• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Mengenang Sinetron dan Serial Awal 2000-an, Tontonan yang Jadi Tuntunan

Taufik oleh Taufik
11 Desember 2020
A A
Mengenang Sinetron dan Serial Awal 2000-an, Tontonan yang Jadi Tuntunan terminal mojok.co

Mengenang Sinetron dan Serial Awal 2000-an, Tontonan yang Jadi Tuntunan terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Saya samar-samar mengingat kapan tepatnya televisi masuk ke kampung saya. Yang bisa saya pastikan adalah ketika ada satu atau dua parabola dibeli warga kampung (yang tentu saja kaya) lantas dibikin jadi tontonan berbayar pada hari-hari atau malam-malam tertentu. Terutama di hari Minggu.

Saya mengingat momen-momen itu dengan sangat lekat di kepala. Saat serial Wiro Sableng menjadi tontonan menarik yang tidak boleh dilewatkan barang sekali setiap hari Minggu. Ia memaksa kami yang masih sangat belia kala itu memutar otak mencari uang agar bisa bayar dan bisa menonton. Dan yang paling penting tentu saja agar tidak ketinggalan satu episode pun dari serial kocak itu. Lantaran kalau tidak, teman yang nonton dan cocotnya tidak bisa direm biasanya akan jadi tukang spoiler paling menyebalkan ke seluruh penjuru kampung kecil kami. Iya, saya menyebutnya tukang spoiler paling menyebalkan karena dua hal.

Pertama, Dari aksi spoilernya itu, kita yang tidak kebagian nonton pada hari itu jadi tidak bisa lagi menebak-nebak apa yang terjadi dengan lanjutan kisah Pendekar Sableng.

Kedua, tentu saja tidak seperti sekarang ini. Walau sebuah film atau serial sudah dibahas spoiler-nya di YouTube, kita tetap masih punya kesempatan untuk menontonnya sendiri. Sementara dulu, kita tidak bisa mencarinya di internet. Jadi, andaikata si tukang spoiler inu menipu sebuah jalan cerita dari salah satu serial, kita tidak tahu itu benar atau salah. Pasalnya, kita nggak bisa mengeceknya sendiri.

Pada era-era parabola itu, seingat saya, di kampung saya, semua tontonan menjadi tuntunan untuk semua hal. Dari mulai anak-anak kecil yang meniru gaya sekolah Dulce Maria, anak SMP yang meniru gaya para pemain di film Bidadari, pun orang dewasa terutama ibu-ibu dengan tontonan Tersanjung yang episodenya nggak habis-habis. Belum lagi film lucu-lucuan macam Tuyul & Mbak Yul, Jin & Jun, sampai program macam layar emas yang tayang menjelang tengah malam.

Film kolosal dan serial fiksi macam Wiro Sableng (Minggu), Misteri Gunung Merapi (malam Senin), Dendam Nyi Pelet (malam Selasa), Karmapala/Kisah BarataYudha (malam Rabu), Angling Dharma (malam Kamis), Pengantin Lembah Hantu (malam Jumat), dan serial-serial lainnya menjadi topik yang hangat besok harinya untuk kami diskusikan.

Yang paling jadi sorotan tentu saja jalan ceritanya. Mengomentari alurnya jika terkesan dipaksakan, bertindak macam sutradara yang sok-sokan ngatur ini harusnya tidak begini dan itu harusnya tidak begitu, sampai dengan adegan-adegan perkelahian yang selalu jadi bahan uji coba saat main di sekolah, lapangan, atau saat mandi di laut.

Perihal CGI-nya yang payahnya sundul langit? Haram bagi kami mempertanyakan hal itu. Bahkan di penghujung film Wiro Sableng yang biasanya ditampilkan adegan “bloopernya” tidak membuat kami percaya bahwa itu adalah bagian dari akting dan trik kamera. Kami percaya seratus persen bahwa Wiro Sableng bisa terbang dan berjalan di atas air. Dan itu mutlak adanya.

Dari sekian banyak tontonan yang saya tidak tahu pasti adakah peran KPI saat itu, saya mencatat tidak pernah terjadi kejadian serius yang terinspirasi dari tayangan televisi. Misal saja, perkelahian sampai menyebabkan nyawa menghilang atau gadis remaja yang bunting. Walaupun bisa dibilang semua tontonan kami didominasi oleh adegan kekerasan dan baku hantam. Juga adegan pacar-pacaran remaja dan sebangsanya.

Berbeda 180 derajat dengan kondisi saat ini. Ketika sensor menjadi senjata pamungkas Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), televisi seperti menjadi sangat rentan untuk disalahgunakan. Padahal banyak orang mengamini bahwa semua jenis tontonan di masa lalu lebih tidak layak untuk ditampilkan saat ini. Pun orang-orang zaman dahulu justru menjadikan tontonan itu sebagai tuntunan. Seharusnya malah alarm bahaya berbunyi bak kentungan saat ada maling tengah malam. Namun saya menduga, orang-orang di pos ronda (KPI) malah ketiduran, saat itu.

