Pernah gak kalian punya teman cewek yang saat kita ajak beli baju, ia malah tidak memperbolehkan membeli baju yang kita inginkan?
Kalau kalian punya teman perempuan yang sok modis semacam ini, apa reaksi kalian?
Terlihat sepele memang, tapi rasanya kenapa ya ada perempuan sok modis semacam ini. Dan yang saya sesali juga, teman saya membeli baju yang tidak bermerek. Otomatis baju dengan model yang sama akan sangat mudah ditemui di toko lain.
Lain lagi jika baju yang dikenakan teman saya adalah baju bermerek, hanya dijual di toko tertentu, atau hanya satu kali produksi. Nah loh? Kalau seperti siapa yang harus sadar diri hahaha.
Bukan untuk menyalahkan mereka. Tapi jika banyak konsumen seperti teman saya ini, akan banyak pula produsen yang penjualannya tidak laku.
Saya sendiri, bukan perempuan modis. Hanya saja harus dan wajib terlihat rapi. Jika memang ada yang menyamai baju yang saya punya, ya silahkan saja, toh produsen juga memproduksinya tidak hanya satu. Dan barang yang saya beli tidak melulu bermerek jadi sudah sepatutnya saya menyadari baju dengan model yang sama akan banyak dipakai oleh orang lain, tidak hanya saya.
Sempat saya menggerutu saat saya mengajak teman saya ini, tentu karena alasan yang sudah saya tuliskan di atas. Saya tipe orang yang tidak mudah mencari baju yang cocok dan nyaman untuk dipakai, jadi saat menemukan baju yang benar-benar nyaman saya tidak berpikir dua kali untuk membelinya.
Nah lebih nyeseknya lagi, teman saya membeli barang yang sama persis dengan yang saya pakai. Tapi beda jenis dan mereknya. Loh? Gimana to sampean mbak, jelas-jelas saya yang tidak dibolehkan untuk membeli barang yang sama, kenapa malah dia yang menyamai saya. Tapi ya sudahlah tidak apa-apa, karena dia juga punya hak untuk kebahagiaannya sendiri.
Jadi, jika kalian punya teman yang demikian atau malah merasa pernah melakukannya, saran saya ya sadar diri atas barang yang dibeli saja. Jika memang barangnya tidak bermerek dan dipasarkan dibanyak toko, ya jangan membatasi keinginan orang lain untuk memiliki barang yang sama tersebut. Karena kita semua punya hak atas barang yang belum bertuan. Hahaha.
Udah gitu aja.
Terima kasih telah sudi membaca uneg-uneg saya yang mblawur ini.
Mei Rahmawati, Karanganyar, Pekalongan, [email protected]