Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Wikimo Tokoh

Tere Liye

Redaksi oleh Redaksi
5 April 2017
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Banyak dicinta, banyak juga dibenci. Itulah lima kata yang bisa saya deskripsikan mengenai sosok Tere Liye. Penulis kelahiran Lahat, Sumatra Selatan, pada 21 Mei 1979 ini terlahir dari keluarga petani dan tumbuh besar di pedalaman Sumatra. Selain menjadi seorang penulis dengan karya-karyanya seperti Bumi (2014), Bulan (2015), Pulang (2015), Negeri Para Bedebah (2012), Hafalan Shalat Delisa (2005), dan Tentang Kamu (2016), Tere Liye juga dikenal sebagai akuntan.

Beberapa kontroversi pernah melekat pada diri lelaki yang memiliki nama asli Darwis ini. Dimulai dari awal tahun 2016, dirinya mengomentari isu LGBT dengan menyangkutkan orientasi seksual ini pada sebuah penyakit. Hal ini dilanjutkan dengan pernyataannya terkait sejarah Indonesia melalui media sosial yang seolah menihilkan peran tokoh-tokoh politik dan pemikir sosialis dalam perjuangan kemerdekaan RI.

“Apakah ada orang komunis, pemikir sosialis, aktivis HAM, pendukung liberal, yang pernah bertarung hidup mati melawan serdadu Belanda, Inggris, atau Jepang? Silakan cari.”

Pernyataannya yang ingin meminta generasi muda mempelajari kembali sejarah bangsa berbalik menunjukkan bahwa dirinya tidak mengenal sejarah bangsa itu sendiri. Tere seolah melupakan nama-nama besar seperti Tan Malaka, Soekarno, dan H.O.S Tjokroaminoto yang dikenal dengan paham sosialisnya.

Memiliki beberapa kontroversi melalui tulisannya, lelaki lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini menjadi salah satu penulis zaman now yang cukup ekspresif dalam menyampaikan pendapat pribadinya. Hal ini diperkuat ketika pertengahan 2017 pajak profesi penulis dibahas secara luas, Tere Liye secara reaktif mengambil langkah menghubungi dua penerbit besar Indonesia (Gramedia dan Republika) untuk berhenti menerbitkan 28 judul bukunya. Langkah yang cukup ekstrem ini berhasil “memancing” Menteri Keuangan Sri Mulyani turun langsung untuk memberi tanggapannya.

Namun, keadaan kini berubah. Memutuskan kembali menerbitkan karya setelah memberhentikan penerbitan bukunya dari 1 Juli 2017–31 Desember 2017, Tere kini tengah mengadakan PO (per-order) untuk novel terbaru berjudul Pergi, setelah sebelumnya—pada Februari 2018—penerbit kembali mencetak ulang dan menjual kembali 28 judul buku karya ayah dari Abdullah Pasai serta Faizah Azkia ini. “Daripada kelamaan nunggu pemerintah ikutan peduli soal literasi dalam langkah konkret, penerbit dan penulis mencoba mencari alternatif lain,” begitulah ungkapannya untuk memulai menerbitkan karya lagi di tahun ini.

Hmm, Tere Liye memang hehe~

Terakhir diperbarui pada 5 April 2018 oleh

Tags: Gramedianovel Pergipajak penulisTere Liye
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Yang Anarko Bisa Lakukan ketika Job Demo Sepi
Esai

Yang Anarko Bisa Lakukan ketika Job Demo Sepi

2 November 2021
Tere Liye dan Eka Kurniawan Itu Tidak Berbahaya sampai Mereka Membawa Polisi ke Rumah Pembajak Buku MOJOK.CO
Esai

Tere Liye dan Eka Kurniawan Itu Tidak Berbahaya sampai Mereka Membawa Polisi ke Rumah Pembajak Buku

29 Mei 2021
cara penulisan daftar pustaka MOJOK.CO
Esai

8 Fakta Penting yang Wajib Anda Tahu Tentang Buku Bajakan

28 Mei 2021
Esai

Jangan-jangan Tere Liye Emang Anarko

16 April 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bagian terberat orang tua baru saat hadapi anak pertama (new born) bukan bergadang, tapi perasaan tak tega MOJOK.CO

Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega

18 Desember 2025
Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025
Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur Mojok.co

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

17 Desember 2025
Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.