjual yang tidak banyak berguna demi mengurangi beban gaji, uang makan, dan tunjangan hari tua.

Politik pun sama saja. Tiap kubu merangkul orang-orang yang dianggap kompeten dan mampu mengangkat elektabilitas. Sekarang, bagaimana jadinya kalau orang-orang di sekiling Jokowi menjadi sebuah kesebelasan? Untuk itu, setelah menemui beberapa nama sumber yang tampaknya tidak terlalu valid, kami menyusun 11 nama untuk mengisi kesebelasan Tim Jokowi.

Sebelas nama ini kami susun berdasarkan kemampuan, potensi, dan pengaruhnya terhadap elektabilitas sang petahana. Menggunakan skema dasar 3-5-2, skuat ini memadukan kecerdasan, kekuasaan, dan kemampuan membangun citra yang ciamik.

Kiper (Mbak Puan)

Yang paling cocok untuk dijadikan kiper adalah Puan Maharani. Putri dari Megawati Sukarnoputri ini tengah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Jabatan yang melekat sungguh menggetarkan hati. Puan menjadi sosok yang dianggap pas untuk “membangun manusia Indonesia” sesuai Nawacita Jokowi. Ya, setidaknya tugasnya seperti itu. Hasilnya? Ya nanti dulu.

Puan menjadi kiper karena kemampuan teknisnya yang paling samar dibandingkan tokoh-tokoh lainnya. Sebetulnya, tim analis kami agak berat memasukkan nama Puan ke dalam skuat ini. Namun, karena Puan yang paling banyak urunan membayar lapangan, kami tak enak hati jika tidak mengajak beliau.

Tiga bek tengah (Luhut – Sri Mulyani – Mahfud MD)

Menggunakan skema dasar 3-5-2, artinya tim ini menggunakan sistem tiga bek. Salah satu bek berperan sebagai sweeper. Bek tengah sebelah kanan diisi oleh Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Bidang Kemaritiman Indonesia.

Sebagai bek tengah sebelah kanan, selain tangguh mempertahankan keseimbangan lini belakang, Luhut juga bertanggung jawab dengan proses build up serangan. Luhut memastikan proses serangan tim Jokowi tidak rusak ketika diawali dari Mbak Puan yang begitulah.

Sementara itu, bek tengah sebelah kiri diisi Mahfud MD. Politisi ulung kelahiran Madura ini pernah memegang jabatan Hakim Mahkamah Konstitusi (MK). Oleh sebab itu, kemampuannya dalam bidang hukum mampu melindungi tim Jokowi ketika wasit melakukan kecurangan TSM (Terstruktur, Sistematif, dan Masif).

Siapa yang mengisi pos bek tengah sebelah tengah? Tentu saja Sri Mulyani. Menteri Keuangan ini bertugas menjaga cash flow skuat. Jadi, ketika hendak menyewa lapangan, Ibu Sri ini yang mengumpulkan uang patungan. Tugasnya sebagai sweeper dijalankan dengan baik. Beliau menjaga supaya keseimbangan keuangan skuat tidak jebol dan terjadi inflasi terlalu besar.

Tiga gelandang tengah (Ngabalin – Susi – Megawati)

Tiga gelandang tengah Tim Jokowi diisi oleh Ali Mochtar Ngabalin, Susi Pudjiastuti, dan Megawati. Ngabalin bertugas sebagai gelandang bertahan alias breaker serangan lawan. Yah, mirip-mirip Gennaro Gattuso gitulah.

Tugas Ngabalin sebagai Staf Kepresidenan Bidang Komunikasi Politik selama ini dikenal sering mematahkan serangan-serangan verbal dari lawan. Ngabalin juga jago menyampaikan pesan-pesan penting dari skuat Jokowi. Ngabalin sendiri adalah mantan pemain tim rival. Jika dulu waktu di tim sebelah Ngabalin seringkali offside (padahal gelandang bertahan) bahkan sering kena kartu merah, sekarang Ngabalin lumayan cukup mendingan, yah cuma kartu kuning. Lumayan.

Susi Pudjiastuti adalah gelandang nomor 8 yang mobile, lugas, sekaligus cerdik. Kemampuan running from behind Ibu Susi sangat berbahaya. Lha gimana? Susi ini ibarat pemain yang jago di posisinya padahal bukan dari lulusan Sekolah Sepak Bola (SSB). Ketegasannya sudah dirasakan secara tuntas oleh kapal-kapal pencuri ikan. Jargonnya pun sederhana: orang boleh lewat, kapal jangan. Ketika tengah menguasai bola, Susi menunjukkan gayanya yang sederhana dan apa adanya. Hal ini didukung juga dengan daya jelajahnya yang luar biasa, dari Laut Arafuru sampai Kepulauan Natuna aja dijabanin, apalagi cuma dari satu bendera korner ke bendera korner.

