ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Sebat

Ayah Saya Adalah Orang Muhammadiyah, tapi Soal Rokok Dia NU Tulen

Muhammad Dzal Anshar oleh Muhammad Dzal Anshar
11 Desember 2020
A A
Ayahku Adalah Orang Muhammadiyah, tapi Soal Rokok Dia NU Tulen terminal mojok.co

Ayahku Adalah Orang Muhammadiyah, tapi Soal Rokok Dia NU Tulen terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Seorang petugas desa datang ke rumah mbah Urip untuk melakukan pendataan penduduk.

Petugas: Agama mbah apa?

Mbah Urip: Kejawen.

Petugas: Kejawen? Waduh Kejawen tidak ada, Mbah, yang ada cuma Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Pilih salah satunya!

Mbah Urip: Lah, agama saya Kejawen.

Petugas: Yaudah, kalau gitu saya tulis Islam saja.

Mbah: Loh, jangaaan. Saya tidak pernah salat.

Petugas: Oh, tidak apa-apa, orang Islam juga banyak yang tidak salat. Hehehe.

Kurang lebih seperti itulah gambaran umum praktik dalam beragama yang ada di negeri kita. Hal serupa tentu saja juga terjadi dalam perkara internal praktik beragama. Misalnya saja ada orang yang mengaku seorang Syafiiyyah, tapi pada praktiknya ia terkadang mengikuti mazhab Maliki. Begitu pun sebaliknya.

Di kampung saya, jika ditanya apa mazhabnya, mayoritas orang akan mengaku bermazhab Syafii, Namun, pada praktiknya, kadang fakta membuktikan lain.

Sebagaimana orang kampung, banyak dari kami yang masih memelihara anjing, entah untuk berburu babi, maupun sebagai penjaga rumah. Dalam hubungan dengan anjing inilah jelas terjadi “talfiq”, yakni mencampur antara dua mazhab atau lebih. Mazhab Syafii, menilai semua anggota badan anjing adalah najis, sehingga setelah menyentuhnya harus dibersihkan tujuh kali, salah satunya dengan mengusap tanah. Namun dalam Maliki, anggota badan (bulu) anjing tidak dianggap najis sehingga tak perlu bersuci. Lantaran lebih praktis, tentu saja pendapat Maliki ini lebih banyak dipegang oleh orang di kampung, khusus dalam hubungan mereka dengan anjing.

Sebagai bangsa yang plural, mencampur dua mazhab yang berbeda dengan cenderung mengambil pendapat yang lebih mudah, sudah menjadi hal biasa. Kita sudah maklum dengan perbedaan agama. Lantas, mengapa harus pusing “hanya” dalam perkara mazhab?

Urusan mazhab rupanya bukan menjadi tangkai terakhir dalam heterogenitas beragama Islam di Indonesia. Sebagai konsekuensi dari berkembang pesatnya agama Islam di Pulau Jawa, Jawa menjadi tempat lahirnya dua organisasi Islam terbesar di Indonesia bahkan dunia. Dua organisasi ini adalah Muhammadiyah di Kauman dan NU di Rembang. Lalu mereka menyebar ke seluruh Indonesia. Sejak masa kolonial sampai sekarang, keduanya saling mengklaim sebagai yang terbesar di Indonesia.

Bertahun-tahun lalu, saat masih kecil, kedua orang tua saya sudah membiasakan dengan pola beragama Islam yang heterogen seperti itu. Ayah saya adalah seorang Muhammadiyah. Setiap kali ia ke tanah kelahirannya di Wajo Sulawesi Selatan dalam rangka berlibur, saya bisa langsung menyimpulkan bahwa ada perbedaan nuansa Islam di kampung ayah dan ibu. Sekolah-sekolah mulai dari TK sampai SMA memiliki label “Muhammadiyah” dengan simbol mataharinya yang ikonik.

