Buku Bismillah Kunikahi Suamimu adalah novel solo pertama saya, yang saya publish di platform Wattpad tahun 2019. Sebagai tulisan pertama, amatlah wajar jika masih banyak kekurangan, mohon dimaklumi. Saya akui riset yang saya lakukan pun seadanya saja.
Pada saat itu saya berangan-angan, ingin sekali cerita saya ini bisa difilmkan seperti “Ayat-Ayat Cinta”. Apakah ada yang salah dengan itu? Seperti saya ini manusia yang tidak pantas punya mimpi? Namun, saya sama sekali tidak berambisi. Toh, ada yang menyumbang 1 like saja saya sudah sangat senang, kok.
Hingga saat novelnya terbit, saya tidak melakukan self editing dan revisi, mungkin ini kesalahan atau kelalaian terbesar saya. Dari pihak penerbit pun sepertinya naskah tidak ditangani oleh editor karena masih banyak typo tertinggal.
Saat open PO, novel BKS terjual tidak lebih dari 25 eksemplar. Tidak apa-apa, saya tidak kecewa karena memang yang saya inginkan bisa memeluk hasil karya sendiri, bukan menjadi best seller.
Lalu, bagaimana bisa sampai MD Picture memfilmkan?
Qadarullah, sebelum novelnya dipromosikan, saya malah mendapat DM dari Mas Yudi Datau (sinematografer/suami Ine Febriyanti) bahwa beliau sedang mencari cerita untuk film. Karena saya baru punya satu cerita, akhirnya saya tawarkan novel BKS, dan beliau order 2 eksemplar. Singkat cerita, ternyata beliau memberikan bukunya ke pihak MD, dan langsung deal!
Nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan?
Saya langsung sujud syukur. Rasanya seperti mimpi!
Proses pembuatan filmnya cukup lama, terlebih lagi terhalang pandemi Covid. Ketika pembuatan OST (Original Soundtrack), saya ngarep-ngarep Teh Melly Goeslaw yang akan menciptakan lagunya, dan lagi-lagi itu terwujud!
Lagi-lagi saya sujud syukur. Indah dan dalam sekali lirik lagu “Sanggup” yang dinyanyikan oleh Asila Maisa. Setelah tiga tahun dari teken kontrak, akhirnya pada tanggal 23 Februari 2023, film BKS resmi tayang di bioskop seluruh Indonesia.
Saya terima pro kontra film “Bismillah Kunikahi Suamimu”
Gala premier tanggal 21 Februari 2023. Saya diundang oleh pihak MD ke CGV Grand Indonesia, Jakarta. Moment yang tidak akan saya lupakan seumur hidup. Bukan hanya karena adanya gala premiere, tapi lebih dari itu. Berkat acara ini, saya bisa berangkat ke Jakarta lagi yang notabene tanah kelahiran saya. Sudah 14 tahun saya tidak ke sana.
Selain itu, saya juga bisa bertemu kembali dengan sahabat kecil saya yang sudah sekitar 20 tahun tidak bersua. Saya juga bisa mengajak Ibu dan anak-anak saya jalan-jalan ke Seaworld dan Ancol. Apakah terkesan norak?
Itu terserah pemikiran Anda. Namun, bagi saya pengalaman ini sangat berharga. Mungkin, kalau tidak ada acara gala premiere, saya akan berpikir puluhan kali untuk pergi ke Jakarta.
Antusiasme penonton “Bismillah Kunikahi Suamimu” tidak semulus proses filmnya. Banyak sekali pro kontra yang saya dapat. Bahkan ada yang tidak segan-segan menghina saya dan film ini. Banyak komentar negatif yang saya terima terkait judulnya yang memang mengundang banyak reaksi.
Tentang persoalan tekanan darah tinggi 143/165 di film “Bismillah Kunikahi Suamimu”
Sedih, kecewa, sakit hati, jelas saya rasakan, saya juga cuma manusia biasa. Setelah 6 bulan badai itu redup, berita viral yang tidak mengenakkan muncul lagi gegara dialog “tekanan darah tinggi 143/165”.
Ketika sebuah film diadaptasi dari sebuah novel, jika ada kesalahan atau sesuatu di luar logika yang terselip dalam filmnya, siapa yang pertama kali jadi sasaran? Yes! Penulisnya! Tapi maaf, dialog tensi itu sama sekali tidak ada dalam novel saya.
Apakah sebelumnya tidak ada briefing atau koordinasi sebelumnya antara sutradara dan penulis?
Jawabnya, ada. Namun, script yang saya terima saat itu pun tidak ada dialog si tensi ini.
Saya cuma ingin teman-teman pahami, bahwasanya novel yang diadaptasi ke dalam film itu ceritanya sudah tidak original. Sudah berubah sekitar 70% baik adegan maupun dialog. Jadi, apa pun yang ada di dalam filmnya, itu di luar kendali saya.
Siapa pun kamu yang mengejar cita-cita, tetaplah kuat dan semangat
Terakhir yang ingin saya sampaikan. Siapa pun kamu, apa pun profesimu, dan apa pun mimpimu, memang tidak mudah untuk meraih cita-cita. Ketika diri sedang di atas, akan banyak tangan yang coba menjatuhkan.
Tetaplah kuat, semangat, dan jangan berhenti berkarya. Jika kamu hanya seorang penikmat, berilah komentar atau kritikan dengan bijak karena mental setiap orang tidak sama.
Sekian, salam manis dari saya, Vyntiana Itari.
Vyntiana Itari, Jl. Sasak Gantung III Kel. Cikawao Kec. Lengkong Bandung [email protected]
BACA JUGA Uneg-uneg dari Emak-emak tentang Wisuda TK, SD, dan SMA dan keluh kesah lain dari pembaca Mojok di UNEG-UNEG
Keluh kesah dan tanggapan Uneg-uneg bisa dikirim di sini.