• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
Home Hiburan Sinetron

Saep ‘Preman Pensiun’ Harus Diberi Kesempatan buat Insaf Lagi

Aditya Mahyudi oleh Aditya Mahyudi
19 September 2020
0
A A
Saep 'Preman Pensiun' Harus Diberi Kesempatan buat Insaf Lagi ubed jamal terminal mojok.co

Saep 'Preman Pensiun' Harus Diberi Kesempatan buat Insaf Lagi ubed jamal terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Jika kalian sering menyaksikan sinetron Preman Pensiun di layar kaca, mungkin kalian familier dengan karakter Saep yang diperankan oleh Icuk Baros. Pendiri sekaligus dosen Academy of Bandung Copet dikenal sebagai karakter Preman Pensiun yang paling menyebalkan sekaligus dibenci. 

Hal ini disebabkan Saep selalu mengambil dompet di tas orang lain secara diam-diam dengan cara memanfaatkan situasi lengah korban, seperti saat tertidur atau melamun di angkot. Aksi nekat Saep terbukti ampuh dan berjalan lancar tanpa ketahuan siapa pun.

Setelah turun dari angkot, Saep langsung membuka dompet yang berisi banyak uang yang bakal dia gunakan sebagai biaya kebutuhan sehari-hari. Inilah bentuk kemenangan kecil Saep dalam mencari rezeki lewat jalur “comot dompet”.

Tindakan Saep jelas bikin banyak pihak rugi. Survei membuktikan banyak para korban Saep yang tidak menyadari bahwa isi tasnya benar-benar raib seketika. Mereka tidak bisa bertindak apa-apa setelah kecopetan. Bahkan mereka sempat memohon kepada sopir angkot untuk digratiskan naik angkot. Setelah insiden tersebut, semua orang jadi trauma naik angkot sehingga mereka beralih ke transportasi pribadi. Tuh kan, sopir angkotnya juga ikut rugi.


Setelah aksi Saep sudah memakan banyak korban, banyak penonton yang menyarankan Saep Preman Pensiun agar segera bertobat dari perbuatan mencopetnya sebelum masuk jeruji besi. Solusi lainnya adalah Saep sebaiknya melamar pekerjaan di perusahaan mana saja secara halal daripada mengandalkan uang hasil copet. Apabila kedua cara tersebut tidak efektif, Saep Preman Pensiun lebih baik meneruskan profesinya sebagai penyapu jalanan Kota Bandung dan cosplayer di Gedung Asia-Afrika.

Semua kritikan buat Saep yang diungkapkan oleh penonton seolah menandakan bahwa dia harus belajar dari kesalahannya di masa lalu supaya mempunyai masa depan yang cerah, sekaligus melepaskan diri dari embel-embel “langganan buronan polisi”.

Harapan seluruh masyarakat tanah air untuk melihat tukang copet insaf tampaknya bakal sulit terwujud. Sebab, dia telah memantapkan hati sebagai pencopet sejati yang tidak akan tergoda insaf. Saep menyebut “insaf” itu hanya ditujukan untuk orang-orang kuat iman dengan pendidikan tinggi dan identik sama kekayaan melimpah. Pengamatan cerdas Saep ini konon mengacu pada banyaknya sarjana yang berstatus pengangguran dengan alasan lapangan pekerjaan semakin terbatas. Saking frustrasinya, mereka ada yang berakhir mabuk-mabukan sambil minum kopi seliter sebagai bahan pelampiasan kekesalan serta terjerumus dalam dunia kriminal.

Terinspirasi dari pengalaman mereka, Saep justru memilih jalan tengah sendiri yang dijamin caranya lebih halus dan bisa menghasilkan uang secara praktis tanpa harus lewat kerja kantoran, yaitu menjadi pencopet kelas kakap yang berambisi ditakuti oleh semua orang. Sesuai dengan kutipan, “Kita memang jahat dan jangan sampai kita tergoda untuk berbuat insaf,” dia berharap ada generasi penerus yang mau melanjutkan perjuangannya sebagai pencopet sepenuh hati dengan mengutamakan niat dan tekad kuat. Wah pantas saja Saep enggan keluar dari zona nyamannya.