Mulai dari basmalah yang menghilang, qunut salat Subuh yang dilewati, hingga jumlah rakaat salat Tarawih, saya harus memahami perbedaan furu’iyyah seperti ini. Bahkan saat saya masih mempertanyakan, “Lewat mana bayi keluar saat dilahirkan?”

Ada hal menarik dalam kehidupan beragama di keluarga kami. Sebagai seorang Muhammadiyah tulen dan kepala rumah tangga, ayah tidak pernah meminta kami untuk mengikuti cara beragamanya yang “berbeda” itu. Terutama setiap bulan Ramadan, dalam perkara mengawali dan mengakhiri puasa. Ayah sebagai pengikut Muhammadiyah dengan metode hisab dan ibu yang lebih tepat disebut ikut pemerintah daripada dibilang orang NU. Perbedaan yang beberapa tahun terakhir sedang jeda karena fenomena alam.

Melalui TV, Ayah akan mengikuti dengan serius berita terkait kesepakatan Pengurus Pusat Muhammadiyah, tentang kapan puasa dimulai dan berakhir. Dalam beberapa kesempatan, saya menyadari ayah memulai puasa dan mengakhirinya lebih dulu dari orang lain di rumah. Saat hari raya tiba, dia akan menempuh perjalanan lintas kabupaten untuk mencari masjid Muhammadiyah dan melaksanakan salat id, mendahului orang lain di rumah yang ikut pemerintah.

Di satu sisi, dia adalah orang yang prinsipil terhadap Muhammadiyah. Namun di sisi lain, dia sangat inklusif dengan tidak meminta kami untuk mengikutinya. Sungguh blio adalah sosok yang layak dikagumi terutama dalam perkara Islam moderat, rahmatan lil alamin, salih li kulli makan wa zaman.

Namun, kekaguman saya itu tiba-tiba sirna, saat menyadari bahwa ternyata ayah adalah seorang “ahli hisap” alias perokok keras. Dalam sehari dia bisa menghabiskan 2-3 bungkus, jumlahnya bertambah jika harus begadang. Padahal jelas-jelas dalam “mazhab” Muhammadiyah, merokok dianggap kegiatan yang batil. Hai ini dipertegas dengan Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah tahun 2010, tentang rokok yang hukumnya haram.

Saat ditanya tentang sikapnya itu, ayah akan dengan entengnya berguyon dan mengalihkan bahwa itu perkara relatif dan masih banyak urusan lain dalam agama yang lebih penting untuk dibahas. Yak, sebuah jawaban yang ke-NU-an sekali. Namun, tetap saja untuk urusan lain, ayah adalah seorang Muhammadiyah yang kaffah, kecuali untuk urusan ngudud. Sesimpel itu dan semudah itu. Tak perlu dipermasalahkan.

Agama memang sebenarnya datang dengan menawarkan sesuatu yang sederhana. Kemudian ia menjadi rumit dan bercabang ketika manusia berusaha memahami dan mengimplementasikannya.

BACA JUGA Muhammadiyah Gagal Lucu, Tapi NU Juga Gagal Serius dan tulisan Muhammad Dzal Anshar lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 Januari 2022 oleh

Tags: MuhammadiyahnuRokok
Muhammad Dzal Anshar

Muhammad Dzal Anshar

Orang lapar, disayang Tuhan.

ArtikelTerkait

Lahir di Lingkungan NU dan Tumbuh Dewasa di Lingkungan Muhammadiyah, Bikin Saya Jadi Krisis Identitas terminal mojok.co

Lahir di Lingkungan NU dan Tumbuh Dewasa di Lingkungan Muhammadiyah, Bikin Saya Jadi Krisis Identitas

8 Januari 2021
rokok sampoerna

A Splash adalah Sampoerna yang Tidak Sempurna

12 Juli 2019
3 Manfaat Tingwe yang Wajib Kalian Ketahui

3 Manfaat Tingwe yang Wajib Kalian Ketahui

20 Maret 2022
Dosen Muhammadiyah Lebih Layak Jadi Menantu Idaman Dibanding PNS karena Sudah Terjamin Tahan Banting dan Serba Bisa Mojok.co