Mendampingi Ngabalin sebagai gelandang bertahan dan Susi sebagai gelandang penjelajah, tim Jokowi punya Megawati. Beliau adalah playmaker tim ini, banyak bermain berdekatan dengan dua penyerang.

Iklan

Gaya bermain Megawati  mengingatkan kita pada gaya permainannya seperti Andrea Pirlo, sang playmaker dalam bayang-bayang. Megawati adalah King Maker dalam Tim Jokowi. Segala macam arah serangan tim bermula dari kepalanya, tidak ada yang boleh ngeyel. Kalau ngeyel ya siap-siap diseruduk banteng. Selain jadi playmaker, Megawati juga jadi kapten tim.

Dua sayap Tim Jokowi (Cak Imin – Budiman Sudjatmiko)

Dua pemain di sisi lapangan diisi Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di sisi kanan dan Budiman Sudjatmiko di sisi kiri. Cak Imin gemar bermain memeluk garis tepi sebelah kanan. Sangat kanan—bahkan kadang kelewat kanan sampai keluar lapangan. Gaya bermainnya yang mencolok membuat mata kita menjadi akrab dengan keberadaannya. Meski sering dilupakan karena di posisi sayap jauh, tapi Cak Imin selalu dada-dada di pinggir lapangan biar dilirik.

Tidak cuma lambai-lambai tangan biar diikutkan pada serangan tim, Cak Imin bahkan sudah pasang baliho “Cak Imin Cawapres 2019” untuk dipajang di pinggir-pinggir tribun stadion. Beliau selalu berusaha memberi umpan-umpan matang untuk menarik perhatian Jokowi. Sayang, belakangan ini lebih banyak yang meleset dan belum kena sambut juga dari Jokowi.

Untuk sayap kiri diisi oleh Budiman Sudjatmiko, politisi muda dari PDIP yang saat ini menjabat sebagai Anggota DPR. Politisi yang masih muda ini punya stamina yang mumpuni, cerdik, dan bisa sangat agresif menyerang ketika melihat ketidakadilan hilang dari tengah-tengah rakyat seperti tahun 1998 yang lalu. Ya harapannya, sih, begitu. Soalnya kadang posisi Budiman ini perannya malah kayak inverted winger suka masuk ke tengah di pusaran kekuasaan, sampai lupa kalau dirinya dulu pernah sangat kritis waktu masih jadi orang pinggiran.

Dua penyerang (Jokowi – JK)

Penyerang pertama diisi oleh Jusuf Kalla (JK), yang menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia saat ini. Lantaran gaya bermainnya yang tidak terlalu cocok dengan Jokowi, kontrak JK tidak diperpanjang untuk musim depan. Gosipnya, JK sudah menjalin kesepakatan verbal dengan tim lawan Jokowi, tinggal menunggu rancangan kontrak disetujui.

Ujung tombak, tentu saja diisi Jokowi. Pemain terbaik Pilpres 2014 ini akan kembali mempertahankan statusnya sebagai “yang terbaik” di Pilpres 2019 nanti. Gaya bermain Jokowi tidak agresif seperti Cristiano Ronaldo atau jago gocek seperti Lionel Messi. Jokowi seperti Filippo Inzaghi, yang bisa tiba-tiba muncul di ruang dan waktu yang tepat untuk mencetak gol. Sosok yang ditakuti meski terlihat klentrak-klentruk kena kentut lawan saja kelihatan bisa ngguling.

Nah, itulah 11 pemain terbaik Tim Jokowi. Sementara itu, di tribun VIP, sang pemilik rajin datang untuk menyaksikan pertandingan. Suka mengenakan safari, berjenggot lebat, dan senyam-senyum. Sang taipan media ini siap mengamankan kemenangan tim Jokowi di Pilpres 2019 nanti. Yang Terhormat Bapak Surya Abramovich.

Terakhir diperbarui pada 4 Agustus 2018 oleh

Tags: Ali Mochtar NgabalinBudiman SudjatmikoCak Iminjokowijusuf kallakesebelasan jokowiLuhut Binsar Pandjaitanmahfud mdMegawatiPilpres 2019sri mulyaniSusi Pudjiastutitim jokowi
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
Purbaya Hendak Selamatkan Petani, tapi Malah Dijegal (Rokok Indonesia:Ekosaint)
Pojokan

Niat Mulia Purbaya Mencegah Kematian Industri Tembakau Malah Dihalangi, Sementara Aksi Premanisme Sri Mulyani Memeras Keringat Petani Dibela

1 Oktober 2025
Sebaiknya Kita Berhenti Menganggap Guru Itu Profesi Mulia, agar Mereka Bisa Digaji Jauh Lebih Layak
Pojokan

Sebaiknya Kita Berhenti Menganggap Guru Itu Profesi Mulia, agar Mereka Bisa Digaji Jauh Lebih Layak

4 September 2025
sri mulyani, guru beban negara.MOJOK.CO
Ragam

Video Sri Mulyani soal “Guru Beban Negara” Memang Hoaks, tapi Isinya adalah Fakta

21 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.