Secara garis besar, insaf di mata Saep sama saja mengubur mimpi “meramaikan khazanah dunia percopetan di kota ini” yang sudah dirintisnya sejak lama setelah ditinggalkan oleh duo karibnya Junaedi dan Ubed. Sebagai peringatan keras, dia tidak segan-segan memasang peringatan “awas copet” di berbagai tempat umum. Utamanya peringatan tersebut ditujukan kepada Diza yang menghalangi aksi pencopetannya dengan tuduhan pencemaran nama baik. Maka dari itu, Saep menganggap insaf adalah bentuk pembongkaran identitasnya sebagai pencopet “asli”.

Saep sebenarnya pernah insaf atas desakan mantan istrinya, Sulis. Dia diminta untuk segera mencari pekerjaan halal. Demi memastikan situasi dan kondisi aman terkendali, dia memutuskan untuk beralih profesi sebagai asisten Ubed yang bertugas menjual cilok ke calon pembeli. Selama ikut berdagang bersama Ubed, Saep juga menunjukkan skill masak cilok ala kadarnya dengan menambahkan sedikit bumbu cabe rawit dan kecap manis demi memperkaya cita rasa cilok yang gurih dan kenyal.

Sayangnya, cilok bikinan Saep justru kurang diminati pembeli. Hambar dan terlalu banyak tambahan pengawet menyebabkan pembeli lebih menyukai cilok Ubed. Sejak hasil kreasinya gagal total, Saep Preman Pensiun langsung meninggalkan kesibukan jualan cilok Ubed. Lalu dia menjalankan aksinya sebagai pencopet yang kembali meneror penumpang angkot. Dia pun mengerahkan anak buahnya yang kebetulan sama-sama batal insaf. 

Baru saja merayakan comeback-nya di dunia percopetan, Saep sering mengalami kejadian tak terduga. Mulai dari ancaman Bobby dan Baba, malu bertemu mantan copet yang pernah menggagalkan aksinya lewat siraman rohani, sampai dihajar oleh pasukan Kang Mus karena ketahuan mengambil hape anak Kang Mus.

Parahnya lagi, Saep harus menerima kenyataan pahit, yaitu mata kanannya memar dan tulang rusuknya patah. Dia pun terpaksa menjalani perawatan di rumah sakit. Karma yang dialami Saep seolah mengisyaratkan bahwa dia sudah saatnya berhenti menjadi copet ketimbang berurusan lagi sama kasus hukum.

Walaupun peluang insaf agak sedikit mustahil, Saep kemungkinan besar bisa mengikuti jejak mantan bosnya, Junaedi, yang mantap berhenti sebagai pencopet setelah diberi wejangan oleh Diza. Selain itu, Saep bisa meniru perjuangan mantan partnernya Ubed yang telah sukses dalam berjualan cilok hingga laris manis. 

Saya rasa Saep Preman Pensiun harusnya diberi kesempatan kedua untuk menghapus segala dosa-dosanya. Seandainya Saep insaf sejak dulu, mungkin dia telah hidup harmonis bersama keluarganya, masih menikmati status sebagai orang terkaya di dunia, dan perceraian dengan Sulis tidak pernah terjadi. Semoga saja Saep benar-benar meninggalkan kegiatan mencopetnya beneran di Preman Pensiun 5.

BACA JUGA Cara Mudah Memecahkan Soal Bahasa Panda UTBK 2020 dan tulisan Aditya Mahyudi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.


Terakhir diperbarui pada 27 Januari 2022 oleh

Tags: preman pensiunSinetron
Aditya Mahyudi

Aditya Mahyudi

Alumni Sastra Inggris Unikom yang hobinya jogging dan pecinta film Hollywood.

