Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Wikimo Tokoh

Umar Kayam

Redaksi oleh Redaksi
22 Januari 2018
A A
TOKOH-SASTRAWAN-MOJOK

TOKOH-SASTRAWAN-MOJOK

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Umar Kayam, sosok yang lahir di Ngawi, 30 April 1932 ini dikenal sebagai seorang sosiolog, cerpenis, budayawan serta guru besar UGM. Ayahnya yang bernama Sastrosoekoso merupakan seorang guru di Hollands Islands School (HIS) yang mengharapkan anaknya dapat menjadi seperti sosok Omar Khayam yang seorang sufi, ahli perbintangan, ahli matematika, serta pujangga. Oleh karena itu, diberikanlah anaknya nama Umar Kayam.

Sejak kecil, Umar telah akrab dengan dunia membaca. Ia terbiasa dengan bacaan-bacaan dongeng serta pelajaran yang terkait dengan bahasa Belanda. Ketika SMA, ia bersama dengan teman-temannya mengelola majalah dinding untuk mengeksplorasi karya-karyanya. Karya Umar pertama kali dimuat di majalah adalah cerpen Bunga Anyelir.

Setelah SMA, ia melanjutkan studinya ke Fakultas Pedagogik Universitas Gadjah Mada (1955), lalu lanjut ke Universitas New York, Amerika Serikat untuk meraih M.A. (1963). Tak sampai di situ, ia melanjutkan studinya ke Universitas Cornell, Amerika Serikat untuk meraih gelar Ph.D (1965).

Di pemerintahan, ia pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Radio, Televisi, dan Film Departemen Penerangan RI (1966-1969), menjadi anggota MPRS, serta Ketua Dewan Film Nasional (1978-1979).

Di dunia pendidikan, ia pernah menjadi Direktur Pusat Latihan Ilmu-ilmu Sosial Universitas Hasanudin; dosen Universitas Indonesia; dosen Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta; senior fellow pada East-West Centre, Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat; Guru Besar Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada; Direktur Pusat Penelitian Kebudayaan UGM; serta Ketua Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta.

Di bidang budaya, ia pernah menjadi penasihat majalah Horison, ketua Dewan Kesenian Jakarta serta anggota Akademi Jakarta.

Semasa hidupnya, ia telah membuat bermacam terobosan. Salah satunya, ketika menjadi mahasiswa UGM, ia dikenal sebagai salah seorang pelopor dalam terbentuknya kehidupan teater kampus. Ketika menjadi Dirjen Radio dan Televisi, ia dikenal sebagai tokoh yang membuat kehidupan perfilman menjadi semarak. Umar juga mempelopori pertemuan antara kesenian modern dengan kesenian tradisional. Selain itu, ia juga mengembangkan studi sosiologis mengenai sastra serta memperkenalkan metode grounded dengan pendekatan kultural untuk penelitian sosial.

Di antara begitu banyak karya yang telah ia hasilkan, karyanya yang terkenal adalah Bawuk dan Sri Sumarah. Kemudian, cerpennya yang berjudul Seribu Kunang-kunang di Manhattan, pernah mendapatkan penghargaan dari majalah Horison. Sementara itu, novelnya yang berjudul Para Priyayi  mendapat penghargaan dari Yayasan Buku Utama.

Umar Kayam meninggal pada 16 Maret 2002 dalam usia 70 tahun setelah terjatuh dan mengalami patah pangkal tulang paha.

Terakhir diperbarui pada 23 April 2018 oleh

Tags: BawukMajalah HorisonSeribu Kunang-Kunang di ManhattanUmar Kayam
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Bakmi Jumpa Pers, Warisan Umar Kayam yang Punya Nama Gara-Gara Bir Bintang MOJOK.CO
Kuliner

Bakmi Jumpa Pers, Warisan Umar Kayam yang Punya Nama gara-gara Bir Bintang

2 Maret 2024
Pujangga China Misterius di Sebuah Pesantren
Esai

Kisah-Kisah Mudik Lebaran dalam Cerpen Indonesia

10 Juni 2018
Esai

Cak Nun, Iqbal Aji Daryono, dan Mojok

3 Juni 2017
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

elang jawa.MOJOK.CO

Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel

23 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
Warteg Singapura vs Indonesia: Perbedaan Kualitas Langit-Bumi MOJOK.CO

Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi

22 Desember 2025
ugm.mojok.co

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.