Dosen Muhammadiyah Lebih Layak Jadi Menantu Idaman Dibanding PNS karena Sudah Terjamin Tahan Banting dan Serba Bisa

12 Mei 2025
Gambar Menyeramkan pada Bungkus Rokok Adalah Kesia-siaan yang Merusak Karya Seni terminal mojok.co

Rokok Bikin Rakyat Miskin Makin Miskin Itu Omong Kosong

16 September 2020
harga rokok naik cukai rokok perokok di kafe buang puntung sembarangan padahal udah ada asbak mojok.co

Kenaikan Cukai Rokok Adalah Satu-satunya Hal yang Bisa Membuat Proletar dan Borjuis Bersatu

15 Desember 2020
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Bagaimana Pernikahan Nam Do San dan Seo Dal Mi kalau Mereka Orang Indonesia terminal mojok.co

Bagaimana Pernikahan Nam Do San dan Seo Dal Mi kalau Mereka Orang Indonesia

Menakar Kekuatan Tokoh Kerajaan Mataram jika Jadi Karakter Gim RPG dan MOBA terminal mojok.co

Menakar Kekuatan Tokoh Kerajaan Mataram jika Jadi Karakter Gim RPG dan MOBA

Rumah Mangkrak dan Mudahnya Cicilan Rumah Baru Terminal Mojok

Rumah Mangkrak dan Mudahnya Cicilan Rumah Baru

Terpopuler Sepekan

Bintaro, Kelurahan yang Krisis Identitas. Disangka Tangerang Selatan padahal Jakarta Selatan

Bintaro, Kelurahan yang Krisis Identitas. Disangka Tangerang Selatan padahal Jakarta Selatan

13 Mei 2025
Masih Pantaskah Sewon Bantul Menyandang Sebutan Sewonderland? Mojok.co

Sisi Baik Sewon Bantul, Tempat Tinggal Paling Menyenangkan yang Tidak Banyak Orang Tahu

13 Mei 2025
Indocafe Fine Blend, Kopi Tanpa Ampas Enak yang Jarang Dibicarakan, Pesaing Utama Nescafe!

Indocafe Fine Blend, Kopi Tanpa Ampas Enak yang Jarang Dibicarakan, Pesaing Utama Nescafe!

14 Mei 2025
Sisi Gelap Gamping Sleman yang Jarang Dibicarakan Orang

Sisi Gelap Gamping Sleman yang Jarang Dibicarakan Orang

14 Mei 2025
Jangan Pernah Mempercantik Rumah Kontrakan, Buang-buang Uang, yang Untung Malah yang Punya Kontrakan!

Jangan Pernah Mempercantik Rumah Kontrakan, Buang-buang Uang, yang Untung Malah yang Punya Kontrakan!

17 Mei 2025
Jangan Naik Bus Ramayana dari Magelang ke Bekasi, Nanti Bakal Nyesel kayak Saya

Jangan Naik Bus Ramayana dari Magelang ke Bekasi, Nanti Bakal Nyesel kayak Saya

17 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=Zbmdu5T4vVo

DARI MOJOK

  • Pengunjung Candi Borobudur Capai 100 Ribu Orang Selama Libur Waisak, Ekonomi Daerah Meningkat
  • Perantau di Manggarai Jakarta Selatan Hidup Sambil Memelihara Kecemasan karena Tawuran Bisa Terjadi Kapan Saja
  • Sisi Suram Kos Pasutri Jogja, Tetangga Tak Tahu Batasan hingga Jadi Kedok “Hubungan Terlarang”
  • Puluhan Tahun Tinggal di Jagakarsa, Berdamai dengan Hal-hal Menyebalkan di Balik Label “Daerah Ternyaman” Se-Jakarta Selatan
  • Ribuan Warga Kecamatan Kandangan Dibiarkan Menderita Selama 10 Tahun Lebih oleh Temanggung
  • Sulitnya Jadi Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi, Disuruh Servis Laptop hingga Dituduh Hacker

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.