Saat ini, di Wakatobi, wabil khusus di kampung saya, perkembangan sinema (film, sinetron, serial, dll) memang tidak terlalu berbeda jauh dengan apa yang terjadi berpuluh-puluh tahun yang lalu. Sekarang, kita masih akan menemui ibu-ibu yang ngamuk-ngamuk dan teriak-teriak menyuruh sang bintang utama sebuah sinetron untuk melawan jika dijahati oleh antagonis. Pun dengan film yang mengangkat tema kehidupan percintaan anak-anak remaja yang bikin para penontonnya cie-cie yang kadang tidak jelas buat siapa.

Mungkin hanya film dan serial kolosal yang sepertinya tidak sesolid apa yang saya dan teman-teman saya tonton dulu di akhir dekade 90-an dan awal 2000-an. Ketakutan akan pembodohan kepada masyarakat akibat tontonan di televisi yang katanya tidak mendidik itu tidak pernah kami rasakan dari dulu. Bahkan sampai saat ini ketika ponakan-ponakan saya menjadi generasi penerus tidak pernah saya temui. Yang justru paling menakutkan bagi saya adalah perubahan remaja-remaja di Wakatobi terutama di kampung saya menjadi barbar dan bikin was-was luar biasa setelah menderasnya arus informasi di internet yang juga mulai bisa dinikmati seluruh lapisan masyarakat.

BACA JUGA Membandingkan Jalan di Jogja, Surabaya, dan Wakatobi. Mana yang Lebih Mulus? dan tulisan Taufik lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 10 Desember 2020 oleh

Tags: 2000-anserialSinetronWakatobi

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Taufik

Taufik

Ide adalah ledakan!

ArtikelTerkait

SCTV Mending Menayangkan Kembali Hell's Kitchen Indonesia ketimbang Sinetron

SCTV Mending Menayangkan Kembali Hell’s Kitchen Indonesia ketimbang Sinetron

16 Februari 2023
Penampilan Christine Hakim di The Last of Us Memang Keren Banget, Kalian Nggak Usah Nyinyir Terminal Mojok

Penampilan Christine Hakim di The Last of Us Memang Keren Banget, Kalian Nggak Usah Nyinyir!

26 Januari 2023
Hal-hal yang Mungkin Terjadi setelah Kepergian Andin Ikatan Cinta

Hal-hal yang Mungkin Terjadi setelah Kepergian Andin Ikatan Cinta

26 Januari 2023
The Last of Us: Beginilah Seharusnya Adaptasi Game Dibuat!

The Last of Us: Beginilah Seharusnya Adaptasi Game Dibuat!

21 Januari 2023
Dear Aris Nugraha, Jangan Sampai Preman Pensiun Jadi Kayak Ikatan Cinta

Dear Aris Nugraha, Jangan Sampai Preman Pensiun Jadi Kayak Ikatan Cinta

19 Januari 2023
Membongkar Rahasia Sinetron Jelek Bisa Punya Ribuan Episode (Unsplash)

Membongkar Rahasia Sinetron Jelek Bisa Punya Ribuan Episode

17 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Ayahku Adalah Orang Muhammadiyah, tapi Soal Rokok Dia NU Tulen terminal mojok.co

Ayah Saya Adalah Orang Muhammadiyah, tapi Soal Rokok Dia NU Tulen

Bagaimana Pernikahan Nam Do San dan Seo Dal Mi kalau Mereka Orang Indonesia terminal mojok.co

Bagaimana Pernikahan Nam Do San dan Seo Dal Mi kalau Mereka Orang Indonesia

Menakar Kekuatan Tokoh Kerajaan Mataram jika Jadi Karakter Gim RPG dan MOBA terminal mojok.co

Menakar Kekuatan Tokoh Kerajaan Mataram jika Jadi Karakter Gim RPG dan MOBA



Terpopuler Sepekan

Surat Cinta untuk Walikota: Pak, Malang Macet, Jangan Urus MiChat Saja!
Pojok Tubir

Mati Tua di Jalanan Kota Malang

oleh Mohammad Faiz Attoriq
28 Maret 2023

Lama-lama, kelakar mati tua di jalanan Kota Malang itu nggak lagi jadi guyonan, tapi risiko yang menjelma jadi nyata.

Baca selengkapnya
Derita Pemilik Honda CS1, Mulai dari Biaya Servisnya Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

Derita Pemilik Honda CS1, dari Biaya Servis yang Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

25 Maret 2023
Pantes Nissan Evalia Nggak Laku di Indonesia, Desainnya Aneh!

Pantes Nissan Evalia Nggak Laku di Indonesia, Desainnya Aneh!

28 Maret 2023
Pengalaman Saya Naik ATR 72, Pesawat Baling-baling yang Katanya Berbahaya

Pengalaman Saya Naik ATR 72, Pesawat Baling-baling yang Katanya Berbahaya

23 Maret 2023
3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa

3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa

20 Maret 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_zeY2N8MAE4

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!