Artikel Lainnya

FTV Indonesia Bakal Lebih Seru kalau Berani Syuting di Kalimantan

FTV Indonesia Bakal Lebih Seru kalau Berani Syuting di Kalimantan

30 Juni 2022
6 OST Sinetron Indonesia Paling Dikenang Terminal Mojok

6 OST Sinetron Indonesia Paling Dikenang

19 Maret 2022
Tuyul dan Mbak Yul: Sinetron dengan Cerita Unik dan Penuh Pesan Moral

Tuyul dan Mbak Yul: Sinetron dengan Cerita Unik dan Penuh Pesan Moral

24 Januari 2022
Aktor Indonesia yang Bikin Kamu Pengin Selingkuh dari Nicsap dan Reza Rahadian Part 2 terminal mojok

Aktor Indonesia yang Bikin Kamu Pengin Selingkuh dari Nicsap dan Reza Rahadian Part 2

13 November 2021
Sinetron Indonesia ala Squid Game: Sudah Meniru, Jelek pula terminal mojok.co

Sinetron Indonesia ala Squid Game: Sudah Meniru, Jelek pula

23 Oktober 2021
Sinetron Inikah Rasanya yang Bikin Saya Nggak Mau Jadi Remaja dan Masuk SMP terminal mojok.co

Sinetron Inikah Rasanya yang Bikin Saya Nggak Mau Jadi Remaja dan Masuk SMP

5 Agustus 2021
Pos Selanjutnya
Buanglah Khayalan Romantis Pernikahan kalau Masih Serumah dengan Mertua terminal mojok.co

Buanglah Khayalan Romantis Pernikahan kalau Masih Serumah dengan Mertua

Terpopuler Sepekan

Jangan Nyinyirin Megawati yang Tak Mau Punya Menantu Tukang Bakso

Jangan Nyinyirin Megawati yang Tak Mau Punya Menantu Tukang Bakso

24 Juni 2022
4 Oleh-oleh Khas Solo yang Sebaiknya Jangan Dibeli

Kota Solo, Sebaik-baiknya Kota untuk Menetap

24 Juni 2022
Saep 'Preman Pensiun' Harus Diberi Kesempatan buat Insaf Lagi ubed jamal terminal mojok.co

Saep ‘Preman Pensiun’ Harus Diberi Kesempatan buat Insaf Lagi

19 September 2020
Stasiun Cipeundeuy Beneran Sakti Atau Keselamatan Harga Mati Terminal Mojok

Stasiun Cipeundeuy: Beneran Sakti Atau Keselamatan Harga Mati?

21 Juni 2022
6 Budaya Kerja Jepang yang Bikin Geleng-geleng Kepala Terminal Mojok

6 Budaya Kerja Jepang yang Bikin Geleng-geleng Kepala

25 Juni 2022
5 Toko Lumpia Paling Enak di Semarang Terminal Mojok

5 Toko Lumpia Paling Enak di Semarang

29 Juni 2022
Saran untuk Warga Jawa Tengah yang Daerahnya Mulai Diserbu Pabrik

Saran untuk Warga Jawa Tengah yang Daerahnya Mulai Diserbu Pabrik

28 Juni 2022

Dari MOJOK

  • Menanti Prambanan Jazz Festival 2022 yang Penuh Kolaborasi
    by Hammam Izzuddin on 30 Juni 2022
  • PPDB SMA/SMK Ditutup, Sekolah Pinggiran di DIY Kekurangan Murid
    by Yvesta Ayu on 30 Juni 2022
  • Teror Spirit di Puncak Bogor Hingga Makassar: Antara Keriaan dan Kemarahan yang Tak terjawab
    by Billy Soemawisastra on 30 Juni 2022
  • Sambangi Sultan, KPK Pastikan Kembangkan Kasus Haryadi Suyuti
    by Yvesta Ayu on 30 Juni 2022
  • Kritik Thomas Doll: Ini Lapangan atau Ladang Angon Sapi?
    by Ali Ma'ruf on 30 Juni 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=GzeZNzywPSE&t=45s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In